NovelToon NovelToon
Nikah Kontrak Jadi Cinta

Nikah Kontrak Jadi Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak
Popularitas:11.5k
Nilai: 5
Nama Author: Irawan Hadi Mm

Rachel, mendapatkan kiriman undangan kekasihnya dengan wanita lain. Saat ingin meminta penjelasan, sang kekasih malah sedang berselingkuh. Patah hati, dia memilih pergi ke klub malam. Namun seorang pria yang dia kenal, adalah mantan kekasih wanita lain itu datang padanya. Memberinya tawaran yang mengejutkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irawan Hadi Mm, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB. 23

Wajah Rachel memerah melihat Sagara di depan pintu.

Mau marah, tapi bagaimana. Bukankah pria di depannya itu juga tidak sengaja. Dia hanya mencoba menangkap Rachel yang akan jatuh karena terpeleset. Bukankah itu sama saja dengan Sagara ingin membantu Rachel sebenarnya. Dan masalah handuk itu ada di tangannya, Rachel juga yang menarik dirinya menjauh tadi dari Sagara. Kalau tidak mungkin handuknya tidak akan lepas. Jadi, Rachel memang tidak mungkin menyalahkan Sagara atas apa yang terjadi tadi.

Sett

Rachel segera meraih handuk yang ada di tangan Sagara dan masuk kembali ke dalam kamar dengan cepat. Dia harus menyimpan handuk itu. Supaya tidak ada benda yang akan mengingatkan mereka pada apa yang terjadi barusan.

Begitu Rachel keluar, Sagara yang masih merasa tidak enak pun akhirnya minta maaf. Dia sama sekali tidak mau ada suasana dan situasi canggung di antara mereka.

"Rachel... aku minta maaf, aku tidak sengaja" kata Sagara yang masih sangat gugup.

Rachel juga sebenarnya sama. Kalau ada helm di dekatnya, rasanya dia ingin menutupi saja wajahnya itu dengan helm. Sayangnya tidak ada, yang ada di dekatnya hanya vas bunga ukuran besar, meski muat di kepalanya tapi itu sangat berat. Tidak mungkin dia memakainya untuk menutupi wajahnya. Lehernya bisa patah.

"I.. iya mas. Aku tahu kamu tidak sengaja. Ayo sarapan mas, aku sudah buatkan lasagna" kata Rachel yang pada akhirnya memilih untuk bergegas lebih dulu meninggalkan Sagara menuju ke ruang makan.

Sagara benar-benar tidak tahu apalagi yang harus dia katakan. Dia sungguh tidak enak hati. Pada akhirnya dia mengikuti langkah Rachel.

Sampai di meja makan, Rachel sudah menyiapkan masakan buatannya di atas piring.

"Ini mas, mau minum apa? teh atau kopi?" tanya Rachel.

Sagara duduk dan tampak menatap ke arah makanan yang bahkan di beri emoticon tersenyum itu.

"Ini kamu yang buat?" tanya Sagara dan Rachel langsung mengangguk dengan cepat.

"Iya, itu cocok untuk di makan bersama teh ataupun kopi. Kamu mau yang mana mas?" tanya Rachel dengan dua cangkir kosong di depannya.

"Kopi saja" kata Sagara.

"Baiklah" kata Rachel yang langsung meracik sendiri kopi untuk Sagara.

Setelah selesai, Rachel lantas menyuguhkan kopi itu di depan Sagara di samping makanan di atas piring Sagara.

Dengan tenang mereka sarapan, Rachel sangat suka makanan yang dia buat. Itu adalah makanan favoritnya, dia bisa menghabiskan satu loyang penuh. Dengan banyak daging dan sayuran, juga keju yang melimpah sungguh perpaduan yang membuat Rachel merasakan kenikmatan hidup yang sesungguhnya. Berbagai macam rasa, asin, gurih, ada manis dan pedasnya. Perpaduan yang mengingatkannya pada hidup yang begitu banyak rasa.

Cara Rachel menikmati makanan itu juga tak lepas dari perhatian Sagara. Wanita di depannya itu, banyak hal yang bisa membuatnya terlihat bahagia. Bahkan hanya makan saja, itu membuatnya bahagia. Kebahagiaan bagi Rachel benar-benar sangat sederhana.

Situasi ini membuat Sagara berpikir, apakah dia rela melepaskan semua kehangatan ini. Punya seorang istri yang sangat baik, pintar memasak, pekerja keras, mandiri dan yang pasti sangat menyenangkan untuk di pandang. Dia rasa perasaannya sudah berubah pada Rachel.

"Rachel..."

"Hem" sahut Rachel yang masih sangat sibuk menikmati sarapannya.

Sagara nyaris mengatakan apa yang ada di dalam pikirannya. Tapi dia pikir, mungkin dia harus memenuhi janjinya dulu untuk membantu Rachel masalah penalti itu. Baru setelah itu dia mengatakan apa yang ingin dia sampaikan pada Rachel.

"Tidak, makanlah dengan benar" kata Sagara yang tidak jadi mengatakan sesuatu yang penting pada Rachel.

"Ada yang salah dengan cara makanku?" tanya Rachel.

"Kenapa makan sambil memejamkan mata begitu?" tanya Sagara.

"Ini namanya menikmati makanan mas, dengan begini aku merasakan perpaduan daging dan sayuran berdansa di mulutku..."

"Itu terdengar mengerikan" sela Sagara.

Rachel melebarkan matanya.

"Benarkah? tapi kok enak ya" kata Rachel dengan wajah polos.

Sagara hanya menghela nafas saja, dia memang sulit menang jika lawan bicaranya Rachel.

Setelah sarapan keduanya pergi ke perusahaan Diamond Fashion Co. Mereka sudah janjian dengan Miss Anindita yang terkenal sangat tegas dan tidak bisa di ajak tawar menawar masalah apapun.

"Selamat pagi Miss..." Rachel baru akan menyapa atasan dari atasannya itu akan tetapi tatapan mata Miss Anindita terlihat sangat tidak bersahabat.

Tatapan mata Miss Anindita langsung terarah pada Sagara.

"Siapa dia? pengacaramu?" tanya Miss Anindita yang sepertinya tidak terlalu dunia lain selain dunia fashion.

"Selamat pagi, saya pengacara tuan Meyer. Nama saya Jackson Blanco" kata seorang pria yang bertubuh lebih lebar dari Sagara.

"Saya Ferinda, pengacara perusahaan ini" kata wanita di belakang miss Anindita menjabat tangan Jackson.

"Jadi kalian mau selesaikan bagaimana masalah ini?" tanya Miss Anindita yang tidak suka basa-basi memang orangnya.

"Aku akan bayar semua penalti istriku" kata Sagara dengan sangat tegas.

"Jadi kamu suaminya, bukannya kekasihmu..."

"Tidak usah bahas hal lain, aku heran. Bahkan pria pemimpin tour fashion itu belum kembali, tapi anda sudah minta ganti rugi" kata Sagara yang memang sedikit tidak suka dengan cara Miss Anindita.

"Tidak ada yang tahu isi hati dan pikiran orang lain. Tuan Meyer. Tanya sendiri pada istri anda, bahkan yang di anggap malaikat pun akan menusuk dari belakang" kata Miss Anindita yang memang mengenal Ravi sebagai kekasih Rachel, tapi malah menikah dengan temannya. Berita itu, dia tentu tahu, karena haniy termasuk orang fashion, berita apapun tentang fashion, Miss Anindita akan mengetahuinya.

"Baiklah, berikan pada kami semua rinciannya!" kata Jackson pada Ferinda.

Dan tidak lama kemudian sejumlah uang telah masuk dengan jumlah yang sangat besar di rekening perusahaan.

"Baiklah Rachel, urusan kita sudah selesai. Kami juga tidak akan memberikan blacklist pada namamu. Sampai jumpa" kata Miss Anindita yang memang tidak suka basa-basi.

Rachel tampak menghela nafas lega.

"Hah, akhirnya... mas terimakasih ya" kata Rachel pada Sagara.

"Iya. Tapi ini tidak gratis" kata Sagara membuat rahang Rachel nyaris terjatuh.

'Sudah kuduga' batin Rachel.

***

Bersambung...

1
Erlina Vikha
jangan lam" thor up berikutnya
Deki Arisandi
semangat terus up nya
Esperanza
ternyata bagus ceritanya
Ciwidey
semangat terus thor
Zakaria
semangat thor
Umi
lanjutkan kak up nya
Cecen
up lagi yang banyak, seru ini
Grace Nelli
nice ini, ada lucunya
Yoongi marry me
Suka banget sama ceritanya, bagusnya memang begini, jangan biarkan si Hani yang kelakuannya gak sesuai sama namanya itu berhasil satu kalipun hahaha
Cute Alpa
bagus loh, kocak
Kang Epin
keren I certa nya
Nilam Cahaya
maju terus pantang menyerah thor
Azizah
terus kan inspirasi mu thor
Syafirha
jangan lama" up nya kak
Dede hamsa
terus semangat thor
Kharisha
semangat terus kak
Amanda
aku hadir kak, up berikutnya ditunggu
Dinda Shaza
semangat untuk kak, up nya jangan lupa
Kiki Fitri
ditunggu up berikutnya kak
Ummu Marhamah
keren banget cerita nya thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!