NovelToon NovelToon
Ketika Hati Menyatu

Ketika Hati Menyatu

Status: tamat
Genre:Romantis / Duniahiburan / Selingkuh / Obsesi / Pelakor / Tamat
Popularitas:142.6k
Nilai: 5
Nama Author: Sopaatta

'Kegagalan adalah sukses yang tertunda.'
'Kegagalan bisa jadi pelajaran dan cambuk untuk terus maju menuju sukses.'
Dan masih banyak kalimat motivasi ditujukan kepada seseorang yang gagal, agar bisa bertahan dan terus berjuang.

Apakah kalimat motivasi itu berlaku dalam dunia asmara?

Nathania gagal menuju pertunangan setelah setahun pacaran serius penuh cinta. Dan Raymond gagal mempertahankan mahligai rumah tangga setelah tiga tahun menikah.

Mereka membuktikan, gagal bukan berarti akhir dari kisah. Melainkan kesempatan untuk melakukan sesuatu yang baru, lebih bernilai. Lahir dari karakter kuat, mandiri dan berani, setelah alami kegagalan.

Ikuti kisahnya di Novel ini: "Ketika Hati Menyatu"

Karya ini didedikasikan untuk yang selalu mendukungku berkarya. Tetaplah sehat dan bahagia di mana pun berada. ❤️ U. 🤗

Selamat Membaca
❤️🙏🏻💚

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sopaatta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23. KHM

...•~Happy Reading~• ...

Melihat Nathania masih diam, Nike meneruskan. "Dek, sebagaimana Papa Mama membangun pondasi yang kokoh buat kita, sekarang aku teruskan padamu. Silahkan membangun sesuatu yang baik di atas pondasi itu." Nike serius menjelaskan, setelah menghidupkan AC mobil tanpa melihat ke arah Nathania.

"Iya, Kak. Makasih. Semoga aku bisa jaga dan kelola dengan baik. Minimal, bisa pertahankan kondisi seperti sekarang." Nathania tersentuh mendengar ucapan kakaknya. Dia menatap lurus ke depan mobil, agar kakaknya tidak melihat dia hampir menangis.

Nike menepuk pelan tangan Nathania yang sedang saling menggenggam di pangkuan. "Jangan jadikan itu beban. Kau kelola warung dengan caramu sendiri. Aku percaya, dengan kemampuanmu, akan lebih sukses dari sekarang. Jadi ngga usah khawatir atau berpikir, aku akan kecewa kalau terjadi sebaliknya." Nathania diam mendengar lalu mengangguk pelan.

"Ingat saja, Dek. Warung itu sumber nafkahmu dan orang-orang yang bekerja padamu. Kau pasti akan semangat dan lakukan yang terbaik." Nike memberikan semangat dan menguatkan hati Nathania, agar tidak pesimis.

"Iya, Kak. Makasih, sudah percaya dan mempercayakan sesuatu yang sangat berharga buatku. Kiranya Tuhan berkati niat baik kakak, niat baik kita." Ucapan Nathania diaminkan bersama Nike.

Selesai dari kantor notaris, mereka masih melanjutkan ke berbagai tempat berkenan dengan acara pernikahan Nike. Nathania sepenuh hati membantu dan terus konsentrasi, karena kakaknya tidak memberikan kesempatan untuk memikirkan luka hatinya hingga pulang ke rumah di malam hari.

Setelah mengalami kepahitan yang menggunung di Jakarta, dalam sekecap kakaknya melimpahi dia dengan perhatian dan kasih sayang yang bergunung-gunung. Membuat hatinya membuncah dengan rasa haru dan syukur saat makan malam bersama.

~*

Sehari menjelang hari pernikahan tiba, Nathania dan Nike duduk di paviliun setelah semua teman dan WO sudah pulang. "Kak, jadi besok ngga ada kegiatan di sini lagi?" Tanya Nathania sambil melihat halaman rumah mereka yang luas.

"Iya. Ngga ada lagi. Semuanya berpusat di hotel. Jadi besok pagi kita sudah cek in."

"Oh, iya, Kak. Kalau begitu, apa malam ini aku boleh tidur dengan kakak? Besok lagi aku sudah ngga bisa bermanja-manja sama kakak." Nathania meminta dengan hati penuh, mengingat setelah menikah kakaknya akan tinggal dengan suaminya.

Sontak Nike melihat adiknya yang meminta dengan nada suara berbeda. "Iya. Setelah berdoa, kita tidur bersama. Supaya besok bisa tahan banting, terutama kaki." Ucap Nike sambil menepuk pundak Nathania dengan sayang dan berusaha santai, agar tidak membuat Nathania sedih.

Setelah merapikan teras paviliun, mereka berjalan bersisian ke rumah induk dan masuk ke kamar Nike. "Ngga ambil selimutmu?" Tanya Nike yang melihat Nathania sudah naik ke tempat tidurnya.

"Ngga, Kak. Mau pakai selimut kakak saja." Nike jadi tersenyum melihat Nathania bermanja ria sambil memeluk bantal.

"Mari, bangun dulu. Jangan lupa ya, Dek. Memulai segala sesuatu dengan doa, supaya Tuhan pimpin dan lindungi semua yang kau kerjakan, termasuk mau tidur." Nike mengingatkan sambil menarik selimut yang menutupi tubuh adiknya.

"Iya, Kak. Makasih. Sekarang aku mau berdoa buat acara pernikahan kakak. Maaf, aku tidak bisa berikan kado buat kakak, karna aku belum sempat gajian." Ucap Nathania dengan mata berkaca-kaca.

"Jangan bersedih begitu. Kehadiranmu dan doamu adalah kado yang tidak ternilai buat kakak. Ingat ya, kau kebanggan kakak. Jadi jangan berkecil hati." Ucap Nike sambil memeluk adiknya, agar tidak terpuruk karena sedang tidak bekerja.

"Makasih Kak. Sudah ada buat Thania dan selalu mengerti Thania." Nathania memeluk erat kakaknya sambil menangis terharu.

"Jangan bikin kita bertangis-tangisan malam ini, Dek." Nike mengelus bahu adiknya sebelum berdoa.

~*

Keesokan harinya ; Sejak pagi semua orang sudah kumpul di hotel bintang lima tidak jauh dari rumah mereka. Nike sudah berdandan cantik. Begitu juga dengan Nathania dan Magda juga istri Om Felix.

Nathania terus menghindar dari istri Omnya, setelah didandan oleh petugas salon yang disiapkan WO. Dia tidak tahan mendengar berbagai pertanyaan Tantenya yang bertanya seputar biaya pernikahan.

"Maa, apa tidak bisa tidak bertanya yang tidak perlu? Kau tidak dengar yang dibilang Nike, Thania sedang kurang sehat. Dia lagi menguatkan diri untuk hadiri pernikahan kakaknya." Om Felix menegur, karena melihat berkali-kali Nathania coba menghindar dengan mata sendu.

"Aku cuma tanya saja, kok. Apa salahnya menjawab orang tua yang penasaran?"

"Tapi lihat waktu dan tempat. Ini semua orang sedang konsentrasi pada acara. Apa manfaatnya kau bertanya itu? Kau mau bantu kalau kurang?" Om Felix coba menghentikan istrinya.

"Ya, sudah. Papa yang santai, jawab. Mereka kerja di mana, sampai bisa adakan acara pernikahan di hotel seperti ini?" Istri Om Felix tidak tahan dan sangat ingin tahu.

"Bukannya kau bilang orang tuanya meninggalkan warisan yang banyak? Mungkin itu, atau mungkin suami Nike banyak uang."

"Oh, iya. Aku kira Thania kerja di hotel ini. Dari tadi petugas hotel selalu tersenyum dan ramah layani dia." Istri Om Felix penasaran dengan Nathania.

"Kau tidak pernah dengar penjelasan orang lain. Nike sudah bilang, Thania tinggal dan kerja di Jakarta. Kalau para petugas di sini ramah dan mau layani, karena dia selain sangat cantik, sopan dan ramah. Jadi setimpal yang dia dapatkan." Om Felix sekaligus menasehati istrinya yang kelakuannya tidak menyenangkan.

"Sekarang siapkan diri jadi wakil orang pengantin wanita." Om Felix mengajak istrinya menjauh dari Nathania.

Tidak lama kemudian, pengantin diminta masuk ke ballroom sesuai waktu yang ditentukan. "Huuuuu..." Nathania meniup perlahan melihat Tante dan Omnya sudah berdiri mendampingi Nike dengan wajah sumringah.

"Kenapa?" Bisik Magda yang berdiri di samping Nathania.

"Tidak Kak. Merasa lega, semua sudah dalam barisan." Bisik Nathania sambil menunjuk rombongan pengantin dan keluarga sudah siap.

Nike meminta Didit dan Magda masuk dalam rombongan keluarga mempelai wanita untuk menemani Nathania masuk ke ballroom. Agar dia tidak berjalan sendiri di belakang kakaknya. Nike khawatir Nathania akan menangis sepanjang jalan di belakangnya.

Setelah masuk ballroom, Nathania lebih banyak menunduk haru melihat kakaknya berjalan anggun di depannya. "Thania, tahan hati dan angkat wajahmu." Bisik Magda di sampingnya dan menggenggam tangannya. Nathania mengangguk tanpa melihat Magda, agar air matanya tidak berjujuran.

~*

Selesai acara dan semua undangan pulang, Nathania terduduk lemas sambil melihat kakaknya yang sudah turun dari pelaminan. Dia berdiri dan berjalan mendekati meja kakaknya.

"Akhirnya kita bertemu juga, setelah kau dipingit kakakmu." Frans, suami Nike, menyambut Nathania, sebelum mengatakan sesuatu pada kakaknya. Hal itu membuat Nathania melihat Frans.

"Bukan dipingit kakak, Mas Frans. Tapi aku agak sibuk di Jakarta, jadi baru pulang." Nathania meralat, karena baru bisa bicara dengan kakak iparnya.

"Ya, sudah, duduk di sini." Ucap Frans sambil memanggil WO untuk menambah kursi di meja mereka. Nathania heran melihat sikap Frans.

...~_~...

...~▪︎○♡○▪︎~...

1
🍁ηιℓα💃🅱🆁🅰🅼❣️
lagian aneh yaa Frans apa sih hubungan kamu sama thania kok kamu yang repot mana pake nyuruh orang ngawasin
🍁ηιℓα💃🅱🆁🅰🅼❣️
mesti mas ray kepikiran thania yang sendiri, mana lagi dimata2in mulu
🍁ηιℓα💃🅱🆁🅰🅼❣️
mungkin emang Frans nargetin thania kali makanya ga suka ada yg deketin dia🤣🤣
𝓐𝔂⃝❥🍁FAIZ❣️🤎
tak terasa udah selesai ini cerita, mau lanjut season kedua ah SANG PENJAGA❣️❣️❣️❣️
𝓐𝔂⃝❥🍁FAIZ❣️🤎
Gara-gara otak piktornya, frans jadi menyangka yang tidak tidak pada Nathania ❣️
𝓐𝔂⃝❥🍁FAIZ❣️🤎
sudah tepat klo Raymond menghawatirkan keselamatan Nathania setelah tahu kakak dan kedua ortunya udah meninggal ❣️
𝓐𝔂⃝❥🍁FAIZ❣️🤎
Pasti lah semua yang dimiliki Nathania sangat menarik frans, karena itu Raymond hrus segera melakukan tindakan penyelamatan 😊❣️
𝓐𝔂⃝❥🍁FAIZ❣️🤎
Hadeeeh frans... dia sendiri pengecut kok ngatain orang lain pengecut, lah tadi yang ngacir siapa 🤪🤪🤪❣️
𝓐𝔂⃝❥🍁FAIZ❣️🤎
Waduuh sayang banget kalau tuntutan terhadap frans tidak di lanjutkan, dia masih membahayakan Thania ❣️
𝓐𝔂⃝❥🍁FAIZ❣️🤎
mati lah kau frans, saat kau sudah bertemu lawan yang harusnya tak bisa kau sentuh, kau sedang sial🤪🤪🤪🤪❣️
𝓐𝔂⃝❥🍁FAIZ❣️🤎
Ahirnya frans nongol juga, mungkin sebenarnya dia udah mengintai lama ❣️
𝓐𝔂⃝❥🍁FAIZ❣️🤎
weleh weleh weleh pelayanan Nathania pada Raymond udah kayak istri melayani suami aja 😊😊😊❣️
𝓐𝔂⃝❥🍁FAIZ❣️🤎
Percepat perkenalannya saja thoor, kita-kita rasanya udah gak sabar menunggu mereka jadian 😊😊😊❣️
𝓐𝔂⃝❥🍁FAIZ❣️🤎
Dari adanya rasa kehilangan atas kepergian dia, Tanda-tanda ada bunga asmara di hati❤💞❣️
𝓐𝔂⃝❥🍁FAIZ❣️🤎
Hilih ada-ada saja alasan emak-emak, padahal sebenarnya ingin melihat Raymond lebih lama 😅😅❣️
𝓐𝔂⃝❥🍁FAIZ❣️🤎
Bergetar getar dalam dada, bergetar bagai gempa bumi.. begitu kira-kira yang di rasakan Raymond saat ini 😊❣️
𝓐𝔂⃝❥🍁FAIZ❣️🤎
Siapakah gadis cantik dalam ingatan Raymond? Nathania kah? emang itu yang kuharapkan ❣️
𝓐𝔂⃝❥🍁FAIZ❣️🤎
udah jangan sia-siakan waktumu untuk memikirkan sampah penghianat tak berguna, biarkan dia menikmati penderitaannya ❣️
𝓐𝔂⃝❥🍁FAIZ❣️🤎
kereen jennie , kejar terus aktris sampah belvaria, sebar saja videonya, biar tamat karirnya❣️
🍁🧡⃟ᴍᴜᷟғᷰᴀᷟɴᷴᴅʏ𝓐𝔂⃝❥❣️
pantesan frans ngebet mau ketemu thania rupanya dia ngincer warisan, cowo modal baju doank ka🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!