NovelToon NovelToon
Dan Akhirnya Aku Menyerah

Dan Akhirnya Aku Menyerah

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Selingkuh
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: Nona_Written

Hallo, selamat datang kembali di cerita kedua Author, semoga kalian suka ya. ❤️

••••••••••

"kenapa kamu lakukan ini mas?" ucap Sela, dengan tubuh bergetar.
"maaf." ucap bayu, dia menunduk tak berani menatap Sela.
"Mas, kamu sudah janji sama aku. kamu tidak akan pernah meninggalkan aku."
"aku tidak akan meninggalkan kamu sela, aku menikahi citra karena aku hanya ingin punya anak." ucap Bayu membela diri.
"tapi bukan seperti ini mas." lemah Sela.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona_Written, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

23

"Disini siapa yang bosnya, kenapa kamu mengatur saya, terserah saya mau membawa siapa buat meeting nanti, apa gunanya dirimu."Ucap Bryn.

"Ba-baik tuan."Ucap Sela.

"Apa ada yang perlu di tanyakan lagi?"Tanya Sela lagi.

"Pelajari berkas yang akan di bahas meeting nanti, minta file berkasnya kepada Banu."Ucapnya.

"Baik tuan."Ucap Sela.

"Saya permisi."Lanjut Sela, dia keluar dari ruangan Bryn dengan jantung berdebar, baru kali ini atasannmnya itu berbicara sedikit banyak, tapi langsung mengenai jantung.

Sela melangkah menuju ke ruangan Banu setelah meletakan agenda di mejanya, dia ingin meminta Banu menyalin berkas yang akan di bahas bersama perusahaan Y nanti di meeting setelah jam makan siang.

Tok tok tok

Ceklek

"Permisi tuan Banu, saya di suruh minta berkas untuk meeting bersama dengan perusahaan Y kepada anda."Ucap Sela.

"Ini sudah saya salin di flasdisk ini, kamu tinggal buka folder perusahaan Y, nanti ada berkasnya di sana, kamu pelajari saja."Ucap Banu sambil memberikan flashdisk kepada Sela.

Sela mengambil flasdisk itu dari Banu.

"Terimakasih tuan."Ucap Banu.

"Tidak perlu terlalu formal Sel, panggil saja saya Banu."Ucap Banu.

"Tapi tuan."Ucap Sela tidak enak hati.

"Udah tidak ada tapi- tapian, panggil nama saja."Ucap Banu lagi.

"Baik tuan, eh Banu."Ucap sela..

"Kalo begitu saya permisi dulu."Ucap sela..

"Kalo ada yang tidak kamu mengerti bisa langsung tanyakan kepada saya."Ucap Banu.

"Iya, terimakasih."Ucap Sela.

Banu mengangguk, lalu Sela keluar dari ruangan asisten dari atasannya itu.

Sela sudah berada di meja kerjanya, sebelum mempelajari berkas yang baru saja di berikan oleh Banu, Sela membuat kopi terlebih dahulu, entahlah matanya sangat mengantuk hari ini tidak seperti biasanya.

Saat Seka sedang fokus dengan layar komputernya, tiba- tiba terdengar kebisingan dari ruangan atasannya itu.

"Kenapa dia?"Tanya Sela dengan penasaran, tapi dirinya tidak berani mendekat.

Prang

Prang

Prang

Suara benda pecah terdengar berkali- kali di iringi dengan suara teriakan.

"Apa dia baik- baik saja?"Tanya Sela khawatir.

Sela bangkit dari duduknya dan melangkah mendekati ruangan atasannya itu.

"Ah, tapi kata Banu aku tidak boleh mendekatinya jika dia sedang mengamuk."Ucap Sela, dia kembali duduk di kursinya.

Prangggg

Suara barang pecah kembali terdengar.

"Tapi bagaimana jika dia kenapa- kenapa?"Tanya Sela kepada dirinya sendiri, wajah khawatir jelas terlihat, Sela sangat mengkhawatirkan atasannya itu, walaupun mereka tidak terlalu dekat dan tidak ada interaksi intens dari keduanya, tapi tetap saja Sela merasa khawatir kepadanya.

"Ahhh, aku tidak perduli mau dia mengamuk atau mencaci maki ku sekalian, yang pasti aku harus menenangkannya terlebih dahulu."Ucap Sela.

Dia melangkah mendekati ruangan atasannya, dan berkali- kali mengetuk pintunya, namun tidak ada sahutan dari dalam hanya terdengar suara bising.

Ceklek, Sela membuka pintu ruangan Bryn, dan yang pertama di lihatnya adalah keadaan yang berantakan seperti kapal pecah, padahal beberapa jam sebelumnya ruangan itu sangat rapih dan nyaman, Sela terus memperhatikan sekitar tanpa dia sadari Bryn sedang menatapnya dengan mata merah seperti mau menerkamnya.

"Keluarrrrr."Teriak Bryn, hal itu berhasil membuat Sela berjinjit kaget, namun bukannya keluar dia malah menutup pintu dan masuk ke dalam.

"Tuan ada apa? Kenapa bisa seperti ini?"Tanya Sela, entah keberanian dari mana yang menghampirinya hingga dia sangat berani menghadapi Bryn yang sedang emosi.

"Keluar, atau gua bun*h lo."Ucap Bryn, dia mendekati Sela, dan Sela refleks mundur.

"Tuan, tenanglah."Ucap Sela, dia tidak tau harus berbuat apa, dia juga bingung melihat Bryn yang sepertinya sangat marah.

Bryn mencengkram wajah Sela dengan sangat kuat, hingga Sela kesakitan dan matanya berkaca- kaca, Sela merasakan jika rahangnya seperti mau remuk.

"Tu-Tuan."Ucap Sela terbata- bata, dia mencekal lengan Bryn agar melepaskan cengkramannya, namun Bryn malah semakin menekan cengkramannya itu.

"Siapa yang suruh lo masuk."Ucap Bryn dengan suara bergetar karna emosi.

"Ma- maaf."Ucap Sela.

"Lo pikir lo bisa bebas setelah minta maaf hah."Ucap Bryn lagi.

"Maaf tuan, saya hanya khawatir kepada anda."Ucap Sela, karna sudah tidak kuat lagi, rasanya rahangnya mau remuk, Sela dengan sepontan memeluk tubuh berantakan Bryn.

"Maaf tuan, saya tidak akan lagi menemui anda jika sedang seperti ini."Ucap Sela dengan isak tangisnya.

Mendapatkan pelukan yang mendadak tiba- tiba perasaan Bryn menghangat, dia melepaskan cengkramannya secara perlahan, dia juga mundur dan duduk di lantai dengan keadaan berantakan, tatapannya kosong, dia hanya diam.

Sela yang sudah ketakutan dan kesakitan dia juga duduk di dekat Bryn.

"Maafkan saya tuan."Ucap Sela.

"Kenapa-kenapa semua orang tidak ada yang memahami saya."Ucap Bryn, air matanya tiba- tiba mengalir di pipinya.

"Saya cape, saya lelah dengan semua ini."Ucap Bryn lagi, selain karna trauma di tinggalkan kekasihnya, tekanan dari keluarga juga membuatnya seperti ini, dia anak tunggal sudah pasti dia di tuntut untuk serba bisa.

"Tuan."Ucap Sela. Dia menyentuh bahu Bryn yang sedang terguncang, laki-laki itu sudah menunduk sepertinya dia menangis.

"Tuan, "Ucap Sela lagi.

Bryn mulai memukul-mukul kepalanya, dan Sela berusaha mencekal tangannya agar tidak memukul kepalanya lagi, namun tenaganya kalah oleh tenaga Sela, Akhirnya Sela memeluk kembali Bryn, dia menenggelamkan kepala Bryn di dadanya dan mengusap- ngusap rambutnya.

"Tenanglah tuan, semua akan baik- baik saja, anda hanya terlalu takut dengan apa yang ada di pikiran anda, hal yang belum tentu akan terjadi."Ucap Sela, dia terus mengusap lembut kepala Bryn.

Bryn yang merasa tenang akhirnya berhenti memukuli dirinya sendiri, wangi parfum yang Sela kenakan dapat menenangkan Bryn yang sedang stres, pelukan hangat Sela juga bisa membuat Bryn tenang, sebelumnya tidak ada yang memeluknya disaat dirinya sedang tidak baik- baik saja, bahkan ibu–nyapun tidak pernah berani mendekati dan memeluknya seperti ini, dia hanya akan di biarkan mengamuk, sampai tenaga medis datang dan menyuntikan obat penenang kepada dirinya.

"Tenanglah, jangan memikirkan hal yang berlebihan."Ucap Sela lagi dengan lembut.

Banu yang tau jika Bryn mengamuk, dia segera menghubungi tenaga medis untuk datang ke kantor seperti biasa, Namun saat mereka tiba di depan ruangan Bryn mereka tidak mendengar kegaduhan apapun, Bryn juga tidak melihat Sela di meja kerjanya, perasaannya sudah campur aduk dia takut jika Sela masuk ke dalam dan akan di sakiti oleh Bryn.

Banu langsung membuka pintu ruangan Bryn, dia masuk bersama 3 orang tenaga medis ke dalam, melihat ruangan yang sudah sangat berantakan seperti kapal pecah, mereka terfokus ke lantai yang ada di pojok, di sana terlihat Bryn yang sedang meringkuk dengan tenang di pelukan Sela.

1
FiaNasa
suami nya selingkuh dg alasan pengen anak,,hemm
Sasikarin Sasikarin
sat set donh thor
Adinda
lanjut thor
Adinda
kalau cinta gak bakalan kau selingkuh bayu
Citra Ani
lo tau tor nama gua citra setelah ini bahkan gua bakalan jijik sama nama gua sendiri
Nona_Written: eh jangan dong kan cuma fiksi 😔
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!