Menjadi seorang dokter bedah ilegal di dalam sebuah organisasi penjualan organ milik mafia berbahaya, membuat AVALONA CARRIE menjadi incaran perburuan polisi. Dan polisi yang ditugaskan untuk menangani kasus itu adalah DEVON REVELTON. Pertemuan mereka dalam sebuah insiden penangkapan membuat hubungan mereka menjadi di luar perkiraan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sudah Aman?
Devon membuka jendela mobil dan melemparkan chips kecil itu sekuat tenaga, melesat jauh ke dalam semak-semak yang mengelilingi mereka.
Benda itu akhirnya hilang. Jejak digital Ava telah diputus.
Tapi yang tersisa adalah jejak fisiknya. Darah mengalir perlahan dari sayatan di pinggangnya, membasahi kulitnya
“Tunggu, sabarlah,” bisik Devon, suaranya tiba-tiba menjadi sangat lembut, sangat berbeda dengan kekasaran yang ditunjukkannya beberapa saat lalu.
Dia dengan cepat melepas kemejanya, hanya menyisakan kaos dalam putih yang menempel di tubuhnya.
Dengan gerakan cepat, Devon merobek lengan kemejanya menjadi beberapa helai kain yang panjang dan kuat.
“Ini akan perih dan nyeri,” dia memperingatkan lagi sebelum menekan sepotong kain yang dilipat tebal ke atas luka di pinggang.
Ava mendesis kesakitan, tubuhnya kaku dan mengencang. Devon dengan cepat membalut pinggangnya dengan potongan kain lainnya, mengikatnya dengan kencang untuk menahan tekanan dan menghentikan pendarahan.
Sentuhannya begitu hati-hati, sedikit ada rasa penyesalan atas rasa sakit yang harus dia timbulkan di tubuh Ava.
“Sorry,” bisik Devon. “Aku harus melakukannya.”
Setelah simpul terakhir diikat, dia membalikkan tubuh Ava dengan lembut. Wanita itu terlihat pucat pasi, wajahnya basah oleh air mata, bibirnya gemetar.
Tapi di balik rasa sakit itu, ada sebuah kelegaan yang luar biasa di matanya.
“Sudah selesai,” bisik Devon, menatapnya. “Dia tidak akan pernah menemukanmu lagi. Aku janji, mataku tak akan lepas darimu sedetik pun. Dia tak akan bisa mengendalikanmu lagi.”
Devon mengusap air mata di pipi Ava dengan jempolnya, lalu membantunya memakai kembali sisa-sisa blusnya yang robek, mengikatkan bagian depannya agar tetap tertutup.
Devon kembali menghidupkan mesin mobil. Mobil itu meluncur kembali ke jalan raya, meninggalkan tempat pemberhentian singkat yang penuh trauma bagi Ava.
Di kursinya, Ava perlahan-lahan mulai bernapas lega, meskipun masih meninggalkan sedikit rasa perih di pinggangnya.
Mereka berkendara dalam suasana hening.
Namun setidaknya bukan keheningan yang tegang seperti tadi, tapi keheningan dua orang yang telah melalui badai bersama.
Devon sesekali meletakkan tangannya di atas lutut Ava, sebuah sentuhan penenang yang mengatakan lebih dari kata-kata.
‘Aku akan menjagamu.’
*
*
Beberapa jam kemudian, lampu-lampu sebuah rumah besar yang megah dan tinggi terlihat di kejauhan, berdiri gagah di balik pagar tinggi dan gerbang besi.
Ketika Devon mendekat, dua orang penjaga bersenjata muncul dari pos penjagaan. Setelah mengenali wajah Devon, mereka membukakan gerbang.
Mobil itu melintas masuk, melewati halaman yang luas yang dijaga oleh lebih banyak orang.
Keamanan di mansion milik orang tua Devon terasa lebih meyakinkan karena terjaga sempurna. Ini adalah benteng yang tidak akan bisa ditembus oleh Vittorio.
Devon memarkir mobil di depan pintu masuk utama. Dia mematikan mesin dan dia akhirnya bisa menarik napas dalam-dalam yang sesungguhnya.
“Kita sudah sampai,” katanya, menatap rumah yang sekarang menjadi tempat perlindungan mereka sementara. “Kita aman.”
Dia melihat ke arah Ava. Wanita itu telah tertidur, kelelahan oleh rasa sakit, ketakutan, dan kelegaan. Wajahnya yang masih basah oleh air mata sekarang terlihat lebih tenang.
Dengan sangat hati-hati, Devon mengangkatnya dari kursi. Ava mengerang pelan dalam tidurnya tapi tidak terbangun.
Devon merasakan tubuh Ava yang mulai dingin dan suara napasnya yang teratur.
Dia membawanya keluar dari mobil, mendekapnya lebih erat agar tubuh Ava menjadi lebih hangat karena udara semakin dingin dikala malam menjelang.
Chips itu sudah hilang. Masa lalu Ava yang gelap telah dipotong dan dibuang oleh Devon.
masih penasaran siapa yg membocorkan operasi Devon di markas Don Vittorio dulu ya 🤔🤔