NovelToon NovelToon
Teperdaya Maharani Merindu

Teperdaya Maharani Merindu

Status: sedang berlangsung
Genre:Sci-Fi / Misteri / Romansa Fantasi / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: OMIUS

Di tengah masalah pelik yang menimpa usaha kulinernya, yang terancam mengalami pengusiran oleh pemilik bangunan, Nitara berkenalan dengan Eros, lelaki pemilik toko es krim yang dulu pernah berjaya, namun kini bangkrut. Eros juga memiliki lidah istimewa yang dapat membongkar resep makanan apa pun.
Di sisi lain, Dani teman sedari kecil Nitara tiba-tiba saja dianugerahi kemampuan melukis luar biasa. Padahal selama ini dia sama sekali tak pernah belajar melukis. Paling gila, Dani tahu-tahu jatuh cinta pada Tante Liswara, ibunda Nitara.
Banyak kejanggalan di antara Dani dan Eros membuat Nitara berpikir, keduanya sepertinya tengah masuk dalam keterkaitan supernatural yang sulit dijelaskan. Keterkaitan itu bermula dari transfusi darah di antara keduanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon OMIUS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Yang Kedua Puluh Lima

Sebenarnya kunjungan Nitara ke rumah adalah yang terlama selama aku mengenalinya. Namun, entah kenapa waktu berjalan cepat sekali di sore hari ini. Sedangkan aku tengah membutuhkan melambatnya waktu. Aku masih sangat ingin lebih lama menikmati kilau pesona tiara yang menggantung di wajah Nitara. Padahal esok lusa aku masih dapat melihatnya lagi.

“Mendadak bisa melukis saja sudah setengah gila aku memikirkannya. Ditambah sekarang bisa bikin es krim.”

“Gimana ceritanya sampai resep es krimnya kebongkar lidahmu?”

“Awalnya ponakan datang kemari sambil bawa es krim. Aku jadi iseng buat cicipi es krim tanpa sepengetahuannya. Tahu-tahu bahan-bahan es krim, takarannya, bahkan proses pembuatannya terbayang begitu saja di kepalaku.”

“Es krimnya dari toko es krim mana?”

“Dari Teman Segar.”

“Memangnya sudah buka lagi?”

 “Kata ponakan, sudah empat hari lalu Teman Segar buka lagi, sekalian mereka promo produk baru, tapi lawas.”

Nitara tampak manggut-manggut. Tentu dia jauh lebih paham soal es krim produk keluaran Teman Segar dibandingkanku.

“Dani boleh mengaku resepnya sudah terbayang di otak. Tetapi, tanpa pengalaman buat es krim, kayaknya sih mustahil es krim buatanmu bisa seenak ini.”

“Aku juga heran dengan hasilnya. Enggak perlu pakai gagal, sekali uji coba sudah langsung tercipta es krim. Ponakanku sampai kegirangan nemu es krim sebaskom di kulkas. Dikira omnya baru borong es krim Teman Segar.”

Lebih dulu bersikap seperti tengah termangu, Nitara kemudian melanjutkan obrolannya bersamaku. “ Dan, kamu sepakat enggak dengan pendapatku, kalau Tara perhatikan semua perubahan karaktermu terjadi usai Dani mendonorkan darahmu.”

“Bukan sepakat lagi, sebelum kamu berpendapat begitu aku sudah lama menduganya. Ada sesuatu dalam darahku!”

“Maksudmu darahmu mengandung semacam zat misterius yang menyebabkan karaktermu berubah, begitu?”

“Bukan begitu maksudku, tapi darahku biang munculnya sebuah keterkaitan.”

“Keterkaitan ...?”

“Begitu darahku mengalir di tubuh penerima darahku, seketika itu juga aku dan penerima darahku jadi saling terkait. Kami berdua bisa saling interaksi.”

Kulihat Nitara hanya senyum-senyum saja mendengar penuturanku. Mungkin di matanya pendapatku terdengar lucu, atau malah semata khayalku saja. Sementara aku cukup kembali menikmati dagunya.

“Karena keterkaitan maka Dani sekarang jago melukis, sering lupa mengunci pintu, bisa buat es krim─”

“Hal sebaliknya menimpa Pak Juanda, dan juga Eros kayaknya.”

“Tara belum menemukannya pada Mas Eros. Cuma kalau berdasarkan teori keterkaitanmu ini, kemampuan lidahmu yang tiba-tiba bisa membongkar resep rahasia semestinya memang diwarisi dari Mas Eros.”

“Penerima darahku cuma dua, Pak Juanda dan Eros. Sebelum Eros menerima darahku, aku punya lidah masih normal sekali.”

“Tahu dari mana Mas Eros lidahnya seajaib lidahmu sekarang? Tara yang sempat dekat enggak pernah lihat. Mas Eros juga enggak pernah ngaku-ngaku lidahnya sakti macam kamu.”

Aku percaya jika Nitara barusan berucap bohong. Yakin, sebenarnya dia tahu keistimewaan lidah Eros, apalagi mereka tengah menjalin kedekatan sebelum dipaksa putus olehku.

“Eros bisa saja menutupi keistimewaan lidahnya. Biar sang pujaan hati enggak resah seumur hidup, khawatir resep sambalnya diketahui orang banyak gara-gara jilatan lidah Eros.”

Kembali dia mengernyitkan keningnya, sementara aku malah meneruskan cerita keterkaitan misterius itu padanya. Kali ini pengalaman kejadian di malam menjelang hari kemerdekaan dua tahun lalu, di mana aku yang sekonyong-konyong jatuh terpental saat tengah melukis. Lantas kukaitkan dengan peristiwa teman ibunya yang meninggal akibat kecelakaan.

Tak lupa kuceritakan padanya, bagaimana aku yang kerap tiba-tiba kehilangan kendali atas diri sendiri. Beberapa bulan lalu sebuah kuasa yang entah dari mana datangnya tahu-tahu mencengkeramku. Lalu menggerakkan anggota badanku untuk menjalankan aktivitas melukis. Sedangkan aku sendiri hanya mampu patuh tanpa bisa mencegah.

Ah, kenapa tiba-tiba mengasyikkan sekali berbincang-bincang dengannya? Sampai panjang lebar aku bertutur, sedangkan selama ini aku cukup singkat saja berucap padanya. Termasuk ketika dulu dipaksa olehnya untuk menceritakan perselingkuhan istriku, aku malah ringan bercerita layaknya tengah membacakan judul artikel perselingkuhan artis.

“Ketika tanganku dipaksa menggurat-guratkan kuas ke kanvas, di saat yang sama Pak Juanda ternyata melukis juga.”

“Dasarnya apa?”

“Salah satu lukisan buatanku ternyata sama persis dengan lukisan terbaru yang dikirim Pak Juanda ke Tante Lis.”

“Lukisan wajah Ibu semasa muda dulu?”

“Memang lukisan itu. Lukisan terakhir Pak Juanda sebelum kemudian meninggal kecelakaan.”

“Sampai kamu berkesimpulan begitu?”

“Karena lukisannya menyematkan waktu pembuatan. Dari tanggal, bulan, dan tahunnya ternyata sama dengan yang tertera di lukisan buatanku.”

“Sekarang Pak Juanda sudah meninggal, apa kamu masih juga dikendalikan kuasa misterius untuk melukis?”

“Sudah enggak lagi. Kalaupun aku melukis murni karena keinginanku saja. Tapi, ada yang baru.”

“Mendadak Dani kepincut buat es krim, kan?”

“Benar, Tara. Seperti melukis, tiba-tiba saja tanganku digerakkan oleh satu kuasa dari luar lagi. Dari sinilah aku lalu memunculkan keterkaitan itu.”

“Berapa kali?”

“Lima kali berturut-turut tanganku secara otomatis meracik es krim sendiri, tanpa kendali otakku!”

“Masalahnya di rumahmu belum tentu tersedia bahan-bahan es krim.”

“Sengaja aku beli ke minimarket. Pernah kemarin karena hujan angin aku malas ke minimarket, ditambah ingin tahu aku malah sengaja rebahan. Tahu-tahu tanganku bergerak-gerak sendiri macam tengah buat adonan es krim.”

“Terus kualitas rasa es krim buatanmu?”

 “Ibumu sampai mengira aku borong es krim dari Teman Segar.”

“Niat mau buka usaha es krim?”

Aku cuma tertawa ringan. Meski begitu aku mengerti bila Nitara masih terlihat meragukan kemampuan lidahku. Segera aku masuk ke dalam dapur. Mengambil satu jerigen minyak atsiri yang biasa dipakai untuk pijat relaksasi. Rencananya minyak atsiri itu hendak seminggu sekali kupasok ke Delisa. Kupersilahkan dia menghirup aroma minyak atsiri racikanku

“Kalau dari aromanya memang aroma massage oil yang biasa dipakai tempat spa milik Kak Heni. Beberapa kali Tara sering pijat relaksasi di sana, jadi hafal aroma massage oil. Tapi, untuk sensasi yang dihasilkannya masih perlu dibuktikan dulu.”

“Kalau begitu silakan Tara nelungkup di sofa. Buka bajumu, biar kuolesi punggungmu pakai minyak urut buatanku. Setelah kupijat, Tara bisa merasakan hasilnya.”

Dia malah tertawa.

“Kelamaan ngeduda kamu, Dan! Jadinya mulai ngeres, cari-cari kesempatan remas-remas punggung teman sendiri. Memang aku sebodoh itu!”

Giliran aku yang turut tertawa. Nitara lupa kalau durasi menjandanya justru lebih lama dibandingkan mendudaku. Dia juga lupa kalau aku sudah sering memijatnya. Tapi, memang belum sekalipun aku menyuruhnya buka baju, apalagi mengolesi tubuhnya dengan minyak urut.

“Deli sampai nunda ngusir Sambal Kejora sudah jadi bukti valid, massage oil buatanmu memang setara aslinya.”

“Mulai sekarang Tara enggak perlu resah lagi. Bisnis spa Deli bareng sepupunya sudah kusandera dengan minyak urut buatanku. Berani macam-macam dengan Sambal Kejora, kuboikot pasokan minyak urutnya.”

“Dan, Tara sampai lupa mau ucap terima kasih banyak. Dani benar-benar sahabat sejati, menolong teman di saat yang tepat sekali.”

Nitara tak tahu, mulai detik ini sejatinya aku ingin dia tidak menganggapku sahabat, atau saudara lagi. Aku ingin lebih dari itu. Kendati demikian aku tak ingin buru-buru dia tahu keinginanku. Pada saatnya nanti dia harus mengerti, mengapa aku yang selama ini senantiasa bersamanya sampai tega-teganya bersikap, menghancurkan masa depan indahnya bareng Eros.

Sebenarnya ketika mengajukan syarat untuk beroleh darahku, sempat terlintas di pikiranku agar menambahkan syarat lainnya, Nitara harus bersedia dinikahiku. Namun, karena waktu itu aku belum tertulari rasa cinta padanya dari Eros, mulutku terlalu berat untuk memintanya. Selain belum terlalu meyakini kemunculan sebuah keterkaitan usai aku mendonorkan darahku ke Eros, otakku masih menganggapnya setara sepupuku.

Sekarang aku hanya dapat menyesalkan keraguanku dulu. Aku memahami sekali, walau sebagian karakter Eros kini telah menurun padaku, bukan berarti Nitara akan begitu saja menerima uluran cintaku. Lebih-lebih sampai akhirnya jatuh cinta padaku.

Sukar dimungkiri, amatlah berat mengubah cara dia dalam memandangku. Butuh waktu dan perjuangan yang keras bagiku agar Nitara percaya, menjadikanku sebagai teman hidupnya adalah lebih baik. Paling tidak dibandingkan sekedar menganggapku saudara. Kendati demikian aku akan berusaha keras mewujudkan hasratku padanya. Tak peduli terbentang cinta dua arah, atau cukup satu arah saja di antara kami berdua, Nitara wajib menjadi milikku!

o25o

1
Asnisa Amallia
Enak banget karya ini, aku nggak sabar nunggu kelanjutannya!
Yusuf Muman
Menyentuh hati.
Mich2351
Aku suka banget sama karakter-karakternya 😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!