Di suatu kampung yang masih asri disana jauh dari hiruk pikuk nya keramaian.
Di sana sangat Damai tidak ada yang namanya keberisikan yang di timbulkan oleh kendaraan dan lainnya
Namun kedamaian itu hilang tergantikan oleh teror mengerikan suasana Damai itu hilang bak terlelan alam.. Akan kan orang-orang yang ada di sana bertahan untuk melewati teror itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Makmisshalu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab-23. Pak Karim Belum Sadar
"Mas bangun Mas, " ujar Mimah dia terus berada di sisi suaminya dari kemarin.
Praaangggg...
Tiba-tiba saja pak Karim kejang-kejang, sampai pas bunga yang ada di meja tersenggol oleh tangan pak Karim. Dan hal itu tentu saja membuat Mimah kaget bukan main.
"Dokter... Dokter.. Tolong suami saya, " ujar Mimah berteriak memanggil Dokter.
Sang dokter langsung menangani pak karim, dia memeriksa keadaan pak Karim. Namun terlihat dokter itu menyerngit dia heran sebab kondisi pak Karim baik-baik saja, tak di temukan gejala penyakit yang membahayakan untuk pak Karim juga tidak di temukan hal apa yang membuat pak Karim kejang-kejang.
"Maaf Bu, pak Karim kondisi nya baik-baik saja, saya tidak menemukan adanya penyakit yang membuat pak Karim seperti ini, " ujar sang Dokter.
Mendengar itu Mimah pun panik, kenapa suami nya di bilang baik-baik saja sementara keadaan nya sangan menghawatirkan.
"Dokter ini bagaimana!? Pak dokter bisa liat sendiri kan keadaan suami saya seperti apa,?" ujar Mimah.
" Maaf Bu ini kenyataan nya, bahwa saya tidak menemukan penyakit yang berbahaya di badan pak Karim. Semuanya normal dan tak ada yang salah, "ujar Dokter itu kembali.
Dokter itu kembali memeriksa keadaan pak Karim untuk memastikan bahwa pemeriksaan nya benar, dan kembali dokter itu mendapatkan hal yang sama bahwa pak Karim memang tidak kenapa-napa. Detak jantungnya, nada nadinya semuanya tak bermasalah. Dan dokter itu pun bingung, kenapa pak Karim bisa seperti itu.
" Maaf Bu, sebaik nya ibu mencari Kyai atau seseorang yang mengerti tentang hal yang di luar medis karna saya menduga suami ibu seperti ini ada sangkut pautnya dengan hal ghoib, " ujar dokter itu.
"Baik dokter, terimakasih atas saran nya, " ujar Mimah.
Setelah memastikan bahwa pak Karim tak bisa di tangani oleh media medis, dokter itu menyarankan agar pak Karim di bawa pulang dan di obati oleh orang yang mengerti akan hal-hal yang menyangkut dunia ghoib.Setelah itu Dokter pun pergi, kini di ruangan itu hanya ada Mimah dan pak Karim yang terus kejang-kejang.
"Bagaimana ini.. Apa yang harus aku lakukan? Mas aku mohon sadarlah lekas sembuh kembali.. Aahh, iya, apa aku telpon bang Hamdan aja? Kemaren kan anak bang Hamdan sempet ngalamin hal aneh kaya gini, juga, aku hubungi bang Hamdan aja semoga nanti dia bisa nolong aku, " ujar Mimah.
{DI ALAM BAWAH SADAR PAK KARIM}
"Hoss.. Hoosss... Hooosss... " pak Karim terus berlari tanpa arah, dia terus mencari jalan keluar dari hutan itu. Disana pak Karim tidak merasakan adanya malam ataupun siang, keadaan di hutan itu tetap sama berkabut tanpa adanya cahaya.
"Aku lelah.. Aku tak sanggup jika terus begini.. Aku ingin pulang, "ujar pak Karim.
"Siapapun... Tolong aku.. Bantu aku.. Tolong... " ujar pak Karim berteriak, dia berharap ada seseorang yang akan menolong nya. Namun bukan orang yang hadir melainkan harimau besar yang muncul kembali, bahkan sekarang harimau itu muncul dengan beberapa sosok yang sangat menyeramkan.
"Jangan mendekat, jangan mendekat, "ujar pak Karim. Dia takut melihat sosok-sosok itu, karna sosok-sosok itu tak sedap di pandang mata. Bahkan salah satu dari sosok itu ada yang matanya di bawah namun mulut nya di atas, sungguh pak Karim tak sanggup melihat sosok seperti itu.
"Hey manusia sialan, kamu akan kami jadikan mainan dan kami akan menyiksamu secara perlahan karna kamu sudah berani mengusik tempat tinggal kami, "ujar satu sosok berbicara pada pak Karim.
"Ja... Jangan.. A.. Aku mohon, to... Tolong maafkan aku, "ujar pak Karim terbata-bata pak Karim benar-benar takut melihat sosok yang menyeramkan itu yang bahkan jumlah nya bukan hanya satu.
"Jangan harap kami akan memaafkan mu dengan mudah, kami akan menyiksamu hingga kamu merasa tak ingin untuk hidup, "ujar satu sosok yang matanya keluar dan berwarna merah menyala.
Sosok-sosok itu semakin mendekat ke arah pak Karim, dan hal itu sukses membuat dia ketakutan setengah mati. Pak Karim mencoba untuk berlari lagi, namun usaha nya gagal karna dia hanya berjalan di tempat.
(Rasain lu, enak ka di permainan oleh sosok-sosok yang mengerikan😌)
"Ja... Jangannn... "Ujar pak Karim, dan hal itulah lah yang membuat pak Karim kejang-kejang di alam nyata.
{KEMBALI KE ALAM NYATA}
Mimah beranjak pergi dari sisi ranjang suaminya, kemudian dia mengambil handphone nya lalu menelpon pak Hamdan seperti niat awal nya.
Tutt...
Tuuttt...
Terdengar bunyi telpon yang tersambung, lalu terdengar suara Hamdan dari sebrang telpon sana.
"Assalamu'alaikum halo, ada apa Mimah dan bagaimana mana keadaan Karim sekarang, ?" ujar pak Hamdan bertanya tentang keadaan pak Karim.
"Waalaikumsalam halo Bang, Bang Mimah mau minta tolong sama abang.. Ini mengenai keadaan mak Karim. Sekarang dia sedang kejang-kejang dan dokter tak sanggup mengobati sebab penyakit mas Karim bukan penyakit medis, "ujar Mimah. Sedangkan di sebrang telpon sana Hamdan sudah tau kemana arah pembicaraan Mimah karna dia sudah yakin tentang kondisi pak Karim, pasti ada sangkut pautnya dengan masalah pembangunan di kampung Legok.
"Kamu yang tenang ya Mimah, nanti abang kesana bersama orang yang akan menolong suamimu. Dia adalah orang yang nolong anak Abang, "ujar pak Hamdan.
"Oke Bang, Mimah tunggu Abang disini. Dan terimakasih karna Abang udah mau bantu Mimah, "ujar Mimah.
"Kamu ini kaya sama siapa aja, kamu kan adik aku ya pasti aku akan bantu kamu di saat kamu membutuhkannya bantuan ku. " Ujar pak Hamdan.
"Iya Bang, sekali lagi Mimah ucapkan makasih, "ujar Mimah.
"Oke, sama-sama sekarang kamu tunggu aku datang ke sana bersama orang yang akan menolong suamimu, "ujar pak Hamdan.
"Siap Bang, kalo gitu Mimah tutup telpon nya Bang. Wassalammualaikum, "ujar Mimah.
"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh, "ujar pak Hamdan dari sebrang telpon sana.
"Aaahhhhhh...
BERSAMBUNG.
dasar Lurah gebleg/Hammer/
manehna ngadat imahna aya nu ngacak², tapi manehna teu sadar, manehna nage gs ngacak² leuweung tempang cicing sagala makhluk..
kop tah ririwa, demit leuweung, jurig jarian coba pangnakolkn Pak Lurah. kira² teu bisaeun hudang weh menang saminggu mah/Hammer/
masa sesama setan takut/Tongue/
coba salah sahiji nu jadi tumbal teh jalma diluhurna atuh, ulah nu kuli wae. asa sedih nujadi anak pamajikan na..