NovelToon NovelToon
Aku (Tak) Mau Menikah Ummah

Aku (Tak) Mau Menikah Ummah

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Romantis / Cintapertama / Konflik etika / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: rahma qolayuby

Kehidupan yang di alami orang sekitarnya, terutama kakak nya sendiri membuat Harfa tak mau menjalani yang namanya pernikahan.
Apalagi, setelah Biru, membatalkan pernikahan mereka. Membuat hati Harfa begitu dingin akan yang namanya cinta. Mengunci hati hingga sulit di tembus.
Perubahan Harfa membuat kedua orang tuanya merasa sedih. Apalagi usia Harfa tak lagi mudah.

"Nak, menikahlah. Usia kamu sudah matang?"

"Tidak. Aku gak mau menikah, Ummah."

Jawab tegas Harfa membuat hati umma Sinta teriris.

yuk ikuti kisah nya....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rahma qolayuby, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23 Kapan aku bahagia

Dokter Harfa pagi sekali berangkat ke rumah sakit. Karena ada jadwal operasi.

"Pagi dok."

Sapa dokter Harfa berpapasan dengan dokter Langit yang hanya mengangguk saja. Dokter Harfa menautkan kedua alisnya melihat reaksi dokter Langit. Namun, dokter Harfa tidak terlalu peduli karena ia harus segera ke ruangannya untuk menyiapkan diri.

Dokter Harfa mengganti pakaiannya menggunakan pakaian khusus untuk operasi.

"Kak, apa nenek akan baik-baik saja?"

"Tenang Sky, nenek pasti akan baik-baik saja."

Jawab Dokter Harfa. Orang yang akan di operasi dokter Harfa kali ini menang nenek nya Sky.

Itu membuat dokter Harfa harus hati-hati dalam melakukan nya.

Sky berharap jika nenek nya akan baik-baik saja. Hanya sang nenek yang Sky punya. Sky tak mah kehilangan nenek nya.

Lampu merah menyala pertanda operasi sudah di lakukan. Sky menunggu di depan ruang operasi penuh harapan.

Tiga jam berlalu dalam kecemasan. Sky belum melihat tanda-tanda operasi selesai. Jemari Sky saling bertautan, Sky memang laki-laki tapi Sky juga mempunyai sisi lain. Sky punya hati yang sangat lembut apalagi menyangkut orang yang di cintai ya.

Dingin, itulah yang orang-orang kenal di luar sana.

"Sky."

Sky langsung bangun, berjalan menghampiri dokter Harfa dengan penuh harapan walau kecemasan itu tidak dapat Sky hilangkan dari wajahnya.

"Alhamdulillah, semua berjalan dengan lancar. Nenek baik-baik saja."

"Alhamdulillah, terimakasih banyak kak, terimakasih."

Tangis haru tak bisa lagi Sky bendung di hadapan dokter Harfa. Dokter Harfa sudah seperti kakak bagi Sky. Sky sudah tak malu lagi dalam mengekspresikan diri.

Dokter Harfa menepuk bahu Sky pelan.

"Tunggulah, kami akan memindahkan nenek ke ruang VIP."

Sky mengangguk cepat membiarkan dokter Harfa kembali masuk keruang operasi.

Tak lama ruang operasi kembali terbuka. Nampak beberapa perawat mendorong bangkar nenek Sky. Sky mengikuti dari belakang.

Semua alat sudah terpasang dengan baik, baru beberapa orang meninggalkan ruangan itu. Hanya tertinggal dokter Harfa dan Sky.

"Jaga nenek."

Sky hanya mengangguk saja. Dokter Harfa baru keluar guna mengganti pakaiannya kembali.

Berjalan di koridor rumah sakit. Bagian ruang VIP memang tidak terlalu lalu lalang orang. Berbeda dengan ruang umum. Suara berisik apapun pasti terdengar.

Darah mengalir mengikuti arus air kran yang di hidupkan dokter Harfa. Mencuci tangan dengan bersih agar bau amis tidak menempel.

Sudah selesai membersihkan dan mengganti pakaian. Dokter Harfa keluar dari ruangannya. Menuju lantai dua dimana ada pasien yang harus ia periksa sebelum dokter Harfa mencari makan untuk mengisi perutnya yang sudah keroncongan.

Tugas dan kesehatan dua hal yang harus dokter Harfa jaga.

Dokter Zahra tersenyum melihat dokter Harfa baru keluar dari ruang salah satu pasien.

"Assalamualaikum, cantik."

"Waalaikumsalam, kapan kembali?"

Tanya dokter Harfa, mereka mengobrol sambil berjalan menuju ruang dokter Zahra.

"Barusan."

"Cepat banget, aku pikir akan lama tugas di sana."

"Gak lah, dokter Raftha hanya meminta ku mengecek keadaan rumah sakit di sana."

"Oh, kapan-kapan kayanya seru liburan ke Bali."

Seketika dokter Zahra terdiam dengan ekspresi aneh.

Rasanya aneh mendengar dokter Harfa ingin liburan. Setiap tahun di ajak liburan saja selalu menolak. Entah ada angin di mana ingin liburan bahkan ke Bali lagi.

"Tumben mau liburan?!"

"Gak juga sih, tapi kau tahu kan. Sudah lama aku ingin pergi ke Bali."

"Nanti saja bahas liburannya, kita makan dulu."

Sepulang dari Bali, dokter Zahra memang membeli makanan terlebih dahulu sebelum sampai rumah sakit.

Dokter Harfa begitu lahap saat makan membuat dokter Zahra hanya memerhatikan.

"Apa aku harus memberitahu Harfa. Tidak .. Tidak .., Harfa gak boleh tahu."

Batin dokter Zahra. Entah apa yang di rahasiakan dokter Zahra kenapa dokter Harfa tidak boleh tahu.

"Ceritakan, bagaimana keadaan di sana."

"Sudah jangan banyak omong, habiskan makanannya."

Dokter Harfa mengerucutkan bibir gemas. Padahal ia ingin tahu bagaimana keadaan rumah sakit di Bali.

Dua tahun lalu dokter Raftha meresmikan rumah sakit baru di Bali untuk menyambut kelahiran cucu pertamanya.

Waktu peresmian itu dokter Harfa tidak bisa ikut hadir di karenakan Abi Farel jatuh sakit.

Semenjak tak ada hubungan apapun dengan Bumi, Bali adalah tempat yang dokter Harfa hindari. Tapi, entah kenapa dokter Harfa ingin sekali liburan ke sana. Seolah ada magnet yang menariknya supaya ke sana.

Entah sekedar keinginan kuat atau hanya sekedar liburan biasa saja.

"Aku akan pergi keruang dokter Yeri untuk memberikan berkas ini dulu."

Dokter Harfa mengangguk sambil mengelap bibirnya. Membiarkan dokter Zahra pergi.

Tak lama dokter Zahra pergi, pintu itu kembali di dorong kuat.

"Saya--"

Dokter Sam terdiam, melihat jika tidak ada istrinya di ruangannya.

"Dokter Zahra baru saja pergi ke ruang dokter Yeri. Dokter Sam masuk saja tunggu di sini. Aku akan keluar."

Dokter Sam menggaruk kepalanya yang tak gatal. Ia sangat malu sekali. Dokter Sam pikir istrinya ada di ruangan.

Dokter Harfa pergi meninggalkan ruang dokter Zahra.

"Mereka dasar bucin."

Gumam dokter Harfa menggelengkan kepala. Namun bibir dokter Harfa tersenyum.

Dokter Harfa ikut bahagia melihat keharmonisan rumah tangga dokter Zahra dan dokter Sam. Mereka pasangan yang serasi.

"Mereka sudah bahagia, kakak Ifa pun sudah menemukan pangan yang baik. Kapan aku bahagia!"

Siapa yang tahu hati dokter Harfa sebenarnya seperti apa. Apa masih terikat dalam bayang-bayang masa lalu atau sudah selesai.

Dokter Harfa menghentikan langkahnya. Melihat keberadaan dokter Langit yang sedang berbicara dengan dokter lain.

"Dokter Langit memang baik. Tapi ia terlalu baik untuk aku sakiti. Huh, rumit sekali hidup ini."

Gumam dokter Harfa memerhatikan dokter Langit. Dokter yang selalu ada di sisinya selama ini.

Tampan, cerdas, humoris sikap yang selalu di sukai banyak wanita. Bahkan banyak perawat di rumah sakit yang menyukai dokter Langit.

"Apa yang dokter Langit sukai dari ku. Padahal aku banyak kekurangannya."

"Dok, lihatlah. Dia memerhatikan mu."

Celetuk salah satu dokter menepuk pundak dokter Langit. Membuat dokter Langit memutar pandangannya.

Dokter Harfa gelagapan karena ketahuan memerhatikan dokter Langit. Dokter Harfa langsung memilih pergi, sungguh sangat memalukan ketahuan memerhatikan.

"Seperti nya dokter Harfa mulai menyukai mu."

"Seperti nya begitu."

Sahut dokter satunya menggoda dokter Langit yang hanya diam saja tanpa ekspresi.

Entah apa yang di pikirkan dokter Langit tentang ocehan teman-teman nya.

"Sikat Man,"

"Yoi,"

"Sudah, berisik."

Kesal dokter Langit pada teman-teman. Dokter Langit langsung pergi dengan perasaan campur aduk.

"Apa arti tingkah mu tadi. Kamu selalu sulit ku tebak. Ya ampun ..,"

Seperti nya dokter Langit sangat frustasi dengan perasaan nya sendiri.

Melangkah takut semakin sakit. Diam pun terasa sakit. Lantas apa yang harus dokter Langit lakukan.

"Perempuan memang sulit di mengerti. Kecuali ibu, baru ku tahu hatinya."

Gumam dokter Langit seperti orang gila saja bicara sendirian.

Bersambung ...

Jangan lupa Like, Hadiah, komen dan Vote Terimakasih ...

1
Psbu Paus biru
sangat bagus
Psbu Paus biru
🥰🥰🥰🥰
Psbu Paus biru
😍😍😍
Drezzlle
mampir kak
Rahma Qolayuby: terimakasih banyak kak🥰
total 1 replies
Drezzlle
/Cry/ baru mulai udah sedih
Tien
kenapa diulang ceritanya kak
Rahma Qolayuby: bukan di ulang kk, cuma ini di daftarin buat kompetisi nulis periode 2
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!