perjalanan seorang anak yatim yang berusaha menjadi pendekar untuk membalaskan dendam atas kematian pamannya karena perampokan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bang deni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pangeran Anom
Kini Arya mengetahui bila kabut beracun itu di hasilkan dari tumbuhan yang seperti bunga terompet itu, ia melanjutkan lagi langkahnya memasuki hutan itu setelah mengetahui penyebab ada nya kabut beracun.
setelah berjalan agak jauh Arya menemukan beberapa tanaman obat yang langka, ia dengan cepat memetik tanaman obat itu dengan hati hati, dan memasukan ke dalam cincin sihir peninggalan gurunya.
GRRRRRRR
"Eh,"
Arya kaget saat mendengar gerengan binatang buas , ia berpikir karena adanya kabut ungu maka tak akan ada mahluk hidup yang tinggal di sana
seekor harimau besar perlahan keluar dari rimbunnya pepohonan, ia berjalan mendekat ke arah Arya
AUUUUUM
Raungannya membuat tanah bergetar.
" pergilah, aku tak ingin membunuhmu" ucap Arya sembari melangkah menjauh
" wuuuut"
Bukannya pergi harimau berar itu malah bergerak menerkam Arya dengan kecepatan tinggi.
" bandel!" seru Arya sambil mengelak
plak tangannya mengepal dan memukul badan harimau itu dengan kekuatan sedang
grrrrrr
harimau itu menggereng pelan dan terjatuh tak bangkit lagi , seluruh badannya memerah karena terkena racun
" ngeyel sih, mati kan" gerutu Arya , ia memperhatikan sejenak bangkai harimau itu sebelum ia kuburkan , namun ia menguliti kulitnya ,karena kulit harimau yang ia tahu sangat mahal di pasaran.
memasuki lebih dalam Arya kini melihat banyak kerangka berserakan , pedang dengan berbagai pita tergeletak tak jauh dari kerangka kerangka itu
" sepertinya mereka pendekar yang di katakan oleh kakek Wiguna." gumam Arya dalam hati.
Ia mengambil apa yang masih bisa di manfaatkan , pedang pedang itu jelas bukan pedang murahan, karena kilaunya masih terjaga, ia juga mengambil kantung uang milik mereka. dan memeriksa isinya ia mengambil koin emas dan perak yang ada di dalam kantung sedangkan barang lain ia kuburkan bersama. Kerangka itu, ia berpikir toh mereka tak menggunakan uang lagi di alam baka.
Satu yang membuat Arya heran, di setiap kantung ada sebuah peta yang sama, dan sebuah tanda khusus dengan di silang
" peta apa ini, harta Karun apa pusaka?" tanya Arya dalam hati sambil memperhatikan. Peta itu, bila di lihat jalurnya sama dengan yang saat ini ia lalui, dan tanda itu ada di depan nya.
" Ha ha ha satu lagi manusia tertipu!" baru saja Arya akan melangkah satu tawa keras menggema, Arya memasang sikap waspada , namun ia tak melihat siapa pun di sekelilingnya
Arya mengerahkan mata ketiga nya dan kembali melihat ke segala penjuru , kini terlihat olehnya seorang anak kecil bersembunyi di balik pohon.
" hei bocah cilik keluar kau jangan sembunyi !" teriak Arya
" enak aja anak kecil , kamu yang kecil , semua punya mu kecil sampai burungmu juga kecil!" bocah kecil itu keluar dengan marah marah dan mengumpat
" he he he, kamu kan kecil, lihat tinggi mu saja hanya sedadaku" sahut Arya tertawa kecil.
" bocah kurang ajar, matilah kau!" teriak bocah kecil itu melesat dan menyerang Arya
wuuut
" hei jangan nanti kau celaka!" teriak Arya khawatir anak itu keracunan bila memukul atau terkena pukulannya.
Namun hal itu bukannya membuat anak itu berhenti tetapi malah makin melesat menambah kecepatannya
plaaak
plaaaak
Arya mau tak mau menangkis. serangan itu
" aduuuh, panasss panaaas!" bocah itu bergulingan , di atas rumput , tubuhnya memerah namun tak lama warna merah itu memudar, dan anak itu kembali sehat
" eh, kamu kebal racun!" seru Arya kaget , baru kali ini ia melihat ada yang mampu terhindar dari luka dalam beracun setelah beradu pukulan dengannya.
" huh , pantas saja kamu bisa melewati kabut beracun ternyata kamu juga beracun !" seru anak itu sambil bersiap menyerang kembali.
" hei anak kecil ..."
" aku bukan anak keciiiiil!" teriaknya memotong ucapan Arya, di melesat dengan kecepatan tinggi ,
wuuut
Arya menggelengkan kepala ia dengan cepat mengerahkan ilmu meringankan tubuhnya dan berkelebat memutari anak itu
" hei berhenti aku pusing!" teriak anak itu yang tahan melihat pergerakan Arya mengelilinginya dengan kecepatan tinggi mau menerobos takut tertabrak .
" berjanjilah , kamu ga akan menyerangku lagi dan menjawab pertanyaan ku , baru aku berhenti" seru Arya.
" huh janji , karena berjanji aku tinggal di sini hampir sepuluh tahun" gerutunya .
Arya menghentikan putaran larinya dan menatap anak itu dengan seksama
" kamu sepuluh tahun di sini, berarti kamu dari bayi dong!" celetuk arya karena melihat tubuh anak itu seumuran 10 tahun
" enak saja ,aku ini udah berumur 30 tahun , hanya badanku saja yang begini!" gerutu anak itu, namun ia tak menyerang lagi, ternyata anak itu mempunyai kelainan genetika yang membuat badan nya seperti anak kecil ,alias kerdil ( kalau kata orang medis Dwarfisme)
" kamu bilang kamu karena janji sudah sepuluh tahun berada di sini?" tanya Arya heran
" ya aku kalah dalam taruhan" dan harus berada di sini selamanya.
" apa kau kesini juga karena peta?" tanya Anak itu
" bukan , aku masuk karena penasaran dengan kabut ungu dan mendengar banyak yang kemari tetapi tak pernah kembali." sahut Arya.
" kenapa kamu nekat!" tanya nya penasaran .
" bukan nekat , tapi karena penasaran, beda yah nekat sama penasaran, oh iya aku Arya, aku harus memanggilmu apa?" tanya Arya bingung ,
" panggil aja aku Anom, jangan salah gini gini aku keturunan raja tahu!" ucapnya sombong ,
" Raja ?, Raja kurcaci , ha ha ha " Arya tertawa .
" beneran, aku dari kerajaan Bulan, aku di tipu oleh keluargaku dan akhirnya aku berada di sini " ucap Anom bersedih
" kenapa bisa begitu?" tanya Arya penasaran.
" karena tubuhku, aku di kira pembawa musibah mempunyai badan kerdil, dan aku di suruh menjawab sebuah tebak tebakan , dan aku gagal, aku harus menunggu di sini " ucap Anom ia duduk di sebuah pohon tumbang
" apa dari dulu kau memang kebal racun?" tanya Arya penasaran, Anom menggeleng
" tidak ,tapi ada buah berwarna emas di dalam goa dan aku memakan buah itu , dulu saat aku di suruh masuk kemari aku menderita dan hampir mati, karena kabut ungu itu, namun saat aku nekat memakan buah emas itu aku sembuh dan tak merasa kabut ungu itu menjadi gangguan lagi" tutur Anom .
" boleh aku melihat buahnya seperti apa?" tanya Arya penuh harap, Anom menatap sejenak
" ayo" Ucapnya kemudian
di sepanjang jalan Arya menemukan banyak kerangka , Arya menguburkan satu persatu kerangka yang ia temui ia heran mengapa Anom tak menguburkan mereka , ia juga mengambil koin koin emas milik mereka , namun karena ada Anom iya tak memasukan ke dalam cincin sihirnya ia menyimpannya di dalam buntalan bekal nya
" kamu ga kenal mereka mengapa mau mengubur mereka ?" tanya Anom bingung
" menurut pamanku manusia itu berasal dari tanah, baiknya di kebumikan kembali" jawab Arya . Anom mengangguk.
goa yang di tuju ,ternyata goa bawah tanah , lorongnya sangat panjang dan ada aliran sungai bawah tanah yang membentuk danau kecil disana berukuran dua tombak persegi, ( satu tombak 2,1m, namun ada juga yang mengatakan 3,7 m )
apa yang Arya temukan di dalam goa bersama teman barunya Anom.....