Pertemuan tak di sengaja, menjadi awal buruk untuk kehidupan Dea. Bagaimana tidak? Dea di minta Ibunya mengantar hadiah ulang tahun untuk atasan ayahnya di kira wanita panggilan.
Tanpa di duga pertemuan awal membuat sosok Bryan anak dari atasan Ayah Dea, tertarik padanya.
Namun tidak untuk Dea, wanita tersebut tidak menyukai Bryan. Berusaha melakukan banyak cara agar tidak di pertemukan dengan Bryan, nihil. Mereka kembali di pertemukan semua karena takdir.
Lalu bagaimana kisah selanjutnya? penasaran? yuk langsung saja baca yuk🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aulia rysa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23: Cepat atau lambat?
Bab 23: Cepat atau lambat?
🌻H 4 P P Y R 3 4 D I N G🌻
🌹✨💞✨🌹
Gagang pintu di tarik, melihat sosok pria yang di kenal berada di depan, membuat nya terkejut.
Jantung berdebar dua kali lebih cepat, sosok pria tersebut tersenyum lebar menatap nya seakan mendapat kabar bahagia.
Dea melihat itu sangat tidak menyukai, dia merasa di sepelekan karena hingga sekarang kepalanya benar-benar pusing memikirkan keadaan yang di alami.
Namun berbeda dengan pria di hadapannya malah memberi ekspresi bahagia yang tidak di sukai.
"Apa yang kau lakukan di sini?" tanya Dea menatap lekat bukan membenci tapi bingung dengan keadaan.
"Sayang kenapa bertanya seperti itu? apa kedatangan ku salah? apa kamu masih marah padaku? jika ya aku minta maaf, aku janji tidak akan mengulangi lagi, aku akan menuruti apapun keinginan mu," mohon Bryan mengemis, meminta pengertian berharap di mengerti.
Dia tidak bisa di perlakukan seperti ini. Ekspresi Dea sangat terasa tidak nyaman. Mending di marahin mendengar amukan nya.
Bryan mencoba meraih tangan Dea, namun belum di pegang sudah mundur langkah kaki menjaga jarak.
Tidak pernah terlintas di benak akan jadi seperti ini. Dea bereaksi melihat kedatangan nya seperti tidak suka. Apa karena kejadian tempo hari membuat wanita tersebut membencinya? tapi kenapa semua terasa berlebihan?
"Jangan mendekat. Kau bisa bicara dari situ," tegur Dea menghentikan langkah Bryan.
"Kenapa? apa sekarang kamu membenci ku setelah semua yang sudah kita lalui bersama dan mendapatkan buah hati di kandungan mu?"
"Apa maksud mu? kandungan apa?" tanya Dea kaget mendengar Bryan yang sudah mengetahui.
Dia mulai berpikir siapa saja yang mengetahui keadaan nya, setau nya hanya kedua sahabatnya tidak ada yang lain.
"Apa mereka memberitahu mu?" yakin Dea menatap Bryan penuh selidik.
"Kenapa? apa aku tidak berhak tau? aku di sini juga punya tanggungjawab Dea. Aku Daddy nya, kamu tidak bisa menyembunyikan kehamilan mu dariku," tegas Bryan merasa dari nada bicara Dea seperti tidak ingin dia tau.
"Bukan seperti itu kau salah paham By. Aku memang saat ini tidak ingin kau tau, tapi bukan berarti tidak ingin memberitahu mu."
"Jika yang kau katakan benar seperti itu, apa alasan mu tidak ingin memberitahu ku secepatnya?"
Dea terdiam antara bingung dan takut jawabannya membuat Bryan kecewa.
"Kenapa diam saja? katakan, aku berbicara padamu Dea," desak nya lagi melihat tak ada sepatah kata terucap dari bibir.
Langkah kaki maju tak mendapat jawaban, Dea mundur takut Bryan yang mendekat. Pintu secepatnya di tutup sekali dorongan.
"By, ini lagi di rumah ku. Jangan aneh-aneh aku tidak ma--"
"Tidak mau apa? lagi pula kita sudah melakukan aneh-aneh itu. Bahkan sekarang sudah menghasilkan dari tindakan aneh tersebut," potong Bryan cepat berjalan menghimpit Dea.
"By..." kaget Dea.
Tubuh nya mendadak melayang.
"Iya ini aku? sudah lama kita tidak bertemu. Aku merindukan mu sayang. Apa kamu tidak merindukan ku?" senyum Bryan percaya diri, wajah Dea menahan kesal pada tingkah nya.
"Turun kan aku By. Ini tidak lucu, aku tidak mau kalau semua salah paham pada kita," kata Dea.
"Salah paham?" Bryan menaikkan alis bingung.
"Iya, salah paham. Ini rumah kedua orang tua ku. Bagaimana kalau mendadak ada tamu dan mereka melihat ada seorang pria bersama ku di saat kedua orang tua ku tak di rumah, yang ada kedua orang tua ku kena imbasnya padahal mereka tidak tau apapun," jelas Dea tidak mau kalau orang tuanya di katai tidak-tidak.
"Kamu takut akan hal itu. Lalu bagaimana dengan kehadiran anak kita di dalam kandungan mu? apa mereka tidak akan berpikir tidak-tidak? atau sebaliknya mereka berpikir ya ya? tidak Dea. Semua akan tetap sama, cepat atau lambat pasti akan terjadi," bantah Bryan menggeleng kepala dengan pemikiran Dea menurut nya tidak masuk akal.
...Bᴇʀsᴀᴍʙᴜɴɢ......
...✨____________ 🌼🌼_______________✨...
bget