Bagaimana rasa nya, ? Di hari pernikahan mu, perselingkuhan calon suami mu justru terbongkar. Dengan wanita yang tak lain adalah sepupu mu sendiri.
JANGAN LUPA KASIH DUKUNGAN BUAT AUTHOR NYA😘😘😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon momy siu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
B, S, P 23
''Eva sudah ikhlas dan ridho jika Mas menginginkan ku. '' Dengan terbata karena gugup, Eva mengucapkan hal itu. Dia tak akan menolak jika Arsen meminta hak nya. Sebab, Eva sudah yakin kalau Arsen yang pertama dan juga yang terakhir menjadi suami nya.
Arsen menaruh secangkir teh tersebut, di atas nampan. Dan berlalu menatap Eva istri nya dengan satu tangan nya mengangkat dagu istri nya naik ke atas biar setara dengan wajah nya.
''Kalau sedang berbicara, tatap lah orang nya Eva.'' Ucap Bian dengan lembut.
''Maaf, a aaku aku malu.'' Menggigit bibir nya menahan malu.
Arsen terkekeh gemas melihat tingkah istri nya yang malu-malu.
''Apa kamu yakin.?'' Arsen mulai mendekatkan wajah nya, menghapus jarak di antara mereka.
Eva mengangguk dan di susul dengan memejamkan ke dua mata nya dengan sempurna.
Tangan Arsen mulai terangkat, perlahan menarik tengkuk leher istri nya. Dalam sekejap, Eva bisa merasakan sesuatu yang kenyal dan hangat mendarat dengan sempurna di bibir nya.
Eva tak menolak, menikmati setiap sentuhan yang suami nya itu berikan.
''Kamu yang pertama yang mengambil nya, Mas, dan aku ikhlas.'' Batin Eva, di sela-sela menikmati sentuhan bibir hangat dari suami nya itu.
Arsen melepaskan tautan nya setelah beberapa menit, beralih mengecup kening istri nya penuh cinta. serta satu tangan nya bergerak mengusap lembut bagian pipi nya. Dengan perlahan mulai merambat ke sudut bibir Eva yang sembab dan basah karena ulah nya.
''Terima kasih sayang, anggap saja ini dari permulaan. Supaya kamu tidak terkejut, kalau besok Mas akan meminta lebih dari ini, atau malam ini juga boleh. '' Arsen menggoda nakal. sedangkan Eva menundukkan kepala nya menahan malu.
Hari ini hari yang di tunggu-tunggu oleh Arsen, bisa menjalani pernikahan dengan Eva seperti pernikahan pada umum nya.
Saking senang nya, seluruh tubuh yang sedang sakit karena panas. Tiba-tiba menguap entah kemana rasa sakit itu pergi,?
Salah satu tangan Arsen kembali terangkat mengacak gemas pucuk rambut istri nya. Yang masih menundukkan kepala karena malu.
''Kata nya tadi mau menyuapin aku.'' Bisik Arsen.
''Atau kita lanjutin tadi yang terhenti, juga boleh.'' Lanjut Arsen dengan nada menggoda.
Lagi dan lagi, pipi Eva kembali merona memerah.
''Sudah ah, jangan menggoda ku terus-menerus, Maas.'' Eva memanyunkan bibirnya mendengar godaan dari suami nya terus menerus.
''Iya, ya, maaf. Soal nya istri ku lebih semakin cantik dengan pipi memerah seperti ini.'' Goda Arsen.
''Apa lagi bibir nya di gituin,? Rasa nya Mas ingin memakan nya lagi.'' Lanjut Arsen lagi.
Tangan Eva mencubit perut suami nya karena kesal di goda melulu.
''Aaauwww aauw sakit sayang.'' Pekik Arsen kesakitan.
''Maka nya jangan menggoda ku terus menerus.'' Mencebikan bibir nya kesal.
''Iya, iya, gak lagi deh janji.'' Mohon Arsen.
''Ya udah aku lepasin nih.'' Sambil mengembangkan senyuman nya tanpa merasa bersalah.
''Eva'' Panggil Arsen.
''Apa?''
''Perut aku laper, belum makan siang.'' Renggek Arsen manja.
''Eh, iya aku lupa, Maaf, maaf. '' Menepuk jidad nya kemudian Meraih nampan yang berisi nasi lemas dan sup.
''Buka dulu mulut nya, aaa.!'' Suruh Eva yang sudah menyendok nasi lemas sekaligus sup daging tersebut.
Dengan senang hati Arsen membuka mulut nya lebar-lebar.
''Masakan kamu enak.'' Puji Arsen jujur.
''Masa, ini masakan Mama yang tadi membuat bumbu nya.'' Jujur Eva.
''Aku tadi hanya membantu nya saja, Mas.'' Lanjut Eva.
''Tetap saja, ada campur tangan kamu sayang.'' Tetap ingin memuji istri nya.
''Terserah Mas saja lah, yang terpenting di habiskan. '' Putus Eva, dengan telaten menyuapin suami nya itu.
''Sayang, gak apa-apa kan aku panggil kamu dengan sebutan sayang.''
''Sudah sejak tadi kamu memanggil ku sayang, dan kini kamu baru izin memanggil ku dengan sebutan sayang.'' Ejek Eva.
''Tadi aku refleks memanggil mu sayang, karena aku kesenangan sayang. Dan ini aku memanggil mu sayang dengan kesadaran aku dari dalam hati ku yang paling dalam.'' Ungkap Arsen jujur.
Eva tersenyum hangat. ''Terserah Mas saja, aku tidak melarang nya, asal Mas nyaman dengan panggilan itu.''
Ry tunggu
Ry tunggu