SEQUEL DARI ❤JERAT CINTA SANG PLAYER❤
Diasingkan keluarganya sendiri karena cacat, bagaimana nasibnya saat bertemu dengan seseorang yang dia kenal hanya sebagai pengawal?
Dua tubuh dua jiwa, namun nasib memperlakukan keduanya berbeda
Satu di puja dan satunya tidak diinginkan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Defri yantiHermawan17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tremor
Erkan menatap sarat akan arti pada Sheena yang tengah meneguk air di gelas. Ingin rasanya Erkan mendekat lalu mendekap serta memberikan banyak kecupan di seluruh wajah gadisnya. Tapi karen Sang Lord tidak ingin Sang Princess marah, lebih parahnya lagi berpikiran buruk padanya- Lord Erkan berusaha menahan segala rasa yang ada didalam dada.
Pria bertato itu bersidekap dada, sembari bersandar di tembok. Tubuh setengah telanjangnya dia biarkan terbuka- toh Sheena juga tidak menjerit karena mengaguminya.
Author be like: 'Dih, pd abis lu Jamal'
"Sudah lebih baik?" Erkan mulai membuka suara.
Sebenarnya sedari tadi pria itu tidak tahan lagi. Selain tidak tahan untuk mendekat pada Sheena, Lord Erkan juga tidak tahan kalau sunyi sepi seperti ini.
Sheena yang masih merasa pusing hanya mengangguk. Bahkan Sang Princess sama sekali belum menyadari siapa yang ada didepannya saat ini.
Sheena memang tidak bisa melihat, tapi bukannya dia masih mendengar dan menyadari, suara siapa yang saat ini tengah berbicara dengannya.
"Istirahatlah, aku akan menyiapkan makanan untuk mu,"
Sheena kembali mengangguk, bahkan gadis itu sudah memejamkan kedua matanya kembali. Rasa pusing dan berdenyut di kepalanya, membuat Sheena tidak peduli dengan siapa dia berbicara saat ini.
"Oh iya, eemm- maaf karena aku harus mengganti pakaian mu tadi," ujar Lord Erkan lagi, sebelum dia benar benar pergi dari kamar.
Dan ucapannya berhasil membuat Sheena kembali membuka kedua matanya lebar lebar.
'Mengganti pakaian mu tadi,'
Secara reflek Sheena memeluk tubuhnya sendiri. Dia benar benar terkejut mendengar ucapan pria yang suaranya-,
"Tuan Akara?" lirihnya.
Lord Erkan yang masih berdiri diambang pintu hanya menggigit lidah, satu tangannya mengusap leher bagian belakangnya karena gugup. Jujur Erkan takut kalau Sheena akan marah dan berpikiran macam macam padanya.
"Eem- Iya?" sahut Erkan pelan.
Pria yang hanya memakai handuk itu mendekat kembali pada Sheena. Sang Lord bahkan mendudukkan dirinya di sisi tempat tidur. Kedua matanya menatap dalam pada netra sebiru lautan milik Sheena.
"Jadi anda yang sudah menolongku?" tanya Sheena lagi.
Gadis itu menatap kosong ke arah langit langit rumah. Kosong seperti biasanya, namun entah kenapa begitu sangat indah untuk Sang Pangeran. Erkan bahkan enggan mengalihkan tatapannya dari kedua netra gadisnya.
"Iya?" sahut Erkan lagi.
Dia tidak tahu harus berbicara apa saat ini, pria itu takut kalau Sheena akan murka atau lebih parahnya lagi, gadisnya tidak akan mau lagi bertemu dengannya.
"Terimakasih karena sudah menolong ku. Bahkan aku tidak pernah mengira kalau Anda yang akan menolong ku, Tuan Akara,"
Kedua mata Erkan berkedip cepat mendengar ucapan Sheena. Gadis ini tidak murka padanya? setelah dia membuka seluruh pakaian dan da*lamannya hingga serat terakhir.
"Kau tidak mar-,"
"Anda melakukannya karena terpaksa kan, bukan karena keinginan anda sendiri," sela Sheena cepat.
Glek!
Lord Erkan menelan salivanya susah payah. Astaga betapa polos gadisnya ini, mungkin kalau bukan dia yang melakukan itu- tubuh Sheena yang indah dan memukau ini sudah ternoda oleh tangan si pria bajingan.
Tapi karena Erkan masih waras, pria muda itu tidak berpikiran pasir- dia hanya ingin Sheena cepat sadar setelah dirinya membuka seluruh pakaian Gadisnya yang basah.
Dan menggantinya dengan kemeja serta bokser pendek miliknya. Maklum saja, Erkan pria jadi tidak miliki pakaian ganti wanita untuk Sheena.
Sang Lord menghirup napas dalam, sebelum dia kembali berbicara.
"Terimakasih karena Tuan Putri tidak marah padaku. Maaf kalau aku harus melihat semuanya tanpa izin dari mu, disini tidak ada wanita jadi aku yang mem-,"
"It's oke, tidak masalah Tuan Akara. A-aku akan istirahat lagi, maaf sudah merepotkan mu," sela Sheena, saat dia tidak ingin mendengar kelanjutan ucapan pria itu, yang mana membuat kedua pipinya memanas dan memerah hingga telinga.
"O-oke, aku akan keluar. Kalau butuh sesuatu panggil saja. Aku akan segera datang pada mu," ujar Erkan sama gugupnya.
'My Queen,' lanjutnya dalam hati.
Jujur baru kali ini Sang Lord menelanjangi anak perawan orang. Agak sedikit tremor, tapi tidak apa apa. Hitung hitung dia sedang belajar, bagaimana caranya membuka pakaian Sheena setelah mereka menikah nanti.
Dasar Pangeran mesum!
MESUM ITU WAJAR, KALO GAK MESUM GAK BAKALAN JADI ANAK WKWKWK
KU ALEPET PAKE TAS NIH
**SEE YOU TOMORROW
BABAAAYYYY MUUUAACCHH**
harus dari bawah bgt gtu thoorrr??? untung gak punya riwayat sakit jantung😌😌