Apa jadinya jika dua insan berbeda terlibat dalam satu perkara yang sama?
Akibat hasrat dan gairang Sang Pangeran, Jesslyn harus menanggung luka dan derita. Ia bukan hanya direnggut kesuciannya, tapi sekarang ia hamil anak duyung dan terancam dibunuh oleh bangsa duyung.
Apa salahnya?
Kenapa setelah diselingkuhi mantan ia malah dihamili pangeran?
Dan yang lebih sial lagi, nyawanya terancam karena ada bayi terlarang tengah bersarang di perut Jesslyn. Jalan satu-satunya Jesslyn harus dibunuh agar tidak terlahir DNA duyung dan manusia.
Bagaimana nasib Jesslyn selanjutnya?
***
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anarita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Lamborgini
"Tunggu!" Naspati mencekal tangan Raven kuat-kuat.
"Kenapa? Aku ingin mengejarnya?" Raven menatap tidak paham. Jesslyn sudah berjalan agak jauh darinya, tapi Naspati malah mencegah dirinya mengejar gadis itu.
"Aishk, polos sekali dirimu, Raven! Jika kau menegurnya sekarang, pasti dia akan kaget dan berpikir kau adalah orang jahat!"
"Tapi dia bisa pergi jika aku tidak mengejarnya!"
"Biarkan saja dulu. Sudah kubilang kau harus melakukan pertemuan tidak sengaja agar kalian bisa memulai segalanya dengan baik. Baru setelah itu kita tenggelamkan gadis itu ke tengah laut. Paham?"
"Ribet sekali! Kenapa tidak langsung kita culik dan tenggelamkan gadis itu ke dasar laut saja? Kita bisa menariknya ke mobil ini, lalu bawa dia ke tengah laut! Beres bukan?"
"Tak semudah itu duyung, bodoh! Kau lupa dengan instruksi yang kuberikan kemarin? Bukannya kubilang kau harus mendekati dia secara perlahan?"
"Iya, tapi begitu melihat perempuan menyebalkan itu, aku jadi ingin menenggelamkannya saat ini juga!" Raven tampak berapi-api.
Setiap kali membayangkan perempuan itu, rasa bencinya perlahan membuncah tinggi. Betul wanita itu tengah hamil anaknya, tapi jika malam itu dia tidak membuang botol minuman hingga mengenai kepala Raven, mungkin pria itu tidak akan mendapat masalah sebesar ini.
"Sabar dulu, Bodoh! Dunia manusia memiliki beberapa hukum dan aturan. Jika kita bergerak sekarang, maka identitas kita bisa saja ketahuan. Kita harus menggunakan cara halus untuk mengelabuhi manusia. Mengerti?"
Raven mendengkus. "Baiklah! Panglima darat yang ribet!" ketus pria itu terpaksa menurut saja daripada urusannya semakin ribet.
***
Esok harinya semua berjalan sesuai rencana yang ditentukan oleh Naspati. Raven memarkirkan lamborgininya di parkiran kampus. Hari ini ia berangkat sendiri tanpa di temani oleh Naspati.
Turun dari mobil, ia membawa dua tendan pisang montok yang cukup mencolok. Sontak semua menatap heran. Di pikiran semua orang, kenapa bisa ada cowok tampan turun dari mobil mewah tapi menenteng dua tendan pisang di tangannya.
"Apakah cara ini benar-benar ampuh? Kenapa aku harus bekerja sebagai pedagang pisang goreng di kantin? Kenapa tidak jadi dosen saja agar aku lebih dekat dengan gadis itu?" Raven bergumam lirih.
Ia terus berjalan menuju kantin meski beberapa mahasiswa dan mahasiwi terlihat heran saat melihat dirinya berjalan.
"Kenapa semua orang melihatku begitu? Apa mata mereka rusak sampai tidak bisa berkedip?"
Raven mendengkus kesal. Ia masih bingung kenapa hari pertamanya memasuki area kampus tidak menyenangkan seperti ini. Padahal sebelum berangkat, Raven sudah mandi tiga kali untuk memastikan tubuhnya tidak bau ikan.
Lalu kenapa sekarang orang-orang melihatnya dengan tatapan aneh?
Begitu sampai di area kantin, Raven berjalan menuju stand jualan miliknya. Ia menaruh pisang-pisangnya di bawah gerobak untuk jualan nanti, lalu merogoh hape jadul miliknya di kantung celana.
Oh ya! Sebelumnya pria itu sudah belajar terlebih dahulu tentang cara membuat pisang goreng madu yang enak dan kriuk. Jadi bisa dipastikan bahwa pisang goreng Raven akan menjadi pisang goreng paling enak sejagad kampus.
"Hallo!" Raven langsung berseru begitu panggilannya tersambung dengan Naspati di balik sana. Pria itu sedang olahraga di tempat Gym saat Raven memanggilnya tiba-tiba.
Ada apa menghubungiku? Mengganggu saja!
"Aku tidak nyaman berada di sini. Semua orang melihatku dengan tatapan aneh. Sepertinya aku tidak cocok dengan profesi ini. Aku tidak mau jadi pedagang gorengan, kalau bisa carikan pekerjaan lain yang labih baik! Aku mau jadi dosen," ucap pria itu.
Jangan aneh-aneh, meski kepintaranmu di atas rata-rata manusia normal, tapi menjadi dosen tak semudah yang kau pikirkan, Raven. Terlebih dosen adalah sosok yang paling dibenci para mahasiswa. Sudah menurut saja padaku ... dengan menjadi pedagang gorengan, aku yakin kau akan dicintai banyak wanita, teruma gadis yang kau hamili itu.
"Hmmm. Tapi orang orang di sini menganggapku aneh!" kesal Raven.
Naspati di balik sana terkekeh geli.
Tentu saja kau dianggap aneh! Jelas mereka pasti heran melihat tukang gorengan menggunakan lamborgini. Sebelumnya aku sudah bilang bukan? Sudahlah ... lebih baik kau mulai bekerja saja. Jangan ganggu kesibukanku.
Tut ... tut ... tut
Panggilan terputus.
"Hallo!"
"Hallo!"
Raven menggeram makin kesal saat Naspati memutus panggilannya secara sepihak. Padahal ia masih ingin bertanya lebih lanjut mengenai penjelasan pria itu tadi.
"Memangnya kenapa kalau tukang gorengan pakai mobil lamborgini? Apa ada larangan khusus? Tidak bukan!" Pria menggerutu dengan polosnya.
***
pikachu ku yg gemes jadi tercemar karna jadi penghalan senjata tempur
😫😫😫😫😫😫😫
auto terjadi tsunami nih kalau sampai ketemu
😂😂😂
kayak nya nasib nya sialnya sudah di mulai
apalagi setelah bermain selama semingu dengan enten nya dia bilang di jebak,,,uuhhhfffff
pagi² udah bikin naik darah
ini mah namanya duyung hyper sex
kan jessylin udah jadi korban perselingkuhan dan di khianati sahabatnya sendiri,,dan di perkosa duyung,,sekarang nyawa nya pulah ikut terancam
pagi² udah ngakakkkk
gegara baca ikan mandul