Zeno adalah seorang pemuda norak dan kampungan yang berasal dari Desa Umbul Jaya. Meskipun dia norak dan kampungan, dia merupakan seorang pria yang cerdas dan jawara di kampungnya.
Zeno mempunyai dendam terhadap seseorang yang berada di Kota Jakarta yang bernama Frans Wijaya. Tuan Frans merupakan seorang pengusaha konstruksi yang merangkap sebagai mafia.
Zeno menjadi salah satu bodyguard untuk putri semata wayang Tuan Frans yang bernama Jessie. Namun seiring berjalannya waktu, Zeno malah jatuh cinta dengan Jessie.
Sebenarnya apakah dendam Zeno terhadap Tuan Frans Wijaya?
Apakah Zeno berhasil membalaskan dendamnya karena telah mencintai putri semata wayang dari musuhnya itu?
Catatan author :
Ini cerita absurd dan somplak, gak ada adegan perang kasur, disarankan sebelum baca novel ini ke kamar mandi dulu.
Ini novel pertama yang author tulis, jadi mohon maaf kalo masih ada kekurangan. Author masih belajar lebih baik lagi (pencitraan aja di depan readers) wkwk.
Happy Reading 😏🥰🥰😁👍
Ig : @linnight28
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon linanda anggen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dia atau aku?
Zeno sudah berganti memakai baju bodyguard-nya. Terlihat rambut Zeno sedikit berantakan karena berulang kali berganti baju. Jessie merasa risih melihat rambut Zeno yang terlihat acak-acakan.
"Sini!" perintah Jessie sambil mengayunkan tangannya kearah Zeno.
Zeno pun mendekati Jessie karena telah dipanggil.
"Ada apa, Non?" tanya Zeno.
Jessie tidak menjawab tapi langsung merapikan rambut Zeno dengan tangannya. Saat merapikan rambut Zeno, tak sengaja mata mereka berdua bertemu.
Deg!
Jantung mereka berdua langsung berdegup kencang. Jessie buru-buru melepaskan tangannya dari rambut Zeno. Ada rasa canggung diantara mereka berdua. Zeno pun hanya berdiri mematung sambil masih menatap lekat kearah Jessie.
Kenapa dia cantik banget ya, Lord?! Gak boleh! Masa iya gua naksir anak musuh gua sendiri, gak boleh Zeno! Jangan goyah!
Tiba-tiba Jessie berteriak. "Buru kita pulang! Tapi sebelum pulang kita makan dulu."
"S-siap, Non!" tanggap Zeno yang masih sedikit kaget.
Jessie meminta Zeno membawa barang belanjaan yang dibelinya tadi.
Zeno terheran, mengapa Jessie membeli banyak sekali pakaian pria.
"Ini semua baju buat apa, Non?" tanya Zeno.
Jessie menghentikan langkahnya. "Ya buat lo, lah ... emang lo pikir buat siapa?"
Zeno gagal paham mengapa Jessie malah membelikannya baju-baju mahal itu. Baru saja Zeno ingin bertanya, Jessie sudah keburu menjelaskan duluan.
"Jangan geer ya, lo! Gua beliin lo baju ini buat kalo lo nemenin gua ke kampus karena biar keliatan normal aja gitu dan juga sebagai rasa terimakasih karena udah mau nolongin gua waktu itu," jelas Jessie.
Zeno hanya manggut-manggut sambil menenteng barang-barang belanjaan itu.
***
Zeno mengikuti Jessie dari belakang sambil melihat ke kanan dan kiri. Dia begitu norak sampai-sampai dia kadang berhenti hanya untuk sekedar kagum. Padahal yang dilihatnya hanyalah sebuah toilet umum Mall. Jessie yang melihat Zeno pun merasa bahwa kadar norak dalam diri Zeno masihlah tinggi walaupun tampangnya sudah tampan maksimal.
"Ngapain lo mandangin toilet gitu amat?!" teriak Jessie.
"Toiletnya keren, Non!" tukas Zeno.
Jessie memasang wajah datar dan tak tau akan mengatakan apa.
***
Baru saja mereka akan berjalan ke sebuah restoran, terlihat dari jauh Bambang dan Bang Ismed melambaikan tangannya kearah mereka. Hal yang aneh ternyata mereka berdua membawa Zaenudin.
"Woy! Zeno! Ayam lu ini mau ikut malah ditinggalin!" teriak Bang Ismed ngegas.
"Astaghfirullah! Zaenudin?!" Zeno spontan melempar barang belanjaan yang dipegangnya dan bergegas menghampiri Zaenudin.
Zeno teringat pada saat mau berangkat tadi.
***
Flashback sebelum berangkat ke Mall.
Zeno berjalan menuju tempat dia memarkir mobilnya, yaitu didekat kandang Zaenudin. Baru saja membuka pintu mobil, Zeno pun terkejut melihat Zaenudin yang sedang asik rebahan santuy di jok belakang mobilnya.
"Zaenudin! Ngapain lo itu tidur-tiduran di situ?!"
Zeno pun mengeluarkan Zaenudin dari mobilnya dan memberikan pengertian kepada ayamnya itu (ayam aja harus diberi pengertian 😑).
"Lo gak usah ikut dulu, ya ... besok kita jalan-jalan lagi muter komplek, oke!"
Zaenudin pun mengerti dan turun dari mobil Zeno. Zeno pun membawa mobilnya kearah halaman depan kediaman keluarga Wijaya. Zaenudin pun mengikuti mobil Zeno karena Zeno lupa memasukkan Zaenudin kedalam kandangnya lagi.
Tadinya ayam bar-bar itu biasa-biasa saja. Namun saat Jessie yang menaiki mobil Zeno, Zaenudin langsung berkokok kencang karena tidak suka. Sayangnya, Zeno tak mendengar dan pergi begitu saja meninggalkan dirinya.
Kebetulan didekat situ, ada Bang Ismed yang sedang berbicara dengan pohon bunga matahari yang dirawatnya dengan penuh kasih sayang. Bang Ismed sungguh terganggu dengan suara Zaenudin yang berkokok. Bang Ismed pun menghampiri Zaenudin. Karena seringnya dia bergaul dengan ayam itu, Bang Ismed pun mengerti yang dikatakan ayam itu.
"Jadi lu gak terima, kalo Zeno pergi dengan Non Jessie?"
Zaenudin hanya berkokok karena dia tidak dapat berbahasa manusia. Jika Zaenudin bisa berbicara bahasa manusia nanti novel ini berganti genre menjadi genre fantasi.
Bang Ismed pun akhirnya meminta tolong Bambang yang kebetulan tidak ikut mengawal Jessie untuk mengantarkan Zaenudin kepada Zeno.
Flashback end.
***
Zeno berlari kearah Zaenudin. Jessie yang melihat hal itu pun menjadi sangat kesal. Dia merasa diabaikan oleh Zeno hanya karena seekor ayam.
Zaenudin pun terbang kearah Zeno.
"Zaenudin! Maafin gua, ya? Gua ini lagi kerja, jadi gak bisa ngajak lo," tukas Zeno sambil memeluk Zaenudin.
Bambang dan Bang Ismed hanya geleng-geleng kepala karena melihat Zeno memeluk ayamnya dengan penuh kasih sayang.
Tiba-tiba Zaenudin melepaskan diri dari pelukan Zeno. Dia berlari kearah Jessie dan mulai menyerangnya.
Argh!
Jessie berteriak sangat kencang karena serangan Zaenudin. Para bodyguard hanya bisa melihat tanpa bisa berbuat apa-apa karena takut dengan ayam bar-bar itu. Daripada berhadapan dengan ayam lebih baik mereka berhadapan dengan para pembunuh berdarah dingin. Para pengunjung Mall pun hanya melihat bahkan ada yang memvideokan hal tersebut.
Zeno pun menghampiri Jessie yang sedang diserang oleh Zaenudin.
"Zaenudin! Berhenti!" teriak Zeno dengan raut wajah memerah padam karena marah.
Zaenudin tidak mendengarkan Zeno dan masih saja menyerang Jessie. Zeno makin geram dengan kelakuan ayam kesayangannya itu.
"Kalo gak berhenti, gua opor juga ntar!"
Mendengar bahwa dirinya akan diopor, Zaenudin pun berhenti menyerang Jessie. Setelah itu Zaenudin pun pergi menjauh dan berlari kearah pintu keluar Mall. Mungkin saja dia ngambek. Ha-ha.
Sebelum keluar dari pintu Mall, Zaenudin menghampiri Bang Ismed dan terbang ke kepalanya lalu buang hajat di kepalanya.
"Woy! Emang dasar ayam bar-bar gak tau terima kasih! Masa kepala gua diberakin lagi!" teriak Bang Ismed kesal.
Bambang yang melihat kejadian itu tertawa terbahak-bahak.
"Ha-ha-ha! Nasib lu, Bang Ismed ... miris."
Zaenudin pun pergi keluar Mall dan entah kemana.
Zeno pun hendak mengejar Zaenudin. Namun Jessie menghalanginya dengan menarik lengan Zeno.
"Jangan pergi!" teriak Jessie dengan tampang yang acak-acakan akibat serangan Zaenudin tadi.
"Tapi, Non?" Zeno memasang wajah khawatir sedikit memohon kepada Jessie.
"Lo gak liat?! Ayam lo tiba-tiba nyerang gua, padahal gua gak ada salah apa-apa sama dia!" ujar Jessie kesal.
Zeno menjadi bimbang karena melihat keadaan Jessie yang kacau karena Zaenudin. Dia pun menghentikan langkahnya untuk mengejar Zaenudin.
Gimana ini? Disatu sisi gua takut kehilangan Zaenudin, sahabat karib gua dan disisi lain gua gak tega ninggalin cewek ini karena perasaan gua yang ... ah! Entahlah....
Jessie menarik Zeno mendekat hingga mata mereka berdua saling bertemu.
"Lo pilih ayam bar-bar itu atau gua?" tanya Jessie dengan wajah serius.
.
.
.
***
^Awokawokwok 🤣🤣🤣🤣 ... yakali suruh milih antara ayam dan cewek^
Terimakasih bagi para readers yang masih setia membaca cerita ku yang terbilang absurd ini, semoga kalian terhibur dengan humor receh ku.
Saya pun mengucapkan "Minal Aidzin Wal Faizin" mohon maaf lahir dan batin 😁👍🙏
Jangan lupa like, vote, komen dan berikan bintang 5 ya 😁👍