NovelToon NovelToon
Perfect Husband

Perfect Husband

Status: tamat
Genre:Romantis / Perjodohan / Tamat
Popularitas:16.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: Ratu Asmara

Di awali dengan sebuah perjodohan seorang sahabat yang tidak lain adalah adik dari orang yang ku cintai, aku di pertemukan dengan Andra yang ternyata saudara kembar Andre, kakak Anita.
Akhirnya kami berdua menikah. Namun perasaanku masih memilih Andre. Tanpa sengaja aku terus membuat Andra yang mencintaiku sakit hati.Sedangkan Andre sebenarnya memiliki perasaan yang sama terhadapku, tapi ia mempunyai sebuah alasan yang menyebabkannya menyerahkanku pada saudara kembarnya.
Ketulusan Andra akhirnya mampu meluluhkan Aku, dan kami benar-benar hidup sebagai pasangan suami istri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratu Asmara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

23. Waktu Berharga

"Andre, tolong bawa Anita ke penginapan dulu, hari sudah sore, perjalanan jauh tentu saja membuat dia lelah," Andra menyarankan Andre membawa Anita kepenginapan. Aku bahkan tidak tahu kalau kami akan menginap. Andre memandang kami, tersenyum lalu mengangguk.

"Kalian mau kemana, sih?" Anita merajuk.

"Aku akan membawa kakak iparmu jalan-jalan. Kamu ikut Andre kepenginapan." Andra menggandeng tanganku.

"Aku pinjam Andra sebentar ya," Aku mencoba melemparkan candaan.

"Sila jahat nih, sekarang udah nggak sayang sama aku," Anita pura-pura marah, aku tersenyum lebar.

"Bagaimana bisa aku menolak permintaan suamiku tercinta ini..." Tanpa sadar aku memeluk tangan Andra. Entah karena itu atau hal lainnya, Andre meninggalkan kami, Anita berlari kecil mengejarnya yang berjalan dengan langkah panjang.

Andra memnggandeng tanganku mesra, kami berjalan mendekati bibir pantai.

"Sayang, kamu tau nggak, kenapa aku ngajak kamu ke sini?" Tanyanya sambil menatap mataku, akupun menatapnya dan mata kami pun bertemu. Aku menggeleng.

"Ini sebagai ganti bulan madu yang belum sempat kita lakukan, karena kamu sudah hamil jadi kita pergi ketempat yang dekat saja, apa kamu suka?"

Andra tersenyum, mengecup keningku pelan.

"Aku sangat suka, mas. Dari dulu aku sangat suka pantai," Kataku jujur.

"Aku tahu itu. Aku pernah melihat fotomu berbikini di kamar Andre," Muka Andra berubah, sepertinya lelakiku itu cemburu.

"Mas, semua antara aku dan Andre adalah masalalu, aku sudah menjadi milikmu dan mengandung anakmu, apa kamu juga masih cemburu?" Aku menghentikan langkah Andra, berdiri di hadapannya, menatap mata cemburu suamiku.

"Sila, Aku sangat mencintaimu. Seandainya dia bukan saudara kembarku, aku tidak akan mengizinkan kamu menemuinya, walaupun tanpa sengaja," Andra memelukku. Aku paham. Perasaan inilah yang kemarin aku rasakan saat Siska hadir diantara kami.

"Maafkan aku, mas. Aku akan berusaha menjadi istri yang lebih baik lagi." Aku juga memeluknya erat.

"Sekarang kamu tutup mata ya, mas sudah menyiapkan sesuatu buat adek..." Aku menuruti keinginan Andra. Dia menuntunku ke tempat yang lumayan jauh.

"Buka mata..." Bisiknya di telingaku, aku melakukannya. seketika waktu seperti berhenti berputar. Aku takjub dengan apa yang ada di hadapanku.

Lampu hias yang di bentuk sedemikian rupa membentuk hati dengan warna-warni. Di tengahnya tertulis kata "Love U so Much, My sweety Wife, Sila". bunga bernuansa putih, kain tenda yang juga berwarna putih. Meja makan yang tersedia dengan berbagai hidangan serta sebuah lilin yang membuat suasana semakin romantis. Aku hanya bisa menatap takjub semua itu. Aku tidak menyangka, Andra bisa menjadi lelaki yang sangat romantis seperti ini.

"Sayang, mas juga punya sesuatu yang spesial untukmu. Ini benar-benar dari mas," Kalimat terakhirnya penuh penekanan. Aku tahu, maksudnya adalah benda yang satu ini bukan dari Andre, seperti saat dia melamarku dulu. Aku menerima kotak beludru berwarna merah yang Andra berikan.

"buka," Katanya. Aku membukanya. Sebuah kalung berbandul berlian murni dengan warna biru laut tergeletak di sana. Ini barang mewah, aku belum pernah mendapatkannya.

"Bagus mas, kalungnya sangat cantik..." Pujiku pada benda itu. Andra mengambilnya dari kotak dan mencoba memakaikannya di leherku.

"Cantik, secantik kamu, istriku..." Bisiknya di telingaku. Aku tersenyum melihat tingkahnya.

Andra menuntunku mendekat ke meja makan, kami berdua seperti sedang mengulang dinner romantis di saat dulu, pertama kali bertemu. dia membantuku memotong steak, bahkan menyuapiku makan. Aku sangat tersanjung dengan perlakuan suamiku ini.

"Sayang, minggu depan mas harus ke amerika. Kakek sakit. Mas harus mengurus perusahaan keluarga yang ada di sana. Kamu sementara harus tinggal di rumah mama. Ingat, jaga jarak dengan Andre, meskipun dia kakak iparmu..." Kata Andra di sela-sela makan kami.

"Mas, kenapa nggak Andre saja yang pergi? Kenapa harus,mas?" Tanyaku. Aku kecewa dan tidak ingin Andra pergi.

"Sayang, Andre tidak tahu apapun tentang perusahaan kakek, dia selama ini besar dan mengurus perusahaan papa, jadi mas mohon, tolong izinkan mas pergi dan mengurus semuanya, ya... Kalau adek nggak sedang hamil, mas pasti bawa kamu untuk ikut," Andre mencoba memberiku pengertian.

"Tapi, Aku takut mas. Aku nggak mau sendirian, ingin selalu ada di samping mas." Airmataku mulai menitik. Aju memang cengeng.

"Mas tau dan paham sayangku. Tapi saat ini kakek sedang membutuhkan bantuan mas. Bagaimanapun perusahaan itu juga penting untuk keluarga kita, sayang. Tolong..." Andra memegang tanganku erat. Aku tidak punya pilihan, selain merelakan dia pergi. Toh akhirnya dia juga pasti kembali kan? Bagaimana kalau Andra tidak kembali? Aku takut itu terjadi.

"Tapi, mas harus janji, kembalilah untukku dan anakmu mas.." Kataku pelan. Andra memandangki lekat-lekat.

"pasti sayangku. sekarang kita sudah selesai makan, yuk jalan-jalan ke pantai sebentar,"

Andra menarik tanganku pelan. Kami berdua melangkah lebih dekat lagi dengan pantai. Rasanya aku seperti sedang bersama ayah dan ibu. Bahkan di hadapanku sepertinya mereka masih ada. Aku takut ini juga terjadi pada Andra, hari ini aku menggandengnya ke sini dan lain hari aku menggandeng orang lain untuk mengenangnya.

"Tidaaaaaak!!!!!" Spontan aku berteriak.

"Sila, kamu kenapa?" Andra kaget aku tiba-tiba memelukku erat.

"Mas, ayo ke penginapan. Badanku tiba-tiba nggak enak."

"Baiklah.." Andra menggandengku dan berjalan ke arah penginapan.

Tiba-tiba hujan turun setetes demi setetes. Hawa dingin menusuk badanku yang hanya menggunakan dress pendek.Andra melepas kemejanya dan menyelimutkan ke badanku, dia sendiri hanya memakai kaos tipis berwarna putih yang lumayan ketat menonjolkan dada bidangnya yang indah.

"Sayang, lokasi penginpan lumayan jauh, kit berteduh dulu yuk di bedeng kecil itu," Andra menunjuk bedeng kecil milik seorang penjual yang kosong tidak jauh dari tempat kami berdiri. Aku yang kedinginan hanya mengangguk tanda setuju, lalu kami berdua berlari kesana.

"Mas, dingin..." Keluhku, dengan badan yang mulai menggigil.

"Sini, mas peluk.." Katanya sambil merapatkan badannya padaku.

"masih dingin?" Tanyanya padaku, aku mengangguk. Andra mendekatkan wajahnya padaku. Deru nafasnya terdengar meskipun beradu dengan suara hujan yang deras juga air yang menimpa seng tempat kami berteduh.

"Cup.." Andra mengecup bibirku. Aku merasakan hawa hangat menular dari bibirnya. Tentu saja aku membalas ciumannya itu dengan sangat bergairah. Aku butuh kehangatan suamiku.

Hujan begitu lama, kami berdua masih saling berpelukan, belum sekalipun Andra melepaskan bibirnya dari bibirku. Aku merasakan tangannya. meraba dadaku dan menyentuhnya pelan. sekarang suasana berubah menjadi sedikit panas.hujan akhirnya mereda.

"Sayang, ayo kita ke penginapan. Mas takut kamu masuk angin kalau terus disini," Kata Andra sambil mengajakku bangkit.

"Aku malah kawatir mas nggak akan tahan kalau lama-lama di sini,"

Godaku, dia tersenyum. Aku bisa merasakan ada perubahan di bagian bawah tubuhnya.

1
Anonim
jadi ikut curiga sama Bian ada sesuatu yang dirahasiakan
Anonim
Sila itu ya aneh2.
Kenapa ngurusin Andre.
Rasain dilecehkan Andre.
Salahmu sendiri Sila.
Anonim
Andre payah
Anonim
Andre terpuruk kedua kalinya hiiiikkkzzzzz
Anonim
Andre ini bisa2nya berkomitmen seperti itu sama Vallen
Anonim
seruuuuuuu
Anonim
Sila ini yang kurang kerjaan masih peduli sama Andre
Anonim
Andre cepat sadarlah dari keegoisanmu...tuh Vallen tulus mencintaimu. Aneh kau ini sebagai pria lembek karena cinta yang lalu.
Anonim
ciri khas ibu2 rumpik berisik kalau sudah gibah
Anonim
sampai kapan Vallen bertahan menghadapi tunangannya yg blm move on sama cintanya yg sudah jadi istri orang
Anonim
ini Author nyebut Andre di beberapa bab nyebutnya Andra
Anonim
oooooooooooooooooowwww
Anonim
Andra ini benar2 mengecewakan
fantasiku49
iyasi
fantasiku49
bgs
Dewi Nurmalasari
lah Salah dia sndri yg uda nyerahin Sila k andra, malah sibuk nyalahi org2 lain
Dewi Nurmalasari
g suka sm sila,, kasi an andra
Dewi Nurmalasari
ko klimafnya kesannya masi Cinta sm andre
Khaira Talitha
ceritanya seru klo tidak muter2
Khaira Talitha
ubah panggilan nya dong thor jngan adek,yank aja gitu lebih enak d dengar kesan nya santai tpi mesra
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!