Takdir memang tak bisa diduga, Akila memilih kabur dihari pernikahan, meninggalkan orangtuanya demi pria yang dia cintai.
Kenyataan tak seindah hayalan, sang kekasih justru meninggalkannya setelah tahu dia sudah tak memiliki apapun, semua kartu ATM dan kartu kreditnya di blokir oleh keluarganya, dengan terpaksa dia harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Akila tak sengaja bertemu Rasya disebuah klub malam, saat berpesta dengan teman sesama model setelah pemotretan, Dan itulah awal kekacauan hidupnya, Rasya tak terima karena Akila menamparnya.
Gimana kelanjutannya?
Ikutin terus kisahnya ya,,
Follow akun saya Instagram: mamie_kembar
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mamie kembar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Undangan
Rasya sudah tiba di kantor dan dia menyibukkan diri dengan pekerjaan yang sudah menumpuk didepannya. Tapi konsentrasi sedikit terganggu, dia selalu teringat dengan lili. Wajah lili yang menangis dan bersandar didadanya, seolah tak mau hilang.
Reno mengetuk pintu dan masuk.
"Pak, kita ada meeting dengan Mr. Richard, sebentar lagi, dan juga ada undangan uLangtahun Dirgantara groups malam ini di hotel Dreams." ucap Reno mengingatkan Rasya.
"Baik, kita berangkat sekarang, jangan lupa mengirimkan hadiahnya." ucap Rasya
"Apa anda akan pergi?"
"Tentu saja, kenapa kau bertanya? mereka salah satu rekan bisnis kita."
Reno menarik nafas panjang, yang dia maksud bukan itu. "Anda akan pergi sendiri?"tanyanya lagi.
Rasya menatap tajam,"Tentu saja denganmu, mengapa kau ajukan pertanyaan bodoh itu!" ucap Rasya kesal.
"Bukan begitu, maksud saya mengapa anda tidak mengajak nona lili sebagai pendamping anda."
"Benar juga, aku bisa menghindari Karina, kau siapkan gaun untuknya."
"Baik, pak" jawab Reno tersenyum.
Saya akan sangat senang jika anda bisa beneran menikah dengan nona Lili dan bisa melupakan Dewi.
Keduanya terus melangkah keluar gedung untuk menemukan Mr .Richard. Meeting berjalan lancar dan Rasya tersenyum lebar.
Hingga sore menjelang, Rasya tiba di rumah dengan paperbag ditangannya.
"Ma, dimana lili?" tanya Rasya sambil memperhatikan sekelilingnya.
"Lili, dia sudah pulang."
"Pulang? dengan siapa?" tanya Rasya dengan wajah kecewa
"Tadi katanya, dia mau ketemu temen nya, siapa ya, Luna kalau nggak salah." ucap Bu Ratna.
"Luna?"
"Aku ke kamar dulu ya ma," ucap Rasya berjalan menaiki tangga menuju kamar nya. Tak lama dia turun dengan penampilan rapi dan tentu saja wangi.
"Kamu mau kemana sayang?" tanya Ratna menatap kagum pada putranya.
"Aku, aku akan menghadiri pesta ulangtahun Dirgantara groups,"
"Dengan lili?" tanya Ratna lagi
Rasya mengangguk, "Aku sudah menelponnya tadi untuk bersiap siap. Aku pergi dulu, ma" ucapnya mencium pipi Ratna.
'Sya, hati hati, oh ya besok pagi mama pulang, dan bulan depan, mama mau bertemu dengan orabgtua lili, katakan padanya untuk memberitahukan kepada orangtuanya." ucap Ratna
"Apa itu tidak terlalu cepat, ma? Rasya bilang kan yoga bulan lagi."
"Tiga bulan lagi menikah, dan bulan depan mama mau ketemu besan, mama rasa itu tidak terlalu cepat."
"Nanti kita bicarakan lagi, sekarang Rasya pamit."
Rasya langsung pergi dengan membawa paperbag ditangannya.
"Aku tunggu di parkiran, lima belas menit lagi." pesan yang Rasya kirim pada Liliana.
"Huh, nggak ada manis nya." ucap Liliana sambil menyisir rambutnya. Dia mengambil tasnya dan tururn ke bawah.
Dua menit berikutnya Rasya sampai diparkiran, dia turun dan memberikan paperbagnya kepada Liliana.
"Apa ini?" tanya lili menerima dan membuka paperbagnya.
"Ceapt pakai, kita sudah hampir terlambat" ucapnya datar.
"Tunggu" lili berbalik dan ingin masuk ke dalam lift menuju kamarnya.
'Disini saja, di dalam mobil. Tak ada waktu lagi," ucap Rasya menghentikan langkahnya.
"Kamu yakin?" Rasya mengangguk.
****! Liliana mengumpat dalam hati. Dia masuk ke dalam mobil dan mengganti gaunnya dengan gaun yang di bawa oleh Rasya. sementara Rasya menunggu diluar.
Lili tidak lagi turun, dia membuka kaca mobil, lalu Rasya masuk dan melajukan mobilnya menuju hotel Dreams.
Rasya masuk bergandengan tangan dengan Liliana, mereka terlihat sangat mesra. Tanpa mereka sadari ada seseorang yang terus memandangi keduanya. Tangannya mengepal erat, dia sangat tidak suka dengan pemandangan didepannya.
Rasya mengenalkan lili dengan beberapa temannya, dan ternyata beberapa dari mereka mengenali lili yang memang seorang model terkenal.
Farel menarik Rasya, "Kamu serius mau menikah dengannya?" tanya farel.
Rasya tak menjawab dia hanya mengagkat bahunya sebagai jawaban.
"Sya, aku setuju kau menikah dengannya, dia cantik dan cocok denganmu. Sikapnya juga manis."
"Tapi aku tidak mencintai nya." jawab Rasya
Rasya meninggalkan farel dan berjalan kembali kearah Liliana yang duduk bersama dengan Dirga. Hatinya terusik melihat keduanya tertawa.
Lili duduk sambil menikmati musik yang mengalun indah, dia terkejut dengan seseorang yang tiba tiba duduk di mejanya.
"Boleh saya duduk disini?" tanyanya dengan sopan.
Lili menoleh, kemudian dia mengangguk pelan. Senyum lebar terbit di wajah pria dihadapannya.
"Kenalkan, saya Dirgantara" ucapnya ramah dan mengulurkan tangannya.
"Liliana," Jawab lili membalas uluran tangan Dirga.
"Senang berkenalan denganmu, nona lili. Aku sering melihatmu di berbagai majalah, kamu sangat cantik, bahkan jauh lebih cantik dari yang aku lihat di gambar." ucap Dirga
"Anda terlalu memuji, aku jadi tersanjung" jawab lili tersenyum.
"Jangan memanggilku anda, panggil nama saja, aku masih single lho" ucapnya sambil tertawa dan sedikit bercanda.
"Apa ini bagian dari promosi!" jawab lili ikut tertawa. "Hahaha" keduanya tertawa lepas.
"Hai, Mr.Dirga" sapa Rasya dan duduk disebelah Liliana.
"Hai, apa dia pasanganmu?" tanya Dirga. Rasya tak menjawab dia memegang tangan lili.
"Sorry, aku cuma mau bulang kamu sangat beruntung. Ok, aku tinggal dulu, lili lain kali kita ngobrol lagi." ucap Dirga meninggalkan meja mereka.
"Apa yang kalian bicarakan?" tanya Rasya terdengar ketus.
"Tidak ada, dia hanya mengajakku berkenalan dan ternyata dia mengenaliku," jawab lili
"Jangan dekat dekat dengannya, dia seorang playboy."
"Oh ya, wajar sih dia tampan, kaya lagi, siapa yang tidak tertarik dengannya dan satu lagi Berarti dia normal." jawab Liliana asal.
"Ayo kita pulang!" ucap Rasya menarik tangan lili pulang. Sungguh dia kesal mendengar lili memuji Dirga dihadapannya.
"Kok!" lili ingin protes tapi melihat Rasya menatapnya dengan penuh amarah, lili tak lagi berani bersuara. Dia menutup mulutnya rapat dan mengikuti Rasya yang terus menarik tangannya.
"Aku mau data tentang Liliana, secepatnya" ucap Dirga pada salah satu anak buahnya.
Masa lalu g di selesaikan dulu sok2an mo ngelamar anak orang