Posesif Daddy

polisi tidak bisa berbuat apa-apa mereka hanya memberi alamat nomor yang dilacak kemarin "kak apakah Violet baik baik saja?" Tanya Agra pada Regan di sampingnya "pasti. Dave tidak akan melukai Violet kakak tau ia seperti apa" Agra cemas sebaik apapun Dave tapi ia telah membunuh orang tuanya sendiri itu sangat kejam lalu pesawat pun mendarat

Kei tau akan keberangkatan Agra dan regan tapi entah mengapa ia ragu untuk memberi tahukan pada Dave masih ada Violet di otaknya apakah ia beri tau saja Violet tapi jika ia beri tau Dave pasti akan murka dan bisa saja ia dibunuh kei melangkah menuju rumah besar Dave terlihat Dave yang sedang sarapan bersama Violet betapa senangnya hati kei saat melihat wajah Violet karena mengingatkan dirinya akan adiknya "ada apa kei?!" Tanya Dave saat ia tau ada yang memperhatikan miliknya Violet menoleh melihat kei yang tengah melihatnya "ada sesuatu yang harus saya beri tahu" Dave paham ia mengelap mulutnya lalu berdiri memanggil wini kepala pelayan di rumahnya dan dengan cepat wini datang lalu menunduk "iya tuan?" Ujarnya sopan "temani Violet dan jaga dia" wini mengangguk lalu Dave berjalan mendekati violet "jangan kemana mana oke kakak pergi sebentar" apakah Violet dapat kabur? Tidak dasar Dave bodoh hanya jalan saja kakinya lemas apalagi kabur Dave berjalan meninggalkan violet diikuti kei dibelakangnya betapa kagetnya kei saat Dave memanggil dirinya sendiri dengan sebutan 'kakak' "kamu tau saya tidak suka milik saya dilihat seperti itu oleh orang lain" ujar Dave saat mereka berada di luar rumah kei tau apa yang Dave bicarakan Dave tidak suka saat kei melihat Violet seperti itu dan kei mengangguk bersalah "maaf tuan saya salah tapi ada yang lebih penting dari itu" Dave melipat kedua tangannya menyilang didada "ada apa" tanya Dave dingin"tuan Agra dan tuan Regan sedang di perjalanan kesini mereka mendapatkan alamat rumah tuan dari hasil lacakan kepolisian disana" Dave tertawa kecil "biarkan mereka kesini dan kamu sambut dia dengan baik" kei mengangguk paham dan kei sangat terkejut saat melihat Violet sedang berdiri di belakang Dave, Dave melirik arah mata kei yang terkejut dan ia juga sama terkejutnya dengan kei "Vi? Kamu ngapain disana?!" Violet diam tatapannya terlihat biasa saja ia melirik kei "kei? Katanya adik kamu mau kesini kok gak ada?" Dave lega ternyata Violet tidak mendengar percakapannya dengan kei "a..itu nona adik saya sedang dijalan" ujarnya berbohong "kalau begitu saya permisi" kei pergi meninggalkan Dave dan Violet berdua "kenapa kamu ada disini dimana wini?!.." Violet menarik nafas panjang "dia lagi sarapan kasian belum makan lagian aku gak kemana mana!.." Dave mengangguk paham padahal ia sudah takut akan Violet tau tentang regan dan Agra "yauda ayo kita masuk" Dave menggendong Violet detak jantung Dave sangat terasa Violet melirik Dave apakah dia kaget dengan datangnya Violet? Dia pasti tengah menyembunyikan sesuatu " Vi mau ke kamar kalo nanti adiknya kei datang suruh masuk aja ke kamar Vi" Dave mengangguk lalu membawa Violet ke kamarnya ia membaringkan Violet di ranjangnya lalu mengecup kening violet dan pergi ke lantai bawah

Violet duduk di ranjang kakinya sudah mulai membaik ia sudah bisa menggerakkan kakinya hanya saja sedikit sakit

Tok..tok..tok

Kenapa sangat cepat? Oiya kei bilang adiknya sedang dalam perjalanan Violet berjalan menuju pintu lalu ia membukanya ternyata "kei? Ada apa?" Ujar Violet heran "sepertinya adik saya tidak bisa datang" Violet mengerti ia hanya berohia "nggak apa kok" kei ingin sekali memberi tau jika Regan dan Agra sedang dalam perjalanan menuju kesini dan kei berbohong adiknya tewas di tangan Dave ia memerintahkan bawahannya untuk membunuh adik kei seandainya kei sedang di rumah mungkin adiknya masih hidup dan betapa tidak berperikemanusiaannya Dave membunuh satu satunya keluarga yang kei miliki "kei nyembunyiin sesuatu dari vi ya?" Kei menggeleng ia menunduk dan pamit pergi lalu Violet memberanikan diri untuk menghampiri Dave di kamarnya

Tok...tok..

Dave membuka pintunya padahal ia tengah sibuk dengan pekerjaannya sangat menumpuk sepertinya ia harus bergadang "ada apa Vi?" Violet menggembungkan pipinya "bosan!.. mau jalan-jalan" Dave mencubit pipi violet "kakak sibuk sayang besok saja ya?" Violet menggeleng "mau jalan-jalan hikss.... Bosen hiks.." oke Dave kembali luluh pada tangisan Violet Dave mengambil hpnya lalu menelpon kei dan tidak lama kei datang "antar Violet jalan jalan" ujarnya pada kei dan Violet bersorak lalu memeluk Dave sangat erat "makasih kak see u" Violet pergi dibantu kei untuk berkeliling melihat indahnya Prancis Dave masuk kembali ke kamarnya dan berjalan ke meja kerjanya 'kenapa aku harus jadi direktur utama nya?!!' batin Dave lalu kembali bekerja

Jika biasanya sang majikan duduk di belakang Violet berbeda ia duduk di samping kei "nona mau kemana?" Tanya kei sopan "ke rumah kei" kei mengerem ia kaget dengan jawaban dari Violet apa maksud Violet "maksud nona?!" Violet mengangkat bahunya "kita ke rumah kei ketemu adik kei" Violet pasti bisa bertemu dengan adik kei ia juga ingin mempunyai teman "maaf nona saya tidak bisa" Violet mengerutkan keningnya "kenapa?" Kei harus jujur ini pilihan terbaik daripada terus berbohong "adik saya sudah tenang disana" deg. Violet mengusap punggung Dave ia tak tau jika adik kei sudah tiada "maaf kei Violet nggak tau tapi kenapa kei bilang kemarin kalo adik kei mau datang?" Kei menghela nafas panjang "kemarin dia masih ada nona ia meninggal tadi pagi" Violet semakin mengusap punggung kei ia tau rasanya kehilangan "dia sakit apa?" Kei diam lalu menatap Violet "dia tidak sakit dia tewas di tangan seseorang!" Violet tau!! Ia tau siapa penyebab semua ini! Ini pasti Dave pasti Dave yang membunuh satu satunya keluarga yang kei miliki "hikss... Maaf.. maaf kei hikss... Maafin Vi udah buat kei sengsara!.." kei mengusap pipi violet ia tau Violet hanya korban "tidak nona lebih baik kita ke suatu tempat dimana nona akan bahagia" kei melaju mobilnya dengan kecepatan normal dan Violet? Ia masih menangis walaupun air matanya sudah berhenti tapi sesenggukannya masih ada

Mobil berhenti di bandara Violet heran mengapa kei membawanya kesini "kenapa bandara? Apakah kei mau pulangin Vi?" Kei menggeleng ia mengambil hpnya lalu mencari nomer dan menelponnya "saya di tempat para taksi berada" ujarnya lalu mematikan teleponnya "silahkan anda keluar nona" Violet mengerutkan keningnya kenapa ia di suruh pergi apakah kei mau membuangnya "tapi kena~" ucapan Violet terhenti saat melihat agra dan Regan dan Agra seperti mencari sesuatu Violet turun dari mobil dengan tergesa

Agra mendapat telpon misterius ia kata sedang di tempat parkir taksi mencari dan ia kaget dengan datangnya Violet yang sedang berlari kecil "kak itu Violet kak!" Regan melirik arah mata Agra dan ia pun terkejut Violet berlari menghampiri mereka lalu memeluk Regan dengan sangat erat begitu pula sebaliknya Regan memeluk Violet "kak hikss...! Kakak kenapa sangat lama!...kakak Vi rindu!... Hikss... Kakak!.." Agra seanng akhirnya violet ia temukan kei turun dari mobil menghampiri Violet "sebaiknya nona Violet segera bawa pulang karena takutnya tuan Dave akan curiga dan merebut kembali nona Violet" ucap kei dengan sopan dan Agra ia kenal suara itu "kmau yang barusan telpon kan?" Kei mengangguk "terima kasih" ucap Regan setelah melepaskan pelukannya dengan Violet "kei ikut Vi aja kita kembali pulang kei bisa jadi keluarga Vi dan Vi juga tau kalo kei nggak punya siapa siapa" kei menggeleng ia telah berucap sumpah pada Dave agar terus bersamanya "maaf nona saya tidak bisa dan saya permisi" kei pergi meninggalkan violet walaupun rasanya berat "kei!.." panggil Violet lalu berlari memeluk kei "kei pasti tau alamat rumah Vi dan jika kei butuh rumah untuk istirahat Vi selalu terbuka buat kei" kei melepas pelukannya memberi celah untuk mereka berbicara "tentu nona saya permisi" kei sudah benar benar pergi ia melaju mobilnya dengan kecepatan normal "ayo pulang" ajak Regan pada Violet dan Violet mengangguk dengan tiba tiba Agra memeluk violet dan satu tarikan di telinganya ia terima "aadduh!.. kak sakit kak jangan ditarik..." Agra mengaduh kesakitan saat Regan memeluk Violet "belum nikah jangan main peluk aja" Violet teringat bahwa ia sudah tidak perawan apa yang akan Agra katakan jika orang yang ia cintai sudah tak perawan "hikss... Kak maafin Vi hikss..." Regan melirik Violet "kenapa Vi?" Violet memeluk Regan "maaf Vi gak bisa jaga kesucian Vi hikss... Maaf ini salah Vi hikss...." Regan mengerti ia sangat kecewa pada Dave begitu pula Agra ia sangat sedih saat tau Violet sudah tak perawan tapi rasa cintanya tak pernah pudar Violet melepas pelukannya lalu menatap takut Agra "its okay vi" Agra memeluk Violet dengan penuh hati "yang aku mau itu Violet bukan kesucian Violet" dan mereka bertiga pulang kembali ke Indonesia dimana Violet dan Agra akan merayakan kelulusan mereka walaupun Violet tak lulus karena tak mengikuti ujian tapi Agra tetap cinta Violet caramellen selamanya

Kei memarkirkan mobilnya di tepi jalan ia menguatkan mentalnya lalu mengambil ponselnya

Kei : maaf tuan nona menghilang

Dave : sialan! Violet tidak mungkin pergi jauh! Cari dia jika tidak akan ku patahkan lehermu!!

Kei : baik tuan

Tuuttt

Telpon Dave putuskan sepihak kei menghela nafasnya ia harus diam untuk beberapa saat lalu pulang ke ruang Dave dan berpura pura bahwa ia tak menemukan Violet "semoga kamu bahagia Vi" ujar kei dengan senyumnya

"Baru saja sampai di Prancis udah pulang aja huft.." Violet melirik Agra yang duduk di sampingnya dan Regan yang duduk di samping Violet hanya terkekeh melihat Agra "yauda Agra pergi aja biar Vi sama kak Regan pulang" ujar Violet mempoutkan bibirnya "kakak tau kenapa Agra mau ikut kakak ke Prancis dia itu mau cari wanita cantik dan seksi disana buat koleksi" bisik Regan mengompori Violet "ooouuh!.." Agra melirik Violet yang mengangguk anggukan kepalanya "jadi gitu hm?!!..." Agr mengerutkan keningnya "kamu mau cari yang lebih cantik?! Yang lebih seksi?... Jahat!.." Violet memalingkan wajahnya "iya Agra jahat jangan di temenin di Indonesia juga dia Deket sana banyak cewe" ujar Regan mengompori Violet lagi "ouhh jadi kak Regan penyebab marahnya queen" Agra mengangguk lalu menarik dagu violet agar menatapnya "i love you Violet"

Blush!..

Ya ampun pipi violet merah kenapa Agra mengatakan itu Violet memalingkan wajahnya malu "apaansih Agra kalo ngomong suka gak nyambung" kesal Violet padahal ia sedang menahan detak jantungnya yang sedang dangdutan "masa sih kok pipinya merah gitu?" Pipi violet semakin memerah ia menghadap Regan "kak regan.. agranya nakal!.." Regan terkekeh ia mencubit gemas pipi violet "yauda nanti kakak nikahin agranya biar gak nakal" Violet mengerutkan keningnya "sama siapa kak?" Tanya Agra dengan senyum jahilnya "sama Violet lah" jawab Regan dan sukses membuat Violet blusing wajahnya merah dan telinganya juga terlihat sangat merah ya ampun betapa bahagianya Violet saat ia bersama Regan dan Agra