NovelToon NovelToon
Pesona Aurelia

Pesona Aurelia

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Bad Boy
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Na_1411

Aurelia... seorang wanita cantik yang selalu hidup dengan penuh kesederhanaan, dia hidup bersama ibu dan juga neneknya di dalam kesederhanaan.
walaupun banyak cobaan yang datang, aurelia tidak patah semangat dalam menapaki kehidupan yang penuh liku. sampai pada akhirnya dia bertemu dengan seorang laki laki tampan yang membuat hatinya terpatri akan nama dan wajah tampan laki laki tersebut, akankah kisah aurelia akan berakhir bahagia...? jika penasaran dengan cerita ini...? ikuti ceritanya dari awal sampai akhir yaa... selamat membaca…

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Na_1411, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cemburu.

Gelas yang berisi jus jeruk di depan aurel tengah menjadi saksi jika saat ini hati aurel tengah tidak karuan, berulang kali aurel menatap layar handphone miliknya yang berada di atas meja di samping gelas yang penuh dengan cairan yang berwarna orange.

Helaan nafas terdengar jelas dari pria yang berada tepat di depan aurel, perlahan mata aurel melirik sekilas ke arah pria yang duduk tepat di depannya yang hanya bersekat meja.

“Sebaiknya kamu kembali ke atas, aku bisa nunggu angga di sini sendiri.”

Yudistira memalingkan wajahnya, sudah kesekian kali ini aurel mengusirnya secara halus. Entah kenapa Yudistira tidak tega meninggalkan aurel sendiri, padahal sejak tadi handphonenya tengah berbunyi, tapi Yudistira hanya menatapnya tanpa mau mengangkat panggilan yang dia tahu dari sekertarisnya.

“Setengah jam jam lagi aku temani kamu, jika angga belum datang akan akan ke atas.”

Aurel yang mendengar ucapan Yudistira kembali menggaduk minumannya, dia mencoba menahan rasa kecewa serta perasaan yang entah dia sendiri tidak mengerti.

Tanpa mereka sadari hujan pun turun di luar, aurel sesaat menatap ke arah luar resto tersebut. Dia berfikir jika angga telat menjemputnya karena kendala cuaca yang tiba tiba turun, ya… aurel akan memakluminya jika alasan angga nanti seperti itu, karena aurel tahu jika angga hanya memakai motor bukan mobil.

“Oh iya hampir lupa, besok kamu ada waktu. Aku ingin minta tolong sama kamu, ya… itu jika kamu mau dan kamu tidak keberatan.”

Mendengar perkataan Yudistira yang membuatnya penasaran dia segera menatap Yudistira yang akan meminum minuman miliknya, raut muka aurel berubah penasaran. Yudistira segera meletakkan gelas miliknya di meja di depannya.

”apa….”

Yudistira terdiam sesaat, dia berfikir dan menata setiap ucapannya agar tidak menyinggung aurel setelah dia mengucapkan keinginannya.

“Aku ingin bekerja sama dengan kamu, ada beberapa peralatan di perusahaanku yang perlu di ganti yang baru, Hmm… kebetulan mama kamu menjual berbagai peralatan yang aku butuhkan. Jadi… yah… kita bisa bekerja sama, bagaimana… apa kamu berminat bekerjasama dengan perusahaan ku.”

Kedua alis aurel mengeryit sempurna menatap Yudistira yang tersenyum sambil melihat ke arahnya, rasa penasaran aurel semakin menjadi mendengar ucapan Yudistira.

“Apa seorang CEO perusahaan mengurusi hal yang sepele seperti itu, setahuku ada bagian yang mengurusinya. Apalagi di perusahaan sebesar ini, atau mungkin kamu mempunyai maksud tersembunyi.”

Deg… Yudistira berusaha menelan ludahnya sendiri yang entah tiba tiba tersangkut di tenggorokan, aurel yang terlihat polos ternyata tak sepolos seperti pemikiran Yudistira.

“Hmm… hanya kebetulan aku lihat beberapa perlengkapan yang telah rusak, jadi dari pada menunggu staf membelinya. Jadi setahu aku mama kamu menjual peralatan yang perusahaan ku butuhkan, jadi apa salahnya…”

Ucapan Yudistira terdengar masuk akal, aurel berfikir jika perusahaan besar seperti Saputra grup bekerjasama dengan toko milik aulia. Besar kemungkinannya jika toko milik aulia akan bisa di perbesar lagi, aurel tersenyum tanpa Yudistira sadari.

“Aku akan bilang dulu sama mama, siapa tahu mama berminat bekerja sama dengan perusahaan kamu.”

Yudistira tersenyum seketika mendengar ucapan aurel, di dalam pikiran Yudistira saat ini. Dia hanya ingin lebih dekat dengan aurel, rasanya Yudistira tidak ingin aurel menjauh dari kehidupannya.

“Terima kasih, aku harap kamu bisa menerima kerjasama ini. Eh… maksud aku, mama kamu bisa menerima niat baik aku. Maksud aku …”

“Sudah lah, seharusnya aku yang berterima kasih sama kamu.”

Aurel menatap Yudistira yang terdiam sesaat, sorot mata aurel membuat Yudistira tidak dapat melanjutkan ucapannya.

“Terima kasih Yudistira…” lanjut aurel masih menatap Yudistira.

Yudistira seakan terhipnotis dengan kedua mata aurel, dia terdiam dan masih setia melihat wajah cantik aurel sampai dia tersadar saat aurel memalingkan wajahnya dan tersenyum dengan orang yang berada di luar resto tempat mereka berada saat ini.

“Angga…” seru aurel sambil melambaikan tangannya.

Angga yang berada di luar ikut melambaikan tangannya sebelum menyadari Yudistira yang tengah duduk tepat berada di depan aurel, senyum Yudistira seketika hilang sesaat melihat Yudistira yang juga menatap angga.

“Sialan, kenapa mesti tuh orang duduk di bersama aurel.” Batin angga menggerutu kesal.

Angga segera mempercepat langkahnya masuk ke dalam resto, dia segera menghampiri aurel. Angga tidak ingin aurel berlama lama bersama Yudistira.

“Angga… sini.”

Aurel menepuk bangku di sampingnya, aurel berharap angga segera duduk di sampingnya. Dan sesuai keinginan aurel anggapun duduk di samping aurel, sebelum dia mendudukkan dirinya. Angga mengelus mesra rambut panjang lurus milik aurel, senyum indah angga berikan sebagai sapaan hangat untuk kekasihnya.

“Maaf sayang aku lama ya…”

Aurel menggeleng pelan, dia akan memahami keterlambatan angga yang menjemputnya. Dan tanpa aurel dan angga sadari Yudistira mengepalkan tangannya di bawah meja, dia kesal melihat keromantisan angga dan aurel.

“Oh iya bro, thanks ya… udah mau temenin pacar gue.”

Ucapan angga terdengar seperti ejekan di telinga Yudistira, rasa kesal semakin menjadi di hati yudistria. Sedangkan bagi angga dia seperti seakan sedang berperang hati memperebutkan perhatian aurel, senyum sinis terlihat di ujung bibir Yudistira.

“Sama sama…” balas Yudistira dengan suara lirihnya.

“Sayang kita pulang sekarang, aku mau ajak kamu makan. Kamu belum makan kan…”

Aurel menggeleng pelan, dia tadi memang sudah di tawari Yudistira untuk makan bersama nya di resto tersebut. Tapi dengan berbagai alasan aurel menolak ajakkan Yudistira, aurel tahu jika nanti angga akan mengajaknya makan di luar.

“Kita pulang sekarang ya yudis, sekali lagi terima kasih ya.”

Angga menggambilkan tas milik aurel dan membawanya, angga tipikal cowok yang romantis. Dia tidak akan membiarkan wanita yang dia sayangi kerepotan, angga akan melakukan berbagai macam cara agar wanita yang saat ini berada di sampingnya merasa nyaman akan keberadaan dirinya.

“Yudis, aku pulang dulu ya… nanti aku akan bilang mama akan tawaran kamu, nanti aku kabari kamu ya…”

Yudistria mengikuti aurel dan angga yang tengah berdiri, mereka akan segera pergi meninggalkan resto tersebut menuju ke tujuan mereka masing masing.

“Aurel…” seru yudistria saat aurel akan keluar dari pintu perusahaan.

Aurel menoleh melihat ke arah Yudistira, dia terheran kenapa tiba tiba Yudistira memanggilnya.

“Mmm… aku tunggu kabar dari kamu, dan hati hati di jalan.”

Angga yang saat ini berjalan di samping aurel sambil merangkul pundaknya merasa kesal. Bisa bisa nya Yudistira menghentikan lambkah mereka, tatapan tajam mata angga tertuju ke arah yudistria yang saat ini menatap ke arah aurel.

“Iya… aku pulang dulu ya…”

“Kami pulang dulu yudis, sebelum hujan turun lagi.”

Ucapan angga terdengr seperti ancaman, Yudistira paham tidak seharusnya dia melakukan hal itu. Apalagi tahu jika angga saat ini adalah kekasih aurel, yudistria tidak berhak memiliki aurel. Apalagi yusidtira juga sudah mempunyai kekasih.

Angga menarik lembut aurel agar mengikuti langkahnya, langkah mereka tertuju ke arah basecamp di perusahaan tersebut, sednagkan Yudistira memilih pergi ke atas di mana kantornya berada.

“Mana motor kamu…?” Aurel mencari keberadaan motor milik angga, tapi ternyata dia tidak menemukannya.

Tiiit… tiiit…

Terdengar bunyi alaram berbunyi setelah angga mengarahkan sebuah kunci ke arah mobil merah la bor gini di depannya, aurel memelototkan kedua matanya. Dia seakan tidak percaya dengan mobil mewah yang berada di depannya saat ini.

“Masuk sayang…”

Ajak angga setelah membukakan pintu mobilnya, dia tahu aurel akan terpaku melihat mobil miliknya.

“Mobil siapa…?”

“Aku… aku pinjam dari teman, aku tidak ingin kamu kehujanan di jalan.”

Aurel berjalan pelan menghampiri angga yang masih setia menunggunya, aurel masuk dengan angga yang melindungi kepalanya.

Saat di dalam mobil aurel terpana melihat isi di dalam mobil yang dia tahu milik teman angga, aurel menyentuh bagian di dalam mobil dengan gerakkan pelan. Angga yang melihatnya merasa geli sendiri, dia berfikir apa aurel pertama kami ini naik mobil mewah seperti ini.

“Kenapa aku jadi cemburu saat kamu menyentuh isi dalam mobil ini ya..” celetuk angga yang membuat aurel merasa malu sendiri.

“Jujur ya, aku baru pertama kali naik mobil seperti ini. Dan wow… semua tidak sesuai exspektasiku, di dalam nya ternyata seperti ini.”

Aurel menekan nekan beberapa tombol yang dia mengerti jika itu adalah tombol untuk menyalakan audio mobil, hawa sejuk karena pendingin di dalam mobil mulai terasa.

“Kita jalan jalan dulu ya.. kita cari makan di bukit bintang, sepertinya malam ini tidak akan turun hujan lagi.”

Angga segera menghidupkan mesin mobil, dia segera menekan gas dan pergi meninggalkan perusahaan Saputra grup tersebut.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!