Menikahi Om Sendiri

Warning 21+

...****************...

"Kenapa kaliam ciuman dihadapan anak saya? Dia masih kecil, belum boleh lihat yang begituan" kata Sinta.

"Maaf, Tante. Tadi kami spontan" ucap Kayla.

"Terima kasih sudah mengizinkan istri saya untuk kesini. Kalau tidak, mungkin saya tidak akan tahu keberadaannya" kata Aldo.

"Istri? Kalian suami istri?" tanya Sinta.

"Iya, Tante" jawab Kayla.

"Oh begitu. Ya sudah silahkan pergi. Kalian sudah ketemu kan"

"Hmm.. Boleh saya ketemu Kiara dulu tante? Tadi kan Tante suruh dia masuk" ucap Kayla.

Sinta memanggil Kiara untuk turun kembali ke bawah dan menemui Kayla.

"Kalian cepat bicaranya dan kamu Kiara, habis itu langsung belajar"

"Iya, Ma" kata Kiara.

"Maaf ya Kakak-kakak, Mama aku memang begitu orangnya" lanjutnya lagi.

"Nggak apa-apa kok. Aku cuma mau bilang makasih ya karena sudah mau ngajak aku kesini. Nanti kita ketemu lagi ya, aku janji akan bantuin kamu bicara dengan Mama kamu"

"Makasih Kak. Iya aku tunggu. Terima kasih juga sudah mau jadi teman cerita untuk aku"

"Kami pamit ya, terima kasih Kiara" kata Aldo.

"Iya sama-sama" jawab Kiara.

Kayla dan Aldo akhirnya pulang bersama. Selama di dalam mobil, mereka berdua hanya diam. Aldo terus melirik ke arah Kayla berharap Kayla akan membahas lebih dulu masalah yang terjadi kepadanya. Namun, ia sama sekali tidak ingin membahas lebih dulu.

"Honey, maafin aku ya. Gara-gara berita itu, kamu jadi kesusahan" ucap Aldo, memecah keheningan.

"Nggak apa-apa kok. Mungkin ini resiko yang harus aku tanggung, Bee. Oh iya bagaimana dengan Revan? Dia baik-baik saja?"

"Iya baik. Untungnya tidak ada teman-temannya yang tahu tentang hal ini"

"Syukurlah. Aku dari takut Revan dikucilkan di sekolahnya" kata Kayla.

"Ngomong-ngomong kamu kenapa bisa pakai baju wanita tadi? Baju kamu kenapa?" tanya Aldo.

"Disiram air di kampus" jawab Kayla, begitu tenang.

Aldo langsung menghentikan mobilnya secara mendadak, membuat Kayla terkejut.

"Bee, kenapa kamu tiba-tiba berhenti?"

"Siapa orang yang berani mengguyur kamu dengan air? Katakan Kayla"

Aldo mulai emosi saat mendengar istri tercintanya itu diguyur air oleh orang-orang.

"Sudahlah, Bee. Semua sudah terjadi. Nggak usah dipikirin lagi ya"

"Tidak, Han. Aku akan menyiapkan konferensi pers besok, aku tidak bisa tinggal diam melihat kamu dibuat seperti ini. Aku akan beberkan semua kejahatan Tasya dan aku akan secepatnya menikahimu secara sah di mata hukum" ujar Aldo.

"Bee, kamu nggak usah buat konferensi pers nanti kasihan Revan, kalau sampai teman-temanya mengucilkan dia"

"Nggak akan, Han. Aku janji. Malah kalau aku semakin diam, bisa-bisa Revan terkena dampaknya"

"Baiklah, terserah kamu saja, Bee"

Kayla akhirnya mengalah dan memilih untuk mengikuti apa yang dikatakan Aldo.

Sesampainya dirumah mereka langsung disambut oleh asisten rumah tangga dan juga Revan tentunya.

Revan bahkan berlari ke arah Kayla dan langsung memeluk ibu tirinya itu.

"Mami Kay, aku kangen" kata Revan.

"Mami juga kangen sayang" balas Kayla.

"Mami darimana aja? Aku cariin dari tadi loh. Aku takut Mami ninggalin aku tadi" ucap Revan dengan raut wajah sedih.

"Maafin Mami ya. Mami nggak akan ninggalin Revan kok" kata Kayla, sambil mengelus wajah putra tirinya.

"Mami serius?"

"Serius"

"Horeeee"

Revan nampak senang, karena Kayla tidak meninggalkannya sendiri, seperti ibunya Tasya yang selalu pergi dan tidak mempedulikannya.

"Untuk menebus kesalahan Mami, Mami buatin makanan enak, gimana?"

"Aku mau" jawab Revan, cepat.

"Nggak usah Honey. Kamu pasti kecapean. Hari ini kita suruh Mbok yang masak saja ya" kata Aldo.

"Yaah padahal aku mau masakan buatan Mami"

"Nggak apa-apa kok, Bee. Aku bisa masak, aku nggak capek juga kok. Nanti aku minta bantuan Mbok untuk masak" ujar Kayla.

"Baiklah kalau begitu. Jangan sampai kecapean ya, Honey"

"Iya, suamiku" kata Kayla, sambil tersenyum manis.

Ia mulai memasak untuk makan malam mereka dibantu oleh si Mbok, asisten rumah tangga mereka.

Ketiganya mulai menyantap makan malam mereka dengan sangat lahap. Tentu saja, karena semua adalah hasil buatan dari Kayla yang dibantu oleh si Mbok, membuat nafsu makan Aldo dan Revan menjadi meningkat.

Setelah selesai makan, Revan segera ke kamarnya untuk mengerjakan tugas sekolahnya yang dibantu oleh Kayla. Sedangkan Aldo, terlihat sedang berada di dalam ruangan kerjanya, untuk mempersiapkan konferensi pers esok hari, serta ingin menjatuhkan Andre karena sudah berani macam-macam dengannya.

Selesai membantu Revan mengerjakan tugas sekolah, Kayla juga membantu Revan sampai bisa tertidur. Ia mulai membacakan cerita anak dan juga sesekali bersenandung untuk menidurkan Revan.

Saat dirasanya Revan sudah tertidur pulas, Kayla perlahan-lahan keluar dari kamar Revan dan tidak lupa mematikan lampu kamar anak tirinya itu.

Kayla kembali ke kamarnya bersama Aldo, namun tidak terlihat Aldo berada di kamar. Ia akhirnya memutuskan untuk melihat Aldo di ruang kerjanya.

Benar saja, ternyata Aldo sedang berada di ruang kerja dan terlihat sangat sibuk mengurus sesuatu.

"Bee, udah berhenti aja kerjanya. Besok lagi dilanjutin" kata Kayla, menghampiri Aldo.

"Sedikit lagi, Honey. Ini aku lagi siapin untuk konferensi pers besok" kata Aldo, tanpa melihat ke arah Kayla.

Merasa tidak dipedulikan, Kayla mendekat ke arah Aldo dan duduk tepat dipangkuan suaminya itu, membuat Aldo terkejut.

"Han, tunggu sebentar ya. Udah mau selesai kok"

"Nggak mau. Kamu cuekin aku tadi" kata Kayla, sambil meraba dada Aldo.

Tentu saja dengan istrinya duduk dipangkuannya serta memegang dadanya, membuat nafsu Aldo menjadi bangkit.

Ia berusaha untuk menahan nafsunya dan tetap fokus kepada berkas-berkasnya. Namun, baru beberapa menit ia akhirnya kalah. Aldo tidak kuasa menahan nafsunya saat Kayla mulai menggerakkan tubuhnya diatas pahanya.

Dengan cepat, ia menghentikan aktivitasnya pada berkas-berkas miliknya. Kemudian, ia menarik tubuh Kayla semakin dekat dengannya, sehingga tidak ada celah lagi bagi keduanya.

Aldo langsung melahap bibir tipis milik Kayla. Kayla pun melingkarkan tangannya ke leher Aldo, dan membalas ciumannya.

Keduanya sudah semakin larut dalam percintaan mereka. Masih saling berciuman, tangan Aldo mulai bergerak untuk membuka kancing baju Kayla.

Satu per satu pakaian milik Kayla ditanggalkannya hingga hanya memakai dalaman saja.

Masih dengan balutan bra yang menutupi dua gunung milik Kayla, tangan Aldo langsung meremasnya, membuat Kayla mendesah kenikmatan.

Kayla melepas ciuman mereka karena tidak tahan lagi untuk terus mendesah.

Aldo menyingkap rambut panjang Kayla ke arah belakang dan mulai menurunkan ciumannya di leher serta di gundukan Kayla dengan sangat lihai.

Kayla juga tidak tinggal diam, ia mencoba membuka baju milik Aldo serta celananya. Kini Aldo pun tinggal memakai boxer saja.

Keduanya kembali saling berpagutan dengan sangat lama dan melepasnya saat mulai kehabisan napas.

Aldo membuka bra Kayla, sehingga menampilkan dua gunung kembar yang sangat menantang.

Dilahapnya gunung kembar milik Kayla secara bergantian, membuat Kayla terus mengerang kenikmatan.

Selanjutnya, Aldo mulai membuka helaian terakhir di tubuh Kayla, yaitu celana dalam.

Kini terpampang sudah tubuh polos istrinya itu. Aldo baru sadar ternyata Kayla sangat seksi dilihat seperti ini, apalagi dengan rambut panjangnya yang tergerai indah.

Tidak menunggu lama, Aldo segera membuka boxernya dan segera memasukkan miliknya yang sudah menegang, masuk kedalam lubang milik Kayla. Ia mengangkat tubuh Kayla dan menyingkirkan semua barang-barangnya yang berada diatas meja, dan menidurkan Kayla di atas meja kerjanya.

Meskipun ini bukanlah yang pertama kali mereka melakukannya. Akan tetapi, milik Kayla masih terasa sangat sempit saat dimasuki, membuat Aldo terus mendesah keenakan.

Saat dirasa miliknya sudah masuk kedalam, Aldo mulai menggerakkan tubuhnya perlahan.

"Aahhhhh... Bee" desah Kayla.

Mendengar desahan yang terus dilontarkan Kayla, membuat Aldo semakin bernafsu. Lama kelamaan, ia mulai mempercepat tempo permainnanya, membuat Kayla semakin menjadi-jadi karena kenikmatan yang dirasakannya.

Keringat mulai membasahi tubuh mereka, padahal ruangan yang mereka tempati adalah ruangan ber AC.

Aldo melupakan semua konferensi persnya besok, ia memilih untuk fokus kepada Kayla saat ini.

Setelah lama saling berpacu, akhirnya mereka keluar bersama-sama dan memuntahkan ****** ***** didalam tubuh Kayla.

Kayla ngos-ngosan karena kelelahan. Namun, Aldo merasa belum cukup dan mencari posisi lain untuk bercinta dengan Kayla.

Kayla hanya bisa mengikuti kemauan Aldo, meskipun saat ini sudah merasa lelah.

Mereka akhirnya bercinta untuk kesekian kalinya, hingga 4 ronde lamanya di ruang kerja milik Aldo.