Menikahi Om Sendiri
Pukul 5 pagi, Kayla bangun dari tidurnya dan mulai mengucek matanya yang masih mengantuk.
Ia mencuci wajahnya agar tidak mengantuk lagi, kemudian menuju ke dapur untuk memasak.
"Masak apa ya hari ini? ayo kita lihat ada apa saja di kulkas"
Kayla membuka pintu kulkas dan mulai memikirkan sarapan apa yang akan dibuatnya pagi ini.
"Oke, mari buat sandwich. Semangat Kayla"
Ia tampak menyemangati dirinya sendiri dan mulai memasak.
"Yes akhirnya selesai juga"
Diliriknya ke arah jam dinding, waktu telah menunjukan pukul 6 pagi.
"Udah waktunya bangunin mereka nih"
Tok tok tok
"Om, tante, waktunya bangun. Sarapannya udah siap"
Ceklek
Pintu kamar terbuka dan keluarlah pria tinggi dari balik pintu, dengan mata yang masih setengah mengantuk.
"Oh Kayla, makasih udah bangunin ya"
"Sama-sama om"
Pria itu ternyata adalah om nya Kayla yang bernama Aldo. Ya, semenjak ditinggal oleh orang tuanya akibat kecelakaan, Kayla terpaksa harus tinggal bersama adik dari papanya itu untuk melanjutkan perkuliahannya.
Jadi, untuk membalas kebaikan om nya yang telah menampungnya di rumah dan juga membiayai kuliahnya, Kayla dengan sukarela membantu memasak dan beres-beres.
Kayla membuka pintu kamar lainnya dengan berjalan mengendap-endap, agar tidak membangunkan pemilik kamar.
Ditatapnya wajah mungil yang tertidur sangat pulas, kemudian ia pun tersenyum.
"Revan sayang, bangun yuk" ucap Kayla dengan mengusap lembut wajah anak itu.
"Eungg.."
Revan hanya merespon dengan erangan kecil.
"Kakak udah buatin sandwich kesukaan Revan loh. Yakin nih nggak mau bangun?"
Setelah mendengar kata sandwich, dengan sekejap Revan langsung bangun dari tidurnya.
"Revan mau sandwich"
"Nah gitu dong anak pintar. Mandi ya, habis itu sarapan"
"Siap kak"
Revan adalah anak dari om nya yang baru berusia 7 tahun. Ia sangat dekat dengan Kayla sejak kecil, karena Kayla selalu mengurusnya dan mengajaknya bermain.
Setelah selesai membangunkan semuanya, Kayla masuk ke dalam kamarnya dan mulai bersiap untuk ke kampus.
Tidak lama kemudian Aldo, Revan, dan Tasya menuju ke meja makan untuk sarapan.
"Yeayy sandwich" teriak Revan kegirangan, melihat sandwich kesukaannya.
"Kayla mana ya? kenapa dia belum turun untuk sarapan?"
"Paling dia lagi siap-siap di kamarnya mau ke kampus, mas" ucap Tasya, istri Aldo.
Pagi-pagi dia udah bikin sarapan ternyata. Sedangkan Tasya, mana pernah dia mau bikin kayak gini. Batin Aldo, di dalam hati.
"Lain kali kamu yang masak dong sayang. Masa tiap hari harus selalu Kayla yang masak"
"Kamu kan tahu aku nggak bisa masak"
"Belajar aja dari Kayla. Masa dia terus sih yang masak, kamu kan istri aku"
"Iya nanti aja mas" kata Tasya dengan nada malas.
"Oh iya mas, hari ini aku ada arisan. Jadi, kamu yang jemput Revan di sekolah ya" lanjutnya.
"Loh bukannya kemarin kamu juga pergi ke arisan ya? kenapa sekarang arisan lagi?" tanya Aldo heran.
"Yang kemarin itu arisan 30 juta mas, yang sekarang arisan tas branded" jawab Tasya.
"Ya terserahlah, tapi aku nggak bisa jemput Revan karena mau rapat. Jadi kamu yang jemput"
"Nggak bisa gitu dong mas, aku kan mau arisan nanti siang. Kamu lah yang jemput dia"
"Kamu itu cuma arisan nggak jelas harusnya bisa dong jemput Revan. Sedangkan aku ini rapat penting, semua pemegang saham akan muncul besok" kata Aldo, mulai kesal.
Kayla yang baru saja keluar dari kamar, mendengar suara ribut dari arah dapur. Ia menuju ke dapur dan melihat om dan tantenya yang sedang berdebat.
"Pokoknya aku nggak mau tahu mas. Aku nggak bisa jemput Revan, jadi kamu harus jemput apapun yang terjadi"
"Kamu.." Aldo mulai berdiri ingin memarahi istrinya, namun dipotong oleh Kayla.
"Aku aja yang jemput Revan".
"Nah, untung aja ada kamu Kayla. Tolong ya jemput Revan" kata Tasya.
"Iya tante"
"Maaf ya Kayla, lagi-lagi om ngerepotin kamu" ucap Aldo, merasa bersalah.
"Hitung-hitung balas budi karena udah tinggal disini. Iya kan Kayla?" tanya Tasya dengan entengnya.
"Diam kamu!" bentak Revan.
"Nggak apa-apa kok om. Yang dibilang tante Tasya benar. Jadi om nggak usah merasa ngerepotin aku" bela Kayla.
"Itu kan, apa aku bilang mas"
"Ya sudah, makasih juga udah masakin ya. Sini duduk, kita sarapan sama-sama" panggil Aldo kepada Kayla.
"Iya om"
Kayla pun ikut sarapan bersama keluarga om nya itu.
Selesai sarapan, Aldo, Revan, dan Kayla bersiap untuk pergi.
Tasya mendekati suaminya dan mulai memperbaiki dasi yang dipakai suaminya itu.
"Hati-hati ya mas"
"Iya"
Ia mendekat, kemudian mengecup singkat bibir suaminya.
Kayla yang melihat hal itu, langsung membuang mukanya karena canggung.
"Anak mama juga hati-hati ya"
"Iya Ma"
"Kayla kamu ikut dengan om dan Revan aja ya? Kan sekalian jalan" tawar Aldo.
"Hmm..iya om"
Kayla duduk di kursi belakang, sedangkan Revan dan Aldo duduk di kursi depan.
Revan yang pertama kali diturunkan di sekolahnya karena jaraknya lebih dekat.
"Semangat belajarnya anak Papa"
"Siap, Pa"
Revan mencium kedua pipi Aldo sebelum turun dari mobil.
"Dadah papa, dadah kak Kayla" lambainya sebelum masuk ke dalam.
"Dadah" ucap Aldo dan Kayla kompak.
"Kayla kamu pindah ke depan ya"
"Oh iya om"
Kayla segera mengganti tempat duduknya menjadi di depan.
"Gimana kuliah kamu Kay? lancar?"
"Lancar kok om"
"Kalau ada yang perlu dibayar bilang aja ke om, jangan sungkan. Oh iya tentang omongan tante Tasya tadi, kamu jangan ambil hati ya"
"Nggak kok om, apa yang dibilang tante Tasya memang benar dan aku juga nggak merasa tersinggung sedikit pun"
"Syukurlah kalau begitu"
Beberapa menit kemudian, sampailah mereka di kampus Kayla.
"Udah sampai nih"
"Makasih ya om udah anterin. Aku pamit dulu"
"Iya sama-sama. Semangat kuliahnya"
"Iya, om juga semangat kerjanya" ucap Kayla sambil tersenyum.
Aldo membalas senyuman Kayla, lalu mengangguk.
Kayla pun keluar dari mobil dan mendapati sahabatnya Laura, sudah berdiri menatapnya tidak jauh dari tempatnya saat ini.
"Eh Ra, tumben banget nggak masuk duluan"
"Sengaja aja pengen nungguin kamu"
"Ohh gitu"
"Ngomong-ngomong om kamu tambah ganteng deh Kay. Kamu pernah sempat tertarik nggak?"
"Gila apa. Dia tuh udah berkeluarga, udah punya anak sama istri nggak mungkin lah aku suka"
"Ya siapa tau aja. Soalnya makin tua makin ganteng gitu aku liatnya"
"Dasar mata genit, sukanya sama-sama om lagi".
"Kalau om-om seganteng om kamu mah aku mau kali Kay" kata Laura, tertawa.
"Udah masuk aja yuk, jadi makin halu kamu kalau dibiarin sendiri" ucap Kayla, ikut tertawa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Lotus 98
masih nyimak sih kalau ini takut salah kaprah
2023-01-09
0
Nurhayati Nia
mampirrr thorrr
2023-01-04
0
🤩😘wiexelsvan😘🤩
heyyy thorrr baru sempet mampir nich 😀😀tp tetep jejak 👍👍👍 tertinggal donk 😘😘😘
2021-09-30
1