Sesosok mayat perempuan ditemukan di halaman belakang rumah kosong yang ada di depan rumahku.Mang Ujang yang biasa membersihkan rumah tersebut merasa ketakutan.
Berdasarkan hasil penyelidikan dari kepolisian ,sosok mayat wanita tersebut diperkirakan meninggal 7 hari yang lalu.Mayat tersebut hampir membusuk.
Namun ada kejanggalan di sana,terdapat bunga kamboja berguguran dan masih segar. Padahal tidak ada tumbuhan bunga kamboja di sekitarnya.
Siapa sebenarnya perempuan itu?Apa yang sudah terjadi sebelumnya? Bagaimana kasus ini dapat diselesaikan?
Yuk kita simak kelanjutan ceritanya!Semoga berkenan..
Cerita ini hanya fiktif belaka, apabila ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian dan alur cerita ,ini semua murni karangan author saja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dwi Rinee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22
"Hai Marni,apa kabar? lama gak ketemu,tinggal dimana sekarang?"Bu Ridwan yang pergi ke mall sore itu gak sengaja ketemu teman lamanya.
Pucuk dicinta ulam pun tiba,begitu kata pepatah.Perempuan ini adalah target Bu Ridwan untuk memenuhi syarat dari dukun pribadinya.
" Eh..Risma apa kabar kamu? aku baik kok!" jawab Marni.
"Sendirian aja, mana suaminya?"tanya bu Ridwan.
" Kamu menghina atau apa ?kan kamu tahu sendiri aku tidak pernah dekat dengan laki-laki!"jawab Marni dengan tawa kecilnya.
" Aku pikir kamu sudah menikah! Bagaimana jika aku kenalkan dengan teman suamiku?"canda Bu Ridwan.Tak disangka dianggap serius oleh Marni.
" Boleh..boleh! aku gak keberatan kok!" jawab Marni kemudian.
Tak disangka pertemuan yang tidak sengaja itu berjalan dengan lancar.Bu Ridwan dan Marni mengadakan janji ketemuan beberapa waktu yang akan datang.Marni terlihat senang sekali saat akan dikenalkan dengan sahabat suami temannya itu.
'Ahh .. ternyata mudah sekali !'batin Bu Ridwan.
Bu Ridwan segera pulang dan memberitahukan kabar ini kepada suaminya. Pak Ridwan merasa senang karena usaha istrinya berjalan dengan lancar.
Hari berikutnya,pertemuan antara Marni dan Risma sudah ditentukan yaitu di sebuah restoran langganan Pak Ridwan.Risma menemui Marni sendiri sedangkan Pak Ridwan sudah mengatur rencana eksekusi bersama dukun yang sudah dikabari sebelumnya.
"Hai Risma,disini.."Marni melambaikan tangannya pada Risma yang baru saja datang karena ternyata Marni sudah datang terlebih dahulu .Dia sangat antusias ingin bertemu dengan sahabat suami temannya itu.
'Semoga saja perjodohan kali ini berjalan lancar!' batin Marni. Setelah sekian lama Marni mengadakan kencan buta dengan banyak pria, tapi selalu saja gagal setelah tahu keadaan Marni yang sesungguhnya.
"Hai.."Risma langsung mengambil posisi duduknya di dekat Marni dan segera memesan makanan.
"Kok sendiri? mana suamimu dan temannya itu?" Marni sudah tidak sabar ingin bertemu dengan laki-laki yang akan dikenalkan padanya oleh Risma.
"Sabar ..suamiku masih di kantor dengan temannya.Dia akan menyusul sebentar lagi!" jelas Risma.
'Nggak sabaran banget nih orang'batin Risma.
Akhirnya Marni dan Risma menyantap makanan pesanan mereka terlebih dahulu tanpa menunggu kedatangan Pak Ridwan dan temannya seperti yang dibilang Risma sebelumnya. Setelah 1 jam menunggu, Risma pun pamit ke toilet, sekalian ingin menelepon suaminya karena sudah lama belum muncul.Marni pun mengiyakan.
Tak lama Risma kembali dari toilet, dia pun meminta maaf pada Marni karena ternyata suaminya tidak bisa datang.
"Maaf ya Marni ..ternyata suamiku tidak bisa ke sini karena temannya mengalami kecelakaan. Jadi sekarang suamiku ada di rumah sakit menjenguknya"kata Risma.
" Apa yang kecelakaan itu adalah laki-laki yang akan kamu kenalkan padaku ?"tanya Marni penasaran.
"Iya..tadi suamiku menunggunya,ternyata malah dapat kabar buruk.Sekarang aku akan ke rumah sakit menemui suamiku sekalian menjenguk temannya itu!" jelas Risma.
"Bolehkah aku ikut?" Marni yang masih penasaran dengan laki-laki itu, dengan polosnya menawarkan diri untuk ikut Risma menjenguk di rumah sakit. Risma pun tersenyum.
Setelah membayar makanan di restoran itu, Marni dan Risma akhirnya pergi ke rumah sakit untuk menjenguk teman pak Ridwan. Tentu saja itu hanya akal-akalan Risma.
Risma pun mengendarai mobilnya menuju tempat yang sudah di tentukan oleh suaminya dan dukun tersebut.Saat di perjalanan Risma membekap Marni dengan bius.Risma segera melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi agar segera sampai di tempat tujuannya.
Sesampainya di sana dengan dibantu pak Ridwan,tubuh Marni dibawa ke rumah kosong.Disana sudah banyak sesajen yang telah di siapkan oleh dukun tersebut.Pak Ridwan meletakkan tubuh Marni di sebuah meja yang akan dijadikan sesembahan.
Tak berapa lama karena persyaratan sudah lengkap,dukun itu melakukan jampi-jampi dan ritual khusus sesembahan.Di sudut ruangan ternyata sudah ada arwah Farhan yang berhasil diringkus oleh dukun tersebut.
Hari menjelang malam,sang dukun terlihat fokus dengan ritualnya. Pak Ridwan dan istrinya duduk di belakang dukun tersebut dan hanya menunggu hasilnya.Malam semakin mencekam karena rumah kosong tersebut berada jauh dari pemukiman penduduk.
Suasana semakin sunyi.Hawa dingin menyeruak. Risma mendekatkan diri pada suaminya ,dia memeluk lengan suaminya seperti ketakutan.
Suara-suara aneh mulai bermunculan, membuat bulu kuduk merinding.Risma hanya bisa memejamkan mata karena dia mulai melihat hal hal aneh berada di sekitarnya.Sedangkan pak Ridwan fokus menatap sang dukun yang mulai memanggil Roh yang akan menikmati sesembahan.
Pak Ridwan mulai melihat ada sesuatu yang mendekati Marni yang terbaring di atas meja, seperti seorang laki-laki berbadan tegap yang ingin meniduri wanitanya.Sedangkan Risma masih menunduk merasakan ketakutan yang mendalam.
Iya benar, Sosok misterius seperti laki-laki itu mulai melakukan perbuatan selayaknya hubungan suami istri kepada Marni.Pak Ridwan menyaksikan semuanya dengan jelas meskipun dalam kegelapan,karena tersorot cahaya bulan yang terang dari luar sana.
Aaarrggghh..
Sosok misterius itu mengerang,tubuhnya mulai berubah menjadi api.Sang dukun sangat panik ,pria itu pun menatap Pak Ridwan dengan amarah.
"Ada apa Ki?apa yang terjadi?"tanya pak Ridwan kebingungan.Risma mulai membuka matanya.Masih dengan menggandeng lengan suaminya,dia pun ikut panik karena tidak tau apa yang sudah terjadi.
" Apa yang sudah kalian lakukan? Bukankah aku sudah bilang kalian harus memastikannya terlebih dahulu! kalian lihat dia sangat marah! kamu tahu kan konsekuensinya seperti apa?"sang dukun pun mulai kebingungan, dia tidak bisa berbuat apa-apa lagi.
"Cepat serahkan istrimu untuk menggantikannya!"kata sang dukun.
"Tapi istri saya juga sudah bukan perawan lagi Ki?" elak pak Ridwan.
"Iya aku tahu! tapi sebagai konsekuensinya, istrimu harus menjadi pemuas nafsu roh sesembahanku.Dia akan membawa istrimu untuk tinggal bersamanya!"
"Mas tolong aku!" teriak Risma merangkul erat lengan suaminya.
" Ini semua salah kamu! bukankah kamu bilang dia masih perawan?"bentak pak Ridwan.
Tiba-tiba saja tubuh Risma seperti ada yang menarik dengan paksa.Pak Ridwan tidak bisa melihat apapun, tapi dia merasakan bahwa Risma telah ditarik oleh sesuatu yang sangat kuat.Pak Ridwan terpaksa melepaskan cengkraman istrinya dan membiarkan nya dibawa pergi oleh makhluk tak terlihat itu.Seketika tubuh Marni juga sudah tidak ada dimeja.
" Sial..kemana anak kecil itu?" sang dukun ternyata baru sadar jika arwah si Farhan sudah tidak ada di pojokan.
"Ada apa Ki?"tanya pak Ridwan.
" Apalagi? anak itu juga sudah menghilang, sepertinya ada yang menyelamatkan nya dengan memanfaatkan situasi ini!" sang dukun mencoba membuka mata batinnya,tapi sepertinya tidak bisa mengetahui keberadaan Farhan.
"Gila..ternyata ada kekuatan yang melebihi ku!" sang dukun pun tersenyum kecut.
