NovelToon NovelToon
Bukan Kutukan

Bukan Kutukan

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / CEO / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:1.9M
Nilai: 4.7
Nama Author: santi.santi

Viola merasa di tipu dan dikhianati oleh pria yang sangat dicintainya. Menyuruh Viola kuliah hingga keluar negeri hanyalah alibi saja untuk menjauhkan Viola dari pria itu karena tidak suka terus di ikuti oleh Viola.
Hingga 8 tahun kemudian Viola kembali untuk menagih janji, tapi ternyata Pria itu sudah menikah dengan wanita lain.

"Aku bersumpah atas namamu, Erland Sebastian. Kalian berdua tidak akan pernah bahagia dalam pernikahan kalian tanpa hadirnya seorang anak"
~ Viola ~

Benar saja setelah 3 tahun menikah, Erland belum juga di berikan momongan.

"Mau apa lo kesini??" ~ Viola ~

"Aku mau minta anak dari kamu" ~ Erland ~

Apa yang akan terjadi selanjutnya pada Viola yang sudah amat membenci Erland??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi.santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

22. Keputusan

Viola tak memberikan jawaban apapun untuk Erland, dia justru membereskan barang-barangnya.

"Kamu mau kemana Vi, mau pulang ya??"

Viola tetap diam lalu beranjak dari kursinya meninggalkan Erland.

"Abang ikut ya Vi??"

Viola langsung berhenti dan menatap Erland dengan tajam.

"Cari penginapan sendiri!! Uang lo banyak kan??"

Viola kembali melanjutkan langkahnya. Tak menggubris Erland yang mulai protes mengikutinya di belakang.

"Tapi Abang kan suami kamu Vi, jadi ya harusnya ikut sama istrinya"

"Gue nggak pernah anggap lo suami gue" Viola sudah tidak menemukan siapapun di kliniknya.

Rasa kesalnya pada Erland semakin bertambah setelah Viola melihat pedan dari Beca. Sahabatnya itu sengaja pulang duluan untuk memberikan waktu pada pasangan suami istri itu.

"Gue bakal pikirin lagi tentang kondisi Mami. Tapi saat ini jangan ganggu gue. Kalau lo sampai ngikutin gue, lo nggak bakalan bisa bawa gue pulang!!"

Viola masuk ke dalam mobilnya, meninggalkan Erland yang masih terus menatap Viola hingga mobilnya menjauh.

Viola tak peduli Erland akan menginap dimana sama siapa. Viola butuh waktu, dia tidak akan sanggup membawa sumber masalahnya untuk datang ke apartemennya.

Viola menghubungi Beca, yang ternyata sudah mencari penginapan. Beca kira Erland akan menginap di apartemen mereka. Jadi dia berinisiatif menginap di tempat lain.

"Kenapa Vi??"

"Pulang lo, gue nggak bawa dia ke apartemen!!"

Panggilan yang begitu singkat dari Viola, karenat wanita itu sudah jelas sedang tidak baik-baik saja.

-

-

Setibanya di apartemen, seorang penjaga keamanan menghentikan Viola yang sudah berada di depan lift.

"Permisi Nona" ( anggap aja bahasa sono ye 🤭 )

Penjaga keamanan itu menarik sebuah koper yang cukup besar berwarna silver.

"Tadi ada sorang pria datang kesini katanya suami anda Nona. Tapi kemudian pergi lagi, namun dia meninggalkan koper ini di tempat kami. Karena dia tak kunjung kembali, kami menyerahkan kopernya pada Nona saja" Pria itu mendorong kopernya ke depan Viola.

"Tapi dia..."

"Maaf Nyonya, saya harus kembali bekerja"

Viola menendang koper itu dengan gemas. Mau tak mau harus membawa ke dalam apartemennya.

"Tunggu Vio!!"

Beca tiba-tiba datang menghentikan lift yang sudah mulai tertutup pintunya.

"Cepet banget lo, emang dari mana??"

"Gue cuma dari hotel sebelah, nggak jauh-jauh amat. Koper siapa tuh??" Beca melihat koper yang Viola bawa.

"Koper manusia terkutuk itu"

"Kenapa bisa sama lo?? Katanya dia nggak ikut lo kesini??" Beca menatap Vio dengan heran.

"Jadi sebelum dia ke klinik dia udah kesini dulu dan kopernya di titipin di pos keamanan. Tadi ada yang kasih ke gue. Emang nyusahin aja tuh orang"

Tig..

Mereka berdua sampai di lantai apartemennya. Berjalan beriringan menuju salah satu pintu di lantai itu. Apartemen yang di sewa mereka berdua, namun apartemen ini berbeda jauh dari yang pertama mereka tempati. Jika dulu hanya flat kumuh dengan satu ruangan saja, hingga makan dan tidur menjadi satu. Kini apartemen mereka jauh lebih besar dan termasuk mahal. Dengan dua kamar tidur dan ruangan lainnya yang termasuk luas.

"Jangan gitu Vi. Biar gimanapun sekarang dia suami lo" Beca menekan beberapa angka untuk membuka pintu apartemennya.

Dua wanita berkepala tiga itu satu persatu memasuki apartemen mereka.

"Gue nggak pernah anggep dia suami gue" Viola menghempaskan tubuhnya me sofa.

"Hussshh jangan gitu!! Ntar kualat karena jadi istri durhaka" Beca menyusul Viola duduk di sofa setelah melepas mantel tebalnya.

"Ngomong-ngomong lo nggak kasian sama dia Vi. Di luar dingin banget loh, apalagi tadi gue lihat dia nggak pakai mantel" Viola melihat koper Erland yang tadi dicampakkannya di samping televisi.

"Biarin aja, uangnya udah banyak. Bisa beli kan" Beca hanya bisa geleng-geleng karena sahabatnya itu bukannya terlihat membenci Erland tapi justru terlihat sangat kekanakan.

"Serah lo deh Vi. Tapi sebenarnya apa tujuannya kesini??"

Viola memejamkan matanya, mendengar pertanyaan Beca saja sudah membuatnya pusing.

"Dia ngajak gue pulang. Dan gilanya lagi, dia minta anak sama gue"

"Uhuk.. uhuk.. " Beca tersedak air liurnya sendiri.

"Apa Vi?? Nggak salah denger gue. Lo mau??"

"Dih ogah" Viola mencebik.

"Terus, lo tetep mau di sini??"

"Itu yang buat gue pusing Ca. Gue nggak mau pulang sama dia, peduli amat sama status gue yang masih terikat sama dia. Tapi Mami sakit Ca, jantungnya sudah semakin memburuk. Pantas saja Mami sudah tidak pernah datang kesini. Gue bingung Ca" Viola mulai mengeluarkan isakan kecil dari bibirnya.

"Apa yang buat lo bingung??"

"Semuanya, kalau gue pulang. Gue bakalan terus berhubungan sama dia. Kalau gue nggak pulang gue udah jadi anak durhaka banget" Viola langsung memeluk Beca. Dia butuh sandaran saat ini.

Beca membiarkan Viola menangis terlebih dahulu. Mengusap punggungnya dengan lembut, memberikan ketenangan untuk sahabat dan keluarga satu-satunya itu.

Setelah Viola mulai tenang, barulah Beca mengeluarkan petuahnya.

"Viola denger gua" Beca melepaskan Viola dari pelukannya.

"Lo nggak mungkin selamanya kaya gini terus. Gue tau lo sakit, gue ngerti banget. Tapi sakit itu harus di sembuhkan bukan?? Tapi yang gue lihat selama tiga tahun ini, lo nggak berusaha sembuh dari luka lo, tapi lo hanya melarikan diri dari kenyataan yang seharusnya lo hadapi"

"Kalau lo benci sama dia, tapi di dalam hati lo masih menyimpan rapat namanya. Lo tetap kalah Vi. Justru lo akan semakin sakit. Cobalah menerima semua ini Viola"

Viola menggeleng, dia belum sanggup untuk melakukan apa yang Beca katakan.

"Gue nggak sanggup Ca, semuanya terlalu sakit buat gue"

"Sakit yang lo rasakan saat ini hanyalah dendam Vi. Pelan-pelan Vi, gue yakin kalau lo udah bisa ikhlas, rasanya nggak akan sesakit ini"

"Jadi gue harus gimana Ca??" Viola mulai menghapus air matanya yang membuat riasannya mulai luntur.

"Ikut dia pulang Vi. Cari kepastian tentang perasaan lo sendiri. Lo masih cinta atau nggak sama dia. Setelah lo dapat jawabannya, lo bisa putuskan mau lanjut atau nggak. Bicarakan lagi sama dia kalau hati lo udah dapat jawabannya. Terutama orang tua lo Vi. Merkea juga pasti sangat berharap putrinya akan kembali bersama mereka. Sudah cukup pelarian lo kali ini Vi. Bersikaplah dewasa, tunjukkan kalau lo wanita yang kuat"

Sekali lagi Viola memeluk Beca, tapi kali ini tidak dengan tangisan seperti tadi.

"Jadi gimana jawabannya Vi?? Lo mau pulang apa enggak??"

Viola dan Beca saling menatap. Mungkin karena persahabatan mereka yang sudah terjalin tiga belas tahun, dari tatapan mata saja mereka sudah bisa membaca pikiran masing-masing. Bibir mereka langsung terangkat membentuk sebuah senyuman.

"Mulai besok jangan jadwalkan pasien lagi buat gue. Sekarang gue mandi dulu"

1
Noviendah Sitohang SmileVoice
Luar biasa
Esin naufal
ya ampun ternyata...
Ina sari Sari
Kecewa
Ina sari Sari
Buruk
#ayu.kurniaa_
.
Kasmiwati P Yusuf
suka sm vio..g ska d tindas,g sombong
Kasmiwati P Yusuf
tor aku jg kembang kempit perut naa baca novel kmu..gerem kesel sm 2 itu org blm si sarah nya..hadehhh..
santi.santi: thank youu udah mau baca mampir😘
total 1 replies
Shyfa Andira Rahmi
jangan2....vino jodohnya beca x yahh😁😁✌️
Shyfa Andira Rahmi
wkwkwwk...trnyata ini karma buat c,radian hebat kamu thor👏👏👏
Shyfa Andira Rahmi
dejavu...
Shyfa Andira Rahmi
yappp....
bisa....bisa ...
emansipasi wanita anggap aja😁😁
Shyfa Andira Rahmi
curiga teh nya dikasih apa gtuu...🤔🤔
Shyfa Andira Rahmi
bukan seperti, tapi emang kamu BODOHHH
Shyfa Andira Rahmi
diiihhh drama ....
Shyfa Andira Rahmi
kenapa ngga dari dulu, ya elahh...
Shyfa Andira Rahmi
alaaahhh emang dasarnya ngga bisa hamil yg ngga akan bisa hamil sampe kapan pun...pake alesan ngga bisa mengandung lagi segala🤦🤦
Shyfa Andira Rahmi
ini dokter mulutnya udah dijejelin uang kayanya🤣🤣🤣
mana bisa keguguran hamil juga ngga....
Shyfa Andira Rahmi
waahhh ternyata gambaran poligami itu seperti ini yaa kurang labihnya...sungguh mengerikan😬😬😬
Reader
yaa krn tokoh utama Vio, jd kita didorong simpati thd BuMer ngeselin seolah ga paham agama dan takdir
Firgi Septia
drama apa lagi ini
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!