KEMBALINYA DEWA PERANG

#Kisah ini hanyalah fiktif belaka, semua adegan, nama tokoh dan tempat adalah murni hasil imajinasi author dan tidak ada hubungannya dengan agama tertentu dan tidak bermaksud untuk melecehkannya#

Anggi melesatkan mobilnya dengan kecepatan tinggi menerobos kemacetan kota Jakarta di malam hari.

*Ciiitt!!!

Ia menghentikan mobilnya di depan pintu masuk dan melemparkan kunci mobilnya kepada seorang sekuriti.

Wanita itu segera berlari menuju ruang kerja Indra.

"Ternyata kau bersembunyi di sini?" ucapnya saat memasuki ruang kerja suaminya

"Sejak kapan kau mengetahui aku bukan Owen?" tanya Indra

"Tentu saja sejak saat Owen bangkit dari kematian. Bukankah sudah jelas jika tidak ada manusia yang abadi jadi jika ia bisa hidup lagi berarti ada jiwa mahluk lain dalam tubuhnya," terang Anggini kemudian duduk di meja kerja suaminya

"Apa pemilik tubuh ini benar-benar sudah mati?" tanya Indra

Anggini mengangguk.

"Tapi kenapa aku bisa mengingat semua kenangannya?"

"Tentu saja, kau masuk kedalam tubuhnya saat ia masih bernafas jadi kau bisa mengingat semuanya," jawab Anggi

"Jika kau sudah tahu siapa aku kenapa kau memperlakukan aku dengan begitu kasar dan tidak pernah memberitahu siapa dirimu,"

"Meskipun aku seorang Dewi tetap saja aku tidak boleh ikut campur dalam urusan dunia ini. Semuanya sudah digariskan dan aku tidak berhak merubahnya," jawab Anggi

"Wah kau benar-benar sangat kejam, kalau begitu bisakah kau bantu aku memulihkan ingatanku, aku yakin dengan kekuatan mu kau bisa membantu aku mengingat kembali siapa diriku,"

"Tidak semudah itu, seperti yang aku bilang sebelumnya, jika semuanya sudah diatur sama sang Dewata dan aku tidak bisa merubah takdir. Meskipun aku seorang Dewi aku tidak akan bisa membantumu untuk mengingat siapa dirimu, karena hanya kai sendiri yang bisa mengingat semuanya. Tidak ada satupun Dewa atau Dewi yang bisa membantu mu karena itu sudah takdir mu, jadi jalanin aja semuanya seperti air mengalir. Tetaplah menjadi Owen sampai kau mengetahui jati dirimu. Meskipun kamu berada dalam tubuh manusia biasa tapi Karana sejatinya kau adalah seorang dewa maka kau akan memiliki kekuatan yang luar biasa. Gunakan kekuatan itu hanya dalam kondisi terdesak dan jangan mengumbarnya agar tidak membahayakan dirimu," terang Ivana

"Jadi sampai kapan aku harus berperan sebagai Owen Sullivan?" tanya Indra

"Sampai kau menemukan ingatanmu lagi dan bisa keluar dari tubuh ini," jawab Anggi

"Baiklah karena kau sudah tahu semuanya maka aku harus kembali pulang, karena aku juga butuh istirahat agar wajahku tidak keriput. Kau tahu kan manusia itu bisa menua dan keriput so... sampai bertemu di rumah," ujar Anggi segera beranjak dari duduknya

"Kenapa buru-buru sekali, tidak bisakah kau menemaniku malam ini, atau berusaha menghiburku," tutur Indra memeluk wanita itu dari belakang

Namun dengan cepat Anggi langsung menyikutnya hingga ia segera melepaskan pelukannya dan meringis kesakitan.

"Apa kau selalu seperti ini kepada Owen,"

"Tentu saja, bukankah sudah ku bilang pernikahan kita hanya pernikahan bisnis jadi jangan berharap lebih. Dasar brengsek!" gerutu Anggi kemudian meninggalkan Indra

"Ah sial, ternyata ini alasannya kakek Danu bersikeras menikahkan aku dengan berandalan itu...." imbuhnya

***********

Pagi harinya Indra terlihat begitu bersemangat untuk mempresentasikan pengembangan vaksin yang yang ia teliti.

Ia berusaha menemui Tasya di ruangannya untuk meminta bantuan gadis itu, tapi sayangnya ia tak menemukan gadis itu.

Ia bahkan sudah menghubunginya berkali-kali namun tak ada jawaban darinya.

"Kemana dia, kenapa ia tiba-tiba menghilang??. Apa dia sakit??" Indra kemudian menyuruh salah seorang karyawannya untuk menjenguk Tasya di kediamannya.

Sementara itu Anggi tampak bersiap-siap untuk pergi ke rumah sakit. Sebagai istri Owen Sullivan ia harus mendampingi suaminya saat ia memperkenalkan hasil temuannya di depan orang nomor satu negeri ini.

Karina begitu terpukau saat melihat penampilan Anggini yang menjelma menjadi sosok yang anggun dan elegan.

"Wow, keren sekali. Hari ini kau tampil begitu anggun dan elegan, semua wanita pasti iri saat melihat kecantikan mu nanti," puji Karina

"Tentu saja, sebagai seorang pemegang saham terbesar Atmaja Hospital aku harus tampil se elegan mungkin agar tidak seorangpun meragukan diriku," jawab Anggini

"Oh begitu rupanya," jawab Karina menarik sudut bibirnya

Sementara itu Laila tak mau kalah dengan penampilan putri dan menantunya. Pagi itu ia tampil dengan begitu glamor dengan menggunakan outfit serba hitam.

"Astoge momi, kau pikir kita akan menghadiri pemakaman hingga kau memakai pakaian serba hitam!" celetuk Anggini

"Haish dasar tak tahu mode, ini adalah trend mode sekarang, warna hitam sedang menjadi trend fashion 2023 jadi jangan norak deh!" sahut Laila

"Searah momi aja deh, asal jangan minder aja pas diketawain sama heaters," jawab Anggi kemudian masuk kedalam mobilnya.

Ia segera melesat menuju rumah sakit meninggalkan ibu dan kakak iparnya.

Setibanya di rumah sakit, ia segera bergegas menuju ruang kerja Indra. Namun ia menghentikan langkahnya saat melihat sang ayah tengah mengadakan pertemuan dengan para investor di ruang kerjanya.

Apa yang sebenarnya ia rencanakan,

Anggini kemudian menghampiri sang ayah.

"Sebaiknya ayah berhenti untuk memprovokasi mereka, bukankah sudah jelas kenapa kakek menitipkan sahamnya kepadaku dan memberikan warisannya kepada Owen, apalagi yang ayah ingin lakukan. Ayah harusnya sadar diri dan berterima kasih kepada Owen yang tetap mengijinkan ayah menjadi ketua yayasan Atmaja Group, bukan malah serakah seperti ini," ujar Anggi

"Sebaiknya jangan ikut campur, aku tidak habis pikir denganmu, bukannya memihak kepada ayahmu kau malah berusaha menceramahi aku, dasar anak durhaka. Andai saja kau tak memberikan dukungan kepada Owen mungkin semua tidak akan menjadi runyam seperti ini. Sebaiknya kau pergi dari sini dan jangan ikut campur urusan ayah lagi!" hardik Surya

Anggini menghela nafas panjang, kemudian berlalu pergi meninggalkan Surya.

Saat ia keluar dari ruangan tersebut Cailen langsung menyeretnya ke ruangannya.

"Apa yang sebenarnya kalian rahasiakan?" tanya Cailen

"Jangan kepo!" sahut Anggini kemudian meninggalkannya

Ia segera menghampiri Indra di ruangannya namun lelaki itu tidak ada di sana.

Anggi kemudian menuju aula rumah sakit.

Wanita itu melihat Indra tengah sibuk mempersiapkan acara itu bersama para karyawan rumah sakit.

Kenapa perasaan ku tiba-tiba tidak enak.

Melihat kedatangan Anggi membuat Indra langsung mempersilakan wanita itu duduk di sampingnya dan segera memerintahkan MC untuk memulai acaranya.

Rangkaian acara berjalan sesuai rencana, namun Indra masih tak tenang karena Tasya tak kunjung tiba. Bahkan anak buahnya yang ditugaskan untuk menjemputnya mengatakan bahwa Tasya juga tidak ada di rumahnya.

Akhirnya Indra memutuskan untuk melakukan presentasi sendirian tanpa bantuan Tasya.

Ia kemudian segera naik ke atas podium dan memulai presentasinya.

Saat ia hendak menunjukkan hasil kerja vaksin temuannya ia baru ingat jika ayam betina miliknya masih di tempat Tasya.

"Kau pasti gugup bukan karena tidak memiliki alat bukti untuk membuktikan apa vaksin itu sudah teruji secara klinis atau kau sengaja memamerkan hasil kerja keras karyawan mu yang kau klaim sebagai hasil penelitian mu!" seru Ranu tiba-tiba menghampiri Indra bersama Tasya

"Asal kalian tahu jika penemu vaksin sebenarnya bukan Owen Tapi Tasya asistennya!" imbuh pria itu membuat semua orang yang hadir di sana tak percaya dengan apa yang didengarnya.