 
                            Sukma adalah seorang Istri yang ditumbalkan oleh Suaminya untuk memenuhi ambisinya mendapatkan harta kekayaan secara instan, karena Jaka terlilit hutang akibat tergoda oleh seorang pelakor yang bernama Yuli.
Sukma akhirnya dipaksa menikah dengan Raja Genderewo yang bernama Bara.
Dengan berat hati Sukma merelakan dirinya untuk menikah dengan sosok makhluk halus yang sangat ia takuti demi keselamatan Anaknya yang saat ini berada di tangan Jaka.
Awalnya Sukma sudah membayangkan jika sosok Raja Genderewo yang menjadi Suaminya sangatlah menyeramkan. Akan tetapi, dugaan Sukma salah karena ternyata ketika bertemu dengan Sukma, Bara akan memperlihatkan wajah tampannya.
Akankah Sukma terbebas dari ikatan Pernikahannya dengan Raja Genderewo? Atau Sukma justru jatuh hati kepada sosok makhluk halus tersebut?
Baca kisah selengkapnya dalam cerita "Suamiku Genderewo Tampan"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rini Antika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22 ( Ilmu Kebatinan )
Jaka bingung harus menjawab pertanyaan Bapaknya seperti apa, karena Jaka tau betul kalau Bapaknya pasti akan murka, sebab selama ini Pak Parjo selalu menentang keras Poligami.
"Maafin Jaka Pak, Jaka memang salah karena sudah menyakiti Sukma dan menduakan nya," Ucap Jaka dengan lirih.
Plak
Tamparan keras kini mendarat pada pipi Jaka, karena Pak Parjo merasa kecewa kepada Anak semata wayangnya.
"Sekarang juga kamu pergi dari rumah ini, Bapak tidak sudi mengakui kamu sebagai Anak Bapak lagi," teriak Pak Parjo.
"Tapi Pak sekarang sudah malam, Jaka sama Yuli mau tidur dimana kalau tidak di sini, udah gitu uang Jaka tinggal sedikit lagi."
"Mas, kita cari hotel saja buat menginap malam ini, kamu dengar sendiri kan kalau orangtuamu saja sudah tidak mau mengakui Mas Jaka sebagai Anaknya lagi, dan Mas harus sadar kalau semua ini gara-gara perempuan kampung itu, karena dia pasti sudah menghasut Ibu sama Bapaknya Mas Jaka," cerocos Yuli, sehingga membuat Pak Parjo semakin tidak suka terhadap Yuli.
"Kamu sudah membuang permata hanya demi batu kerikil Jaka, dan kamu pasti akan menyesal telah menyakiti hati Sukma. Dan untuk kamu, sebaiknya jangan menghasut Jaka. Memangnya aku tidak tau kalau kamu sudah memikat Jaka karena kamu memakai susuk," ujar Pak Parjo yang memang mempunyai ilmu kebatinan.
Pantas saja Bapaknya Mas Jaka tidak terpikat dengan kecantikanku, sepertinya dia memiliki ilmu kebatinan. Jangan sampai Mas Jaka di obati olehnya, ucap Yuli dalam hati.
Pak Parjo yang tidak tega kepada Jaka akhirnya menyuruh Jaka untuk masuk.
"Ya sudah kalau begitu sekarang kamu masuk, Bapak juga tidak tega sama kamu," ujar Pak Parjo, dan Yuli langsung ikut masuk juga.
"Katanya mau menginap di hotel, kenapa malah ikut masuk," sindir Pak Parjo kepada Yuli, kemudian Pak Parjo meninggalkan Jaka dan Yuli dengan masuk ke dalam kamarnya.
Sepertinya aku harus berkonsultasi kepada Mbah Dukun supaya Mas Jaka tidak berpaling dariku. Dan aku harus mempengaruhi Mas Jaka supaya menjadikan Sukma tumbal untuk mendapatkan kekayaan secara instan, batin Yuli dengan tersenyum licik.
"Kenapa kamu senyum-senyum sendiri? apa. benar yang dikatakan Bapak kalau kamu memakai pemikat?" tanya Jaka.
"Mas jangan dengerin omongan Bapak, Bapak pasti sengaja berbicara seperti itu supaya Mas menceraikanku. Selama ini Mas Jaka kan selalu tergila-gila dengan servis yang Yuli berikan. Apa sekarang Mas mau Yuli servis?" tanya Yuli dengan bergelayut manja kepada Jaka.
"Maaf Yuli aku lagi cape," ujar Jaka kemudian membaringkan tubuhnya.
Bukan Yuli namanya kalau menyerah begitu saha dengan penolakan yang Jaka berikan. Yuli langsung saja naik ke atas tubuh Jaka dan mencium titik-titik sensitif Jaka, sampai akhirnya Jaka hanya bisa pasrah saja dengan semua permainan yang saat ini Yuli lakukan, dan akhirnya Yuli tersenyum puas dengan apa yang telah dia lakukan kepada Jaka.
......................
Keesokan paginya, Yuli dan Jaka masih tertidur karena masih merasa cape setelah perjalanan jauh juga pertempuran yang mereka lakukan semalam, padahal Pak Parjo sudah beberapa kali mengetuk pintu kamar Jaka untuk membangunkannya Shalat Subuh.
Bu Atun yang saat ini mengantarkan makanan untuk Suaminya langsung saja bertanya tentang keberadaan Jaka karena beliau melihat sendal Jaka dan Yuli di depan rumah.
"Pak, memangnya si Jaka sama si Pelakor itu menginap di sini ya?"
"Iya Bu, semalam Bapak sudah mengusirnya, bahkan Bapak sampai menampar Jaka karena Bapak merasa kecewa sama dia, tapi dia bilang uangnya hanya sedikit lagi, makanya Bapak tidak tega sehingga membiarkan dia menginap di sini."
"Iya Pak, meskipun Jaka sudah membuat kita kecewa, tapi bagaimanapun juga Jaka adalah Anak kita satu-satunya. Untuk menebus semua kesalahan Jaka terhadap Sukma, sebaiknya kita bertanggung jawab kepada Bayi yang saat ini berada dalam kandungan Sukma, dan membantu membesarkannya, karena Ibu yakin kalau Sukma sudah tidak mau rujuk dengan Jaka setelah apa yang Jaka lakukan kepadanya."
"Bu, sebenarnya mata batin Bapak melihat jika Jaka sudah terpengaruh oleh pemikat yang dipakai oleh Yuli, dan Yuli juga memakai susuk dalam sekujur tubuhnya supaya dia bisa mendapatkan Jaka, apalagi selama ini tubuh Jaka selalu di ambil oleh Raja Genderewo yang telah menandai Sukma saat Jaka melakukan hubungan Suami istri dengan Sukma, makanya Jaka lebih gampang Yuli dapatkan karena Jaka tidak pernah mengingat kejadian yang telah dia lakukan bersama Sukma."
"Astagfirullah, terus apa yang harus kita lakukan sekarang Pak? apa Jaka masih bisa di obati? terus, apa Sukma juga masih bisa lepas dari Raja Genderewo?" tanya Bu Atun.
"Kalau Jaka mungkin secara perlahan masih bisa kita obati, tapi untuk Sukma, akan sangat sulit Bu, kecuali Raja Genderewo sendiri yang berniat melepaskan Sukma dengan sukarela, tapi sepertinya ada ikatan yang kuat antara Sukma dan Raja Genderewo, tapi Bapak tidak bisa melihatnya karena semua itu telah Raja Genderewo tutupi sehingga Bapak tidak bisa melihatnya, apalagi tenaga Raja Genderewo sangat besar."
"Mungkin memang ini yang terbaik untuk Sukma dan Jaka Pak, karena jika Jaka terus hidup bersama Sukma, Ibu takut kalau Jaka nyawa Jaka akan berada dalam bahaya."
"Entahlah Bu, terkadang manusia yang mempunyai hati jahat bisa lebih berbahaya daripada makhluk halus, apalagi Yuli mempunyai kehidupan yang kelam, Bapak justru takut kalau Jaka akan terjerumus ke dalam kehidupan gelap Yuli."
"Kita berdo'a saja supaya Anak kita selalu ada dalam lindungan Allah SWT," ucap Bu Atun yang di Amini oleh Pak Parjo.
......................
Setelah mimpi bertemu dengan Alex dan Alexa, Sukma selalu saja memikirkan kedua Anak tersebut.
"Siapa sebenarnya Alex dan Alexa? kenapa aku terus saja memikirkannya, bahkan aku sangat merindukan kedua Anak tersebut," gumam Sukma.
"Bunda"
"Bunda"
ucap dua orang Anak yang selalu Sukma rindukan, karena saat ini kedua Anak tersebut datang untuk menghampiri Sukma.
Sukma langsung saja menangis dengan memeluk Alex dan Alexa.
"Bunda jangan menangis, karena setiap Bunda merindukan kami, kami pasti akan datang untuk menghampiri Bunda," ujar Alex dan Alexa.
Sukma tidak tau kenapa dia memiliki ikatan batin yang kuat antara kedua Anak tersebut.
"Nak, apa benar kalau kalian adalah Anak Bunda?" tanya Sukma dengan menatap lekat wajah Alex dan Alexa.
"Iya Bunda, kami adalah Anak Bunda."
"Lalu siapa Ayah kalian, kenapa Bunda tidak pernah bertemu dengannya?" tanya Sukma.
Tiba-tiba sosok lelaki tampan kini berada di hadapan Sukma dengan tersenyum manis.
"Sayang, aku merindukanmu, hari-hariku terasa berat ketika jauh darimu," ucap Bara dengan memeluk erat tubuh Sukma.
Sesaat kemudian, Bu Atun yang melihat Sukma ketiduran di kursi kini membangunkannya, karena takut Sukma terjatuh.
"Bangun Nak, jangan tidur di sini," ujar Bu Atun, dan secara perlahan Sukma membuka matanya.
"Bu Sukma berada di mana?" tanya Sukma yang masih setengah sadar.
*
*
Jangan lupa like nya, mohon dukungannya untuk Karya receh saya 🙏
Semoga ada cerita yang baru?/Drool//Drool/
next ku pantengin yang selanjutnya...