Menjadi Istri Kedua Seorang Mafia

"Kenapa sih Ziva cemberut terus " tanya Zea agak berteriak karena mereka sedang ada di diskotik.

"Sekarang Adi dan juga Bella sedang berbulan"

"Apa kapan mereka menikah kenapa kau tidak memberitahu aku, padahal aku ingin melihat saat mereka menikah "

"Sudah baru saja makanya Adi menyuruhku untuk pulang ke rumahku, sedangkan dia bersenang-senang dengan perempuan itu, aku sudah memintanya untuk aku ikut bersamanya namun Adi menolaknya dengan keras makanya aku pergi ke sini dan kita bertemu kan sekarang"

"Hemm iya, oh ya aku bawa orang yang selama ini kau cintai "

"Siapa Adi "

"Bukan, ayo ikut aku "

Zea langsung menarik tangan Ziva dan masuk kesebuah ruangan VIP, "mau ngapain sih kita kesini, kamu gak salah ajak aku kesini "

"Iya kan kita mau ketemu sama orang spesial "

"Siapa sih "

"Ayo udah nanti juga kamu tahu, makannya udah ayo ikut dulu aja yu "

Saat Ziva mengedarkan pandangannya ada seorang laki laki yang selalu dirinya rindukan "Piyan " ucap Ziva dengan kaget.

Laki laki itu langsung berdiri dan menghampiri Ziva lalu memeluknya dengan erat sesekali Piyan mencium kening Ziva, Ziva yang baru ingat punya suami segera melepaskan pelukannya.

"Maaf aku udah punya suami "

Piyan mengerutkan keningnya "tapi kan suami kamu udah nikah lagi kan "

Ziva kaget tahu dari mana Piyan, saat Ziva akan bertanya pada Zea, Zea sudah tak ada "sudah sudah sini duduk "

Ziva ditarik oleh Piyan dan duduk saling berhadapan "kamu apa kamar Ziva udah nikah kamu susah banget ya dihubungin, susah banget sampai sampai aku binggung harus hubungin kamu lewat apa, setelah 7 tahun berlalu kamu tetap saja dan makin cantik aja tau "

"Aku baik, aku harus pulang "

Ziva sudah bangkit namun Piyan kembali menarik tangan Ziva dan Ziva jatuh kepangkuan Piyan "tunggu dulu aku tuh kangen sama kamu, kenapa cepet cepet banget sih, suami kamu juga sekarang lagi senang senang sama istri mudanya, terus untuk apa kamu pulang juga kan "

"Tapi "

"Udah Ziva sayang, kamu disini dulu aja sama aku ya, kamu emang gak kangen ya sama aku, kita udah lama banget loh gak ngobrol kayak gini "

Ziva menatap Piyan pas sekali pada kedua bola matanya, mereka saling tatap dan Piyan mengusap bibir Ziva "kau tahu aku sangat rindu dengan bibir ini, bibir yang selalu memuaskan ku "

Kembali tangan Piyan beralih pada mata Ziva" dan aku juga rindu dengan tatapan ini, aku sungguh bersyukur bisa bertemu lagi dengan mu "

Piyan membaringkan Ziva dan Ziva hanya diam saja, menikmati setiap belayan yang diberikan oleh Piyan, rasanya sudah sangat lama tak merasakannya, Adi memang sering begini tapi oleh Piyan sangat berbeda, berbeda sekali.

Dan tanpa Ziva sadari dirinya sudah tak memakai busana lagi, dan karena terbawa suasana akhirnya Ziva bercinta kembali dengan mantan pacarnya, Ziva begitu bersemangat dan bergairah sekali.

Bahkan Ziva lupa dengan suaminya sendiri, dia hanya ingin terus dipuaskan oleh mantannya ini, begitu nikmat dan mendebarkan sekali, karena ini untuk pertama kalinya lagi dirinya melakukan hubungan suami istri dengan Piyan lagi.

Dulu tak pernah terlewat, dimana pun itu mereka selalu bercinta pagi, siang, malam mereka selalu melakukan, bahkan tak merasa puas karena setiap sentuhan yang diberikan Piyan selalu memabukan.

Sedangkan dibelakang pintu ada yang mengintip sambil merekam keintiman itu "lihat saja aku akan memberikannya pada Adi, pasti Adi akan sangat kaget dan marah padamu, lalu menceraikan mu, kita lihat saja aku pasti bisa memenangkan Adi "

Zea segera pergi setelah mengambil rekamannya secukupnya, lalu dia berpesta lagi dengan yang lain, sungguh hatinya sekarang sedang senang sekali, rencananya berjalan dengan sangat cepat sekali.

**

Ziva mengatur nafasnya dan tangannya masih memeluk Piyan yang masih menindih badannya "kau masih nikmat Ziva masih sempit dan aku suka itu, kau mau kan menjadi pacar ku kembali Ziva "

"Hemm aku tidak bisa berselingkuh dari Adi "

"Tapi kau sekarang sudah selingkuh sayang, kenapa tidak dilanjutkan saja, aku sungguh ingin selalu bersama mu Ziv, aku ingin bersama mu "

"Lalu bagaimana kalau Adi tahu, bagaimana kalau dia marah padaku "

"Tidak itu tidak akan terjadi, Adi sedang sibuk dengan perempuan itu "

Ziva mendorong tubuh Piyan dan langsung memakai semua pakaiannya " memangnya kau tak sakit hati melihat suami mu bersama perempuan lain, maka kau juga harus melakukan hal yang sama juga seperti suami mu, aku siap menjadi selingkuhan mu "

Ziva menatap Piyan " bukannya kau sudah menikah kan, lalu bagaimana dengan istrimu, bagaimana dengan dia "

"Sudah jangan pikirkan dia, dia tak sehebat dengan mu saat bercinta dia payah sekali, aku ingin bersama mu lagi Ziva, aku juga terpaksa menikah dengannya karena sakit hati karena kau menikah dengan Adi "

Ziva kembali menatap mata Piyan, apakah dirinya harus kembali dengan Piyan apakah dirinya harus menerima apa yang Piyan tawarkan, lalu bagaimana jika nanti Adi mengetahuinya dirinya kan yang ingin Adi menikah lagi, lalu sekarang dirinya akan berselingkuh.

"Bagaimana Ziva "

"Em aku akan memikirkan semuanya, aku pulang dulu "

Ziva langsung melepaskan pegangan tangan Piyan dan langsung pergi meninggalkannya, Piyan sama sekali tak mengejar dia malah menyalakan rokok dan diam menatap kepergian Ziva.

"Lumayan kan dapet Ziva lagi, makin bening dia perempuan yang bagaimana sih yang dinikahi Adi sampai sampai duain Ziva, apakah lebih cantik dari Ziva jadi penasaran nih "

**

Zea yang melihat Ziva turun dari tangga segera menghampirinya dan memberhentikan langkah Ziva "mau kemana kamu Ziv "

"Aku mau pulang "

"Kenapa cepet banget, bukannya lagi ngobrol ngobrol ya sama Piyan, kenapa tiba tiba pulang ih gak seru deh, kalian main berapa ronde pasti main kan gak mungkin engga " tanya Zea dengan tak tau diri.

"Apaan sih aku gak main apa apa kok sama Riyan, dia kan sudah beristri dan aku juga sudah bersuami, udah yah aku pulang dulu takutnya ibuku nanti tanya tanya yang aneh aneh lagi, aku sekarang dirumah orang tua ku "

"Dulu aja kamu sama orang tua kamu tapi kamu bebas pulang jam berapa saja, lalu sekarang kenapa kamu tiba tiba kayak gini "

"Udah beda ceritanya sekarang mah, udah ah aku pulang yah bayy kamu seneng senang aja Zea jangan pikirin aku "

Ziva langsung pergi meninggalkan temannya itu, sedangkan Zea dia tersenyum miring " bilang gak bercinta padahal udah dibobol, dasar perempuan murahan " ucap Zea

Zea yang tak mau memikirkan itu kembali berjoget dan kembali berpelukan dengan seorang laki laki sambil digerayangi.