NovelToon NovelToon
Menjadi Sugar Baby

Menjadi Sugar Baby

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:47M
Nilai: 4.9
Nama Author: Pratiwi Devyara

Siapa bilang menjadi sugar baby itu enak?.

Bergelimang kemewahan, bisa membeli tas mahal, perhiasan dan gadget terbaru dengan mudah. Bisa memiliki apartemen dan mobil seharga milyaran, segampang membalikkan telapak tangan.

Lea Michella dan teman-temannya, menempuh jalur instan agar bisa hidup enak. Mereka rela menjual kehormatan demi mengumpulkan pundi-pundi uang.

Namun ternyata, kehidupan sugar baby tak seindah dan semudah yang sering diceritakan oleh penulis di novel-novel online. Nyatanya ada banyak hal serius yang harus mereka hadapi.

Sanggupkah mereka bertahan atas pilihan yang mereka ambil?. Ikuti saja kisah ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pratiwi Devyara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Masih Disana

Tepuk tangan sorak sorai mewarnai berakhirnya sexy dance yang ditampilkan oleh Lea. Gadis berusia 16 tahun itu tersenyum, sementara Clarissa menatapnya dengan iri hati.

Ketika bakatnya tadi selesai ditampilkan, banyak yang bertepuk tangan, namun tak seheboh saat Lea menyelesaikan penampilannya. Kedua teman yang dekat dengan Clarissa pun menatap ke arah Clarissa. Mereka mengetahui apa yang gadis itu tengah pikirkan.

"Tenang aja, Ris" ujar Nia.

"Lo jauh lebih putih dari dia. Di negara kita, cowok-cowoknya akan lebih mengutamakan cewek putih. Sebab bagi mereka cantik itu ya putih." lanjutnya kemudian.

"Bener Ris, lo punya nilai plus lain ketimbang dia." timpal Kinar.

Clarissa pun berusaha mengatur nafasnya, yang ia pikirkan kini ada dua hal. Takut Lea lebih unggul dan takut jika Daniel tak mau lagi dekat dengannya. Sebab ia telah berencana menjadikan Daniel sebagai lelaki cadangan, seandainya ia mendapatkan sugar daddy malam ini.

"Terus pemilihan sugar daddy nya gimana nanti, apa lo keluar dari agency ini. Seandainya Lo jadian sama Daniel."

Kinar bertanya beberapa minggu yang lalu, ketika Clarissa curhat masalah kedekatannya dengan Daniel.

"Ya tetep ikut lah. Kalau bisa punya dua sugar daddy, ngapain harus satu?" ujar Clarissa.

Kinar dan Nia tertawa saat itu.

"Paling Daniel gue jadikan lelaki cadangan. Gue tinggal dirumah sugar daddy yang bakal memilih gue nanti." lanjutnya kemudian.

"Kenapa nggak dibalik aja, lo tinggal di rumah Daniel. Tapi jadiin si sugar daddy dari agency nanti, sebagai lelaki cadangan." ujar Nia.

"Nggak enak sama mami Sonia, gue. Dia kan udah usahakan yang terbaik buat gue." ujarnya kemudian.

"Iya sih." Nia dan Kinar berujar di waktu yang bersamaan.

Clarissa masih mengingat saat itu, namun malam ini semua rencananya gagal total. Daniel ada disini, itu artinya ia tak bisa memiliki dua sugar daddy lagi. Hilanglah sudah kesempatannya untuk menguasai harta dari dua orang pria kaya. Padahal sebelumnya ia sudah berencana matang, untuk memperbesar pundi-pundi keuangannya.

"Baiklah berhubung sudah larut, kita akan melihat vote tertinggi malam ini." ujar mami Sonia antusias.

Para gadis berdiri diposisinya masing-masing sambil berharap-harap cemas. Lalu sebuah layar pun terlihat di belakang mereka. Sebuah tampilan acak terlihat di sana, hingga kemudian didapatlah 3 nilai tertinggi teratas.

"Ya, tertinggi ketiga ada Soraya Anastasia, di posisi kedua ada Lea Michella dan di posisi pertama ada Clarissa Nathania Hadi."

Clarissa merasa lega, karena dirinya lebih unggul dari Lea. Sementara Lea merasa biasa saja, ia tidak mengetahui dampak apa yang dipengaruhi oleh voting tersebut terhadap dirinya.

"Kenapa kalian memilih Soraya?"

Mami Sonia berinteraksi dengan melemparkan pertanyaan kepada para sugar daddy.

"Karena pintar memasak."

Para sugar daddy yang memilih Soraya pun menjawab, karena tadi Soraya menampilkan bakatnya dalam memasak cepat. Tiga orang sugar daddy disuruh mencoba dan masing-masing dari mereka memuji masakan tersebut.

"Kenapa kalian memilih Lea?"tanya mami Sonia lagi

"Goyangannya hot." ujar para sugar daddy yang memilih Lea.

"Kenapa memilih Clarissa?"

"Karena putih."

Para sugar daddy yang memilih Clarissa menjawab serentak. Terdengar klise memang, hanya karena berkulit lebih putih ia bisa mengungguli Soraya dan juga Lea. Tetapi itulah kenyataan yang ada saat ini. Bahwasannya jika kita memiliki kulit putih, maka satu urusan kita telah selesai. Kita bisa satu langkah lebih unggul dari yang lainnya, meski kadang bakat yang kita miliki tak seberapa.

Padahal jika diperhatikan secara mendetail, Clarissa tidak lebih cantik dari yang lainnya. Namun warna kulitnya masih menjadi favorit diantara para pria +62.

"Lo pilih yang putih?" Seseorang di samping Daniel berujar pada temannya.

"Iya lah, biasanya yang putih tuh pink. Masalah kurang gede mah, tinggal lo kasih job aja ke tangan lo tiap hari." Mereka semua lalu tertawa.

Sementara Daniel menjadi agak jengah. Bukan karena ia peduli pada Lea, tetapi heran pada selera pria-pria itu. Apa mereka tidak tahu betapa hot dan menggodanya, wanita-wanita dengan kulit cenderung coklat. Pikir Daniel.

"Kalau yang nomor dua itu emang hot tapi agak dekil kulitnya." yang lainnya berujar.

Lo pilih yang mana, bro?" tanya Richard pada Ellio.

"Gue milih musuhnya si Daniel ini sih, sama Kinar, sama Marcella. Tau deh yang mana yang nyangkut nanti. Gede soalnya, suka gue "

"Nafsu juga lo sama tuh bocah?" tanya Daniel.

"Alah, kayak lo nggak tegang aja ngeliat dia." ujar Ellio pada Daniel. Pria itu hanya menarik sudut bibirnya dan kembali mengunyah permen karet.

"Mau tampilan dia udah berubah sekalipun tetap aja dia orang yang sama di mata gue." ujar Daniel kemudian.

"Awas kemakan omongan sendiri, bro." ujar Richard.

Daniel pun hanya tertawa.

"Baik, kita mulai dari Soraya." Mami Sonia kembali berujar.

"Nah Soraya, maju ke depan sini...!" lanjutnya kemudian.

Gadis itu maju ke depan, sementara dibelakangnya ada Lea dan juga Clarissa.

"Dilayar belakang sini, ada nama-nama para sugar daddy yang sudah memencet tombol vote untuk kalian. Dan nama mereka akan di pilih secara acak. Saat kalian bilang stop, siapapun nama yang akan keluar, itulah yang menjadi sugar daddy kalian. Untuk para sugar daddy, sudah tahu aturannya ya. Bagi yang tidak bisa menerima keputusan, bisa mengajukan banding berbayar."

Lea tersentak, ia tidak paham apa itu banding berbayar. Daniel yang duduk diantara para sugar daddy lainnya pun sama tidak mengerti. Maka ia bertanya pada Ellio dan juga Richard, lalu kedua sahabatnya itu menjelaskan.

"Gila, ini perdagangan manusia anjir." ujar Daniel dengan nada serius. Richard dan Ellio bingung harus menanggapi dengan cara apa.

"Nah, nanti Soraya. Kamu bilang stop ya." ujar mami Sonia.

"Ok, mi." jawab Soraya kemudian.

Nama-nama pun diacak.

"Stop." ujar Soraya dan didapatlah sebuah nama. Dan sugar daddy pemilik nama itu pun dipersilahkan untuk maju ke depan. Ternyata seorang pria, berusia kira-kira 40 tahunan. Bertubuh atletis, namun sepertinya bukan blasteran. Ia cukup tampan dan berwibawa. Soraya tersenyum menyambut sugar daddy nya tersebut.

"Ada yang menyatakan keberatan?" Mami Sonia melempar pertanyaan.

"Saya keberatan."

"Saya juga."

"Saya juga keberatan.

"Saya keberatan."

Beberapa diantara sugar daddy yang juga menyukai dan memvoting Soraya, menyatakan keberatan. Lea sendiri bingung dengan apa yang terjadi, ia hanya berdiri mematung di belakang Soraya.

"Baik, bagi yang keberatan, silahkan ajukan penawaran." ujar mami Sonia.

Lea mengerutkan keningnya, ia semakin tak mengerti, pada apa yang akan dilakukan selanjutnya. Sama halnya dengan Lea, Daniel yang duduk di depan sana pun sama tak mengerti.

"Maksudnya apa sih, bro?" tanya nya pada Richard.

"Nih, lo liat ya." ujar Richard.

Tak lama kemudian, sebuah perdebatan pun terjadi. Para sugar daddy berlomba-lomba mengeluarkan uang, untuk bisa mendapatkan Soraya.

"Saya tambah 25 juta dari jumlah deposit." ujar salah seorang sugar daddy yang memprotes.

"Saya tambah 50juta." ujar yang lainnya lagi.

"Saya 75juta."

"100juta."

"125juta."

"175juta." Sugar daddy yang terpilih tadi, mengemukakan tawaran pula.

"Ada yang berani menawar lagi?" tanya mami Sonia.

"200juta."

"250juta." Sugar daddy yang pertama terpilih kembali berujar.

"Ada lagi?" tanya mami Sonia. Sugar daddy yang lain pun diam. Akhirnya Soraya tetap jatuh ke tangan sugar daddy yang terpilih pertama kali. Tepuk tangan pun mewarnai seisi ruangan.

Lea berdiri dengan tubuh gemetaran. Sejak tawaran mengenai Soraya dibuka tadi, hatinya mendadak sakit. Meski Soraya bersikap biasa saja, tapi tidak dengan dirinya sendiri. Ia begitu miris melihat kaumnya seolah diperjual belikan. Ia sama sekali tak menyangka jika acaranya akan seperti ini. Dimana mereka semua diibaratkan sebagai barang pelelangan.

Sungguh menjijikkan senyum para laki-laki berduit itu, bagi Lea. Mereka bertingkah seolah diri mereka adalah raja, yang bisa dengan mudah membeli tubuh dan kemolekan perempuan.

Ingin rasanya Lea segera meninggalkan tempat itu. Namun mami Sonia dan agency ini telah membebani seluruh peserta dengan hutang. Ya, memang mereka gratis masuk kesini. Hanya ada biaya pendaftaran di awal, sisanya diberikan secara cuma-cuma. Seperti makan, tempat tinggal, pakaian dan uang jajan.

Namun semua itu ada harganya, para sugar baby diharuskan mendapat sugar daddy. Agar separuh dari uang deposit para sugar daddy itu masuk ke kas agency. Sebuah simbiosis mutualisme yang sengaja dipaksakan.

Lea tak bisa lari dari semua itu, sebab apa yang mereka makan dihitung sebagai hutang. Ia baru mengetahui hal ini di minggu-minggu terakhir menjelang pemilihan. Ia pikir selama ini, semua yang ia terima adalah gratis.

"Lea sekarang giliran kamu." ujar mami Sonia.

Lea pun maju ke depan, dengan semangat yang redup. Karena ia telah melihat bagaimana tadi Soraya diperlakukan. Ia diam saja dan sedikit menunduk di sana. Sementara Daniel kini memperhatikan gadis itu, sambil menarik salah satu sudut bibirnya. Wajah dan hati pria itu tampak mencibir Lea.

"Murahan." Gumam Daniel seraya menatap sinis ke arah panggung.

Nama-nama para sugar daddy yang sudah memilih Lea pun di acak.

"Nanti bilang stop ya, Lea." ujar mami Sonia.

"Stop...!"ujar Lea kemudian.

Lalu terpampang lah sebuah nama.

"Edmund Roberts."

Langit seakan runtuh, Daniel yang tadinya tidak peduli, kini terbakar hatinya. Richard dan Ellio pun tak kalah terkejutnya melihat semua itu.

"Ellio, kata lo bos yang datang kesini single semua?" tanya Daniel dengan nada yang mulai diliputi emosi.

"Nggak tau, Richard yang bilang."

Richard kini gelagapan.

"Waduh nggak tau gue, udah berubah kali peraturannya." ujar Richard. Ia tau saat ini Daniel pastilah sangat marah. Bukan karena Lea tapi karena sang ayah mengkhianati Grace.

"Sialan si tua bangka, bini lagi hamil." Daniel berujar dengan geram.

"Silahkan tuan Edmund maju ke depan." ujar mami Sonia. Edmund pun melangkah naik ke panggung.

Daniel naik pitam dan bersiap melangkah, namun ia ditahan oleh Ellio dan juga Richard. Daniel kini membayangkan wajah wanitanya, yang dikhianati oleh sang ayah.

Lea sendiri masih menunduk, namun ketika ia mengangkat wajah. Ia begitu syok melihat sugar daddy yang sudah tua itu. Sangat jauh dari apa yang ia bayangkan selama ini. Bahkan sugar daddy tersebut lebih pantas menjadi kakeknya.

"Mi, ini orangnya." ujar Lea dengan nada penuh keterkejutan.

"Hus, jangan begitu. Dia kaya raya." ujar mami Sonia membela Edmund. Sementara Clarissa kini tersenyum gembira melihat penderitaan yang ada didepan mata Lea.

"Sukurin, dapat aki-aki bau tanah." ujarnya dengan suara pelan, diikuti senyum kepuasan.

"Hai."

Edmund merangkul pinggang Lea dan tangannya turun kebawah. Memberi remasan pada gunung yang ada dibelakang. Lea terkejut dan menghindar ketakutan.

"Ada yang keberatan?" tanya mami Sonia.

Para sugar daddy yang hadir pun diam, tak ada yang berani berkutik. Lantaran reputasi Edmund yang luar biasa. Ia juga merupakan pria terkaya diantara para undangan yang hadir. Ia berani membayar berapa saja untuk mendapatkan kesenangan.

"Saya yang keberatan."

Tiba-tiba Daniel nyeletuk dan berdiri. Membuat Richard dan Ellio terkejut sekaligus tak menyangka.

Semua mata kini tertuju pada Daniel, Lea sendiri terkejut melihat kehadiran pria itu. Daniel pun kini melangkah menuju ke depan. Sementara Edmund sendiri kaget bukan main, ia juga tak menyangka jika anaknya ada ditempat tersebut.

"Mmm, mohon maaf, anda berani menawar berapa?"

Mami Sonia yang tidak mengetahui jika Daniel adalah anak Edmund itu pun, menanyakan perihal penawaran.

"Anda pembohong mami Sonia. Anda mengatakan jika pria yang ikut acara ini semuanya single."

Wajah mami Sonia pucat, diantara tatapan para sugar baby yang perlahan menghujamnya.

"Dan." Edmund mencoba menghentikan anaknya.

"Anda pria beristri, tuan Edmund."

Para gadis terkejut mendengar semua itu.

"Istri anda sedang hamil." lanjutnya lagi. Dan lagi-lagi para gadis itu terkejut, mereka tak menyangka jika mami Sonia akan membohongi mereka.

"Gadis ini, sekarang milik saya." ujar Daniel lagi.

"Ta, tapi." mami Sonia hendak menyela.

"Saya akan deposit dua kali lipat dari dia." ujar Daniel.

Sementara kini Edmund membuang pandangannya karena malu.

"Anda sebaiknya pulang tuan Edmund, atau saya video call Grace sekarang."

Daniel mengancam dan memperlihatkan nama kontak Grace, yang tertera di handphonenya. Edmund makin membisu, penuh kemarahan akhirnya ia meninggalkan tempat tersebut.

"Dia sekarang jadi milik saya." ujar Daniel sekali lagi, ia lalu melangkah keluar dari dalam tempat tersebut. Diikuti oleh Richard dan Ellio.

1
Babo Saram
setuju nih yg bgini nih 👍
Ratna Komala
semoga Richard dan Nadya TDK terjadi apa" ke depannya dan semuanya berjalan LG seperti semula dan aman...semoga Hanif bisa menerima dgn hati yg legowo
HaNNa
sifat asline Daniel metu kabeh 😅
Nina Yasmine
hallo ka dev... sehat2 trs ka aku nunggu kelanjutannya loh ka ampe aku baca dari awal ampe akhir
Elan Lasmanah
lanjut thor
Susilo Susilo
morning ka dev where are you?????? kita masih nungguin lo update finishin aja deh biar ga ngegantung
zowa
kangenx Thor SM Daniel dgn lea
RiJu
lupa kalau pernah sedang baca cerita ini.
and yes, kurang suka bagian daniel nyingkat nama lea, apaan banget dipanggil "le"? ubur² ikan lele?? 🤭
Devyara (IG : oh_ya_ra): Kalau ga suka ya jangan baca, sesimpel itu. Isi pikiran Lo jangan paksakan ke orang lain. Dan tulisan gue ga mesti disukai semuanya. Ga suka ya udah, ribet.
total 1 replies
Chan Eun Shang
Hi kak Dev. Long time no see.. Hp ku rusak, di service baru balik lagi ke sini... Harapan sy kak selalu shat yah.... GBU
Anggun Peratiwi
Luar biasa
ellakayla
seneng baca novel ini dah 3x 🤭🤭
Ininiraa Kiw
karnadi anjir🫵😭
yua
lanjut donk KA. kangen sama derriel
Mutiaa
Udah di akhr tahun 2024 thor masih setia bolak balik NT liatin keluarga Pak Dan, kali2 ja da up. Sehat2 thor kami selalu menunggu dirimu. Kangen sma delil ni 🥰
Cey
author apa kabar? semoga dalam lindungan Tuhan
Rikawaii San
Luar biasa
Susilo Susilo
kak dev sehat kah?? sudah lama kagak ada kabarnya mudah mudahan sudah membaik
marina dewi
setelah sekian lama akhirnya aku balik lagi kesini KRNA mau tau lanjutannya akhirnya ada dan bisa sembuhin kangen
masih nunggu ya lanjutannya thor
zowa
masih nunggu lanjutannya.karna msh ga bisa lepas dr semua karyamu Dev
Rin Arina
sekian lama aku baru baca lagi nih novel🤭🤭🤭 sibuk bngt sama real life
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!