Bercerita tentang seorang mahasiswa yang diidolakan oleh semua mahasiswi diuniversitas terkenal dikota J. namun tidak dengan Ayzaila Reina Pradja karena menurutnya Albian Sanjaya sama aja seperti pria pada umumnya.
Tapi tidak dengan Albian Sanjaya yang diam-diam memperhatikan Ayzaila. menurutnya Ayzaila merupakan wanita yang sangat cantik dan menarik. namun ntah mengapa sikapnya sangat acuh terhadap Bian.
Hallo semuanya...
Selamat membaca karya kedua author yah. jangan lupa juga berikan dukungan kalian dengan cara Like dan Komennya agar author bisa lebih semangat lagi dalam membuat cerita 🙏😁
semoga kalian suka... 👉
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PHJH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 20
SMA Merah Putih
Bel berbunyi menandakan waktunya istirahat bagi siswa dan siswi di sekolah. Dara dan Arin awalnya hendak kekantin namun karena Arin masak sesuatu untuk mereka akhirnya mereka makan dikelas bersama. Setelah menyantap makanan yang terlah dibuatkan Arin kini Dara dan Arin keluar kelas dan memilih untuk duduk di pinggir lapangan sambil melihat para siswa yang tengah bermain basket. Dara dan Arin duduk di sana membuat para pria yang tengah berolahraga itu menjadi semangat dan berusaha mencari perhatian Dara dan Arin.
"Lihat tuh ada Dara, kalau begini sih semangat gue" seru siswa yang tengah bermain basket itu.
"Arin semakin kesini makin cantik yah, gak secupu dulu" sahut siswa lainnya.
"Iya mungkin efek bermain dengan Dara" sahut yang lainnya lagi.
"Sudah ayo kita lanjut main, siapa tau nanti mereka terpesona dengan kita" ucap siswa itu lagi.
Dara dan Arin yang tahu jika mereka menjadi pusat perhatian pria tadi hanya diam tak menggubrisnya, bahkan mereka asik dengan obrolan mereka sendiri. dimulai dari membicarakan urusan sekolah lalu merambat ke urusan butik kakaknya yang semakin dikenal. Saat sedang asik berbicara berdua dengan Arin, tiba-tiba Syasya datang dengan membawa beberapa cemilan.
"Hai guys, ngobrolin apa sih asik banget. mana gak ajak gue lagi" ucap Syasya sambil cemberut.
"Eh Sya, biasa kita lagi ngobrolin butik kak Ayza. kami kira kamu pergi kekantin bersama Lisa dan Icel" ucap Arin sambil mengambil cemilan yang dibawa Syasya.
"Main comot lagi nih bocah kentang" ucap Syasya sambil menggelengkan kepalanya.
"Lah kamu bawa ini emang untuk kami kan" ucap Arin sambil mengunyah makanannya.
"Ah rin, lo tuh sama kayak kak Amel aja ngomong sambil makan begitu. jorok tau" sebal Dara.
"Noh syukurin dimarahi miss dingin hahaha" ledek Syasya sambil tertawa senang.
Tak dapat ia pungkiri, kehidupan Syasya yang awalnya sangat membosankan kini sedikit demi sedikit mulai berubah. ia merasa sangat bahagia bisa mempunyai teman seperti Dara dan Arin ditambah lagi bisa dekat dengan Ayza dan Amel yang memperlakukan ia seperti adiknya sendiri. Sungguh Syasya merasa menemukan saudara yang sesungguhnya.
Namun dilain sisi, semua siswa dan siswi terheran heran melihat Syasya yang asik tertawa bersama Arin dan Dara yang bisa tersenyum hanya dengan Arin dan Syasya.
"Lihat mereka kok bisa akrab begitu? bukannya Syasya dulu sering membully mereka berdua yah?" bisik siswi-siswi disana yang heran dengan kedekatan mereka.
"Iya yah, dan lagi lihatlah betapa cantik dan manisnya Dara saat tersenyum seperti itu. baru lihat senyumnya saja membuat kita klepek-kelepek gimana tawanya bisa ambyar kita" sahut siswa lainnya dan diangguki oleh beberapa siswa dan siswi yang ada disana.
"Ngapain sih Syasya sama sih cupu itu? dia juga sudah mengabaikan kita" ucap Icel kesal.
"Gue juga gak tau cel, kenapa sih Syasya main sama mereka sekarang. kita harus ambil simpatiknya Syasya lagi Cel, gue pengen tas keluaran baru yang di mall kemarin" ungkap Lisa yang masih melihat kearah Syasya.
"Iya gue juga pengen sepatu terbaru juga Lis pokoknya kita harus bisa dekat lagi dengan Syasya. yasudahlah kita masuk kekelas dulu nanti kita omongin lagi" ajak Icel.
Kembali ke ketiga sahabat itu...
"Eh nanti kalian mau ke butik kak Ayza?" tanya Syasya sambil memakan cemilannya tadi bersama Arin.
"Iya dong Sya, kan gue pegawai kak Ayza" jawab Arij sambil masih mengunyah makanannya.
"Aihh,, lo gak bisa dibilangin rin" kesal Dara karena Arin masih saja makan sambil berbicara. namun Arin tanpa dosa hanya cengengesan saja melihat Dara yang cemberut karenanya.
Syasya hanya cekikikan melihat Dara yang cemberut seperti itu, karena menurutnya Dara sangat menggemaskan seperti bayi.
"Woi lo belum jawab mbah Dara" ucap Syasya kembali.
"Gue pasti kesana lah, kalau nggak bisa-bisa kakak gue diambil Arin" ledek Dara sambil melirik Arin.
"Posesif amat lo Dar, gimana ama pacar" goda Syasya.
"Gue pengen kayak kak Dara, fokus ke pendidikan aja gak mau pacar-pacaran dulu" ungkap Dara sambil melihat kedepan.
"Cinta itu gak bisa ditebak dan diatur Dar, saat lo ketemu pria yang baru dikenal pun seketika itu juga lo jatuh cinta itu bisa Dar" ungkap Syasya
"Untuk saat ini gue menolak jatuh cinta" ucap Dara dengan serius.
"Awas aja lo nanti kemakan omongan sendiri" seketika Dara langsung melihat kearah Syasya dengan tatapan yang sulit diartikan. Melihat itu Syasya langsung menutup mulutnya dan mengangkat jarinya sambil berkata "Peace" lalu nyengir sembari menunjukkan deretan gigi putihnya.
.