NovelToon NovelToon
ISTRI DADAKAN MAS SANTRI

ISTRI DADAKAN MAS SANTRI

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Nikahmuda / Poligami / Romansa / Dijodohkan Orang Tua / Pernikahan rahasia
Popularitas:705
Nilai: 5
Nama Author: Miss Flou

Arshaka Beyazid Aksara, pemuda taat agama yang harus merelakan hatinya melepas Ning Nadheera Adzillatul Ilma, cinta pertamanya, calon istrinya, putri pimpinan pondok pesantren tempat ia menimba ilmu. Mengikhlaskan hati untuk menerima takdir yang digariskan olehNya. Berkali-kali merestock kesabaran yang luar biasa untuk mendidik Sandra, istri nakalnya tersebut yang kerap kali meminta cerai.
Prinsipnya yang berdiri tegak bahwa pernikahan adalah hal yang sakral, sekeras Sandra meminta cerai, sekeras dia mempertahankan pernikahannya.
Namun bagaimana jika Sandra sengaja menyeleweng dengan lelaki lain hanya untuk bercerai dengan Arshaka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Flou, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SIAPA YANG PALING TERLUKA?

"Matamu sedikit bengkak, Ning." Arvhi berbicara dengan Nadheera melalui panggilan video. Namun, ia tidak bicara menggunakan mulutnya, tetapi menggunakan pesan yang ia ketik.

Dari seberang, Nadheera tersenyum manis. "Alhamdulillah, baru dipukul kenyataan semalam, Vhi," balas Nadheera terkekeh.

Matanya bengkak bukan sebab menangis, tetapi semalam suntuk ia berdiam diri di kamarnya tanpa tidur hingga detik ini. Duduk di atas sajadah, mengadukan segala sakitnya pada Yang Maha Perkasa.

Arvhi lantas terdiam. Buru-buru dia mengetik pesan di keyboard bluetooth, sedang ponselnya bertengger di stand holder. "Afwan, kakakku sudah cerita?"

"Sudah. Kemarin malam Arshaka berterus terang dengan kami semua. Apa boleh buat, Vhi? Manusia berusaha, Allah yang menentukan. Saya hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk kakakmu."

"Sending virtual hug, Ning. Maaf kakakku melukaimu. InsyaaAllah, Allah akan menggantikannya dengan yang jauh lebih baik."

"Aamiin. Saya dengar kamu akan menikah, Vhi?"

"Benar. Bulan depan aku akan menikah."

"Kapan tepatnya? Kebetulan bulan depan saya ada jadwal dakwah di sekitar Bandung. Barangkali tanggalnya berdekatan, biar saya sekalian berlibur di sana."

Arvhi geleng-geleng kepala mendengarnya. "Bagaimana bisa berlibur di tempat seseorang yang menabur luka di hatimu, Ning?" tanyanya tak habis pikir.

Nadheera tertawa pelan menanggapi pertanyaan Arvhi. "Hidup terlalu singkat untuk terus sakit hati, Arvhi. Cukup beberapa jam saja kepala saya sudah sakit. Saya punya Allah yang Maha Segalanya, sebentar lagi bahagia akan datang," jawabnya dengan sangat tenang.

"Benar, meratapi kesedihan tidak akan membawa kebaikan apapun selain sesak yang terus mendera, dan bisa jadi pula jika terus seperti itu, kita akan berburuk sangka pada Allah sebab merasa bahwa takdir yang Allah berikan tidak adil."

"Saya menunggu kamu kembali ke sini, Vhi. Tapi sepertinya agak tidak mungkin ya sebab kamu akan segera menikah." Nadheera tersenyum tipis, dia mengenal Arshaka sebab kedekatannya dengan Arvhi saat di bangku Tsanawiyah.

Arvhi terkekeh-kekeh. "Calon suami saya mualaf, Ning. Saya mau mengajaknya belajar di As-Shobirin sebab dia cukup berambisi belajar agama, sementara ilmu saya masih tipis dan Kak Shaka pun sudah menikah. Dia seperti sangat cocok jika belajar dengan Gus Ahmad sebab yang kulihat karakternya tidak jauh beda. Tapi pekerjaannya di Bandung. Lain kali mungkin jika Allah menghendaki."

"Baiklah, dilanjut nanti ya? Mau persiapan musyawarah."

"Na'am, hamasah Ning Nadheera putri Kyai Yaseer yang paling cantik," kekeh Arvhi membuat Nadheera ikut terkekeh-kekeh.

***

"Ck, jangan mempertontonkan tubuhmu jika belum siap melayaniku, Sandra," tegur Arshaka menatap lelah pada Sandra yang lagi-lagi beraksi dengan baju panjang yang dia belikan.

Ini kali kedua? Bukan. Setelah makan siang, Sandra kembali menggodanya. Ini adalah kali ketiga. Gadis itu seolah tak pernah lelah memancing emosi Arshaka, entah untuk alasan apa. Pria itu menghela napas panjang, berupaya keras menahan diri.

Sandra menggulir bola matanya. Menyumpal telinganya dengan headset lalu kembali berkarya menggunakan gunting seraya berdiri di depan cermin, memperhatikan potongan bajunya apakah sudah bagus atau sebaliknya.

"Cuma mau pamer body aku cakep," gumamnya pelan tetapi masih bisa didengar oleh Arshaka.

Sudut bibir Arshaka berkedut, ia tersenyum tipis seraya bersedekap dada, dia membiarkan Sandra berbuat semaunya dengan pakaian-pakaian yang ada di lemari.

"Begitu ya?" gumam Arshaka. "Iya sih, saya akui memang lekuk tubuh kamu cantik luar biasa. Sebagai pria, saya menyukai itu. Dan sebagai seorang suami, saya akan lebih suka kalau kamu memamerkan sepenuhnya tubuhmu di depan saya."

Sandra nyaris saja tersedak mendengar kata-kata terakhir Arshaka. Ia menahan pelototan di mata saking terkejutnya kalimat itu meluncur begitu saja.

"Nggak jelas! Minggir. Aku mau main." Sandra mendorong dada Arshaka agar menyingkir dari sampingnya. Namun, aksinya tersebut tidak berhasil. Arshaka masih berdiri menjulang di tempat dengan wajah tanpa ekspresi. "Denger nggak sih?! Aku bilang minggir! Ganggu mulu dari tadi, heran. Maunya apa coba."

"Tidak ada acara keluar dengan pakaian seperti itu, Sandra. Ganti bajumu. Masih banyak baju yang layak dipakai."

"Kamu ini maunya apa?" Sandra kian emosi dan memukul dada Arshaka dengan kedua tangannya. "Hidup aku penuh kebebasan, nggak diatur-atur seperti ini. Aku mau bebas lagi kayak dulu, nggak dikekang kayak gini. Apa-apaan, memuakkan tau nggak sih!"

Arshaka semakin mendatarkan wajahnya yang sudah datar seperti papan triplek. "Siapa coba yang membawa saya masuk ke dalam kehidupan kamu?"

"Aku udah minta maaf buat itu. Masih kurang apa lagi ha?!" serunya semakin terpancing emosi. "Kamu mau minta tubuh aku, Kak? Silakan! Silakan pake, ambil hak kamu yang harusnya kamu dapet di malam pertama pernikahan. Mau nidurin aku? Silakan, lakukan sekarang! Tapi setelah itu, lepasin aku, biarin aku bebas lagi kayak dulu!"

Sandra benar-benar merasa tidak cocok dengan Arshaka. Selain tidak ada cinta di hatinya, ia tidak ingin diperlakukan seperti ini. Dalam benaknya, bukan sebab Arshaka sudah memberinya mahar dan nafkah lalu pemuda itu bisa bertindak seenaknya. Apalagi jika teringat saat Arshaka membentak dirinya, sakitnya benar-benar menghujam jantung, dan ia tidak bisa memaafkan itu.

"Istirahatlah, sudah malam."

Arshaka justru mengalihkan pembicaraan. Ia tahu kemana topik tersebut akan bermuara. Perceraian. Sungguh demi apapun, Arshaka tidak ada niat barang secuil pun untuk menceraikan Sandra walau dia tidak menginginkan gadis itu.

Sandra mengejar Arshaka yang berlalu. Dia tarik kerah belakang pakaian yang Arshaka kenakan, kontan terhenti langkah Arshaka dan tubuhnya berbalik saat Sandra memutarnya.

Plak!

Tertoreh wajah Arshaka ke samping saat telapak tangan kecil Sandra mendarat di pipinya. Arshaka terdiam dengan telinga yang terpasang untuk mendengar teriakan Sandra, sedang matanya terpejam dengan hati yang tiba-tiba berdenyut sakit.

"Jangan seenaknya jadi laki-laki!" teriak Sandra begitu lantang. "Aku tau kamu terluka karena harus terpaksa putusin hubungan kamu sama Nadheera! Biar sama-sama enak dan kamu balik sama Nadheera, maka pulangkan aku!"

Arshaka mengangkat kepalanya perlahan, lantas dia pandang lekat wajah marah Sandra dengan matanya yang memerah. "Sudah? Sudah lebih tenang hatimu?" tanyanya dengan suara purau. "Mari istirahat, redakan amarahmu dengan tidur. Tidak ada faedahnya marah-marah seperti ini, hanya akan memperburuk suasana hatimu."

"Cukup basa-basi! Aku jijik dengan mulu manis laki-laki. Nyatanya laki-laki yang keliatan tinggi ilmunya aja tetep brengsek, nggak bisa ngerti perasaan perempuan!"

Sandra mendesis dengan tajam. Dipandangnya Arshaka dengan tatapan sangat benci. Rasa kagum dan takutnya sudah lenyap tanpa jejak sejak Arshaka meninggikan suara padanya.

Konon katanya perempuan akan menurunkan amarahnya jika dipeluk, maka Arshaka lakukan hal tersebut. Pemuda itu mendekat, dia rengkuh tubuh Sandra dalam dekapnya. Gadis itu memberontak kuat, tetapi Arshaka semakin mengunci pergerakannya.

"Saya ridho, Sandra. Saya ridho dihinakan olehmu seperti ini. Saya lebih takut dengan penghakiman dari Allah jika sampai akhir hayat saya tidak bisa membuatmu mengenalNya." Pemuda itu kian membatin. Harga dirinya sebagai seorang suami jelas terluka. Namun dia memilih untuk legowo.

"Jangan marah. Sungguh bukan itu yang saya maksud. Jika saya salah, tulus saya meminta maaf. Dan tolong ajari hatimu untuk menerima segala bentuk kekecewaan," bisiknya lantas mencium ubun-ubun Sandra.

Muak, Sandra mendorong Arshaka dengan sekuat tenaganya. Dipandang semakin jijik wajah suaminya tersebut dengan matanya yang menyalak tajam. "Aku nggak butuh apa-apa dari kamu selain cerai!" serunya penuh penekanan. "Dan lagi, nggak usah sentuh-sentuh aku kayak tadi. Jijik tau nggak! Hidup aku milik aku, aku yang berhak mengatur terserah mau gimana!"

"Sandra ...."

"Apa?!" bentaknya menyela Arshaka. Lalu jemarinya bergerak melepas kancing bajunya satu persatu. "Ini kan yang lo mau ha? Tubuh gue kan yang lo incer? Silakan nikmati sepuas lo!"

Half naked tubuh Sandra di depan Arshaka yang memalingkan wajah, tidak melihatnya sama sekali. Lalu ia mundur saat Sandra menyentuh rahangnya dan hendak mencium dirinya.

"Ambil air wadhu lalu salat. Berdoa dan renungkan tindakanmu kepada saya." Setelah mengucapkan itu, Arshaka memutar tubuh, meninggalkan Sandra sendirian di kamar yang ia kunci dari luar. Dia tahu kemana Sandra akan pergi. Kelab. Arshaka tidak ingin kejadian itu terulang lagi.

"Arshaka brengsek lo, bajingan!" teriak Sandra memecahkan vas bunga.

Watak perempuan itu ingin dikasihi dan disayangi. Namun, bagaimana jika ketulusan tidak mampu melembutkan hatinya barang seujung kuku pun?

Lantas siapakah yang paling sakit? Suami yang terluka harga dirinya ataukah istri yang terkurung dalam penjara pernikahan tak diinginkan?

1
Marlina Selian
haha lucu banget
Marlina Selian
lanjut thoor tetap semagat 🥰🥰🥰🥰
Marlina Selian
ikutan hayut dalam cerita ya hati ku teriris jugak
윤기 :3
Gila aja nih cerita, bikin gue baper dan seneng banget!
Miss Flou: Hallo, terima kasih sudah mampir, Kak. Semoga betah ya di sini sampe ending🥰
total 1 replies
Miss Flou
Annyeong, selamat datang😍
Ini novel pertama saya, semoga kalian suka ya. Jangan lupa tinggalkan jejak di kolom komentar, Sayangku🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!