Transmigrasi Menjadi Figuran Posesif Para Raja

Zamora hanya bisa pasrah berada di bawah kukungan dan hukuman draco. Dia menatap mata indah zamora lekat, tatapannya penuh damba dan makna. Tangannya menahan pergelangan tangan zamora di atas kepalanya, mengunci tubuhnya agar tidak bisa bergerak.

Draco mendaratkan bibirnya di bibir zamora. Ciumannya lambat namun ciumannya penuh tekanan. Ada kelembutan yang di kontrol, namun di baliknya tersirat otoritas yang kuat. Bibirnya menyapu terasa kuat dan mendesak. Zamora tidak melawan, Karena pikirnya akan sia-sia. Dia menyerah pada dominasi yang memabukkan.

Ciuman menuntut dan penuh kuasa, setiap gerakan bibirnya bagaikan janji sekaligus perintah. Zamora membalas ciumannya.

Tangan dan bibir draco draco, bagaikan ombak yang tenang, mulai berselancar lembut menyusuri lekuk tubuh zamora. Bagaikan sapuan kuas di atas kertas. Bagaikan karya seni, yang di lukis dengan penuh penghayatan, mengeksplorasi. Setiap inci kulit zamora yang terasa hangat, dengan kelembutan penuh makna dan gairah bagaikan seorang seniman yang mengagumi mahakarya. Zamora hanya bisa pasrah di bawah kendali draco yang sangat liar menyusuri tubuhnya.

Zamora mengeluarkan suara desahan bagaikan melodi indah dan seksi, yang memenuhi ruangan. Menciptakan simfoni yang memabukkan dan mengundang gairah di telinga draco. Membuat draco tersenyum kemenangan.

Sedangkan raja gabriel berubah menjadi raja kaiser. Raja kaiser termenung di balkon kamarnya. Ingatan -ingatan masa lalu kembali. Kesalahan kepada kakaknya draco membuatnya merasakan penyesalan di hatinya. Karena pernah terjebak siasat musuh, hingga menyingkirkan kakaknya draco yang sangat menyayanginya.

Dia teringat di mana draco di fitnah kakak tiri mendiang ayahnya. Dan kaiser mempercayai semuanya. Dan mengambil alih hak draco.

"Maafkan aku kak draco." Ucapnya dengan nada sesak di dada dan penyesalannya. dia menatap langit malam. Aku akan berusaha meminta maaf dan berusaha mendapatkan maafnya. "Aku akan berjuang untuk mendapatkan maaf kak draco, kesalahan ku terlalu fatal. kekayaan dan kekuasaan ini milik kak draco." Gumamnya dengan penuh tekad.

***

Di dalam kamar sebuah mansion mewah.

"Aku penasaran dengan tuan muda alaska, dia misterius dan aku yakin, dia sangat tampan. beruntung sekali senna mendapatkan perlindungan dan cintanya. Juka tidak ada tuan muda, aku yakin hidup Senna menderita." Gumamnya dengan nada sinis dan penuh kebencian.

Senna sedang merangkai skenario untuk zamora dan dia juga merangkai skenario untuk dirinya. Agar menikahi dengan para raja. Aku akan membuat zamora di benci mereka bertiga. "Zamora, aku telah memiliki rencana, agar kamu di benci para raja. Dan aku yakin rencana ku akan berhasil." Cetusnya penuh percaya diri.

***

Sedangkan di sebuah mansion sangat besar.

Seorang pria sangat tampan, keluar dari kamar mandi menggunakan bathrobe hitamnya.

Tok.. Tok..

Dia langsung mengambil remot pintu, untuk membukanya dan memencetnya. Hingga pintu terbuka.

"Yang mulia raja Aryan. Ini informasi tentang wanita yang menyamar dan membantu ku malam itu." Ucap deon menyerahkan satu map berwarna merah.

Raja Aryan duduk di sofa kamarnya. Dan mengambil map tersebut dan langsung membacanya. sudut bibirnya terangkat. Menampilkan seringai tipis yang dingin yang merekah di wajahnya. Seringai penuh rencana.

"Zamora Calvin, milikku." Desisnya bagaikan matra yang melekat di kepalanya. Nama itu kini telah melekat di pikiran dan hatinya, dan dia akan simpan rapat-rapat untuk drinya.

***

Sedangkan di sebuah ruang kerja yang redup.

"Tuan besar, Alaska telah kembali. Aku meminta perlindungan mu." Ucap seorang wanita dengan basa bergetar.

"Kenapa nyali mu menjadi ciut. Dia tidak akan berani menyentuhmu, jadi gunakan anakmu, secepat mungkin untuk menikah dengan tiga raja." Ucap pria itu dengan tatapan tajam.

"Baik tuan besar." Ucap wanita itu dengan suara bergetar.

"Margaretha, jika kamu bisa singkirkan zamora. Dia penghalang untuk anakmu. Kamu ingin hidup putrimu enak bukan? Karena itu, lenyapkan lah zamora. Aku yakin kamu bisa." Ucap pria itu.

"Baik tuan besar." Jawab margaretha.

Margaretha pergi. Pria itu tersenyum puas. "Bukan zamora ataupun Senna yang akan menikah dengan tiga raja tetapi seorang wanita cantik, lembut dan penuh perhatian. Yang pernah singgah di hati para raja. Dia akan kembali dan mengambil alih perhatian tiga raja. "Ucapnya tersenyum penuh kemenangan.

***

Sedangkan di kamar yang besar. Suara desahan terus menggema bagaikan melodi indah. Membuat darah berdesir. "Hubby, sudah ah. Hentikan." Desahnya untuk kesekian kali.

Draco terus melumat bunga yang mekar indah dan harum. Sampai zamora mencapai puncak. Draco berkali-kali melakukan itu, hingga membuat zamora memohon ampun.

Draco tersenyum puas. Dia menatap wajah zamora yang cantik dengan bulir-bulir keringat yang membasahi wajahnya. "Sayang, jangan pernah berdekatan dengan pria lain. Karena kamu milikku. Ingat itu sayang."

Jleb.. "Mmmhh.." Bibir draco melumat kembali bibir zamora. Draco menari dengan lembut.

***

Sedangkan raja Kinsey dia sudah bersiap untuk berangkat kembali ke negara S. Bayang-bayang zamora selaku menghantuinya. Dia menginginkan zamora. Dan rindu dengan kekasihnya.

"baby, dua raja sudah merasakan tubuh mu, aku belum baby, tetapi aku datang kembali, bukan hanya ingin tubuhmu, Tatapi karena cinta ku kepada mu. Tunggu aku baby."

Tok.. tok..

Raja Kinsey membuka pintunya Emil datang. " yang mulia, semua sudah di siapkan." Ucap pria bernama Emil.

"Emil, panggil nama ku saja kita sahabat. Emil aku percayakan negara ini dan istana ini untuk kamu di jaga. sampai urusan ku di negara D selesai." Ucap raja kaiser dingin.

"Oh, oke Kinsey, kamu berhati-hati lah. musuh ini sangat licik, kau harus menemukan dimana mereka menyembunyikan kakek dan nenek zamora."

"Hmm, pasti." Jawabnya dingin dan datar.

"Ayo aku antarkan." Ajak Emil.

"Hmm." Raja kinsey langsung pergi.

Sedang di mansion sangat besar.

"Sayang, aku mempercepat pernikahan kita. Dua hari lagi kita akan menikah." Ucap draco memeluk erat zamora.

"Hubby, aku masih sekolah." Jawabnya berusaha santai.

Draco memandang zamora intens dan mengecup Bibirnya yang telah candu." Aku tidak menerima penolakan sayang. Dan aku tidak meminta persetujuan mu. "Jawabnya santai dan mengelus pipi zamora.

Zamora menatap draco. "Hubby, aku tahu kamu orang paling kuat dan berkuasa. Boleh aku meminta sesuatu?" Tanya zamora serius.

Draco menatap dan mengelus surai rambut zamora.

"Aku tahu sayang, yang kamu inginkan. Aku akan membantumu, sehari aku akan memperlihatkan siapa yang berada di balik layar penderitaan mu. Oh, bukan kamu. Tetapi zamora Calvin yang pertama aku temui." Ucapnya dengan nada santai. tetapi sangat mengancam.

Deg..

"Apa maksud draco, apa dia mengetahui tentang diriku buka zamora calvin? jika benar, maka semua ini tidak bisa di tutupi." Batinnya gusar.

Draco menatap mata indah zamora. "Sayang, jangan melamun. Aku tidak suka." Desisnya penuh penekanan.

"Iya hubby, aku maafkan aku.." Kruk.. Kruk.. Perut Zamora berbunyi. Dia sangat lapar. " Hubby, aku lapar." ucapnya dengan nada lembut.

Draco tersenyum manis dan mengacak rambut zamora. "Ayo, kita makan." Ajaknya dengan nada lembut.