Terjerat Cinta Tuan Muda

Zuhi menarik nafas panjang, ia berusaha menenangkan dirinya.

“Dengar, Apa kau tidak merasa kalau paman Louis itu jatuh cinta padamu?” Zuhi bertanya dengan ekspresi wajah yang serius

“Peffff.. hahaha.. mana mungkin” Freya tertawa terbahak-bahak sementara tangan kanannya menggebrak-gebrak meja dan tangan kirinya memegangi bagian perut.

Kenapa temanku ini begitu bar-bar. Batin Zuhi

“Dengar, dia itu hanya ingin menjual ginjal dan jantungku. Bukankah dia kaya raya karena pekerjaanya adalah jual beli organ tubuh manusia?” Dengan santai Freya menjelaskan, tangannya meraih gelas di atas meja dan meneguk orange juice miliknya.

Plaak,, Zuhi menepak pundak Freya sampai ia tersedak.

“uhuk uhuk, apa-apaan kau ini?”

“Apa kau tidak bisa menggunakan otakmu yang sedikit itu? Louis Wijaya itu pemilik perusahaan terbesar di Asia, dia pengusaha, pengusaha, apa kau dengar itu?!

Menurut berita Louis itu memiliki 400 pusat perbelanjaan, 200 rumah sakit, 400 club malam dan lebih dari 500 hotel bintang 5 yang tersebar di seluruh Asia, dan masih banyak lagi kekayaannya yang tidak diketahui oleh banyak orang, tidak hanya itu dia juga memiliki pulau pribadi yang belum pasti jumlahnya.

Kekuasaan berada dalam genggamannya, dia bisa mengendalikan hukum, bisa memiliki wanita manapun yang dia inginkan. Astaga aku sampai bergidik menceritakannya.

Dan kau ! kenapa kau lebih memilih kabur darinya? bukankah seharusnya dia bertanggung jawab karena sudah memakanmu tanpa sisa” Zuhi mulai berteriak, tangannya mulai menggebrak-gebrak meja.

“ Iya, iya. Tidak usah berteriak, telingaku ini masih normal. Aku masih bisa mendengarnya, omong-omong bagaimana kau tahu semua tentang Louis ?” tanya Freya polos

“Apa kau buta? apa kau baru pulang berkelana? Semua orang di seluruh belahan bumi ini tahu tentang Louis, bahkan penguin yang tinggal di Benua Antartika saja tahu”

Zuhi memakinya berapi-api, bagaimana tidak. Temannya yang dikenal bodoh ini bisa menjadi kesayangan Orang paling kaya di Asia, tetapi lebih memilih melarikan diri ke sebuah rumah yang bahkan ukurannya lebih kecil dari kamar mandi milik Louis

“Apa kau tidak terlalu berlebihan? Aku rasa dia hanya menganggap aku seperti mainannya” Freya tidak mau mengakuinya

“Dengarkan aku dan gunakan sisa otakmu untuk berpikir. Bukankah Paman Louis itu membiarkanmu menempati kamar utama di rumah itu? Bahkan dia sangat marah ketika tahu Mona berada di kamar itu.

Bukankah itu artinya kamar utama memang sengaja dia berikan untukmu? dia memberikanmu baju yang mewah. Bahkan dia memberikanmu kartu debit tanpa limit? itu artinya dia ingin memanjakanmu. Apa kau tidak paham soal itu?” Zuhi terus menjelaskan

“Bukankah ini terdengar seperti aku menjual diriku sendiri?” Tanya Freya

“Ini jelas berbeda, dasar bodoh. Dia memperlakukanmu dengan istimewa, apalagi alasannya kalau bukan karena dia jatuh cinta” Zuhi mulai lelah, ia meneguk air minum yang ada di atas meja

“Kurasa tidak” jawab Freya santai

Zuhi memandanginya dengan tatapan marah. Tangannya masih memegang gelas berisi air

“Ya, mengapa dia harus jatuh cinta padaku. Apa ada sesuatu yang bagus dari tubuhku?” Tanya Freya.

Seketika pandangan Zuhi men*lanj*nginya. Ia meletakkan gelasnya dan tertawa

“ Hahaha.. benar juga. Tidak ada yang bagus dari dirimu, semuanya terlihat kecil” Zuhi meletakkan tangan di dagunya dan menggelengkan kepala

“Kenapa perkataanmu begitu jujur? tidak bisakah kau berbohong untuk menghiburku?” Freya memajukan bibirnya, pertanda ia sedang marah kepada temannya.

Meski dipikir sekeras apapun Freya tidak bisa menemukan alasan mengapa Louis memperlakukannya seperti ini. Bukankah ada banyak wanita di sampingnya, hanya dengan menjentikkan jari saja ia bisa memilih wanita yang dia inginkan, mengapa dia harus tetarik padanya. Seorang yatim piatu yang untuk melanjutkan pendidikan saja ia tidak mampu.