Ziora Tasya Olyne adalah anak yatim piatu, dan sekarang dia tinggal bersama neneknya di kontrakan...
"Nenek, Ziora sudah siap untuk men.... " ucapan Ziora terhenti saat melihat tangannya neneknya yang penuh dengan darah.
Ziora pun berlari mendekati neneknya dan dia sangat khawatir, Ziora juga menyayangi neneknya seperti orang tuanya yang sudah tiada.
"Nek, kenapa tangan nenek banyak darah?" tanya Ziora.
"Ini hanya pewarna makanan, Ziora." jawab nenek Maya.
Uhuk!
Tiba-tiba saja nenek Maya berbatuk, dan setetes darah segar menodai bibirnya yang keriput.
"Nek, kita pergi ke rumah sakit sekarang." ucap Ziora berkaca-kaca.
"Ziora, nenek tidak apa apa." jawab nenek Maya berusaha tidak membuat Ziora khawatir.
"Aku mohon nek, Ziora tidak mau kehilangan nenek... hiks." ucap Ziora di selak tangisnya.
Tok! Tok! Tok!
-------------------------------
SETIAP AUTHOR YANG MENULIS NOVEL PENYEMANGAT MEREKA HANYA DUKUNGAN KALIAN... JADI SEMOGA KALIAN MENYUKAI JUGA NOVEL INI...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ᴀᴜᴛʜᴏʀ_ʀᴀʙʙɪᴛ¹⁸, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21
"Hem... Ada seseorang menculik saya dan mereka ingin melakukan aborsi kepada saya, di saat mereka sedang menunggu dokter. Saya mengambil kesempatan untuk kabur." jawab Ziora.
"Mereka pasti akan mencarimu lagi." ucap Elvano.
"Iya, jika saya masih di kota di sini. Mereka akan mencari saya, sampai mereka berhasil melakukan aborsi kepada saya." ucap Ziora.
"Hem... Bagaimana kamu ikut sama saya, besok aku akan keluar kota untuk menemui keluarga saya di paris." ucap Elvano.
Ziora yang teringat kepada Ayyana, dia pun langsung mencari ponselnya tapi dia tidak mendapatkan ponselnya.
"Kamu mencari apa?" tanya Elvano.
"Saya mencari ponselku." jawab Ziora.
"Ini pakai ponsel saya, mungkin kamu terjatuh saat kamu kabur." ucap Elvano.
Ziora pun tersenyum kepada Elvano dan dia pun mengambil ponsel Elvano. Ziora pun mengetik nomor ponsel Ayyana, tak lama kemudian sambungan telpon terhubung.
"Iya ada apa? Dan ini siapa?" tanya Ayyana di seberang telpon.
"Ayyana, ini saya Ziora." jawab Ziora.
"Ziora! Kamu di mana?" tanya Ayyana di seberang telpon.
"Apa mommy, daddymu ada bersamamu dan begitu pun kakak kamu." ucap Ziora.
"Iya bersama saya, tapi jika kak Revan sedang mencarimu bersama anak buah." jawab Ayyana di seberang telpon.
"Huff... Mereka menculik saya untuk melakukan aborsi." ucap Ziora.
"Apa!" ucap Ayyana, mommy Bella dan daddy Nathan serentak di seberang telpon.
"Iya, saya berhasil kabur di saat mereka menunggu dokter. Tapi di saat saya kabur, saya terjatuh pingsan. Untung saja ada seorang pria menolong saya, sekarang dia bersama saya." ucap Ziora yang melihat Elvano.
"Sekarang kamu di mana Ziora? kami akan menjemputmu." ucap Ayyana di seberang telpon.
"Saya ada di rumah sakit, tapi aku meminta sesuatu." ucap Ziora.
"Kamu minta apa?" tanya Ayyana di seberang telpon.
"Tolong buatlah surat keterangan kematian palsu untuk saya, saya ingin bersembunyi ke luar negeri. Jika anak saya sudah berumur 5 tahun, saya akan kembali dengan nama yang berbeda." ucap Ziora.
"Nak Ziora, jika itu keputusan kamu. Kami akan melakukannya sesuaikan keinginanmu, kamu sudah seperti putri kami. Oh iya, apa pama boleh tau siapa nama pria yang bersamamu?" tanya Daddy Nathan di seberang telpon.
"Makasih paman, pria yang bersama saya. Namanya Elvano" ucap Ziora.
Tapi tiba tiba saja Ziora mendengar suara tangisan Ayyana, dia pun kembali bertanya.
"Apa Ayyana menangis, paman?" tanya Ziora.
"Dia menangis karna kamu akan pergi, tapi kamu tenang saja. Disini ada mommynya menenangkannya." jawab daddy Nathan.
"Oh iya, jika suatu saat kamu kembali beritahu kami. Pasti kami akan menjemputmu di bandara." ucap daddy Nathan.
"Iya paman, kalau gitu Ziora matikan telponnya." ucap Ziora.
"Iya nak Ziora." jawab daddy Nathan.
Tak!
Ziora pun mematikan sambungan telpon dan dia pun memberikan ponsel tersebut kepada pemiliknya.
"Terimakasih." ucap Ziora tersenyum.
"Iya sama sama, ya sudah. Kamu makanlah." ucap Elvano.
"Hem... Ta-tapi tangan kanan saya di infus, hehehe." jawab Ziora cengengesan.
"Saya akan menyuapi kamu." ucap Elvano.
Elvano pun duduk di kursi di dekat brankar dan dia pun menyuapi Ziora. Sedangkan di sisi lain, terlihat mommy Bella menenangkan Ayyana.
"Mom, Dad. Ada apa dengan Ayyana?" tanya Revan yang baru saja masuk di mansion.
"Dia menangis karna Ziora." jawab daddy Nathan.
"Apa! Ziora? dimana Ziora?" tanya Revan.
Bersambung....
...----------------...
Dukungan kalian adalah penyemangat untuk setiap author yang menulis novel....
Tinggalkan jejak kalian🙏
➩ LIKE
➩ KOMENTAR
➩ VOTE
➩ SUBSCRIBE
➩BANTU FOLLOW JUGA YAA
kalau di anime 😭🤣