NovelToon NovelToon
Perjanjian

Perjanjian

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Hantu / Pembantu
Popularitas:85.8k
Nilai: 5
Nama Author: cucu@suliani

Karena kesulitan ekonomi membuat Rustini pergi ke kota untuk bekerja sebagai pembantu, tapi dia merasa heran karena ternyata setelah datang ke kota dia diharuskan menikah secara siri dengan majikannya.

Dia lebih heran lagi karena tugasnya adalah menyusui bayi, padahal dia masih gadis dan belum pernah melahirkan.

"Gaji yang akan kamu dapatkan bisa tiga kali lipat dari biasanya, asal kamu mau menandatangani perjanjian yang sudah saya buat." Jarwo melemparkan map berisikan perjanjian kepada Rustini.

"Jadi pembantu saja harus menandatangani surat perjanjian segala ya, Tuan?"

Perjanjian apa yang sebenarnya dituliskan oleh Jarwo?

Bayi apa sebenarnya yang harus disusui oleh Rustini?

Gas baca, jangan lupa follow Mak Othor agar tak ketinggalan up-nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cucu@suliani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perjanjian Bab 21

Jantung Rustini berdebar dengan begitu cepat, sungguh dia ketakutan setengah mati. Apalagi ketika melihat banyak orang yang berusaha untuk mencari dirinya, dia takut akan ditemukan dan langsung ditumbalkan.

Banyak petugas keamanan yang membantu Ratih untuk mencari dirinya, tong sampah tempat dia bersembunyi hampir ditemukan. Rustini yang tak mau kembali ke rumah laknat itu langsung masuk ke dalam tong sampah, dia rela kotor demi menyelamatkan hidupnya.

Dia rela tubuhnya bau agar tidak ditemukan oleh Ratih dan juga Jarwo, wanita itu diam di dalam tong sampah sambil menahan napas. Walaupun pengap, tapi dia berusaha untuk kuat.

"Ya Allah, tolong selamatkan Tini. Tini janji akan taubat kalau diberikan kesempatan untuk hidup, Tini belum mau mati. Tini masih mau nyari duit buat membahagiakan bapak," ujar Rustini bersungguh-sungguh.

Brak!

Rustini hampir saja berteriak karena ada yang menendang tong sampah tempat dia bersembunyi, beruntung dengan cepat dia menutup mulutnya dengan telapak tangan kanannya.

"Sialan! Ke mana sih dia kaburnya? Apa iya tadi langsung lari jauh?"

Ratih marah-marah, nada bicaranya seperti sudah sangat kesal luar biasa. Rustini semakin takut saja, tak lama kemudian dia mendengar suara Jarwo.

"Bagaimana kalau kita pulang aja dulu, tapi jangan lupa bikin poster orang hilang."

Jarwo merasa sudah lelah mencari Rustini, makanya dia mengusulkan hal seperti itu. Beruntung Ratih mau mengiyakan, karena dia juga sudah lelah dan capek. Hari bahkan sudah berubah menjadi sore.

"Ya, ayo pulang. Sekalian mampir ke tempat teman kamu buat bikin poster orang hilang," ujar Ratih.

"Boleh aja sih, tapi masalahnya aku gak punya foto Tini loh!"

Ratih berdecak sebal, karena mereka memang lupa memfoto Rustini. Kalau pun mereka nantinya memasang banyak poster tentang hilangnya Rustini, tetapi pasti akan sulit untuk ditemukan wanita itu karena tak ada foto di sana.

"Sial!" umpat Ratih.

Walaupun sambil marah-marah, tetapi pada akhirnya dia mengajak Jarwo untuk pulang. Cape juga mencari Rustini seharian, selepas kepergian Jarwo dan juga Ratih, Rustini susah payah keluar dari tong sampah besar itu. Bau sekali badannya.

"Ya Allah, terima kasih karena sudah menyelamatkan Tini."

Baru saja dia mengucapkan rasa syukur, tiba-tiba saja ada empat orang pria bertato yang datang menghampiri wanita itu. Pria itu ada yang berbadan tinggi besar, ada juga yang berbadan kurus dan di wajahnya ada bekas lukanya.

"Hai, Cantik. Ikut Abang yuk!?"

"Maaf, Bang. Saya gak bisa," ujar Rustini yang dengan cepat berlari karena perasaannya tak enak.

"Hey! Kenapa lari? Jangan takut, Abang gak datang untuk siksa kamu. Abang datang untuk memberikan kamu kenikmatan, ayo sini, Sayang."

Rustini yang mendengar apa yang dikatakan oleh pria itu semakin kencang berlari, sungguh dia takut saat ini. Apalagi saat mendengar mereka tertawa, seakan mereka menertawakan Rustini yang sebentar lagi akan menjadi santapan mereka.

"Jangan kabur dong, Sayang. Kamu memangnya gak mau coba tongkat kebanggaan Abang? Enak loh, bisa bikin kemu merem melek."

Jantung Rustini rasanya mau copot mendengar apa yang dikatakan oleh pria itu, sungguh dia takut kalau dirinya akan diperkosa oleh orang-orang itu. Jika dia melakukannya dengan Jarwo, itu merupakan hal yang berbeda untuk dirinya.

Jarwo adalah suami sirinya, rasanya wajar kalau melakukan hal itu. Walaupun di belakang istri sahnya, karena yang namanya pria yang berpoligami boleh melakukannya dengan istri sirinya. Karena pernikahan mereka sah di mata agama.

Keempat pria itu mengejar Rustini, mereka tertawa-tawa sambil mengucapkan kata-kata yang tidak pantas.

"Jangan! Pergi!" teriak Rustini karena salah satu pria itu menarik tangan Rustini.

Rustini yang mencoba untuk melepaskan tangan kekar pria itu, tetapi pria itu menarik tangan Rustini dengan begitu kencang. Wanita itu bahkan sampai terhuyung dan menabrak dada pria bertubuh besar itu.

"Aduh!" keluh Rustini ketika dia merasakan kepalanya begitu sakit sekali.

"Duh! Suara kamu seksi sekali," ujar pria yang memiliki bekas luka di wajahnya sambil menjawil dagu Rustini.

"Jangan!" teriak Rustini yang semakin ketakutan saja.

"Gak usah teriak sekarang, teriaknya nanti aja." Pria bertubuh tinggi besar dengan tato di tangannya langsung mendekap tubuh Rustini.

"Bapak! Selamatkan Tini!" teriak Rustini.

Ternyata Rustini berlari ke arah yang salah, dia berlari ke tempat yang sepi. Hanya ada beberapa bangunan kosong di sana, tempat yang sepertinya sudah lama terbengkalai.

"Duh! Pake minta tolong segala sama bapak, jangan minta tolong. Kamu itu ada-ada saja," ujar pria tinggi besar yang langsung menggendong Rustini dan membawa wanita itu untuk masuk ke dalam bangunan kosong.

Rustini meronta, rasanya menyesal karena sudah pergi dari kampung halamannya. Setidaknya kalau dia jadi pemuas juragan Bahar, dia tidak akan mati.

Dia tidak akan mengalami hal buruk seperti ini, dia tidak akan mengalami pelecehan seperti ini. Namun, nasi sudah menjadi bubur. Rustini sungguh kini merasa tidak berdaya.

"Ah! Jangan, Bang. Tolong jangan apa-apakan saya," pinta Rustini sambil meringis karena pria bertubuh besar itu menidurkan Rustini di atas lantai berdebu dengan cukup kasar.

"Kamu itu dari tadi teriak-teriak terus, bikin saya tidak tahan."

Pria bertubuh kurus langsung menghampiri Rustini sambil membuka gesper yang dia pakai, dia hendak melepaskan celananya. Rustini menangis dengan histeris.

"Jangan kamu dulu lah, aku juga mau."

Pria yang memiliki luka di wajahnya langsung menghampiri Rustini, tanpa ragu pria itu bahkan merobek baju yang dipakai oleh Rustini.

"Ampun! Jangan sakiti saya! Jangan apa-apakan saya," pinta Rustini dengan suara parau karena terus saja menangis dan berteriak.

Bukannya mereka merasa kasihan, justru mereka malah semakin terpancing dan semakin bergelora. Apalagi ketika melihat dada Rustini yang besar, mereka semakin tergoda.

"Duh! Makin gak tahan, ayo kita pake rame-rame."

"Bapak!" teriak Rustini karena dari keempat orang itu ada dua orang yang memegangi tangan Rustini agar tak dapat bergerak.

1
Felycia R. Fernandez
Dari awal baca udah sukaaa banget ma ceritanya👍👍👍👍
neni nuraeni
iiih tatut
Wanita Aries
Kok seremmm ehh 🫣
Siti Yatmi
aduh..ngebayangin nya serem amat...baru lahir dah lsg jalan kaya kebo...wk2
mana doyan daging org...mana 5 ekor lagi...haduh
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
kakkk cuuu seremmm bangettttt
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
gilaaaaa aduhhh😦😦😦😦syokkk
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
menarik nafas
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
waduh 🥺
FiaNasa
baru lahir aja udah habis 3 orang gimana nanti makin besarnya makin banyak orang yg dimakan hiiiii
🍒⃞⃟🦅Amara☆⃝𝗧ꋬꋊ
Ganteng,ganteng genderuo😄
wahh ...makin kaya niih nanti Ratih, tapi apa nanti anak² nya minta tumbal juga yaa,atau mereka mandiri cari sendiri🤭.
Aahh ...dunia tak kasat mata membawa bencana
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
lanjut kak cu
FiaNasa
mampus kau juragan Bahar 🤣🤣🤣kambuh toh semua penyakitmu,,tamak sih makannya
FiaNasa
kena apa si Ratih ini
FiaNasa
pintar si jarwo
FiaNasa
bilang ke Jarwo itu apa yg sudah pak sard dengar dr Harjo & istrinya,,biar juga terungkap klau ayg buat jualan
mereka gunakan air selokan
FiaNasa
semoga saja Jarwo sadar nih kasihan
FiaNasa
nah..tiru tuh jualan bakso juga,,bisa gak ngerac8k bahannya..gak dijaman Tini gak dijaman skrg,,klau ada orang jualannya laris pasti ditiru & harga dibanting drastis...persaingan tak sehat
Wanita Aries
Hadeh si juragan terobsesi sama tini
neni nuraeni
lah metong ora ya
Felycia R. Fernandez
biar koit sekalian juragan Bahar nya😆
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!