NovelToon NovelToon
Perjanjian

Perjanjian

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Hantu / Pembantu
Popularitas:9.2k
Nilai: 5
Nama Author: cucu@suliani

Karena kesulitan ekonomi membuat Rustini pergi ke kota untuk bekerja sebagai pembantu, tapi dia merasa heran karena ternyata setelah datang ke kota dia diharuskan menikah secara siri dengan majikannya.

Dia lebih heran lagi karena tugasnya adalah menyusui bayi, padahal dia masih gadis dan belum pernah melahirkan.

"Gaji yang akan kamu dapatkan bisa tiga kali lipat dari biasanya, asal kamu mau menandatangani perjanjian yang sudah saya buat." Jarwo melemparkan map berisikan perjanjian kepada Rustini.

"Jadi pembantu saja harus menandatangani surat perjanjian segala ya, Tuan?"

Perjanjian apa yang sebenarnya dituliskan oleh Jarwo?

Bayi apa sebenarnya yang harus disusui oleh Rustini?

Gas baca, jangan lupa follow Mak Othor agar tak ketinggalan up-nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cucu@suliani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perjanjian Bab 21

Jantung Rustini berdebar dengan begitu cepat, sungguh dia ketakutan setengah mati. Apalagi ketika melihat banyak orang yang berusaha untuk mencari dirinya, dia takut akan ditemukan dan langsung ditumbalkan.

Banyak petugas keamanan yang membantu Ratih untuk mencari dirinya, tong sampah tempat dia bersembunyi hampir ditemukan. Rustini yang tak mau kembali ke rumah laknat itu langsung masuk ke dalam tong sampah, dia rela kotor demi menyelamatkan hidupnya.

Dia rela tubuhnya bau agar tidak ditemukan oleh Ratih dan juga Jarwo, wanita itu diam di dalam tong sampah sambil menahan napas. Walaupun pengap, tapi dia berusaha untuk kuat.

"Ya Allah, tolong selamatkan Tini. Tini janji akan taubat kalau diberikan kesempatan untuk hidup, Tini belum mau mati. Tini masih mau nyari duit buat membahagiakan bapak," ujar Rustini bersungguh-sungguh.

Brak!

Rustini hampir saja berteriak karena ada yang menendang tong sampah tempat dia bersembunyi, beruntung dengan cepat dia menutup mulutnya dengan telapak tangan kanannya.

"Sialan! Ke mana sih dia kaburnya? Apa iya tadi langsung lari jauh?"

Ratih marah-marah, nada bicaranya seperti sudah sangat kesal luar biasa. Rustini semakin takut saja, tak lama kemudian dia mendengar suara Jarwo.

"Bagaimana kalau kita pulang aja dulu, tapi jangan lupa bikin poster orang hilang."

Jarwo merasa sudah lelah mencari Rustini, makanya dia mengusulkan hal seperti itu. Beruntung Ratih mau mengiyakan, karena dia juga sudah lelah dan capek. Hari bahkan sudah berubah menjadi sore.

"Ya, ayo pulang. Sekalian mampir ke tempat teman kamu buat bikin poster orang hilang," ujar Ratih.

"Boleh aja sih, tapi masalahnya aku gak punya foto Tini loh!"

Ratih berdecak sebal, karena mereka memang lupa memfoto Rustini. Kalau pun mereka nantinya memasang banyak poster tentang hilangnya Rustini, tetapi pasti akan sulit untuk ditemukan wanita itu karena tak ada foto di sana.

"Sial!" umpat Ratih.

Walaupun sambil marah-marah, tetapi pada akhirnya dia mengajak Jarwo untuk pulang. Cape juga mencari Rustini seharian, selepas kepergian Jarwo dan juga Ratih, Rustini susah payah keluar dari tong sampah besar itu. Bau sekali badannya.

"Ya Allah, terima kasih karena sudah menyelamatkan Tini."

Baru saja dia mengucapkan rasa syukur, tiba-tiba saja ada empat orang pria bertato yang datang menghampiri wanita itu. Pria itu ada yang berbadan tinggi besar, ada juga yang berbadan kurus dan di wajahnya ada bekas lukanya.

"Hai, Cantik. Ikut Abang yuk!?"

"Maaf, Bang. Saya gak bisa," ujar Rustini yang dengan cepat berlari karena perasaannya tak enak.

"Hey! Kenapa lari? Jangan takut, Abang gak datang untuk siksa kamu. Abang datang untuk memberikan kamu kenikmatan, ayo sini, Sayang."

Rustini yang mendengar apa yang dikatakan oleh pria itu semakin kencang berlari, sungguh dia takut saat ini. Apalagi saat mendengar mereka tertawa, seakan mereka menertawakan Rustini yang sebentar lagi akan menjadi santapan mereka.

"Jangan kabur dong, Sayang. Kamu memangnya gak mau coba tongkat kebanggaan Abang? Enak loh, bisa bikin kemu merem melek."

Jantung Rustini rasanya mau copot mendengar apa yang dikatakan oleh pria itu, sungguh dia takut kalau dirinya akan diperkosa oleh orang-orang itu. Jika dia melakukannya dengan Jarwo, itu merupakan hal yang berbeda untuk dirinya.

Jarwo adalah suami sirinya, rasanya wajar kalau melakukan hal itu. Walaupun di belakang istri sahnya, karena yang namanya pria yang berpoligami boleh melakukannya dengan istri sirinya. Karena pernikahan mereka sah di mata agama.

Keempat pria itu mengejar Rustini, mereka tertawa-tawa sambil mengucapkan kata-kata yang tidak pantas.

"Jangan! Pergi!" teriak Rustini karena salah satu pria itu menarik tangan Rustini.

Rustini yang mencoba untuk melepaskan tangan kekar pria itu, tetapi pria itu menarik tangan Rustini dengan begitu kencang. Wanita itu bahkan sampai terhuyung dan menabrak dada pria bertubuh besar itu.

"Aduh!" keluh Rustini ketika dia merasakan kepalanya begitu sakit sekali.

"Duh! Suara kamu seksi sekali," ujar pria yang memiliki bekas luka di wajahnya sambil menjawil dagu Rustini.

"Jangan!" teriak Rustini yang semakin ketakutan saja.

"Gak usah teriak sekarang, teriaknya nanti aja." Pria bertubuh tinggi besar dengan tato di tangannya langsung mendekap tubuh Rustini.

"Bapak! Selamatkan Tini!" teriak Rustini.

Ternyata Rustini berlari ke arah yang salah, dia berlari ke tempat yang sepi. Hanya ada beberapa bangunan kosong di sana, tempat yang sepertinya sudah lama terbengkalai.

"Duh! Pake minta tolong segala sama bapak, jangan minta tolong. Kamu itu ada-ada saja," ujar pria tinggi besar yang langsung menggendong Rustini dan membawa wanita itu untuk masuk ke dalam bangunan kosong.

Rustini meronta, rasanya menyesal karena sudah pergi dari kampung halamannya. Setidaknya kalau dia jadi pemuas juragan Bahar, dia tidak akan mati.

Dia tidak akan mengalami hal buruk seperti ini, dia tidak akan mengalami pelecehan seperti ini. Namun, nasi sudah menjadi bubur. Rustini sungguh kini merasa tidak berdaya.

"Ah! Jangan, Bang. Tolong jangan apa-apakan saya," pinta Rustini sambil meringis karena pria bertubuh besar itu menidurkan Rustini di atas lantai berdebu dengan cukup kasar.

"Kamu itu dari tadi teriak-teriak terus, bikin saya tidak tahan."

Pria bertubuh kurus langsung menghampiri Rustini sambil membuka gesper yang dia pakai, dia hendak melepaskan celananya. Rustini menangis dengan histeris.

"Jangan kamu dulu lah, aku juga mau."

Pria yang memiliki luka di wajahnya langsung menghampiri Rustini, tanpa ragu pria itu bahkan merobek baju yang dipakai oleh Rustini.

"Ampun! Jangan sakiti saya! Jangan apa-apakan saya," pinta Rustini dengan suara parau karena terus saja menangis dan berteriak.

Bukannya mereka merasa kasihan, justru mereka malah semakin terpancing dan semakin bergelora. Apalagi ketika melihat dada Rustini yang besar, mereka semakin tergoda.

"Duh! Makin gak tahan, ayo kita pake rame-rame."

"Bapak!" teriak Rustini karena dari keempat orang itu ada dua orang yang memegangi tangan Rustini agar tak dapat bergerak.

1
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
lanjuttt, penasraan bngt
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
kabuuuuur 🏃🏼‍♀️🏃🏼‍♀️
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
ingin pipis
FiaNasa
jika kau masih disekitar situ Jarwo akan kembali tin,,pergilah yg jauh dimana orang tak mengenalmu
Felycia R. Fernandez
dikibulin...
Mak Reader mau lihat gimana perjuangan mu dulu Jarwo
Murni
moga aja Jarwo tidak akan mencelakakan Rustini
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
semoga aja Jarwo bener bener suka Tini, semoga aja Ratih jelek itu yg jadi tumbal, Jarwo sama Tini bahagia selamanya🌻🌻🌻🌻
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
bagus bagus
Yuliana Tunru
waduh gmn nih apa jarwo akan vawa tini ya ..knp jg ndk ganti penapilan pake hijab gitu agar sulit dikenali hedehhh
Cucu Suliani: Wah, bisa jadi ide nih🤭
total 1 replies
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
waduh ketahuan 😣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
Kamu harus bisa, syaratnya lepasin Ratih dan semua hartamu 🥺
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
biar tambah panas tuh 🤣🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
dia merasa
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
nah setuju 🤣🤣🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
Bude
Cucu Suliani: Ya Allah, typo Kak😂
total 1 replies
Felycia R. Fernandez
gak ampun Jarwo...
gak juga kali ngejelasin nya 😫🤦‍♀️
FiaNasa
apa kubilang tin,,klau kamu hanya didaerah situ² aja Asti cepet ketemu kan,,,moga aja Jarwo ada belas kasih sama Tini gak dibawa pulang jadiin tumbal,,ayo Jarwo aq tau kau baik,,bawa pergi Tini yg jauh sewakan rumah kasihan,,semoga nanti dg Tini kau insaf gak dijalan sesat lagi
Ass Yfa
mlh pethukan Jarwo
FiaNasa
aslinya Jarwo ini orang baik kek nya cuma salah jalan saja dia
Felycia R. Fernandez
lebih bagus begitu sih...
kamu pandai pandai la menyembunyikan nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!