Dia biasa dipanggil Calo, bukan calo yang dibayar buat urus dokumen biar cepat selesai ya!!
Anastasia Caroline adalah nama Calo yang sebenarnya tapi entah kenapa sedari kecil dia sudah sering di panggil Calo. Mungkin karena nama itu pula dia menjadi suka hal hal yang simpel dan mau cepat selesai tanpa banyak kerja.
Acara wisuda menjadi tempat keberuntungan Calo. Dia bertemu dengan Darren, sosok duda keren dan seksi meskipun memiliki satu buntut mini di belakangnya.
Calo yang ingin hal simpel pun berubah ketika bertemu Darren. Dia berusaha keras mengejar hot duda satu itu. Calo tidak mengambil pusing buntut cerewet milik Darren, yang terpenting ia harus mendapatkan Duda itu.
Tapi tanpa Calo duga dia malah jatuh hati pada buntut cerewet milik Darren. Dia yang tadi berencana menjadi ibu tiri yang tidak peduli, pun malah menjadi sosok ibu yang kece!!!
Hahahahah....
Ini tentang Calo dan kerandoman yang dia miliki. Bagaimana Calo bisa mendapatkan cinta Darren?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitria ardila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21
Hari Minggu berjalan dengan cepat tapi meninggalkan banyak kenangan yang tidak akan terlupakan bagi Meca. Ini adalah liburan ternyaman yang pernah ia rasakan.
Bukan liburan yang capek di atas pesawat yang menghabiskan diri dengan foto foto dan berjalan kaki bersama Oma dan ayah kesana kemari. Liburan seperti itu juga enak tapi Meca tidak terlalu suka, karena baik Oma dan ayahnya akan sibuk dengan hp masing masing dan hanya berbicara sesekali dengannya.
Liburan kemarin adalah liburan terbaik yang pernah Meca rasakan. Main ombak, main pasir, mengumpulkan kerang, dan berenang di laut dengan Tante jahat dan sang ayah.
Tidak ada yang melarang Meca berenang di laut, Tante jahat memakaikan pelampung dan membiarkan dia berenang tapi saat akan tenggelam Tante jahat dan sang ayah pasti akan menangkapnya.
Bahkan kebahagian itu masih tetap ada di dalam dada gadis kecil itu hingga keesokan paginya. Dia makan dengan senyuman tanpa protes dengan makanan yang ada di depannya.
"Ayah, nanti atu mau main ama ante ahat." Ucap Meca di seka makannya.
"Sama sayang, bukan ama." Darren memang selalu memperbaiki kata kata yang selalu disingkat oleh Meca.
"Ayah rasa Tante Calo tidak akan bisa bermain dengan Meca sepanjang hari. Tente Calo harus buka tokonya."
"Ya udah, ayah beli semua yang ada di toto ante ahat. Beles deh." Senyuman masih tercetak jelas di wajah Putri kecil Darren.
Astaga, Darren sangat susah menghilangkan sikap ini dari putrinya.
"Meca... Meskipun ayah ada uang tapi nggak semua hal bisa dibeli dengan uang. Contohnya toko Tante jahat ehmm maksudnya Tante Calo, dia memulai usaha sama sama dengan ibunya lalu usahanya jadi besar dan tidak mungkin ayah beli dengan harga tinggi, sedangkan itu adalah usaha mereka dan penghasilan mereka untuk bertahan hidup dari situ." Ucap Darren panjang lebar.
"Atu ndak ngelti." Meca menggaruk pipinya dengan kepala mereng.
"Misalnya Meca tanam pohon apel dari sekecil ini. Meca rajin siram, rajin kasih pupuk, rajin rawat, pokoknya Meca sayang dengan pohon apel. Lalu pohon apel itu berbuah banyak tapi tiba tiba ada orang lain yang ingin beli pohon apel Meca, Meca mau nggak jualnya dengan orang itu?"
"Ndak lah... Atu tab udah ssusssah buat tanam pohon na."
"Ya kayak gitu juga yang di rasakan oleh Tante Calo kalau tiba tiba ayah beli tokonya." Darren mengelus kepala sang anak.
"Ayah berharap Meca nggak berpikir seperti itu lagi ya. Tidak semua hal bisa ayah beli sayang, ayah memang banyak uang tapi ada beberapa hal yang kita tidak bisa beli."
"Otey ayah."
Lalu tak lama bunyi suara motor terdengar di telinga gadis kecil itu, dia langsung turun dari kursinya untuk melihat Calo. Meca sudah sangat hapal dengan suara motor Calo.
"Nenek!! Anta ahat!!" Sambut gadis itu riang gembira di depan pintu.
"Woyy gembull.. udah rapi aja kamu." Ucap Calo dari atas motor.
Seperti biasa Calo memakai kulot, switer dan hijab bergo serta helm bulatnya jangan lupa. Sedangkan tuan putri kita memakai dres pink yang ngembang.
"Iya lah, atu udah mandi sama ayah atu." Meca bersedekap dada.
"Ahhh mau ikut mandi bareng."
"CALO!!!!"
.
.
.
bersambung
jangan lupa baca cerita Author yang lain juga sambil nunggu update cerita ini
salam hangat dari author
good job kak 🤗