NovelToon NovelToon
BUKAN YANG PERTAMA

BUKAN YANG PERTAMA

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Selingkuh / Romansa / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: elaacy

Kehidupan Ayunda naraya dan Edward alexandra berjalan seperti biasanya, bahkan mereka terlihat romantis. Hingga disuatu hari ayunda harus menerima fakta yang menyakitkan, ia merasa dibohongi habis-habisan oleh suaminya sendiri.

Bagaimana kisah kehidupan ayunda selanjutnya?? Kepoinn terus cerita ini yaa...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elaacy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21

🌷Happy Reading🌷

Ayunda terbangun karena mendengar suara rahendra yang berteriak ke sakitan. Buru buru ayunda berlari menuju belakang rumah, ternyata rahendra sedang terjatuh membentur papan di depannya, sedangkan mbak dania berdiri tak jauh dari rahendra.

"Kamu udah bangun rupanya." Ucap mbak dania tanpa menoleh kebelakang.

Ayunda berjalan mendekat kearah mbak dania. "Rahendra kenapa mbak?" Tanya ayunda penuh kebingungan.

"Rahendra sedang berlatih dan kamu juga harus ikut berlatih." Jawab mbak dania, pandangannya sama sekali tak beralih dari rahendra yang sudah berlari lagi.

"Ajari aku mbak."

Mbak dania mengangguk, wanita itu menyuruh ayunda ikut berlari menyusul rahendra.

Mereka memutari halaman belakang yang cukup luas itu sekitar lima puluh putaran tanpa berhenti. Nyawa ayunda terasa ingin lepas dari raga, napasnya ngos ngosan, kaki pegal, serta dada terasa sakit, namun tekad untuk membalas dendam tetap membara.

"Semangat nda, ini demi ayah." Bisik ayunda pada dirinya sendiri, wanita itu terus berlari tanpa rasa lelah.

Sedangkan rahendra sudah tumbang, lelaki itu sudah tak sanggup untuk melanjutkan latihannya, ia memutuskan untuk duduk sembari memijat dada dan kakinya.

Menjelang siang barulah ayunda berhenti, ia tak mampu lagi untuk berjalan masuk kedalam rumah, kakinya gemetar serta ngilu.

Ia memilih bersandar dibawah pohon mangga yang cukup rindang. Rahendea serta mbak dania membawa tiga piring berisikan lauk pauk, tiga gelas air minum.

Mereka menghampiri ayunda untuk makan bersama, melihat kondisi ayunda yang ke lelahan, membuat mbak dania dan rahendra memutuskan untuk makan dibawah pohon saja.

Ayunda langsung makan dengan lahap karena lapar, sedari pagi tadi ia belum ada sarapan sama sekali, wajar jika dirinya makan begitu lahap.

Hanya butuh beberapa menit saja, nasi serta lauk dalam piring milik ayunda sudah habis masuk kedalam perut.

Rahendra dan mbak dania melongo melihat begitu cepatnya ayunda makan.

"Maaf, aku kelaperan hehe." Kekeh ayunda menampakan gigi gingsulnya serta lesung pipi yang cukup dalam itu.

Setelah selesai makan siang, mereka berleha leha sebentar dibawah pohon sembari menikmati angin sepoi sepoi. Walaupun matahari sangat terik diluaran sana, berbeda dengan dibelakang rumah rahendra yang adem dengan ditumbuhi beragam jenis pepohonan dari pohon jambu, mangga, rambutan, kelengkeng, serta belimbing.

"Adem disini, beda banget sama jakarta yang panasnya minta ampun." Celetuk ayunda membuat rahendra dan mbak dania sontak menatap kearahnya.

"Sepanas apa disana?" Tanya mbak dania yang penasaran akan kota jakarta.

"Panas poll mbak, apalagi kalo udah masuk musim panas tuh." Jawab ayunda.

"Oh ya mbak, nanti sore kita mau ngapain lagi?" Tanya rahendra.

"Kita belajar memanah serta menggunakan pistol." Jawab mbak dania.

Ayunda dan rahendra saling pandang, mereka sedikit merasa shock.

"Mbak serius?" Tanya rahendra lagi untuk memastikan.

"Ya benar lah."

"Emangnya mbak ada pistol?"

"Ada, nanti mbak tunjukan."

****

Sore harinya mereka masih setia berada dibawah pohon mangga bahkan rahendra sampai tertidur pulas.

"Mbak ke dalam dulu, mau ambil pistol." Ucap mbak dania dibalas anggukan oleh dania.

Mbak dania langsung masuk kedalam rumah, selang beberapa menit ia sudah kembali dengan membawa satu tas hitam sedang lalu meletakan dihadapan ayunda.

"Bangunkan rahendra." Perintah mbak dania kepada ayunda.

Ayunda mengangguk, dengan sengaja ia menampar lengan rahendra dengan keras membuat lelaki itu terkejut hingga latah.

"Eh ayam hantu masuk ke parit." Saat menyadari dirinya telah latah dengan cepat rahendra menutup mulutnya, ia meringis malu.

HAHAHAHA

HAHAHAHA

Gelak tawa ayunda dan mbak dania begitu pecah saat melihat raut wajah rahendra yang terlihat lucu.

"Apasih kalian? Malu tau." Cemberut rahendra, sungguh saat ini raut wajahnya seperti anak kecil.

"Udah udah kasian, liat tuh wajah rahendra udah berubah jadi masam." Kikik mbak dania sembari mengelap ujung matanya yang sempat berair.

Mbak dania mulai membuka tas hitam miliknya dan mengeluarkan satu persatu barang dari dalam tas itu, mulai dari pistol, belati, pisau lipat, serta busur panah.

Sedangkan ayunda dan rahendra terpaku melihat deretan senjata beserta benda tajam itu.

"Kamu dulu yang mulai belajar memanah ya." Tunjuk mbak dania kepada ayunda.

Ayunda yang ditunjuk sontak saja langsung gugup.

"Berdiri dilapangan itu nda." Ucap mbak dania.

Ayunda langsung berdiri dilapangan, tak jauh dari nya ada sebuah pohon yang akan menjadi sasaran mereka.

Busur panah sudah berada di tangan ayunda, ia berdiri dengan kaki yang dibuka selebar bahu dan badan tegak lalu memasangkan anak panah pada string busur dengan tepat. Ayunda berdiri menghadap pohon besar itu, lalu ia mengangkat tangan yang memegang busur, kemudian menarik string sampai menyentuh hidung sambil mempertahankan tangan agar tetap lurus.

Ayunda membidikkan busur panah itu tepat di batang pohon, lalu melepaskannya dan... Berhasil tertancap sempurna dibatang pohon.

"Yes!!" Soraknya senang, ia memulai mengulanginya berkali kali sampai anak panah yang diberikan oleh mbak dania habis.

Ayunda berjalan menuju bawah pohon mendatangi mbak dania dan rahendra.

Pok pok pok

Mbak dania dan rahendra bertepuk tangan sembari mengancungkan kedua jempol mereka.

"Keren." Ucap rahendra.

"Sekarang giliran kamu ndra." Ujar mbak dania memberikan busur panah yang satunya lagi kepada rahendra.

Rahendra mengangguk, lelaki itu berjalan menuju tempat ayunda berdiri tadi. Ia melakukan gerakan sama seperti ayunda.

Memposisikan badan, membidik, lalu melepaskan anak panah.

Hampir magrib barulah mereka bertiga masuk kedalam rumah, seperti biasa mbak dania dan ayunda membuat makan malam. Sedangkan rahendra memutuskan untuk mandi.

Setelah masakan matang, ayunda bergantian mandi dengan rahendra. Badannya sudah terasa lengket akibat keringat.

Setelah mereka sudah mandi semua, barulah makan malam bersama dengan diam, tak mengobrol sama sekali.

Mereka telah selesai makan, ayunda meletakan piring dibelakang. Setelah itu barulah mereka memutuskan untuk tidur karena lelah.

1
Y. Kasanova
🔥🔥🔥🔥🔥
Y. Kasanova
Lanjut thor seru nih
Y. Kasanova
🔥🔥🔥
Y. Kasanova
Wihhh siapa kah kira2 sosok laki2 yang mencintai ayunda secara diam-diam ? Penasaran
Y. Kasanova
Whay?
Y. Kasanova
Semangat thor 🔥🔥🔥
elaacy: makasii kaa 🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!