NovelToon NovelToon
Skandal Dengan Adik Ipar

Skandal Dengan Adik Ipar

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Selingkuh / Cinta Terlarang / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: diamond ice

Yasmin merasa ada ikatan kuat terhadap keponakannya. Layaknya Dejavu, Yasmin merasa anaknya hidup kembali meskipun kenyataannya hal tersebut tidaklah mungkin.
Dibalik suasana hatinya yang selalu sedih ketika merindukan anaknya, ada adik iparnya yang terus menggoda Yasmin. Esther yang melihat suaminya lebih memihak kepada kakaknya, timbulah perasaan cemburu yang kini menyelimuti nya.
Akankah diantara mereka terlibat cinta segitiga? Akankah ada korban, dari rumitnya hubungan asmara mereka? Simak selengkapnya hanya di cerita ini.

Kuy, tak baca tak suka. Sudah baca baru suka❤️. Jangan lupa vote dan komen ya guys. Happy reading!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon diamond ice, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Andra sakit

" Eh dia ternyata sekretaris baru Pak Arvin? Cihh Modal cantik doang. Pasti bisa kerja di sini karena berhasil memuaskan Pak Arvin di ranjang," ucap seorang karyawan wanita dengan temannya. Usai rapat Arvin berbincang-bincang serius dengan kolega yang baru datang di ruang kerjanya .Yasmin tidak ikut karena perbincangan bersifat privat, alhasil perempuan itu menunggu di meja kerjanya. Di perusahaan Dhananjaya, Yasmin di tempatkan di ruangan tepat berada di depan ruang kerja Arvin. Sambil menunggu Arvin selesai berbincang-bincang, Yasmin menyiapkan dokumen hasil rapat tadi.

" Kamu benar! Pak Arvin kayanya memperhatikan dia banget, di rapat tadi juga dikasih tempat untuk menyuarakan pendapatnya. Padahal sebelum-sebelumnya mana ada yang berani. Mereka lebih memilih diam mencari aman, kamu kan tahu sendiri kalau di meja rapat Pak Arvin selalu serius. Dia akan berubah menjadi serigala yang siap memangsa karyawan kalau kerjanya nggak bener,"

" Bener banget, kita lihat aja berapa lama dia akan bertahan di sini. Gue yakin banget itu wajah sama bagian dadanya hasil rombakan. Nggak mungkin ada cewek secantik itu kalau bukan karena oplas,"

" Ehemmm, permisi. Apa kalian ingin berkenalan dengan saya? Perkenalkan nama saya Yasmin. Saya sekretaris Pak Arvin yang baru," ucap Yasmin karena sudah tidak tahan dengan obrolan mereka. Jika memang mereka berniat membicarakan Yasmin di belakang, Yasmin tidak masalah. Hanya saja mereka berbicara cukup keras dimana semua orang dapat mendengar bahkan Yasmin sendiri yang memang menjadi bahan objek pembicaraan.

" Jawab jujur deh kamu pakai trik kotor kan agar bisa bekerja di sini?" tanya perempuan itu. Mereka bergerombol, dilihat dari tatapannya mereka sangat penasaran dengan Yasmin.

" Terdengar sangat tidak profesional pertanyaan tersebut. Saya bekerja di sini karena kemampuan saya. Sepertinya saya salah persepsi, saya pikir yang bekerja di sini adalah orang-orang yang berkompeten dan pemikiran yang luas tetapi ternyata saya salah. Terhadap anak baru masih ada tradisi bullying," jawab Yasmin terlihat santai.

" Sok banget jadi anak baru. Kita lihat saja apakah kamu bakal betah di sini atau enggak?" sahut wanita lain.

Klek, pintu ruangan Arvin terbuka. Muncul Arvin beserta lelaki paruh baya yang merupakan koleganya. Para wanita yang asyik bergerombol langsung bubar menempati meja kerja masing-masing. Yasmin yang melihat itu hanya memutar bola mata saja. Ia sudah sering mendapati teman kerja seperti itu.

Usai berjabat tangan dan berpamitan, akhirnya kolega Arvin pergi. Sebelum pergi Yasmin menyempatkan diri untuk ikut menyapa. Ini sebagai bentuk kesopanan Yasmin selama menjadi sekretaris Arvin. Kini wanita itu masih berdiri di samping Arvin, sepertinya Arvin sedang menerima telepon penting. Yasmin tidak beranjak ia penasaran dengan siapa yang menelepon Arvin. Jika tidak salah dengar Yasmin mendengar kata Andra disebutkan.

" Kita ke rumah sakit sekarang," Arvin berucap dengan nada yang sedikit panik.

" Ada apa Pak Arvin?"

" Esther barusan telepon, Andra masuk rumah sakit karena demam,"

" Apa?"

" Ayo buruan,"

Arvin dan Yasmin bergegas meninggalkan kantor. Semua pasang mata yang melihat tampak merasa heran. Sepertinya hubungan Arvin dan Yasmin cukup dekat. Terbukti Arvin dan Yasmin berjalan dengan posisi terburu-buru ditambah tangan yang bergandengan.

......................

Sesampainya di rumah sakit, ternyata Andra sudah dipindahkan ke ruangan. Dengan segera Arvin bertanya dimana ruangan anaknya dirawat. Yasmin sendiri senantiasa mengikuti langkah Arvin. Ia sangat mengkhawatirkan kondisi Andra.

Ceklek, Arvin membuka pintu ruangan milik Arvin. Di dalam ruangan sudah ada Esther dan juga Bu Dini. Sepertinya Arvin sedikit telat datang, karena mertuanya sudah datang lebih dulu.

" Mas," ucap Esther sembari berhambur ke pelukan Arvin. Wanita itu tampak menangis, Arvin yang melihat itu langsung berusaha menenangkan istrinya.

" Tante Yasmin," sorak Andra begitu melihat papa dan tante nya datang bersamaan. Anak itu lebih antusias menyambut tante nya ketimbang sang papa. Dengan kondisi lemah dan tangan yang terpasang infus, Andra bersorak ingin memeluk Yasmin.

" Andra, sakit apa?"

" Demam aja tante,"

" Tante khawatir sama Andra,"

" Andra nggak apa-apa kok Yas. Dia cuma demam, kata dokter nggak apa-apa mungkin Andra tidak terbiasa dengan suhu di sini. Kamu tahu sendiri kan kalau Andra masih baru di negara ini, ini merupakan bentuk dari adaptasi nya Andra aja," sahut Bu Dini. Ia tahu Yasmin khawatir dengan keponakannya. Bu Dini juga paham bagaimana khawatir nya Yasmin, pasti wanita itu teringat dengan almarhum anaknya.

" Jagoan papa ternyata bisa sakit juga," usai menenangkan Esther yang menangis Arvin berjalan mendekati Andra dan memeluknya. Sementara di sisi kiri masih ada Yasmin yang memeluk Andra, sedangkan di posisi kanan Arvin menyusul juga ingin memeluk anaknya. Jadilah mereka bertiga berpelukan, terlihat mereka seperti keluarga bahagia.

" Kak Yasmin kenapa bisa datang bareng sama Mas Arvin?" tanya Esther ingin melerai sesi pelukan mereka bertiga. Jujur di dalam hatinya, ia merasa kesal. Apalagi ia tahu Yasmin dan Arvin datang bersamaan. Dan apalagi ini? penampilan Yasmin berubah? Wanita itu berdandan, aura kecantikannya semakin bertambah. Timbul kecurigaan di hati Esther, apakah benar sang kakak ingin merebut suaminya?

" Sekarang aku bekerja di perusahaan Arvin,"

" Oh ya kenapa aku baru tahu? Kenapa nggak ada yang ngasih tahu aku?" selidik Esther.

" Aku bekerja belum lama dan sekarang aku jadi sekretaris Arvin. Aku kira Arvin menaikan jabatan aku, karena suruhan kamu " jawab Yasmin. Memang begitu pikirnya, karena Yasmin adalah kakak ipar Arvin jadi Yasmin dapat dengan mudah naik jabatan.

" Hah,, Mas Arvin nggak pernah cerita tuh. Kenapa mas? Kenapa kamu kasih jabatan sekretaris ke Kak Yasmin? Bukannya kamu udah punya sekretaris?" selidik Esther masih tidak puas dengan informasi yang ia inginkan.

" Dia kan kakak kamu, apa salahnya memberi jabatan yang layak untuk kerabat sendiri? Kasihan dia cuma jadi karyawan biasa. Aku cuma pingin jadi menantu yang baik," jelas Arvin.

" Oh ya? Tapi kenapa kamu nggak cerita dulu ke aku? Aku kan istri kamu mas?"

" Kamu sibuk Esther, kita jarang ketemu"

" Cih kamu aja yang menyibukkan diri. Aku di rumah pun kamu cuma fokus sama kerjaan,"

" Sudah,, sudah. Andra kan lagi sakit, jangan berdebat dulu" sahut Bu Dini berusaha melerai sebelum terjadi pertengkaran rumah tangga.

" Siapa yang debat sih ma? Aku cuma nanya kenapa Mas Arvin nggak cerita kalau Kak Yasmin jadi sekretaris nya? Kenapa dia nggak ijin dulu sama aku?"

" Esther aku minta maaf, aku nggak tahu kalau,,,,,,,"

" Cukup Esther! Ini cuma hal kecil kenapa harus diceritakan segala. Aku butuh sekretaris baru karena Brina sering keteteran dengan jadwal ku. Ditambah sekarang aku memimpin dua perusahaan. Brina sering kehilangan fokus karena saking banyaknya kerjaan,"

" Harus banget Kak Yasmin yang jadi sekretaris? Bukannya kalian nggak pernah dekat?"

" Justru itu sebagai keluarga kita harus mengakrabkan diri. Yasmin pinter dan ia mampu mengemban tugas sekretaris, jadi apa yang perlu dipermasalahkan?"

" Masalahnya kamu nggak ijin dulu sama aku?" wanita kalau sudah cemburu pasti mengulang-ulang ucapannya. Seribu kata penjelasan pun tidak mampu membuatnya merasa puas.

" Sudah,, sudah. Sebaiknya Esther kamu pulang. Biar Andra mama yang jagain di sini," lerai Bu Dini.

" Aku mau sama Tante Yasmin juga nek. Biarin Tante Yasmin nginep di sini jagain aku," sahut Andra.

" Nggak boleh, Kak Yasmin nggak boleh ikut jagain Andra"

" Yang dikatakan mama benar Esther. Ayo kita pulang saja! Di sini Andra ada yang nemenin," timpal Arvin kembali. Ia ingin mengajak istrinya pulang agar wanita itu tidak memperkeruh suasana. Ia ingin anaknya dapat beristirahat.

" Aku mau jagain Andra di sini," tolak Esther.

" Sudahlah,, besok kan masih bisa. Malam ini biar kakak ipar dan mama yang jagain Andra," ucap Arvin.

" Tapi,,,,,," ucapan Esther terpotong karena Arvin sudah lebih dulu menarik tangannya untuk keluar.

" Papa sama mama pulang dulu ya nak," pamit Arvin menggandeng tangan Esther meskipun wanita itu tampak sangat enggan.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!