NovelToon NovelToon
BOUND BY A NAME, NOT BY BLOOD

BOUND BY A NAME, NOT BY BLOOD

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Cinta setelah menikah / Pernikahan Kilat / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:735
Nilai: 5
Nama Author: Lina Hwang

Xandrian Elvaro, pria berusia 30 tahun, dikenal sebagai pewaris dingin dan kejam dari keluarga Elvaro Group. Sepeninggal ayahnya, ia dihadapkan pada permintaan terakhir yang mengejutkan: menikahi adik tirinya sendiri, Nadiara Elvano, demi menyelamatkan reputasi keluarga dari skandal berdarah.

Nadiara, 20 tahun, gadis rapuh yang terpaksa kembali dari London karena surat wasiat itu. Ia menyimpan luka masa lalu bukan hanya karena ditinggal ibunya, tetapi karena Xandrian sendiri pernah menolaknya mentah-mentah saat ia masih remaja.

Pernikahan mereka dingin, dipenuhi benteng emosi yang rapuh. Tapi kebersamaan memaksa mereka membuka luka demi luka, hingga ketertarikan tak terbendung meledak dalam hubungan yang salah namun mengikat. Ketika cinta mulai tumbuh dari keterpaksaan, rahasia kelam masa lalu mulai terkuak termasuk kenyataan bahwa Nadiara bukan hanya adik tiri biasa

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lina Hwang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dia Bukan Adikmu

Malam itu, ketika dunia luar masih sibuk memperdebatkan hubungan mereka, sebuah dokumen yang telah lama tersembunyi akhirnya muncul ke permukaan.

Xandrian menerima pesan dari pengacara keluarga lama yang dulu menangani surat wasiat ayahnya. Isinya: sebuah rekaman suara dan salinan catatan medis rahasia dari rumah sakit bersalin di tahun kelahiran Nadiara.

"Kamu harus lihat ini sendiri" ujar pengacara itu, suaranya terdengar berat namun penuh urgensi.

Mereka bertemu di sebuah kantor kecil di tengah kota, sebuah tempat sederhana yang menyimpan terlalu banyak rahasia masa lalu. Lampu temaram menyinari ruangan, menambah suasana mencekam yang sudah menggantung di udara. Nadiara duduk di sebelah Xandrian, memegang erat tangannya. Tangannya dingin, bergetar, seolah tubuhnya tahu sesuatu akan berubah bahkan sebelum ia mendengar apa pun.

Saat rekaman diputar suara pria tua yang tak asing bergema. Ayah mereka. Suaranya terdengar lemah, seakan direkam saat dia sudah tahu akhir hidupnya tak lama lagi.

“Jika aku pergi sebelum waktunya… kamu harus tahu satu hal, Xandrian. Nadiara dia bukan anakku. Aku mencintainya seperti darah dagingku sendiri. Tapi ibunya dia datang dengan kebohongan. Aku tahu sejak awal, tapi aku diam demi menjaga keluarga ini utuh.”

Kata-kata itu menghantam mereka seperti badai. Nadiara membeku. Matanya menatap kosong. Tubuhnya bergetar hebat, dan air matanya jatuh satu per satu, diam-diam namun dalam.

"Itu tidak mungkin " bisik Nadiara lirih, suaranya hampir tak terdengar. Suara hatinya pecah menolak menerima kenyataan yang disodorkan begitu saja.

Xandrian menahan napas. Rahangnya mengeras, matanya terpejam sejenak. Kata-kata itu mengguncang seluruh fondasi yang selama ini mereka pijak fondasi yang rapuh tapi selalu mereka lindungi. Kini, semuanya runtuh.

Pengacara itu menyerahkan dokumen tambahan. Tangannya gemetar saat memberikan selembar surat medis dan fotokopi dokumen pengakuan yang ditandatangani oleh ayah kandung Nadiara seorang pria berpengaruh dari masa lalu ibunya, yang namanya tercoret namun bisa ditebak dari jejak tulisan samar di balik salinan tua itu.

"Ayah kandungmu bukan pria yang jahat, hanya pengecut" ucap pengacara itu pelan, seolah mencoba menenangkan kekacauan dalam benak mereka.

"Dia tak pernah mengakui Nadiara karena reputasi. Tapi ayah Xandrian dia tahu. Dia memilih untuk tetap membesarkan Nadiara, melindunginya, bahkan dalam kebohongan."

Nadiara menunduk, tubuhnya lunglai. "Lalu siapa aku sebenarnya? Semua hidupku selama ini... bohong?"

Xandrian memeluknya erat. Untuk pertama kalinya, pelukannya tak dibatasi oleh rasa bersalah atau takut. Kali ini, ia memeluknya sebagai seorang pria yang mencintai wanita itu dengan seluruh dirinya. Bukan sebagai kakak. Bukan sebagai penjaga.

"Kamu adalah Nadiara," bisik Xandrian dengan suara bergetar. "Gadis kuat yang bertahan meski hidup selalu tak adil padanya. Dan kamu tetap perempuan yang kucintai. Bahkan sebelum aku tahu ini semua."

Nadiara menoleh perlahan. Matanya merah, basah. "Apa itu membuat semuanya lebih baik atau justru lebih menyakitkan?"

Xandrian mengangguk pelan. "Itu membuat kita bebas. Bebas dari rasa bersalah. Bebas mencintai tanpa bayang-bayang. Tapi ya juga lebih menyakitkan. Karena selama ini kita hidup dalam kebohongan."

Keheningan mengisi ruangan. Hanya suara detak jam dinding yang terdengar, berdetak seirama dengan jantung mereka yang penuh luka.

"Tapi kalau sekarang kita tahu kebenarannya apa yang akan kita lakukan?" tanya Nadiara, suara pelan namun penuh harapan dan ketakutan.

Xandrian menatap matanya. Dalam tatapan itu, ada keputusan yang sudah lama dipendam. "Kita jalani semuanya dari awal. Bukan sebagai saudara. Tapi sebagai dua orang yang saling mencintai."

"Dan jika dunia menentang kita lagi?"

"Kali ini, kita akan melawan bersama."

Nadiara menunduk, bibirnya bergetar. Ia menangis, tapi bukan lagi karena luka. Air mata itu mengalir sebagai pelepasan dari beban bertahun-tahun yang akhirnya runtuh malam itu. Ia telah meragukan dirinya, cintanya, dan takdir yang mempermainkannya. Tapi kini, semuanya menjadi terang.

Di balik rasa lega itu, ada duka. Duka karena kehilangan figur ayah yang selama ini mereka pikir menjadi penopang satu-satunya. Tapi juga ada harapan baru karena tak ada lagi garis darah yang memisahkan mereka.

Ketika mereka melangkah keluar dari kantor pengacara, angin malam menyambut mereka dengan dingin. Tapi di antara mereka, ada kehangatan yang tak tergantikan.

Di dalam mobil, Xandrian menggenggam tangan Nadiara lebih erat.

"Apa kamu menyesal pernah mencintaiku?" tanya Xandrian tiba-tiba dengan suara rendah.

Nadiara menggeleng. "Tidak. Bahkan jika aku bisa memilih hidupku kembali, aku akan tetap mencintaimu meski aku tahu ini akan menyakitkan."

Xandrian tersenyum tipis. "Aku juga."

Malam itu, untuk pertama kalinya, mereka benar-benar saling mencintai tanpa beban. Tidak ada lagi larangan, tidak ada lagi rahasia. Hanya dua hati yang akhirnya diperbolehkan berdetak untuk satu sama lain secara utuh, secara bebas.

Dan di luar sana, dunia boleh terus berisik. Tapi malam itu malam itu adalah milik mereka.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!