Meina Alfarez, seorang gadis cantik berumur 18 tahun yang sangat bar-bar binti sengklek ini adalah satu-satunya anak perempuan dari keluarga Alfarez. Keluarga yang kaya no1 yang sangat di segani oleh banyak klan mafia.
Dia juga mempunyai 2 saudara laki-laki yang jahilnya gak ke tulungan. bernama Delvin Alfarez 21 tahun, dan Dhilan Alfarez 15 tahun.
Masa-masanya di jalani dengan sangat bahagia, walaupun banyak orang yang ingin mencelakai keluarga dan dirinya. Tapi itu tidak masalah, dengan menyebut namanya saja musuh pun bergetar ketakutan. Bahkan ia di sebut sebagai Donna Morte (Ratu Kematian)
Setelah menginjak dewasa, Meina pun berkuliah di kampus milik keluarganya, walaupun banyak mahasiswanya yang tidak mengetahui identitas asli Meina. Banyak yang mengagumi kepintaran dan juga kecantikannya dan ada juga yang iri.
Semuanya berubah ketika seorang lelaki bernama Akara Antares, yang sangat teguh akan imannya mulai datang ke dalam hidupnya.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amari Antares, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21
𖤓HAPPY READING𖤓
Flashback...
Jadi gays, aku ceritakan kejadian belasan tahun lalu iya...
"Bagaimana dengan Aka, apakah kita akan meninggalkannya?" tanya Diana pada Kendrick.
"Kita akan menitipkan nya ke ibu sayang, anak kita pasti akan baik-baik saja." ujar Kendrick sambil membelai rambut sangat istri.
"Tapi... aku sangat-" ucapan Diana terhenti ketika Kendrick memeluknya dengan sangat erat.
"Semua akan baik-baik saja, kita sudah menyusun rencana untuk menangkapnya bukan!? kita harus menyelesaikannya." balas Kendrick.
"Baik, aku akan menelpon Kinnan." Diana pun melepaskan pelukannya dan berlalu untuk mengambil handphone.
Drtt......
"Aku sudah siap, temui aku di pelabuhan pukul sepuluh malam nanti." ucap Kinaan secara langsung ketika menjawab telepon Diana.
"Ia hanya mengatakan itu, kenapa dia sangat kejam sekali." gerutu Diana pada saat Kinaan langsung mematikan sambungan telponnya, padahal Diana belum mengucapkan satu patah kata pun.
22.00 -Pelabuhan Kastrup Of Sea.
"Hahahaha... sungguh kesepakatan yang sangat menguntungkan, aku menyetujuinya aku sudah menyiapkan barangnya, apa kau sudah menyiapkan uangnya!?" ujar Wildan, jadi di sini, Kendrick, Kinaan dan Diana mau menangkap Wildan seorang mafia dan juga bandar narkoba terbesar.
"Aku sudah menyiapkan uangnya, Diana perlihatkan." Diana pun memperlihatkan uang sebanyak 1 juta dolar dari dalam koper, yang tentunya uang itu adalah palsu.
"Hhaha... Brian, periksa uangnya." mungkin Wildan tidak sebodoh itu, tapi Kendrick dan teman-teman yang lainnya sudah menyusun rencana dengan matang.
Brian pun mendekat ke arah Diana, dengan menunggu aba-aba, Diana mengeluarkan sebilah pisau dari dalam lengan bajunya.
Srett!!
Brakk!
"Pe***cut!!!" umpat Wildan sambil mengeluarkan senjatanya dari dalam saku celana.
"Sebaiknya kau menyerah saja." balas Kendrick dengan tatapan mengerikan penuh dengan dendam.
"Hah, menyerah? seharusnya kalian yang melakukannya, lihat!! anggota ku lebih banyak, dan kalian hanya berdua saja." bangga Wildan.
"Kata siapa kami hanya berdua." ucap Diana.
Tanpa suara sedikit pun, dua anak buah Wildan sudah terkapar terkena tembakan.
"Siapa? siapa di sana???" teriak Wildan sambil mengarahkan pistol ke atas.
Srakk!!!
"Apa kau merindukanku?" Kinaan pun meluncur dari atas menggunakan tali, dengan senjata api yang diletakkan di belakang punggungnya.
"Kinaan Alfarez." gumam Wildan. "Aku sudah menduganya, kalian pasti akan menjebak ku, tapi aku tidak akan tinggal diam."
Pertempuran di pelabuhan pun berjalan dengat sengit. Kendrick, Kinaan, dan Diana benar-benar menguasai ritme pertarungan.
Buaghh!
Brakk!!
beberapa pukulan saja anak buah Wildan satu persatu terkapar oleh mereka.
"Sekarang giliran mu!" tunjuk Kendrick pada Wildan.
Kendrick dan Wildan pun saling beradu tinju, sedangkan Diana dan Kinaan masih fokus dengan anak buah Wildan yang terus berdatangan.
"Hah Hah hah..." nafas Diana mulai terengah-engah, ia pun mengambil senjata dari belakang Kinaan.
pelurunya memang sudah habis, tapi mampu menahan serangan para anak buah Wildan yang menggunakan tongkat kayu.
"Apa kau baik-baik saja Diana?" tanya Kinaan.
"Tumben nih orang nanyain keadaan gue." batin Diana. "Aku baik-baik saja." jawabnya sambil menyandarkan badan di tiang.
Sedangkan keadaan Kendrick entahlah, Diana dan Kinaan tidak melihat kehadiran mereka di sekitar, karena Kendrick mengejar Wildan yang ingin kabur.
"### Kita harus mengejar Ken." Kinaan pun segera berlari melompati tiang menuju ke bawah diikuti Diana dari belakang.
-
-
See you again🥰
kok senang produk luar.anak bangsa jg banyak yg ganteng.Sy penggemar Drakor mbok ya visual nya jangan slalu orang Korea