NovelToon NovelToon
Diculik Cinta

Diculik Cinta

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:525.8k
Nilai: 4.9
Nama Author: Vie Junaeni

Nyari ide itu susah lho, so please jangan plagiat!

Aliyah memutuskan untuk lari dari rumah karena perjodohan yang ayahnya buat tanpa persetujuannya.
Sialnya, saat berada di bank untuk menguras tabungannya, ia terjebak dalam sebuah perampokan bersenjata.

Salah satu perampok yang bernama Alex tak sengaja menampakkan wajahnya di hadapan Aliyah dan membuat gadis itu langsung merasa jatuh cinta pada pandangan pertama.

Saat para perampok itu butuh beberapa sandera untuk terbebas dari kejaran polisi, ide gila di pikiran Aliyah pun muncul. Gadis itu ingin diculik oleh kawanan Alex, sekaligus akan membuatnya terhindar dari perjodohan.

Apa jadinya jika gadis cantik tapi sangat ceroboh seperti Aliyah menyerahkan diri pada si perampok untuk diculik, dan mampukah Aliyah mendapatkan cinta dari seorang perampok yang baru saja ia kenal?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vie Junaeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 21 - Audisi

Pria itu sudah menatapnya dengan tajam, lalu membuka suaranya dan berkata, "Jadi, kopi untukku, kau berikan padanya?"

Duh, mati aku...

"Aliya..." panggil Alex dengan nada penuh ancaman terdengar dari bibirnya.

"Iya," sahut Aliya mengerjap-ngerjapkan kedua mata lentiknya itu di hadapan Alex.

Namun, langkah Alex terhenti kala seorang pria dengan gerak tubuh gemulai memanggil namanya.

"Alex Diraja, ada?"

Alex dan Aliya langsung menoleh dan menatap ke arah si pemanggil.

Aliya mengangkat tangan kanan Alex dengan tinggi.

"Ada, nih!" sahut Aliya.

Hufff selamat... lepas juga aku dari monster ini untuk sementara waktu.

Aliya mendorong punggung Alex untuk segera memasuki ruang audisi. Lalu ia mencoba berpaling dan

"Boleh aku membawa masuk dia?" tanya Alex menunjuk Aliya.

"Apa dia manajermu?" tanya pria gemulai itu.

Alex menganggukan kepalanya dengan cepat.

"Oke, boleh masuk, silahkan!"

Alex langsung menarik kunciran rambut Aliya dan membawanya masuk.

"Aw, aw, aw, sakit...!" pekik Aliya.

"Kamu yang namanya Alex langsung ke hadapan Nona Marie ya, lalu kamu tetap di sini," ucap pria gemulai tadi.

"Semangat..." Aliya mengepalkan kedua tangannya di hadapan Alex untuk memberikan dukungan.

"Halo, Alex Diraja... silahkan buka bajunya!" Nona Marie memberi perintah seraya mengamati formulir pendaftaran milik Alex.

"Hah? yang benar saja? masa iya saya harus buka baju di muka umum seperti ini?" protes Alex seraya memeluk dirinya sendiri.

Rio berbisik di samping Nona Marie, "Model amatiran, ya?" tanyanya.

"Hmmm sepertinya begitu, tapi aku suka kepolosan wajahnya, dan bentuk tubuhnya sepertinya bagus," ucap Nona Marie.

Alex langsung pergi dari hadapan Nona Marie dan Rio menuju Aliya.

"Ayo, kita pulang!"

"Eh, Kau ini bagaimana sih? ini langkah awal kita untuk meraih tujuan, Kau sudah lihat kan besarnya perusahaan ini? Kau sudah bayangkan bagaimana besarnya saham dan pendapatanmu nanti di perusahaan ini, kan? Jadi, Kau yakin masih ingin mundur?" tanya Aliya.

Gadis itu mulai paham dengan sifat matrealistis Alex yang bisa dia manfaatkan.

Alex menghela nafas panjang, lalu ia kembali berjalan menuju ke hadapan para juri seraya membuka kausnya.

"Ya Tuhan... harusnya roti sobek itu hanya milikku..." Aliya mengusap kedua wajahnya berkali-kali dengan gemas.

Alex pasrah menuruti perintah Nona Marie terhadap dirinya. Dari mulai berpose depan kamera dengan bertelanjang dada sampai melangkah maju mundur seperti yang dicontohkan Rio.

Setelah selesai menjalani audisi, Alex membawa Aliya menuju restoran Nyonya Solaria.

"Puas kau setelah berhasil mempermalukan aku di hadapan orang banyak?" Alex bersungut-sungut seraya menyantap pasta miliknya.

"Lho harusnya kau bangga, tadi yang aku dengar banyak bisikan pujian tentangmu, tubuhmu itu, wow..." Aliya langsung berpindah tempat duduk menyentuh perut kotak-kotak milik Alex seraya mengunyah kentang goreng.

"Ini lebih bagus dari milik Rio, tapi kalau yang itu, ya aku mana tau lebih bagus mana," ucap Aliya sambil melirik ke arah junior milik Alex.

"Kau mau tau bagaimana bentuknya?" goda Alex.

"Ah dasar otak mesum!" Aliya berdiri dan mencoba kembali ke tempat duduknya yang semula, namun Alex menarik lengannya.

Aliya jatuh di pangkuan laki-laki itu dengan saling menatap satu sama lain.

"Sampai kapan aku harus menculikmu?" tanya Alex pandangan matanya kini tertuju pada bibir Aliya. Entah sejak kapan halusinasi nakal nan liar terhadap Aliya itu menari-nari di pikirannya.

"Sampai... umm..." Aliya menyentuh bibir Alex dengan jari telunjuknya. Gadis itu nekat memajukan wajahnya mendekat.

"Permisi, oh maaf aku tak bermaksud menganggu kalian," ucap Rubi yang langsung membuat Aliya berdiri dan kembali ke tempat duduknya semula.

"Ummm... tak apa Rubi, ada apa kau mencariku?" tanya Alex.

"Tadinya aku hendak membicarakan tentang panti jompo milik Tuan Eiden, tapi sepertinya aku hanya menganggu kalian," tutur Rubi dengan nada gugup yang terdengar.

"Ada apa dengan panti jompo itu?" tanya Alex penuh keseriusan kali ini.

"Rumah panti jompo itu akan dihancurkan, besok."

Brak!

Gebrakan meja yang Alex lakukan itu membuat Aliya tersedak dan langsung mencari minum. Alex meraih gelas berisi cola yang Aliya hendak minum. Bukannya memberikan gelas itu pada Aliya, pria itu malah menenggak isinya sampai habis.

"Siapa yang akan menghancurkan rumah panti jompo itu?" tanya Alex lagi pada Rubi.

Gadis di hadapannya itu langsung menjelaskan permasalahan yang menimpa Tuan Edi pada Alex.

Aliya mencoba melambaikan tangannya pada Alex dan Rubi. Ia butuh air karena tersedak kentang goreng. Rubi yang melihat lambaian Aliya langsung menoleh dengan panik. Gadis itu langsung mengambilkan air untuk Aliya.

Alex menarik tangan Aliya lalu mendekapnya dari belakang seraya nengguncang-guncang tubuh Aliya agar kentang goreng yang menyumbat tenggorokannya dapat dimuntahkan. Rubi yang hadir dengan segelas air putih langsung mendapatkan hujan ******* kentang goreng di wajahnya saat Aliya berhasil memuntahkan apa yang menyumbat tenggorokannya tadi.

"Maafkan aku, Rubi..." lirih Aliya lalu meraih gelas itu dan meminum airnya.

Rubi menyeka wajahnya dengan tisu yang ia raih dari atas meja di sampingnya.

"Dasar gadis idiot!"

Lagi-lagi Alex mencibir Aliya.

******

To be continue...

See you next chapter.

Jangan lupa vote, like, komen dan rate bintang lima.

Bantu promote ke semua teman-teman kalian semua ya ajak mampir...

Thank you sayang-sayangnya Vie...

Love you all 😘😘😘

1
Santyyna
🤣🤣🤣 berawal diculik mlh jdi keluarga
Nur Adam
smgt untuk krya mu thoor yg menghibur
Nur Adam
smgt untuk krya mu thoor
Ran Aulia
👍
a y a
semangat terus kak vie nulis novel yang menghibur, sukses yaaa
✨Susanti✨
semangat terus berkarya kakak, sukses ya
✨Susanti✨
semangat terus kak dalam berkarya,, sukses ya
Wati Simangunsong
lahh, trus brian bgimna thu critanya
Wati Simangunsong
jdi edie ank buah abraham dlu
Wati Simangunsong
slah kau abraham mlukai darah daging mu sndri,, mnyesal lah kau s umur hdupp
Wati Simangunsong
smga aliya baik2 saja dan ad org baik yg menolong dia
Wati Simangunsong
x nie kk vie hebatt deh buat cerita actions
Wati Simangunsong
akhirnya sah jga
Wati Simangunsong
aku yakinn amirr ,,hbis nie loe akn skor dr kantor
Wati Simangunsong
mati z kau amir jllekk
Wati Simangunsong
kau trnya laki2 lbih brengsekk dr alex amirkhan,, ku hrap alex cpt2 dtg
Wati Simangunsong
jngn trbuai alex ,,ad gadis org yg menangis nnti
Wati Simangunsong
ku hrap kau amir berubah pikirann
Wati Simangunsong
abraham ayah dr marie sengklekk itu.. itu psti krn abraham tdk tau mngenai aliyah
Wati Simangunsong
sabarr aliya, akn indah pda wktunya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!