Wanita lugu yang mengharap cinta suci dalam ikatan pernikahan, namun malah menjadi awal petaka di hidupnya. Memiliki suami patriaki dan kasar. Mampukah mira keluar dari jeratan api itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuliana Rahmawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pengantin baru kesiangan
Sudah waktu nya untuk makan malam, ibu memanggil Mira untuk keluar makan bersama. Mira berusaha beranjak dari ranjang tempat tidur, namun ia merasakan sakit hampir sekujur tubuhnya. Mira tertatih tatih saat berjalan, ia melihat dirinya dari pantulan cermin
'kenapa jalan ku jadi kaya pinguin gini' Mira bermonolog dengan dirinya sendiri
'kenapa gak ada yang ngasih tau sih kalau malam pertama itu sakit banget' lanjut Mira bergumam.
Ia berusaha berjalan dengan tenang namun gagal, ia tidak mungkin keluar dengan gaya berjalan seperti ini. Tidak lama Dodi yang baru saja selesai mandi datang menghampiri Mira. Dodi terkejut melihat istrinya yang sedang belajar memperbaiki cara jalannya itu.
"sayang, kamu kenapa?" ucap Dodi cemas
"anu nya sakit banget, aku gak bisa jalan. Perih" jawab Mira
"ya ampun kasihan banget istri ku ini, tapi itu ibu nyuruh kita buat makan. Terus gimana?"
Mira hanya menggelengkan kepala. Kemudian Dodi menuntun Mira untuk kembali ke tempat tidurnya,
"sayang tunggu disini ya, biar mas yang keluar buat ambil makanan nya" ucap Dodi sambil membelai halus rambut Mira
Mira mengangguk, Dodi kemudian datang ke dapur mengambil makanan untuk Mira.
"loh Mira mana nak, kok kamu yang ngambilin makanannya?" tanya Ibu
"itu bu, katanya dia capek. Daripada gak makan, mendingan aku bawain aja makanan nya ke kamar" jawab Dodi
"oh begitu, ya sudah. Ini ayam goreng, Mira suka sekali ayam goreng" ucap ibu sambil menaruh sepotong ayam goreng ke piring yang di bawa Dodi
"terimakasih bu"
Dodi datang menghampiri Mira yang terlihat tidak baik-baik saja,
"sayang, makan dulu ya" ucap Dodi sambil meletakkan sepiring makanan di pangkuan Mira.
"mau di suapin mas aja, boleh yaa" ucap Mira manja
Dodi gemas sekali dengan sikap istrinya itu, Dodi kemudian menyuapi Mira dengan sangat hati-hati. Sesekali Dodi juga mengusap sudut bibir Mira yang belepotan. Pintu kamar Mira ternyata terbuka, ternyata sejak tadi ayah berdiri di depan pintu untuk menyusulkan minuman untuk putri kesayangannya itu. Melihat Dodi yang sedang menyuapi Mira langkah pak Surya terhenti.
"semoga pilihan anak ku tidak salah, Mira adalah putri ku satu-satunya, aku yang membesarkan penuh cinta, aku berdoa semoga Dodi bisa menggantikan peran ku selama ini" ucap Ayah dalam hati.
Ibu menghampiri ayah yang sejak tadi hanya berdiri di depan pintu kamar Mira,
"pak, ada apa?" ucap ibu sambil menepuk pundak pak Surya
"lihat anak kita bu, Semoga Dodi bisa menjaga putri kita dengan baik" ucap pak Surya
Tanpa menunggu jawaban dari ibu, pak Surya langsung memalingkan tubuhnya dan pergi menjauhi ibu. Pak Surya adalah sosok ayah yang sangat menyayangi Mira, itu lah mengapa Pak Surya sebenarnya sangat takut untuk menyerahkan putri nya kepada Dodi yang hanya bekenalan beberapa bulan saja dengan Mira. Namun sementara itu, pak Surya tetap mendoakan kebaikan untuk Mira dan Dodi.
...
Waktu menunjukkan pukul 11 malam, rasa kantuk pun menyerang Mira,
"Mas, aku bobo duluan ya" ucap Mira kepada Dodi yang sedang bermain ponsel.
"bentar, tunggu mas"
Dodi mematikan ponselnya dan kemudian datang menghampiri Mira, lalu tidur tepat di sebelah Mira. Dodi kemudian mengambil selimut yang ada di bawah kakinya, memasangkan ketubuh Mira dan dirinya, kali ini Mira dan Dodi tidur dalam satu selimut berdua. Mira sudah mulai santai dengan hal hal seperti ini, Mira menenggelamkan wajahnya di dada Dodi, Mira tertidur dengan posisi berpelukan. Tidak lupa kecupan hangat pun mendarat di dahi Mira. Malam ini terasa lebih hangat dari malam sebelum nya, Mira sangat nyaman tidur dengan Dodi yang kini menjadi suaminya itu.
Keesokan pagi nya, Mira bangun kesiangan. Tidak biasa nya seperti ini. Mira adalah gadis yang selalu rajin bangun pagi, mungkin karena kelelahan yang membuat dirinya sangat lelap tertidur. Mira memandang wajah Dodi yang masih sangat pulas itu, tidak tega untuk membangunkan, Mira lebih memilih untuk memanjakan mata nya menatap pria tampan di sebelah nya.
Hembusan nafas Mira sangat dekat dengan wajah Dodi, Dodi pun terbangun.
"loh sayang, kok sudah bangun" ucap Dodi terkejut melihat wajah Mira yang jaraknya sangat dekat dengan wajahnya.
"iya, aku mau bangunin kamu tapi nggak tega" jawab Mira
Dodi kemudia memeluk Mira dengan sangat erat.
"gak usah bangun, ayo bobok lagi" ucap Dodi sambil mencium dahi Mira. Alih-alih menolak, Mira membalas mencium pipi Dodi. Dodi pun reflek terkejut karna baru kali ini Mira mencium Dodi dengan inisiatif nya sendiri.
"eh cium cium, sini tak bales" ucap Dodi
Dodi kemudian mencium seluruh wajah Mira, dari dahi, mata, pipi, hidung dan terakhir bibir.
Sebelum mencium bibir Mira, Dodi menatap mata Mira dengan sangat hangat, Dodi kemudian mencium bibir Mira dengan halus. Mira mencoba untuk membangkitkan gairah Dodi, ia pun turut dalam kecupan itu. Walau belum mahir, Mira berusaha untuk membalas ciuman Dodi.
Permainan pun tidak berhenti di bibir saja, Dodi mencoba untuk melepaskan satu persatu pakaian yang menempel di tubuh Mira. Mira tidak menolak, bahkan dirinya juga membantu Dodi untuk melepaskan pakaian. Kali ini mereka berdua sama-sama tidak tertutupi se helai kain pun.
Dodi melanjutkan permainan dengan sangat halus, berbeda dengan kemarin saat Dodi sangat agresif. Dodi sangat santai dan menikmati tahapan permainan nya dengan Mira. Pun dengan Mira yang terlihat berusaha memuaskan nafsu Dodi.
Sampai di puncak permainan, Mira sudah terlebih dahulu menutup mata, ia sudah bersiap untuk merasakan sakit ke dua kali. Namun ternyata rasanya berbeda, Mira malah sangat menikmati dan rasanya tidak se sakit kemarin. Mira perlahan membuka mata. Melihat ekpresi Dodi yang berada tepat di atasnya itu.
Mira kemudian meraih leher Dodi dan merangkul dengan kedua tangannya, menarik perlahan sampai wajah mereka berdekatan. Mereka pun kembali berciuman.
Permainan pun selesai, mereka berdua terbaring lemas di atas kasur.
"sarapannya enak banget" ucap Dodi menggoda Mira
"kamu suka?" tanya Mira
"suka banget, istri ku pinter banget mainnya" ucap Dodi mengecup pipi Mira.
Mira dan Dodi kemudian memakai pakaian nya. Mira terlebih dahulu mengambil handuk dan bergegas untuk mandi, sedangkan Dodi masih mengatur nafas nya di kamar.
Tiba-tiba ponsel milik Dodi berbunyi. Dodi bergegas mengambil ponselnya dan melihat siapa yang menghubungi nya. Ternyata itu adalah Raihan sahabat nya.
"halo bro ada apa?" tanya Dodi
"gimana bro? Udah belah duren apa belum nih" ucap Raihan.
"mantap gila, legit banget kaya kue lapis haha"
"kalo sama si rosa mantap mana" tanya Raihan
"enak Mira lah, masih segelan"
"wah tapi sayang banget ya, video unboxing nya gak ada haha" ucap Raihan meledek
"gila apa, masa iya aku sebarin video pribadi ku"
"enggak enggak, bercanda. Oh ya tadi aku ketemu si Rosa di terminal dekat rumah mu, dia nanyain kamu"
"udah biarin aja, palingan dia lagi butuh duit"
Raihan dan Dodi berbincang cukup lama di telepon, tiba-tiba Mira datang.
"eh udah dulu ya, istriku datang. Bay" ucap Dodi menutup telepon nya
"siapa mas yang telfon" tanya Mira
"itu si Raihan ngasih ucapan selamat buat kita" Jawab Dodi
"oalah kirain siapa, udah sana gantian kamu yang mandi"
"oke siap bos" ucap Dodi lagi-lagi sambil mencium pipi Mira.
