NovelToon NovelToon
Kembalinya Sang Aktris (Balas Dendam)

Kembalinya Sang Aktris (Balas Dendam)

Status: tamat
Genre:Identitas Tersembunyi / Dendam Kesumat / Tamat
Popularitas:134.4k
Nilai: 5
Nama Author: Putri Nilam Sari

Demi mencari tahu penyebab kematian sang adik yang sangat janggal. Shasa seorang agen rahasia harus menyamar menjadi seorang aktris.

Memasuki dunia yang bertolak belakang dengan identitas nya,membuat Shasa harus berhadapan dengan berbagai rahasia gelap dibalik kemerlapan dunia entertainment itu.

Mampukah Shasa membalas dendam atas kematian adiknya ketika Shasa harus berurusan dengan para mafia kelas kakap.

Apakah ia akan berhasil?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nilam Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menemukan titik Terang

Shasa masih berdiri di tempatnya beriringan dengan kedatangan Fredrick. "Apa yang kau lakukan?" Tanya Fredrick sekali lagi.

"Aku sedang menunggumu, aku merasa bosan dan tidak tau harus apa. Ponselku juga tidak ada, menurutmu aku harus apa selain menatap istana mu ini?" Jelas Shasa membuat Fredrick tersenyum kecil.

"Mengenai ponselmu aku ambil. Aku tidak mengizinkan ada komunikasi disini." 

"Aku ingin pulang." Kening Fredrick menjadi terangkat mengenai permintaan Shasa.

"Pulang?"

"Iya, aku juga memiliki pekerjaan ku sendiri. Pastinya banyak panggilan ataupun pesan. Kau tidak ingin menjadi peredup lentera ku bukan?"

"Kau memikirkan karir mu? Baik, tapi biar aku beritahu sesuatu......" Fredrick mendekatkan wajahnya pada Shasa.

"Ketika kau menemui ku saat itu, maka otomatis kau berada disini."

"Hei, apa kau menculik ku?" 

"Terserah yang kau pikirkan." Jawab Fredrick dengan enteng.

"Ayolah, aku memiliki pekerjaan. Itu adalah impian ku, tidak mudah ku capai hingga seperti ini. Aku mengorbankan sesuatu hingga ke titik ini. Kau pasti pernah melakukan demikian bukan? Untuk mendapatkan sesuatu kau harus mengorbankan sesuatu juga."

"Tentu saja. Dalam hal apapun itu akan terjadi. Baiklah, dua hari. Kau dua hari lagi disini. Agar kau tidak bosan, kau bisa jalan-jalan di sekitar pantai. Kau pasti belum kesana kan? Nikmatilah keindahannya, kau tidak akan menemukannya di tempat lain."

Fredrick pergi meninggalkan Shasa setelah mengatakan apa yang perlu ia katakan pada wanita cantik itu.

"Hampir saja. Dua hari, aku akan menyelesaikan nya. Setidaknya, brangkas serta sofa itu akan aku ketahui."

🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟

"Ada apa?" Tanya Shasa ketika melihat Fredrick datang entah dari mana.

"Aku hanya memeriksa apakah kau sudah tidur atau belum."

"Kenapa?" Pria itu tertawa melihat reaksi shasa.

"Mungkin kita bisa....." Shasa mundur spontan ketika pria itu mendekatinya, dia bisa saja melarikan diri atau melakukan perlawanan jika pria itu macam-macam dengannya. Tapi saat ini ia harus bermain dengan cantik.

"Kenapa? Kau belum pernah?" Shasa hanya memalingkan wajahnya.

"Cantik!" Fredrick menjepit dagu Shasa dan dapat melihat dengan jelas kecantikan itu.

"Tidurlah! Jika aku kembali lagi, dan menemukan mu belum tidur. Maka di ranjang itu, kita akan tidur bersama." 

🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟

Shasa langsung bangun ketika jam menunjukkan pukul dua pagi. Dirinya mengintai beberapa penjuru rumah dan tidak ada terlihat kegiatan di ruangan yang akan ia tuju. 

"Aku harus cepat!" Tujuan Shasa saat ini adalah tempat sofa itu dan dibandingkan brangkas di kamar saat ini.

Shasa bersembunyi dibalik tembok ketika mendengar ada langkah yang mendekat. Matanya memicing dari tempat persembunyiannya dan terlihat sosok pria dengan tangannya membawa kardus berukuran sedang dengan langkah hati-hati seolah ada sesuatu yang berharga di dalamnya.

Shasa hanya mengamati dengan menahan napas dan melakukan pergerakan kecil tanpa suara agar tidak terlihat.

"Kemana dia? Ingat tujuan utama!" Merasa kembali aman, Shasa langsung mengambil langkah seribu menuju ruangan dimana sofa itu berada.

Ruangan yang gelap menjadi faktor keberuntungan bagi Shasa, mengunakan cahaya rembulan malam itu. Shasa memulai menyentuh sofa itu, tapi tidak ada pergerakan. Dia mencoba lagi dan segera kedua kakinya menginjak sofa itu dan mendaratkan kedua tangannya dan di dinding. Dan tak lama tubuhnya melakukan dorongan sehingga sofa itu bergerak.

Mata Shasa langsung disambut dengan ruangan lain yang berada di keramik mengkilap itu. Tak ingin membuang waktu, Shasa menuruni tangga itu dan tak lama sofa menutup kembali. Alat penerangan yang dibawanya langsung ia nyalakan dan ruangan gelap itu mulai mendapatkan secercah cahaya.

"Ruangan apa ini?" Karena Shasa tidak dapat melihat seluruhnya, tapi tampak ruangan itu terdapat beberapa furniture dan tentunya sangat luas.

"Sofa?" Tangan Shasa meraba-raba benda yang berada di dekatnya sambungan mengarahkan senter ke arah lain.

Melangkah beberapa lagi, kaki shasa menabrak sesuatu. "Keras." 

"Ruangan ini sangat besar, aku butuh cahaya lebih. Dimana saklar nya?" Shasa mencari tombol lampu untuk dan setelah berjuang sepuluh menit, akhir ia menemukannya.

Betapa terkejutnya Shasa melakukan ruangan yang sudah terang itu. Dapat dipastikan, ruangan ini adalah kamar. Dilihat dari perabotan serta semuanya masih terawat. Tapi bukan itu masalahnya, keterkejutan Shasa karena rata-rata foto yang terpajang menghiasi dinding itu adalah foto adiknya.

"Shella?" Seluruh foto adalah wajah adiknya dalam berbagai momen. Shasa juga membukakan lemari besar itu dan menemukan berbagai pakaian wanita.

Shasa membuka laci di kamar itu untuk mencari yang lainnya. Tampak sebuah album disana dan Shasa membukanya. Beberapa foto memperlihatkan prestasi adiknya, tapi di halaman berikutnya ada sebuah foto dengan seorang pria dengan adiknya yang diambil dari belakang. Sehingga sosok keduanya tidak terlihat hanya punggung saja, tapi ada tulisan disana.

"Happy anniversary....." Karena tidak punya waktu, shasa langsung kembali karena sudah sejam ia disini. Bisa saja Fredrick atau pelayan disini datang ke kamar dan mengetahui dirinya tidak ada.

🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟

Keringat di tubuh shasa perlahan ia hapus beriringan dengan dirinya yang hampir tiba di kamar. Tapi langkahnya kembali terhenti ketika mendengar pembicaraan di dalam salah satu ruangan.

"Segeralah pergi dan bersihkan kamar itu. Aku tidak ingin ada debu disana."

"Baik Tuan, aku selalu membersihkannya. Apa tuan akan tidur disana?" 

"Pergilah!" Terdengar perintah Fredrick membuat pelayan itu keluar.

"Kau belum melupakannya? Lalu bagaimana dengan wanita itu?" Shasa hanya bisa menguping dari jarak aman karena tubuhnya terlindungi di sana.

"Aku bilang jangan ikut campur."

"Terserah kau saja."

Shasa melangkah kakinya lebih dekat karena ia yakin tidak ada yang datang. Tampak Fredrick berdiri menghadap bulan yang bersinar dengan terangnya.

"Seandainya saja kau mau bersabar dan mendengarkan ku.Ini tidak akan terjadi Ella."

"Sekarang kau pasti memiliki teman disana yang kau pertahankan dalam kandungan mu." Tubuh Shasa terhenyak ketika mendengar ucapan Frederick, tidak! Ia tidak salah dengar.

1
Atoen Bumz Bums
menegangkan tp keren
Tinta Emas: terimakasih kakak
total 1 replies
Humairah
semangat berkarya
Tinta Emas: terimakasih kakak
total 1 replies
diara
karya mu sungguh menarik kak
Tinta Emas: terimakasih kakak
total 1 replies
hersita maharani
mantap 👍👍👍
makasih author 🙏🙏🙏❤️❤️❤️❤️
Tinta Emas: sama-sama kaka
total 1 replies
kurnia rahayu
/Heart//Heart//Heart//Good//Good//Good/
kurnia rahayu
Luar biasa
Tinta Emas: terimakasih kakak
total 1 replies
💖 sweet love 🌺
gembong mungkin maksudnya thor
Serenarara: ubur-ubur minum selasih
coba baca novelku berjudul Poppen kak, terimakasih.
total 1 replies
💖 sweet love 🌺
ternyata mengerikan dunia entertain itu ya
💖 sweet love 🌺
rasakan!!!.. sakit kan..??
gitu juga orang yg kamu aniaya, juga terasa sakit..
nobita
berarti Frederick pacar nya Shella... dan pada waktu meningal nya.. Shella hamil??
Tinta Emas: iya kakka
total 1 replies
nobita
seruuu semakin menegangkan... kusuka kusuka
nobita
dengan menggunakan umpan .. musuh masuk perangkap
nobita
membunuh tanpa meninggalkan jejak... wow.. mantap
nobita
wah wah engkau sangat hebat Sasha
nobita
kapok kamu Angel.. sombong sekali jadi artis
nobita
ku suka sikapnya Sasha... tegas jadi wanita.. tidak lembek
nobita
aku mampir kak
Tinta Emas: terimakasih kakak
total 1 replies
Amelya Ratulangi
Luar biasa
Tinta Emas: terimakasih kakak
total 1 replies
Trii Ernaa Wijayanti
keren alurnya, penulisan nya rapi, suka genre cerita gini 🥰
Tinta Emas: terimakasih kakak
total 1 replies
Dela Asmarani
lanjut Sasha,,buat secara perlahan biar merasakan sakitnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!