Sukma adalah seorang Istri yang ditumbalkan oleh Suaminya untuk memenuhi ambisinya mendapatkan harta kekayaan secara instan, karena Jaka terlilit hutang akibat tergoda oleh seorang pelakor yang bernama Yuli.
Sukma akhirnya dipaksa menikah dengan Raja Genderewo yang bernama Bara.
Dengan berat hati Sukma merelakan dirinya untuk menikah dengan sosok makhluk halus yang sangat ia takuti demi keselamatan Anaknya yang saat ini berada di tangan Jaka.
Awalnya Sukma sudah membayangkan jika sosok Raja Genderewo yang menjadi Suaminya sangatlah menyeramkan. Akan tetapi, dugaan Sukma salah karena ternyata ketika bertemu dengan Sukma, Bara akan memperlihatkan wajah tampannya.
Akankah Sukma terbebas dari ikatan Pernikahannya dengan Raja Genderewo? Atau Sukma justru jatuh hati kepada sosok makhluk halus tersebut?
Baca kisah selengkapnya dalam cerita "Suamiku Genderewo Tampan"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rini Antika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21 ( Permintaan maaf Jaka )
Hari ini Jaka memutuskan untuk menyusul Sukma ke Jawa, karena bagaimanapun juga Sukma masih istrinya, dan Jaka memutuskan untuk meminta maaf kepada Sukma.
"Rik, gue sekarang mau nyusul Sukma ke Jawa, semoga saja Sukma mau maafin gue."
"Semoga saja, semangat ya Jak, jangan sampai loe mengulangi kesalahan yang sama dengan menyakiti Sukma lagi, apalagi saat ini Sukma sudah hidup sebatang kara. Ya sudah kalau begitu gue bakalan antar loe ke Terminal sekalian berangkat kerja, motor loe simpan di sini aja," ujar Riki kemudian melajukan motornya menuju Terminal.
Yuli yang saat ini sedang naik ojeg untuk mencari Jaka ke rumah Riki, melihat kepergian Riki dan Jaka sehingga Yuli berniat untuk mengikuti mereka.
"Pak cepat ikuti motor itu," ujar Yuli kepada Tukang Ojeg.
Yuli terkejut ketika Riki melajukan motornya menuju Terminal, apalagi melihat Jaka yang turun dari motor Riki, lalu menaiki Bus menuju Jawa.
"Rupanya kamu mau menyusul perempuan kampung itu ke Jawa. Oke, aku akan mengikuti permainanmu Mas, karena sampai kapan pun aku tidak akan melepaskanmu," ujar Yuli, kemudian bergegas turun dari ojeg dan menaiki Bus yang sama dengan Jaka, tapi Yuli naik dari pintu belakang supaya Jaka tidak mengetahui kalau Yuli mengikutinya.
Yuli dan Jaka kini berada dalam perjalanan menuju Jawa Timur, tapi Jaka tidak mengetahui keberadaan Yuli yang sengaja duduk jauh darinya.
Setelah menempuh sepuluh jam perjalanan dari Jakarta menuju Jawa Timur, mereka berdua pun sampai di Terminal, dan lagi-lagi Yuli mengikuti Jaka secara sembunyi-sembunyi supaya tidak ketahuan.
"Aku tau kalau kamu akan memberikan kejutan kepada Sukma kan? tapi kamu sendiri yang akan terkejut Mas," gumam Yuli dengan tersenyum licik.
Jaka saat ini telah turun dari motornya, dan dia langsung menuju rumah Sukma.
"Assalamu'alaikum," ucap Jaka pada Sukma yang saat ini sedang menyapu halaman.
"Wa'alaikumsalam," jawab Sukma tanpa menoleh ke arah orang yang datang.
Sukma kemudian menoleh ke arah orang yang mengucapkan Salam, dan Sukma begitu terkejut dengan lelaki yang saat ini berada di depannya.
"Mas Jaka," gumam Sukma, kemudian Sukma hendak berlari untuk masuk ke dalam rumah.
"Sukma tunggu dulu, Sukma harus mendengarkan penjelasan Mas Jaka. Maafin Mas Sayang," ucap Jaka dengan memegang pergelangan tangan Sukma, sehingga Sukma tersenyum kecut ketika mendengarnya.
"Sepertinya kata sayang itu telah salah Anda ucapkan, karena seharusnya kata-kata manis yang keluar dari mulut Anda, Anda ucapkan untuk perempuan yang saat ini berdiri di samping Anda," sindir Sukma, dan Jaka begitu terkejut karena kini Yuli sudah berada di sampingnya.
Sesaat kemudian Bu Atun yang masih menemani Sukma tinggal di rumah Mbok Ningsih, kini keluar karena mendengar suara keributan.
"Jaka, lepasin Sukma," teriak Bu Atun kepada Anaknya.
"Bu, Jaka ke sini untuk meminta maaf kepada Sukma, Jaka menyesal telah menyakiti Sukma Bu."
"Kalau kamu datang ke sini untuk meminta maaf kepada Sukma, Kenapa kamu tidak datang sendirian saja? Perempuan mana yang mau menerima maaf dari lelaki bejat seperti kamu, bahkan Ibu sendiri malu mengakui kamu sebagai Anak Ibu, apalagi kamu sudah kumpul kebo sama Pelakor tidak tau malu yang berada di samping kamu," ujar Bu Atun dengan menangis.
"Maaf Bu, perkenalkan saya Yuli, saya adalah istrinya Mas Jaka juga," ujar Yuli dengan mengulurkan tangannya kepada Bu Atun, tapi Bu Atun terlihat malas untuk menyambut uluran tangan tersebut.
"Apa urat malu kalian sudah putus? atau kalian tidak punya hati?" tanya Bu Atun.
Jaka hanya diam tanpa bisa berbicara apa pun, karena Jaka juga tidak mungkin mengatakan kalau dia hanya datang sendiri, dan tidak mengajak Yuli.
"Ibu kecewa sama kamu Nak, mana Jaka yang dulu selalu penurut dan penyayang? kamu harus ingat kalau kamu juga terlahir dari rahim seorang perempuan, jadi tidak sepantasnya kamu menyakiti hati seorang perempuan."
"Bu, Jaka benar-benar menyesal, dan Jaka datang ke sini untuk meminta maaf kepada Sukma. Sukma maafin Mas Jaka ya."
Sukma beberapa kali mengembuskan nafas kasar sebelum angkat suara.
"Sukma masih bisa menerima semua hinaan dan pengkhianatan yang Mas Jaka lakukan terhadap Sukma, tapi Sukma tidak akan pernah terima karena Mas Jaka sudah tega tidak memberitahukan tentang Mbok Ningsih yang jatuh di kamar mandi, hingga menyebabkan Si Mbok struk bahkan meninggal dunia," teriak Sukma dengan airmata yang terus membanjiri pipinya
"Sukma, Mas Jaka benar-benar menyesal, Mas akan berusaha menebus semuanya," ujar Jaka yang saat ini duduk dengan kaki bersimpuh di depan Sukma, sehingga Yuli merasa geram.
"Mas Jaka bangun, jangan merendahkan harga diri Mas di depan perempuan kampungan ini, sebaiknya kita pulang lagi ke Jakarta, dan kita bisa bersenang-senang lagi," ujar Yuli yang saat ini hendak membantu Jaka untuk bangun.
"Diam kamu Yuli, semua ini gara-gara kamu, kalau saja kamu tidak terus berusaha untuk menggodaku, Aku juga tidak akan mungkin mengkhianati Sukma," bentak Jaka yang sudah merasa kesal terhadap Yuli.
"Kamu tega bentak aku Mas, padahal baru kemarin kita menikah," ujar Yuli dengan mengeluarkan airmata Buaya sehingga Jaka menjadi luluh.
"Sukma, sebaiknya kita masuk saja ke dalam rumah, daripada harus di sini melihat drama yang menjijikan," ujar Bu Atun dengan membawa Sukma untuk masuk, sehingga Jaka kembali berteriak.
"Sukma, maafin aku Sukma, aku benar-benar mencintai kamu, dan aku ingin kita bersama-sama membesarkan Anak kita," teriak Jaka.
Sukma kini menghentikan langkahnya untuk menjawab perkataan Jaka.
"Bukannya dari awal Mas tidak mau mengakui bayi yang saat ini ada dalam kandunganku? jadi sebaiknya Mas Jaka tidak perlu berubah pikiran, anggap saja bayi ini bukan darah daging Mas, dan Sukma akan membesarkan bayi ini dengan tangan Sukma sendiri, karena yang saat ini tersisa untuk Mas Jaka hanyalah kebencian," tegas Sukma kemudian masuk ke dalam rumah, meninggalkan Jaka dan Yuli yang terus saja bergelayut manja kepada Jaka dengan tidak tahu malunya.
"Mas, sebaiknya kita pulang lagi ya," ujar Yuli mencoba untuk kembali merayu Jaka.
"Sebaiknya sekarang kita istirahat dulu di rumah orangtua Mas Jaka, Lagian kenapa sih kamu pake ngikutin Mas segala?" ujar Jaka yang saat ini membawa Yuli ke rumah orangtuanya. Meskipun Bu Atun tidak ada di rumah, tapi masih ada Bapaknya Jaka yang tinggal di rumahnya.
"Mas kan sudah jadi Suami aku, jadi kemanapun Mas pergi, Yuli bakalan ikut," ujar Yuli yang terus saja memeluk Jaka sehingga Jaka merasa risih.
Pak Parjo yang mendengar perkataan Yuli, langsung saja memberondong Anaknya dengan pertanyaan.
"Apa maksud perempuan ini Jaka? kenapa dia mengaku sebagai istri kamu? bukannya istri kamu adalah Sukma?"
Semoga ada cerita yang baru?/Drool//Drool/
next ku pantengin yang selanjutnya...