NovelToon NovelToon
I Don'T Want To Be The Main Character In A Comic

I Don'T Want To Be The Main Character In A Comic

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Romansa / Time Travel / Fantasi
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Moonbellss

Sejak kecil, Eyliana terbiasa dengan kesepian. Rumahnya bukan tempat bernaung, melainkan medan perang tanpa henti antara kedua orang tuanya. Kematian mereka tidak meninggalkan duka, justru tawa ironis yang melegakan. Berbekal warisan, ia merintis karier sebagai aktris, tetapi popularitas membawa tantangan baru—pengkhianatan, fitnah, dan obsesi gelap dari penggemar.

Saat sebuah tragedi merenggut nyawanya, Eyliana terbangun kembali. Bukan di dunianya, melainkan di dalam komik 'To Be Queen', sebagai Erika, si putri sempurna yang hidupnya penuh kebahagiaan. Ironisnya, kehidupan impian ini justru membuatnya cemas. Semua pencapaiannya sebagai Eyliana—kekayaan, koleksi, dan orang-orang terpercaya—kini lenyap tak berbekas. Eyliana harus beradaptasi di dunia yang serba sempurna ini, sambil bertanya-tanya, apakah kebahagiaan sejati benar-benar ada?

"Haruskah aku mengikuti alur cerita komik sebenarnya?" Pikir Eyliana yang berubah menjadi Erika Serriot

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Moonbellss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34 Misi Harus Tetap Lanjut

Beberapa hari setelah kejadian itu, Erika menghindari Pangeran Lucas. Entah bagaimana pun menghindari pertemuan mereka saat selesai kelas, di taman, ataupun ruang makan. Erika yang terus menghindari Lucas menyebabkan dirinya sulit bertemu Zester juga, karena Lucas dan Zester sering bertemu mungkin karena masalah desa yang terjangkit penyakit cacar itu.

“Apa yang mereka bicarakan?” gumam Erika pelan sambil berjongkok di boxwood.

Ini sudah dua minggu berlalu dan Erika masih berusaha untuk menghindari Lucas. Erika sedang memperhatikan Pangeran Zester sedang berbincang serius dengan Lucas. Erika ingin bertemu Zester dan mencoba misi pendekatan kembali, tapi terhalang terus karena ada Lucas.

“Apa yang kau lakukan di sini?” ucap seseorang di belakang Erika yang ikut berjongkok dan mengintip Zester dan Lucas.

“Aku ingin bertemu Zester, tapi tak ingin bertemu Lucas. Jadi, tunggu dia pergi,” kata Erika sedikit berbisik sebelum ia menyadari seseorang di belakangnya yang ternyata Edwin.

Erika terkejut dan menoleh ke sumber suara tepat di belakangnya. Wajah Edwin yang dekat dengan Erika membuat dirinya terkejut dan tanpa sadar mendorongnya menjauh. Tapi karena badan Edwin yang besar dan kokoh karena otot, Erikalah yang jatuh ke belakang.

“Akh!” Dengan spontan Erika menarik lengan Edwin untuk menahan badannya. Edwin merasakan cengkeraman yang kuat karena kuku tajam Erika dan posisi jongkok tidak bisa menahan keseimbangan badannya sendiri.

“Aduh.. duh” rintih Erika yang badannya jatuh ke tanah. Tapi Edwin berhasil menahan badannya untuk tidak menubruk badan Erika dengan tangannya.

“Apa yang kau lakukan di sini?!” kata Erika kesal dan tersadar Edwin berada di atasnya dengan menahan kedua tangannya.

“A.. apa? Aku habis selesai latihan dan melihatmu. Lalu…” Belum selesai Edwin berbicara, Pangeran Zester melihat posisi mereka dengan canggung.

“Kalian.. sedang apa?” tanya Zester berdiri dari kejauhan.

Erika dan Edwin menatap Zester dengan terkejut. Persembunyian mereka ketahuan dan menunjukkan posisi yang bikin mereka salah paham. Lucas menatap tajam Erika dengan diam dan emosional. Erika yang menyadari itu langsung mendorong Edwin tapi tidak kuat.

“Ekh! Menyingkirlah. Di bawah dingin,” perintah Erika kepada Edwin yang langsung berdiri. Erika yang masih terduduk di bawah menepuk-nepuk badannya karena kotor. Lucas yang berjalan mendekati Erika dengan diam lalu membantu Erika bangun.

“Ikut Aku,” kata Lucas sambil menggenggam kuat tangan Erika dan menatap tajam saudaranya, Edwin.

“Eh, Tunggu!” kata Erika yang diseret paksa oleh Lucas. Tapi Lucas tidak mendengar Erika.

“Hei, kau tidak dengar dia?” kata Edwin yang menghentikan Lucas dan memegang pergelangan tangan Lucas yang sedang memegang Erika. Lucas menatap kesal ke Edwin, begitu juga sebaliknya. Suasana berubah menjadi mencengkam.

‘Ada apa ini? Kenapa jadi begini? Aku kan hanya ingin bertemu dengan Zester,’ pikir Erika dengan murung dan melirik Zester yang hanya berdiri dalam diam.

“Apa kau…” belum selesai Lucas berbicara Erika berteriak “SUDAH CUKUP! LEPASKAN AKU!” kata Erika membuat ketiga pangeran terkejut.

Edwin dan Lucas melepas tangan mereka. Lalu Zester menjatuhkan buku catatannya ke bawah karena terkejut. Setelah itu Erika berjalan mendekati Pangeran Zester. “Pangeran, saya akan bertemu Anda besok,” kata Erika tersenyum lalu dibalas anggukan Zester secara perlahan. Lalu Erika berjalan ke Edwin.

“Selesai latihan seharusnya kau mandi! Bukan ke sini,” kata Erika sambil kesal karena gara-gara Edwin, rencana Erika berantakan.

“Ha? Apa salahku?” gumam kesal Edwin.

“Pangeran Lucas. Berhentilah memegang tangan saya dan cepat jalan. Saya akan mengikuti Anda dengan kaki saya sendiri,” kata Erika menatap Lucas kesal.

***

Taman Dalam Istana Amaris Satu

Erika mengikuti langkah Lucas yang ternyata berjalan mengarah Taman dalam di istana Lucas. Taman yang berisi bunga berbagai warna, sangat terlihat bahwa tanaman ini dirawat dengan baik. Tapi ini aneh bagi Erika, karena tanaman bunga sulit tumbuh jika musim dingin sekarang. Erika menatap sekitar taman, ia merasakan suhu udara di sini lebih hangat. ‘Apakah taman ini seperti rumah kaca Pangeran Zester yang menggunakan batu sihir untuk mengatur suhu?’ Pikir Erika. Untuk ukuran istana Pangeran, sepertinya tidak banyak pekerja di istana ini. Di taman ini juga ada aliran air yang mungkin terhubung dengan sungai belakang istana. Terlihat sekali airnya bersih dan terlihat ikan gendut yang lewat.

Erika dan Lucas sudah keliling taman tanpa bersuara satu sama lain. Entah apa yang dipikirkan oleh kedua belah pihak. Tapi suasana canggung sungguh menyelimuti mereka berdua.

“Pangeran..” panggil Erika dan berhenti melangkah.

Lucas juga menghentikan langkahnya setelah mengetahui langkah Erika terhenti. “Kenapa..” kalimat Lucas terhenti dan ia menghela napas berat. Erika bingung dengan tingkah Lucas tapi hanya terdiam melihatnya.

“Kau begitu terlihat sangat dekat dengan Edwin,” kata Lucas yang menyadari bahwa Erika berbicara dengan santai saat bersama Edwin.

“E? Karena.. dari awal seperti.. itu? Apa anda membawa saya kesini hanya untuk menanyakan itu?” kata Erika ragu dan berpikir keras. ‘Mengapa Erika bisa berbicara santai kepada Edwin.’ Pikir Lucas yang tidak puas dengan jawaban Erika, berjalan mendekatinya.

“Kau juga awalnya berbicara santai denganku bahkan memanggil namaku dengan nama kecilku. Kenapa sekarang tidak bisa?” tanya Lucas yang menatap mata Erika dalam.

‘Ada apa Pangeran satu ini, dia merajuk seperti anak kecil gara-gara masalah kecil,’ pikir Erika.

“Karena Pangeran berteman dengan Kak Andreas. Umur kalian juga sama, kan? Jadi saya berbicara seperti… teman kakak?” kata Erika yang masih menatap kedua mata Lucas.

“Apa aku harus tidak berteman dengan As? Supaya kau tidak menganggapku sebagai teman kakakmu?” kata Lucas dengan serius membuat Erika membulatkan matanya.

“HAH? Apakah itu masuk akal? Kenapa harus putus hubungan hanya karena saya?” tanya Erika ke Lucas yang terdiam. Erika menyadari pernyataan Lucas diucapkan dengan serius. Tatapan Lucas yang tajam dan tegas menatap lurus ke Erika.

“Tunggu tunggu tunggu. Apa yang sebenarnya Pangeran ingin lakukan? Anda begitu emosional dengan masalah kecil. Pikiran Anda jadi tidak masuk akal,” kata Erika yang mundur selangkah karena merasa Lucas terlalu dekat.

“Entahlah… Aku juga tidak mengerti… tidak bisakah kau menurutiku? Aku juga tidak suka kau terlalu dekat dengannya,” ucap Lucas yang membuat jantung Erika berdetak lebih cepat. Erika tidak mengerti maksud Lucas, tapi perasaan itu—

“Kau… cemburu?” tanya Erika ragu. Tapi saat dia sadar atas pertanyaannya langsung menutup mulutnya. ‘Apa yang aku pikirkan? Kenapa bisa mempertanyakan hal bodoh?’ Pikir Erika gugup.

Lucas terdiam lama dengan pertanyaan Erika. Ia seperti memikirkan dengan serius apa yang dia sedang rasa.

“Apa perasaan tidak suka ini bisa disebut cemburu?” kata Lucas yang mengubah telinga miliknya memerah. Erika menyadari itu langsung ikut terkejut dan memerah wajahnya. Jantung berdetak lebih cepat dari biasanya. Entah karena senang, bingung, ataupun bersemangat.

Bersambung..

1
Indah Suci
kerennnn bgtt ceritanya😍
FantasiRemaja
kak Andreas ganteeeeeng 🤭🤭🤭
FantasiRemaja
Penulisannya rapi mudah di baca
Moonbellss: Terimakasih atas dukungannya 🫶🏻🫶🏻🫶🏻
total 1 replies
FantasiRemaja
🤣🤣🤣🤣 astaga FL uang sapa yang traktir sapa
FantasiRemaja
kok ada bawang disini ya
FantasiRemaja
/Sob//Cry//Cry/
FantasiRemaja
Ternyata Isekai 🤣 kaget aku
FantasiRemaja
FL nya kasian bet. Baru baca 1 chapter. dari blurbnya menarik 😍 jadi mau baca. Jangan drop ya Thor 💪
Moonbellss: Terimakasih sudah dukung kak 🫶🏻🫶🏻🫶🏻
total 1 replies
isekaifans
next, semoga erika bisa dapat keluarga yg harmonis, agar trauma hilang
Ran Ersa
yahhh, lanjuttt dongg, penasaran
isekaifans
isekai, started😍
Ran Ersa
lanjutttt, penasaran jadi mc atau villainess🤭
Moonbellss: Jadi apa yaaa wkwk. Ikutin terus ya ceritanya ❤️❤️
total 1 replies
isekaifans
broken FL detected🤣
Moonbellss: 😄😄😎 wah wah wah. terimakasih dukungan kak fans isekai. lup lup
total 1 replies
Ran Ersa
dasar sifat apatis dan benci karakter tidak terbentuk dengan asal, tapi efek dari perilaku keluarga yg broken, good job😍
Moonbellss: Terimakasih kak dukungannya yaa >.<
total 1 replies
namapena
Seru! pemilihan suasana setiap adegan terasa kuat. Lanjutkan kak 💪🏻
Moonbellss: Terimakasih atas dukungannya yaaa 🫶🏻🫶🏻
total 1 replies
Giselle Bustamante
Cerita yang menarik, gak capek baca sampe habis!
Moonbellss: Terimakasih Dukungannya kak. Love
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!