NovelToon NovelToon
Gairah Cinta Sang Mafia

Gairah Cinta Sang Mafia

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / CEO / Roman-Angst Mafia
Popularitas:905.9k
Nilai: 4.7
Nama Author: Senja

Darren Alfred, seorang mafia kejam yang berkedok Ceo tidak pernah merasakan jatuh cinta dalam hidup nya. Bahkan terhadap ibu dan adik kandung nya sendiri ia bersikap dingin dan ketus.

Bukan tanpa alasan, penyakit aneh yang di deritanya membuat pria itu tidak bisa melihat dengan jelas wajah seorang wanita.

Hingga akhirnya ia di pertemukan dengan Jean, wanita yang pertama kali menarik perhatiannya karena hanya wajah Jean lah yang bisa dilihat oleh Darren. Sampai pria itu terobsesi dan ingin menjadikan Jean miliknya.

Akankah Jean menerima cinta Darren ataukah sebaliknya?

#Cast pemeran bisa liat di Ig @meyda_30
Up 1-2 bab/hari

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21 Keras kepala

Setelah menempuh perjalanan selama hampir satu jam, Darren dan Jean sampai di sebuah butik milik desainer ternama di kota. Yang tak lain adalah Mommy nya sendiri.

"Untuk apa kita datang kemari," tanya Jean bingung.

Darren tersenyum tipis, bahkan sangat tipis hingga tidak ada seorangpun yang melihatnya. Ia meraih tangan Jean dan menggenggam nya erat agar wanitanya itu tidak kabur dan meninggalkannya.

Hati Jean tiba-tiba menghangat menerima perlakuan Darren. Sebuah perhatian kecil yang tidak pernah Edward berikan saat bersamanya beberapa tahun terakhir ini.

Darren yang mengerti kenapa Jean diam, meraih pinggangnya posesif dan mengajaknya masuk.

"Eh...." Jean sadar dan tertarik mengikuti langkah kaki Darren.

Steve yang melihat itu hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya.

'Kupikir Tuan tidak bisa romantis, tapi ternyata aku salah' batinnya.

"Selamat datang Tuan muda," sambut salah satu pegawai yang berjaga di butik tersebut. Merek semua berdiri dengan kepala yang menunduk ke lantai karen tidak berani menatap wajah tuan muda nya.

"Apa gaun yang aku pesan sudah jadi?"

Pegawai itu mengangguk dan mempersilahkan mereka berdua untuk masuk. "Kau ikuti saja mereka, cobalah gaun yang menurutmu bagus dan mahal. Aku akan menunggumu disini." ucap Darren mengecup sekilas punggung tangan Jean.

Jean merona dan memalingkan wajahnya. Untuk pertama kalinya ia melihat sisi lembut seorang Darren Alfred.

'Tahan Jean, tahan! Jangan sampai kau goyah dengan perhatian palsunya' gumamnya dalam hati.

*

Sebuah mobil force berhenti tepat di depan butik, dimana Steve sedang berdiri dan mengawasi keadaan sekeliling. Namun dua orang wanita yang sangat ia kenali tiba-tiba saja turun dan mendekat ke arah Steve.

''Habislah aku, apa yang kedua gadis pembuat onar itu lakukan disini,'' gumam Steve menyuruh anak buah nya agar memperketat penjagaan agar mereka berdua tidak bisa masuk ke dalam dan membuat kekacaun.

Clara menyeringai saat melihat Steve yang mulai gelagapan, ia menarik kerah kemejanya dan melayangkan bogeman mentah tepat di hidungnya.

"Argh....Nona apa yang anda lakukan, kenapa harus bagian ini," rengek Steve yang merasakan sakit luar biasa di pangkal hidungnya. Ia hanya bisa diam dan pasrah tanpa memberi perlawanan pada Clara.

"Itu hukuman untuk pria tukang mengadu seperti dirimu!"

Steve kembali terdiam dan pasrah menerima pukulan yang di layangkan ke pipi dan perutnya. Memang benar dia ditugaskan untuk mengawasi Clara saat kedua orangtuanya berada di Jerman.

Tapi Steve tidak menyangka kalau Clara akan berbuat seperti ini padanya.

"Dimana Darren, aku ingin bertemu dengannya," tanya Veronica yang geram melihat beberapa anak buah Darren yang menghalanginya untuk masuk.

"Maaf tuan sedang tidak ingin diganggu." tegas salah satu bodyguard Darren yang berjaga di sana.

Bukan Veronica namanya kalau tidak bisa masuk dan mengelabuhi semua anak buah Darren, buktinya sekarang ia sudah berada di dalam dan mencari keberadaan pria nya.

What? Prianya? Lebih tepat pria yang tidak pernah menginginkannya.

Darren yang sedang menemani Jean mencoba beberapa gaun pun tersentak kaget saat mendengar suara teriakan seseorang memanggilnya. ''Bodoh! Apa yang mereka lakukan di luar dan membiarkan ulat bulu itu bisa masuk kemari,'' gerutu nya dengan tangan terkepal erat.

Veronica yang berhasil menemukan Darren sedang berdiri dan membelakanginya, segera berlari dan memeluk pria pujaan nya dari belakang tanpa peduli pria apakah dia akan marah atau tidak.

''Aku merindukanmu Darren, aku mencintaimu."

''Lepas sialan, apa yang kau lakukan?!'' bentak Darren namun tidak membuat ulat bulu itu goyah sama sekali.

"Darren aku sudah--'' Jean tercekat, tenggorokannya tiba-tiba kering saat melihat seorang wanita memeluk Darren. Entah kenapa ia merasa tidak suka dan sedikit kesal.

''Jean...'' Darren berhasil melepaskan cengkraman Veronica. ''Aku bisa menjelaskannya, ini tidak seperti yang kau lihat.''

Veronica tersenyum puas karena memang ini tujuannya datang kemari. Mendengar Darren menyandra seorang wanita membuat nya geram dan menyelidikinya.

''Silahkan ikut saya,'' Steve menarik lengan Veronica dan menyeretnya kasar.

''Lepas asisten sialan aku belum selesai bicara dengan Darren.''

''Tapi waktu anda bermain anda sudah habis Nona, saatnya pembalasan,'' ucap Steve dengan seringaian tipis.

Veronica menelan saliva nya susah payah. Ia baru ingat siapa Darren Alfred sebenarnya, seorang mafia kejam dan tidak punya ampun. Bisa dipastikan kalau hari ini dirinya tidak akan selamat seperti sebelumnya.

''Tidak perlu menjelaskan apapun,'' Jean berbalik dan hendak pergi ke ruang ganti. Namun ia menghentikan langkahnya saat mendengar suara benda terjatuh.

Brugh!

Ya, penyakit Darren kembali kambuh. Akibat sentuhan Veronica. Ia memegang dadanya yang sesak. Wajahnya memucat, dan keringat dingin juga keluar dari tubuhnya.

''Jean....'' Darren mendongak dan mengulurkan tangan, berharap wanitanya itu menyambutnya.

"Jangan berpura-pura Darren karena aku tidak akan tertipu lagi!''

''Astaga Tuan! Apa yang terjadi,'' Steve berlari masuk dan menghampiri Tuan nya setelah berhasil membereskan Clara dan juga si ulat bulu pengganggu.

''Obat, aku mau obat...'' lirih Darren, segera Steve memberikan suntikan penawar yang selalu ia bawa kemanapun.

'Seharusnya ini adalah kesempatan yang baik untuk kabur bukan, tapi kenapa kaki ku sama sekali tidak mau melangkah dan malah terpaku disini' batin Jean bimbang.

''Nona kumohon kemari lah dan bantu tuan.''

''Aku? Tidak mau! Kau bisa membawanya ke dokter bukan! Kenapa harus aku!'' seru Jean melipat kedua tangannya di bawah dada.

Oh astaga kenapa Tuan Darren bisa menyukai wanita keras kepala dan tidak punya perasaan seperti ini, umpat Steve kesal dalam hati.

...----------------...

1
Yasri Marni
Kecewa
Yasri Marni
Buruk
Alifah Azzahra💙💙
Terimalah nasibmu Steve🤣🤣
Alifah Azzahra💙💙
Absen dulu yah kak🥰🥰
gia nasgia
sepertinya konflik di depan mata🥺
gia nasgia
Wow Bravo Jean sdh beri code 😂🤣
gia nasgia
jangan blang Jean dapat hukuman gegara berani keluar tanpa izin
gia nasgia
ini stupid atau apa namanya 😏
gia nasgia
ciee... ciee... akhirnya 😍🥰🥰🥰
gia nasgia
Steve kabur hahaha😂🤣🤣
Inoey Aini
semangat thor
gia nasgia
hahaha matu Steve sdh ternodai 🤣🤣🤣
gia nasgia
Steve siap"dgn Bonus mu😂🤣
gia nasgia
kayaknya bakalan ada cerita sang Bodyguard dan nana muda 😂
gia nasgia
siapa pria yg mencoba menganggu milik Darren 🤔
Anadinasti Hakim
Luar biasa
Riska Desi
baru baca kak,dan mudah2an ceritax bagus./Grin/
Hera
👍🏻
Erna M Jen
baru mampir
♊Gemini06
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!