Pernikahan Kontrak CEO Arogan

🍁 Happy Reading 🍁

Maaf Sayang, aku belum bicara apa-apa pada Ibu. Jadi Ibu belum tahu tentang pernikahan kita. Nanti kalau aku sudah bicara sama Ayah dan Ibu, aku telepon kamu lagi.

Dave mematung mendengar kata-kata Dhea.

Sayang?

Dave sangat shock mendengar Dhea memanggilnya dengan panggilan Sayang.

Tok.. tok.. tok..

Tiba-tiba saja seseorang mengetuk pintu ruang kerja-nya. Dan ketukan pintu itu berhasil membuat Dave tersadar dari shocknya.

"Masuk." Jawab Dave.

Ceklek.

Pintu terbuka.

Ternyata Alfred yang masuk ke dalam ruang kerja Dave.

Alfred berjalan mendekati meja kerja Dave dengan senyum yang terus merekah di pipinya.

"Ini Tuan, berkas yang harus Anda tanda tangani." Ucap Alfred seraya meletakkan beberapa dokumen di atas meja kerja Dave.

Dave pun mulai memeriksa berkas-berkas itu. Tapi saat sedang memeriksa berkas-berkas itu, Dave merasa saat ini Alfred sedang menatapnya dengan tatapan aneh. Dave pun melirik Alfred dengan ekor matanya.

"Kenapa kamu?" Tanya Dave heran.

Jika tadi Alfred yang keheranan dengan Dave yang tidak seperti biasanya, sekarang justru Dave yang keheranan dengan Alfred karena selalu tersenyum.

"Tidak kenapa-kenapa Tuan." Jawab Alfred.

"Ingat, jangan membawa kisah asmara mu saat sedang bekerja!!" Ucap Dave tegas.

Cih.. Tuan.. Tuan.. bisa saja Anda membalikkan fakta. Bukannya Anda yang sedang membawa kisah asmara Anda saat sedang bekerja?!

Ledek Alfred dalam hati.

Berkas-berkas yang Alfred berikan pun selesai Dave tanda tangani.

"Ingat, kalau ingin menjadi laki-laki sukses, jangan menghadirkan wanita dalam hidup mu!!" Ucap Dave seraya mengembalikan berkas-berkas itu pada Alfred.

Racun yang Ayah Dave berikan, juga Dave berikan pada Alfred.

"Tapi Tuan, kalau menurut saya, wanita itu diciptakan untuk melengkapi sisi kosong laki-laki, begitupun juga laki-laki diciptakan untuk melengkapi sisi kosong wanita. Ada tugas-tugas wanita yang tidak bisa di kerjakan laki-laki, begitupun sebaliknya ada tugas laki-laki yang tidak bisa di kerjakan wanita. Wanita tidak bisa melahirkan tanpa benih dari laki-laki dan laki-laki tidak akan mungkin bisa memiliki keturunan kalau tidak punya tempat untuk menanam benih. Buktinya sekarang Tuan Dave membutuhkan Nona Dhea untuk menanam benih Tuan Dave." Jawab Alfred.

Dan jawaban Alfred itu sukses membuat Dave tertohok.

"Kalau pun ada laki-laki yang hancur karena wanita, itu yang salah laki-lakinya. Kadang laki-laki tidak tahu bersyukur dengan apa yang sudah ia miliki." Kata Alfred lagi.

"Cih.. sok tahu kamu!!" Balas Dave. Meski ia merasa apa yang Alfred katakan masuk akal, tapi Dave tetap teguh pada pendiriannya yang sudah ia bangun selama bertahun-tahun.

Rasa sakit di tinggal sang Mama disaat dirinya masih membutuhkan kasih sayang ditambah lagi doktrin yang selama bertahun-tahun Ayah-nya berikan padanya, membuat Dave percaya kalau wanita hanya bisa menghambat kesuksesan seorang pria karena sifat dasar wanita yang ingin dimanja dan di mengerti.

"Sudah sana kembali ke ruangan mu!" Usir Dave.

Alfred pun mengambil berkas-berkas yang sudah Dave tanda tangani lalu keluar dari ruang kerja Dave.

Baru saja Alfred keluar dari ruang kerja-nya, tiba-tiba ponsel Dave berdering.

Nomor si pengantar barang hantaran tertera di layar ponsel Dave. Meski Dave belum menyimpan nomor itu, tapi Dave ingat kalau itu adalah nomor si pengantar barang hantaran.

Dave pun menggeser tombol hijau.

"Halo." Jawab Dave.

"Hallo, Tuan, ini saya Dhea." Balas Dhea.

"Ada apa? Apa kamu sudah bicara dengan orangtua mu?"

"Sudah Tuan, tapi mereka ingin Anda menemui orangtua saya secara langsung. Kalau tidak, mereka tidak mau menerima barang-barang dari Anda."

"Memangnya apa yang kamu katakan pada orangtua mu? Kamu tidak bilang kalau kita sudah sepakat melakukan kontrak pernikahan?"

"Ya mana mungkin saya mengatakan itu Tuan. Bisa-bisa Ibu saya anfal kalau tahu saya menikah kontrak dengan Anda." Jawab Dhea.

"Saya mengatakan kalau sebenarnya kita sudah berpacaran sejak lama tapi kita sepakat untuk tidak mempublikasikan hubungan kita. Dan Anda sudah berkali-kali melamar saya tapi saya menolak Anda, tapi akhirnya saya mau menerima lamaran Anda asal Anda mau membantu saya membebaskan Ayah saya dan melunasi hutang-hutang keluarga saya. Itulah yang saya katakan pada orangtua saya, Tuan." Kata Dhea lagi.

"Apa kamu bilang!! Kamu menolak saya?!" Teriak Dave tak terima Dhea menjatuhkan harga dirinya di depan orangtua Dhea.

"Maaf Tuan, alasan itu mengalir begitu saja tadi." Balas Dhea.

"Saya tidak mau! Bilang pada orangtua mu, kalau memang mereka mau berkenalan dengan saya, suruh mereka datang ke Winstone Hotel!" Tolak Dave dengan angkuh-nya.

Haish!!

Dhea menggeram dalam hati.

"Ayolah Tuan, saya mohon. Kalau Tuan datang kesini menemui orangtua saya, saya mau mengikuti program bayi kembar."

Dave mengernyitkan keningnya nampak memikirkan iming-iming dari Dhea.

"Baiklah, saya kesana sekarang!" Tak sampai tiga menit berpikir, Dave pun menyanggupi permintaan Dhea untuk menemui orangtua Dhea.

🍁🍁🍁

Bersambung...

...Jangan lupa FAV dan dukung novel terbaru Miss ini dengan memberikan LIKE, HADIAH dan VOTE....

...🙏🙏🙏...