Selena datang terlambat pada hari pertama masuk sekolah, Selena bertemu dengan ketos, Selena meminta ketos itu untuk tidak menghukum Selena. Selena bisa bernafas lega, karena terbebas dengan mudah. Tapi semua bayangan selena hancur ketika nama selena dipanggil menggunakan speaker sekolah. Cerita Selena pun dimula
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dreamalfs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
20
Viano berdehem lebih keras karena merasa cemburu.
Selena kembali melirik Viano, tapi hanya beberapa detik. Saking kesalnya dengan Viano, Selena ingin memukul Viano.
“Sono lo pulang aja daripada disini gabut, pulang kerumah gue ambil ponsel gue.” Selena memerintah Viano.
Viano menatap Selena curiga. Jangan jangan ada udang dibalik batu nih.
“Buat apa ponsel? mau ngabarin Jae?” nada kesal keluar dari mulut Viano.
Selena jadi semakin kesal, Viano dengan seenak hati menebak nebak, padahal sih Selena cuman mau mainan ponsel.
Selena jadi punya ide untuk menjaili Viano.
‘Lihat aja lu.’ batin Selena.
“Iya dung gue mau ngabarin kak Jae, mau kontakan via tele.” ucap Selena.
Muka Viano masih tenang seperti biasanya bahkan terkesan datar.
Viano bangkit berdiri dan mendekat kearah ranjang bed Selena. Viano meraih tangan Selena, Auzi yang berada disamping Selena seperti tidak terlihat dan tidak dianggap. Viano lantas memberikan ponselnya ketangan Selena.
“Nih gunain ponsel gue aja kalau mau ngabari cowok itu.”
Selena langsung menggeleng tidak setuju. Selena meletakan ponsel Viano diatas ranjang bed.
“Gue mau pake ponsel gue, bukan ponsel orang lain.”
Viano kembali meletakan ponselnya ketangan Selena. “Gunain aja yang ada!” Suara Viano mulai meninggi, membuat Selena dan Auzi ketakutan.
‘Buset nih orang kenapa nyeremin banget sih.’ batin Auzi.
“Gue itu tunangan loh.” Viano kembali bersuara ketika suasana kembali tenang.
Auzi kaget dan juga kebingungan, Auzi tidak tahu menau jika yang dijodohkan dengan Selena adalah kakak kelasnya yang serem plus galak ini. Auzi mengira jika Selena dijodohkan dengan anak kuliahan tapi ternyata salah besar.
“Calon yah masih calon.” Selena kesal.
Karena Viano merasa tidak penting berdebat dengan Selena, akhirnya Viano berjalan dan mengambil jaket.
“Lo beneran tunangan sama kak Viano?,”
“Beneran atau cuman prank?” lanjut Auzi.
Selena mengangguk. “Gue beneran tunangan sama singa galak itu.” jawab Selena.
Auzi jadi semakin penasaran.
“Jadi yang pernah lo ngomong kalau mau dijodohin itu sama kak Viano?”
Selena mengangguk.
“Kok lo jahat banget sama calon suami lo?” Auzi tidak terima Viano diperlakukan seperti tidak dianggap oleh Selena.
Selena menatap tajam Auzi, tidak terima bahwa Viano adalah calon suaminya.
“Calon gundul mu, nanti gue mau nelpon bunda gue,”
“Gue bakal suruh bunda untuk batalin pertunangannya.” lanjut Selena.
Selena meraih nafas terlebih dahulu. “Asal lo tau yah, gue gak bakalan berbuat jahat kalau bukan dia yang memulai.” Selena menunjuk Viano yang masih berada diruangan rawat Selena.
Karena merasa bakal diabaikan dan akan mendapat cibiran dari Selena, Viano memutuskan untuk pergi dari ruangan rawat Selena.
Setelah lumayan tenang, Selena menatap Auzi. “Lo itu dipihak siapa sih?” Selena bertanya.
“Gue netral yah.” Auzi menjawab seperti karena tidak ingin menimbulkan masalah.
Selena langsung membuang muka karena kesal dengan Auzi.
“Padahal kak Viano ganteng banget loh, kok lo gak suka?” Auzi penasaran.
“Percuma ganteng kalau kepribadiannya kayak gitu, gue benci banget sama dia.” Ungkap Selena.
“Iya juga sih.” Auzi menyetujui perkataan dari Selena.
Tidak lama dari kepergian Viano tadi, Viano kembali masuk kedalam ruangan rawat Selena. Melihat kedatangan Viano, Selena jadi badmood.
“Kok kesini lagi?” Selena bertanya.
Viano menatap Selena. “Emangnya gak boleh?” dengan muka datar Viano menjawab perkataan Selena seperti itu.
Viano langsung duduk disofa, “katanya Bunda mau kesini pas sore.” ucap Viano memberitahu Selena.
“Bunda bundanya siapa, enak aja lu manggil dia kayak bunda sendiri aja.” Selena menjadis sewot.
“Sebelum bunda dateng, gue mau ngomong sama lu berdua.” ucap Viano.
Selena menatap Viano. ‘Ih kenapa bunda kesininya sore sih, jadi lama deh singa ini disini.’ batin Selena sedang meratapi nasib.
Auzi yang menjadi tidak terlihat, akhirnya bangkit. “Selena gue ijin pulang dulu yah.” ucap Auzi.
Selena menatap Auzi. “Kok cepet banget,” lesu Selena.
“Disini aja nemenin gue.” Selena menarik tangan Auzi untuk menyuruh Auzi duduk kembali.
Auzi melepaskan tangan Selena dari tangannya. “Udah mau sore len, gue takut dimarahi mama.”
Selena dengan lesu mulai membiarkan Auzi meninggalkan ruangannya.
Setelah lama hening, Selena menatap Viano. “Lo mau ngomong tentang pembatalan perjodohan?” Selena bertanya karena penasaran.
Viano balik menatap Selena. “Emangnya memang harus dibatalin?” Viano balik bertanya.
Ponsel Selena berdering menghentikan percakapan antara Selena dengan Viano. Tadi setelah kembali kerumah sakit, Viano tidak lupa membawakan ponsel Selena.
Setelah dichek oleh Selena, ternyata notif yang berbunyi itu dari aplikasi tele.
JaeMark : Ini beneran akun Selena?
cupapimonyenyong: Iya. Siapa yah?
JaeMark: gue Jae dari sekolah sebelah.
Selena menganti usernamenya terlebih dahulu karena merasa malu mempunyai Username yang alay.
Selena: Ouh kak Jae, gimana kabarnya kak Jae?
JaeMark: Baik dong. Ouh yah katanya kamu sakit. Itu beneran?
Selena: Eum iya kak, tapi sekarang udah mendingan kok
JaeMark: udah mendingan? tapi masih dirumah sakit gak?
Selena: Udah mau pulang kak
JaeMark: ada waktu gak? gue mau jenguk
Selena: Nanti aja kak pas udah pulang
JaeMark: Yaudah, pas nanti mau kerumah kamu jangan lupa dishareloc yah
Selena: siap kak
JaeMark: Btw, dirumah sakit sendirian?
Selena: Enggak kak, ada orang.
Selena: Udah dulu yah kak, aku mau istirahata dulu.
JaeMark: Iya, puas puasin istirahat yah, biar gak sakit lagi.
Selena menonaktifkan ponselnya. Selena menatap kedepan, dan ternyata dari tadi Viano sedang memperhatikan Selena.
“Daritadi dilihatin bahagia banget. chatan sama siapa?” Viano bertanya padahal Viano sudah tau jawabannya. Viano bertanya hanya ingin memastikan.
“Penasaran yah? tapi gak bakal gue kasih tau.” Selena mengejek Viano.
Selena jadi bahagia karena bisa mengejek Viano yang keras kepala plus galak.
“Gak ada sopan santunya yah padahal ditanya kakak kelas.”
Selena menatap Viano dengan tajam. “Emang kenapa?, gue gak pernah yah satu hari pun nganggap lo sebagai kakak kelas. dan itu gak akan pernah sampai kapanpun. senioritas itu gak boleh.”
“Kecuali kalo lo itu keluarga gue dan lebih tua lo, gue bakal hormat dikit.” lanjut Selena.
Viano menatap Selena dengan mata berbinar, “kalo gitu gue jadi suaminya lo aja biar lo sopan sedikit sama gue.” ungkap Viano tiba tiba.
Mendengar ucapan dari Viano Selena menjadi kaget dan menatap Viano. Saat memandang wajah Viano, Selena dapat melihat Viano seperti benar benar serius mau menjadi suami Selena. Jantung Selena berdetak lebih kencang. Selena menggelengkan kepalanya, supaya tidak baper dengan perkataan Viano. Laki laki sekarang itu tidak bisa dipegang perkataanya. Sekarang laki laki kebanyakan hanya obral janji tapi tidak ditepati.
~~
Maaf guys telat update lagi.
Lagi mood moodan nulis, belum bisa setiap hari nulis.
Sorry.