Terjerat Hyper Husband

"Ini berkas laporan hari ini," tutur Tien memberikan beberapa berkas kepada Sang Kakak yaitu Luke.

Jika sang kakak berprofesi sebagai CEO di perusahaan milik Ayahnya, maka Tien berprofesi sebagai COO atau direktur operasional. COO berfokus pada pelaksanaan rencana bisnis perusahaan, sesuai dengan model bisnis yang telah ditetapkan. Sedangkan CEO lebih mementingkan tujuan jangka panjang dan pandangan perusahaan yang lebih luas.

Dengan kata lain, Luke menyusun rencana dan Tien lah yang mengimplementasikannya. Karena itulah, Tien juga tak kalah hebatnya dari Sang Kakak. Luke menerima berkas yang Adiknya berikan, kemudian memasukkannya ke dalam tas khusus karena akan dibawa pulang bersamanya.

"Kakak sudah akan pulang?" tanya Tien dengan ekspresi datarnya.

"Kenapa? Mau pulang bersama?" tanya balik Luke yang sibuk merapikan beberapa berkas yang berserakan di atas meja.

"Kakak tidak mungkin langsung pulang," balas Tien terbiasa dengan kelakuan Sang Kakak yang tak akan langsung pulang ke rumah.

"Memang Tidak, Kakak akan pergi ke Oesterian Bar. Ingin pergi ke sana juga?" tawar Luke dan Tien langsung menggelengkan kepalanya dengan cepat.

"Aku akan langsung pulang ke rumah," jawab Tien langsung menolak. Meski sama-sama pengidap hypersex, tapi Tien tak bisa bermain dengan banyak wanita seperti Kakaknya. Selain Nora, semua perempuan adalah menjijikkan di pandangannya. Apalagi perempuan murahan yang terdapat di bar-bar, baru membayangkannya saja Tien sudah bergidik jijik. Daripada bermain dengan wanita murahan, lebih baik bagi Tien bermain dengan koleksi sabun mandinya.

"Kalau begitu aku pergi," pamit Tien yang memang sangat menghargai Kakaknya. Luke menganggukkan kepalanya, lalu tersenyum tipis melepas kepergian Sang Adik. Luke bangga memiliki Adik sehebat Tien, tak hanya hebat dalam urusan pekerjaan.

Tapi, Tien juga tak seburuk dirinya, yang suka bermain wanita. Luke selalu menganggap kalau Sang Adik adalah pria terbaik di dunia ini, meski lebih menyeramkan darinya ketika sedang marah.

Entah sekaget apa ekspresi Luke, Jika saja tahu kelakuan Sang Adik yang bahkan lebih parah darinya. Entah apa pula yang akan Luke lakukan kepada Sang Adik jika saja tahu kalau Tien sudah membuat hamil wanita simpanan yang selama ini tidak diketahui oleh siapa pun. Masalah privasi, Tien adalah juaranya. Dia dapat menyembunyikan wanitanya dengan baik. Bahkan, Daddy Jackson yang sehebat itu bisa Tien bohongi dengan mudah.

Setelah kepergian Tien, Luke juga menyusul pergi. Luke langsung turun ke lantai dasar, keluar dari pintu utama, dan langsung masuk ke dalam mobil mewahnya yang sudah ada Sekretaris Jansen yang stand by di kuris kemudi.

"Berangkat sekarang, Tuan?" tanya Sekretaris Jansen sopan.

"Hem," dehem Luke sebagai jawaban. Mendapatkan jawaban dari Tuannya, Jansen langsung tancap gas menuju Oesterian Bar. Ke manapun dirinya pergi, sekretaris Jansen selalu ikut bersamanya. Sekretaris Jansen baru akan pulang ketika Luke juga pulang.

Beberapa menit perjalanan, mobil pun berhenti tepat di depan pintu masuk Oesterian Bat. Seorang petugas penjaga pintu yang mengetahui siapa Luke, seketika bergerak cepat untuk membukakan pintu mobil milik Luke, kemudian Luke pun keluar dari mobil mewahnya. Karena kehadiran Luke, aura kekuasaan tiba-tiba terasa begitu mencekam.

Luke memasuki Oesterian Bar, beberapa pengunjung yang tahu siapa dirinya langsung menyingkir memberi jalan. Sedangkan Luke tetap berjalan santai penuh kekuasaan hingga tiba di sebuah ruangan khusus, di mana di sana sudah ada Herry dengan dua wanita super seksi dan cantik yang bergilir menyuapinya anggur, tak ketinggalan juga ada Daffin yang hanya duduk santai di kursi kebesarannya.

Seperti biasa, Luke langsung duduk di kursinya yang tersedia, sedangkan sekretaris Jansen berdiri tegap tetap di sampingnya. "Mana wanita seksi yang kamu janjikan?" tanya Luke to the point.

"Akulah wanita seksinya!"

Herry dan Daffin be like : 😱😱😱

.

.

.