NovelToon NovelToon
Wanita Bayaran Dan CEO

Wanita Bayaran Dan CEO

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Konflik Rumah Tangga-Konflik Etika
Popularitas:9.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: Lunoxs

Di suatu hari paling terpuruk di hidup Dinda, dia bertemu dengan seorang wanita paruh baya. Wanita tua yang menawarkan banyak bantuan hanya dengan satu syarat.

"Jadilah wanita bayaran."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

WB&CEO Bab 21 - Dimana Dinda?

Tidak lama setelah mobil Liora dan Gaida hilang dari pandangannya. Dinda coba bangkit, dia menatap nanar pada dirinya sendiri yang begitu hina.

"Tidak, aku tidak boleh putus asa, aku tidak boleh menyerah, aku tidak boleh mati. Mama masih membutuhkan aku," ucap Dinda dengan lirih, dalam keadaan seperti ini hanya wajah sang ibu yang selalu terlintas dibenaknya.

Tentang penderitaan ibunya yang pasti sama menyakitkannya seperti ini. Suaminya menikah lagi dengan wanita yang lebih muda, sementara dia harus menjalani masa tua seorang diri dengan kakinya yang kini lumpuh. Meski dokter mengatakan jika kelumpuhan itu hanya sementara, namun tetap saja menambah penderitaan sang ibu.

Dinda menggeleng, dia tidak akan menyerah dengan keadaan ini. Meski hidupnya sendiri telah hancur, dia akan terus bertahan demi sang ibu.

Dinda kembali melangkahkan kakinya dengan tertatih. Langkah yang semakin terasa berat ketika dia mulai melihat rumahnya yang sepi.

Sementara itu di tempat lain, Liora dan Gaida masih bingung mau bagaimana setelah ini. Liora masih mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi, tidak tahu harus kemana akhirnya dia memutuskan untuk kembali mendatangi Five Season Hotel.

"Kita harus bagaimana setelah ini Nek? aku bingung," ucap Liora, pikirannya kini terbagi-bagi, antara Alden, antara hubungan mereka dan jalanan yang masih terasa panjang.

Sedangkan Gaida masih betah diam, banyak bicara malah membuatnya sulit untuk berpikir.

Bagaimana caranya untuk memutar balikan semua fakta. Apakah Alden bisa lupa dengan kejadian semalam? Gaida terus berpikir, terus mencari jawaban dari semua pertanyaan yang muncul.

Namun sayang, pikirannya masih buntu.

"Nek! Jangan diam saja! aku harus bagaimana?!" tanya Liora lagi dengan suaranya yang lebih tinggi, raut wajah cemas itu masih terlihat jelas terukir di wajah cantiknya.

"Diamlah Lio! Nenek juga sedang berpikir!"

"Berpikir apa? sebentar lagi pagi tiba dan nenek belum memberikan solusi untuk masalah ini! nenek lah yang memulai semua kekacauan ini! Arght!!" Liora memukul stir kemudinya, benar-benar merasa frustasi.

Waktu terus berjalan, hingga kini pukul setengah 5 pagi, saat itu mobil yang dikemudikan Liora akhirnya sampai di basement hotel.

"Nek, bagaimana jika aku melepas semua bajuku dan tidur di samping Alden, apa dia tidak akan curiga? apa dia akan mengingatku dalam ingatannya semalam?" tanya Liora dengan suaranya yang lirih, dia pun mulai putus asa.

Kesalahan yang dilakukan oleh Gaida seolah tidak mampu mereka selesaikan dengan baik.

"Tidak ada cara lain Lio, hanya itulah yang bisa kita lakukan sekarang."

"Kalau begitu ayo cepat, jangan sampai kita datang dan Alden sudah bangun." putus Liora, dia turun lebih dulu dan disusul oleh Gaida.

Mereka berdua berjalan cepat, menuju lift dari basement itu dan segera mendatangi kamar Alden di lantai 6.

Langkah kaki mereka buru-buru, seolah dikejar oleh waktu.

"Nenek pergilah, aku akan masuk seorang diri," ucap Liora saat mereka tiba di depan pintu kamar 6001.

"Baiklah, nenek akan menunggumu disini 5 menit, jika kamu tidak keluar berarti rencana kita kali ini berhasil."

Liora mengangguk, dengan segera dia menekan tombol password dan membuka pintu secara perlahan. Dia masuk dan melihat seisi kamar masih sama seperti saat tadi dia tinggalkan.

Liora pun mendekati ranjang, melihat Alden yang masih terlelap. Melihat sisa-sisa percintaan wanita sialan itu dengan kekasihnya. Liora mengepalkan tangannya kuat, ingin sekali marah dan menuntut penjelasan. Namun semua itu akhirnya hanya mampu dia pendam seorang diri.

Dengan tanpa malunya, Liora pun menanggalkan semua kain yang membalut tubuhnya dan ikut berbaring di samping Alden.

Wanita sialan! wanita bedebah, wanita kurang ajar! geram Liora, tak habis-habis kebenciannya pada Dinda. Wanita yang telah menikmati prianya lebih dulu.

Dengan kebencian yang semakin membuncah, Liora menarik selimut dan menutupi tubuhnya. Kedua matanya terus terjaga, semalaman dia tidak tidur.

Aku mohon Al, ingatlah aku saat kamu membuka mata nanti. Batin Liora lagi.

Waktu bergulir, cahaya matahari pagi mulai menembus masuk ke dalam kamar hotel ini. Hangatnya cahaya itu membuat Alden menggeliat dan membuka kedua matanya.

Seketika itu juga semua kenangan tentang semalam kembali berputar dengan samar-samar.

'Apa ini rencana mu? aku tidak menyangka kamu akan bertindak sejauh ini Din?'

'Apa maksudmu Al? aku tidak tahu, dan apa yang terjadi padamu? apa kamu sakit?'

'Pelacuur Sialan!'

Alden menyentuh kepalanya yang berdenyut nyeri, dalam ingatan yang tidak utuh itu dia mengingat Dinda, mengingat Liora yang dia tunggu.

Masih belum sepenuhnya sadar, Alden coba berpikir waras. Pertemuannya dengan Liora malam ini adalah pertemuan yang diatur oleh Gaida.

Namun kemudian yang mendatangi kamarnya bukan lah Liora melainkan Dinda.

Sementara saat itu dia sudah hilang kendali karena pengaruh obat. Dan Dinda datang dengan baju yang seksi seolah sedang melemparkan diri.

Astaga, apa yang aku lakukan? Batin Alden. Meski sudah terbangun namun Alden masih menutup matanya dan berulang kali menjambak rambutnya sendiri. Ingat wajah tidak tahu apa-apa yang Dinda tunjukkan semalam, Alden sadar satu hal, Bahwa ini semua pasti rencana Gaida dan Dinda bahkan tidak tahu jika dia dijadikan tumbal.

'Pelacuur Sialan!' Makian itu terus saja berputar di kepala Alden. Juga Isak tangis Dinda yang begitu membekas di kepalanya.

Telah menyadari semuanya, Alden coba bangun. Namun urung ketika dia baru sadar jika ada seorang wanita yang tertidur memunggunginya di samping.

Deg! seketika jantung Alden seperti tersengat. Dia yakin betul jika itu adalah Dinda.

Maafkan aku Din, aku tidak bermaksud merenggut kesucian mu. Batin Alden lagi, pergumulannya semalam terlalu luar biasa untuk dia lupakan. Meski kini perasaan bersalah pada Liora pun mulai merayap, namun dia tidak bisa acuh pada Dinda.

Alden sadar betul apa dilakukannya semalam akan merusak masa depan Dinda, bahkan mungkin akan menciptakan luka yang akan membekas seumur hidup.

Terlebih kata pelacuur sialan terus menganggu pikiran Alden.

Sebelum membangunkan Dinda Alden bangun lebih dulu dan memakai celananya. Dia mencari bajunya namun tidak ketemu. Sedikit aneh pula saat tidak melihat baju Dinda yang dia sobek semalam. Seolah ada orang lain yang sudah masuk ke dalam kamar ini selain mereka.

Selesai memakai celananya, Alden mengitari ranjang yang sudah berantakan, ranjang yang menjadi saksi kebrutalannya.

Namun kemudian Alden tertegun, urung membangunkan wanita ini. Karena yang dia lihat bukanlah Dinda, melainkan Liora.

Kenapa? kenapa Liora yang ada disini?

Tidak, semalam adalah Dinda, tapi kenapa ini Liora?

Lalu dimana Dinda?

Alden tergugu, kembali memutar ingatannya sendiri berulang, namun tetap saja wajah Dinda yang dia kenang.

Alden menggelengkan kepalanya kecil. Tidak mungkin jika Liora memiliki hubungan dengan Gaida untuk mengatur ini semua.

Dimana Dinda?

1
Rafi Farisi
klo ngk ada emaknya Dinda mngkin sdh nganu yg ke 3 😂😂😂
Rafi Farisi
apa iya mau memenjarakan kakak sndiri 🤭😂😂😂
Rafi Farisi
anak ksayangamu mom pelakunya 🤭
Rafi Farisi
lah ngk ngefek obatnya ya, apa kecebong nya lari marathon hingga lbih cepat smpe tjuan ,hingga ngk ke kejar sm obat penggugur kandungan 🤭🤭😂
Rafi Farisi
yee dikacangin 😂😂😂
Rafi Farisi
dasar nenek lampir 😏😏😏
Pipit Aprilianti
Luar biasa
Rafi Farisi
jd kasian sm nasip Dinda ☹️☹️
Rafi Farisi
hahahha puas bngt gua ketawa 😂😂😂😂,,nenek dan cucu yang 11 12 🤭🤭
Rafi Farisi
gak tau aja klo rayden itu sperti apa, klo bner2 menjalankan rencana nya itu yg ada bakal mempermalukan drinya sndiri wkwkwk😂😂😂
Rafi Farisi
kapokk,,, itulah klo punya niat gak baik pasti akan dihalangi oleh semesta 😂
Rafi Farisi
beuhh bner2 pelakon yg apik si Liora ini, tp skrng kyknya Alden yg bakal mundur deh😂
Rafi Farisi
ooo gtu, pantesan bilang dng bgtu mudahnya klo Liora mnerima Alden apa adanya 😂😂, dri sini sdh trbaca klo Liora jg tdk setulus itu wkwk
Rafi Farisi
memo pesan tp udah kyk cerpen pnjang bner😂😂
Rafi Farisi
iyo ya buat cadangan haha😂😂
Rafi Farisi
awal yg wow 😂😂 😂
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
karya yang bagus
Hadijah Nadia
Luar biasa
Hadijah Nadia
👍👍👍👍👍
Nicky Nick
alden gercep suka deh..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!