I LOVE YOU OM

"Siapa yang kau bilang yatim piatu....!!!"

Semua pandangan orang mengarah ke arah pintu, tepat di sana Revan sedang berdiri menatap tak suka kepada Sandra . Yura merasa sangat senang melihat kedatangan Revan . Hatinya seketika menghangat melihat Revan ada datang menemuinya.

Revan langsung menghampiri Yura, dan melihat betapa berantakan penampilan istri bocahnya itu . Pipi yang penuh lebam serta ada luka cakaran di lehernya belum lagi rambutnya yang sangat kusut .

"Om....." Mata Yura berkaca-kaca satu kedipan saja maka dia akan meluncurkan cairan hangat dari matanya yang indah itu .

Revan memegang wajah Yura dan terlihat kemarahan di sana, bukan marah kepada Yura namun kepada orang yang menyakitinya.

"Sekarang saya akan membawa putri saya pulang saya tidak akan memperpanjang masalah ini " Sandra seolah menghindar dengan kedatangan Revan

"kau berbicara seolah kau dan putrimu adalah korban nyonya " Revan terlihat sinis

"Apa kau tidak melihat tuan apa yang sudah gadis ini lakukan terhadap putriku " Sandra berkata dengan penuh kekesalan

"Dan apa mata anda sudah buta nyonya bahwa putrimu juga melakukan hal yang sama, lihatlah di sini siapa yang terlihat sangat kacau bahkan luka yang di alami istriku jauh lebih banyak dari pada yang di alami oleh putri kesayanganmu itu " Revan geram dengan kelakuan Sandra .

"OMG, laki lu keren banget tay....." bisik Anggi

"Iya, ternyata om Revan kalo marah serem juga " Yura berbisik kepada Anggi

"Baik, jadi sekarang apa mau mu Tuan muda Revan yang terhormat " Ucap Sandra

"Berhenti mengganggunya atau kalian akan tau akibatnya " Ancam Revan

"Jadi kau sedang mengancamku ...." jawab Sandra

"Lebih dari itu "Ucap Revan sambil menghampiri Sandra

"Apa maksudmu ?"tanya Sandra

"Kau lupa tujuan suamimu menikahkan putri tirimu denganku....?"

Degg.......

Sandra baru ingat tujuan utama menikahkan Yura dengan Revan adalah untuk membantu perusahaan suaminya yang hampir bangkrut. Kalau tidak ada kocoran dana dari keluarga Revan entah apa yang akan terjadi kepada perusahaan suaminya itu.

"Kenapa ? Kau baru ingat Nyonya.....?" Ledek Revan

"A-aku....." Sandra tergagap, bagaimana jika nanti Revan menarik semua bantuan yang dia berikan kepada perusahaan suaminya . Bagaimana dia bisa lupa . Semua ini gara-gara Yura, karna jika Sandra melihat Yura, pikirannya selalu tertuju untuk menyingkirkannya saja, hanya itu yang selalu ada dalam pikiran Sandra

"Sialll....." Gumam Sandra dalam hati

"Kenapa kau baru ingat nyoya....?" ledek Revan mengulangi perkataanya tadi

Sandra hanya diam saja tidak mengatakan apapun walau terlihat jelas kekesalan terlihat di wajahnya , namun wanita angkuh itu memilih diam , dia kalah telak. Dia tidak mau jadi gelandangan .Akhirnya dia lebih memilih untuk mengalah .

"Mahh...."Ucap Kiara manja

"Diamlah....." Sandra jadi kesal kepada putrinya itu

Kiara menghentakan kaki kesal.

"manja banget si imoy ilfeel gue "Bisik Anggi

"Apalagi gue, pengen gue jadiin seblak tuh anak" jawab Yura

"Yang pedeess ya, bagi gue nanti " Anggi masih berbisik

"Okee....."

Akhirnya perdebatan itu di hentikan Sandra meminta untuk masalah ini di selesaikan dengan cara kekeluargaan saja . Revan pun setuju karna tidak ingin memperpanjang masalah itu. Apalagi Yura sedang ujian Revan tidak mau ad masalah dengan sekolah Yura . Kini mereka semua bersiap untuk pulang . Sandra dan Kiara pulang lebih dulu karna tidak mau berbarengan denga Yura .

"Yura....." Panggil Arka

"kenapa ?" ketus Yura

"Aku minta maaf " Arka berkata dengan tulus

"hemm....." Jawab Yura malas

"Kita masih bisa temenan kan "Ucap Arka

"Ngga, temen gue cukup si timmy aja " Anggi yang mendengarnya langsung tertawa .

"Urusin aja tuh, cewe lu si imoy "

"Aku ga ada hubungan apa-apa sama dia, orang tua kita berteman dan juga relasi kerja makanya aku kenal sama Kiara, dan aku juga tau tentang kamu dari dia, dia cerita semuanya tentang kamu ke aku"

Yura hanya diam saja tidak menyahuti ucapan Arka, melihat Yura yang hanya diam saja, Arka pun memilih untuk pergi.

"Aku duluan ya...."pamit Arka Yura hanya menganggukan kepala tanpa menyahutnya.

"Yura...." Revan menghampiri Yura setelah tadi dia mengangkat telpon dari mamahnya yang memintanya datang untuk makan malam di rumah utama.

"Ayo kita pulang " ajak Revan Yura mengangguk

"Tayo, kok gue ga di ajak lo ga bertanggung jawab sama bestie lo "Ucap Anggi dengan mimik sedih yang di buat-buat . Yura menepuk keningnya

"sorry...." Cengir Yura

"Om boleh ga si timmy ikut pulang " Pinta Yura, Revan pun mengangguk da tersenyum dan mengiyakan.

"Ayo ikut bareng gue balik, tenang aja gue teman yang bertanggung jawab " Ucap Yura

"Kok gue jadi ngerasa jadi kaya anak embe yang selalu ngikutin lo ya...." Ucap Anggi

"Emang, lo kan timmy si anak embe " Jawab Yura tertawa

"Gue bilangin emak gue lo ya...." Anggi dan Yura pun tertawa .

"Ternyata mereka satu spesies dengan Sabira si ratu ubur-ubur " Gumam Revan tersenyum

"Tuan mobilnya sudah siap" Ucap Bagas

"Astagfirulloh, ada malaikat turun ke bumi " Ucap Anggi

Bagas hanya tersenyum melihat kepada Anggi dan Yura

"Ayo kita pulang "ajak Revan

DI dalam mobil Yura di belakang bersama Revan dan Anggi di depan bersama bagas.

Ting.....

Satu pesan masuk ke ponsel Yura

(Tay, gue deg-degan berdampingan sama calon imam gue ) ~ Anggi

"(Emangnya dia mau jadi calin imam lo )emot ngakak ~ Yura

(pasti mau lah, gue cantik gini udah mirip kaya peri ) ~ Anggi

(peri apa ? Peri hutan ....?) ~ Yura

( Tarzan dong gue ) emot ngakak ~ Anggi

Yura dan Anggi tertawa sambil melihat ponselnya, Revan tau kalau mereka sedang bertukar pesan makanya Revan membiarkan mereka.

Tak terasa kini mereka sudah sampai di rumah Revan .

"Kita turun duluan, biar temanmu di antar oleh Bagas "Ucap Revan , Yura pun mengangguk

"Timmy gue duluan ya ...." Ucap Yura

"Oke...."

Yura dan Revan pun keluar dari mobil dan langsung masuk ke rumah mereka setelah berpamitan.

"Nona Timmy alamat rumah anda dimana ? " Tanya Bagas

"Lahh, ni calon imam malah manggil gue anak embe " Gumam Anggi

****

Makasih buat yang udah mampir jangan lupa like ya buat dukungan ke othor 🙏😘