NovelToon NovelToon
Identitas Rahasia Sang Mafia

Identitas Rahasia Sang Mafia

Status: tamat
Genre:Action / Balas Dendam / Chicklit / Tamat
Popularitas:85.1k
Nilai: 5
Nama Author: David Widia

Ilona Delvisa Anumarta adalah Wanita berusia 25 tahun yang sudah bisa mendirikan sebuah perusahaan bernama "Delvisa Company" yang bergerak di bidang tambang. Wanita yang mandiri, cantik, perfect, dan idaman semua pria. Selain menjadi CEO di perusahaan "Delvisa Company", ia juga seorang ketua Klan Mafia "Devil Dark" Klan Mafia yang paling di takuti dan terkuat Di Eropa. Jika berada di dunia Mafia Ilona bernama Queen Isabell. Tujuan Ilona menjadi Mafia adalah untuk membalaskan dendam kematian Keluarga Besar Ilona 15 tahun silam.

Teka - teki siapa yang membunuh semua keluarga besar Ilona belum di ketahui, bahkan, penyelidik, Polisi, Hacker, semua sudah di kerahkan tapi hasilnya tetap nihil.

Nyawa di bayar dengan nyawa ~ Ilona Delvisa Anumarta.

.

Belmond Azbara Turgana adalah seorang pria CEO di perusahaan "Azbara Corp" yang bergerak di bidang Pembangunan, para

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Widia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 21 Suster?

Belmond pun mengambil alih setir mobilnya hingga keheningan pun terjadi.

Suster itu bungkam seribu bahasa karena tubuhnya sangat sakit akibat tendangan maut yang diberikan Belmond.

Belmond pun mengarahkan mobilnya di sebuah gudang tua yang ada di pinggiran kota California.

Cit.... mobil nya sudah sampai Belmond menarik pergelangan tangan suster itu dengan kasar kemudian ia bawa kedalam gudang tua yang gelap tanpa penerangan.

“Brukk”

Belmond menghempaskan tubuh Suster itu kelantai kemudian ia pojok kan tubuh Suster itu ke tembok.

Hingga membuat Suster cantik itu tak bisa lagi untuk berkutik.

“Hmm... Saya tanya, siapa yang menyuruh Anda untuk memotong selang oksigen Kakek Marko?” tanya Belmond sembari terus memojokkan Suster itu.

Suster itu tetap bungkam ia masih enggan untuk bicara.

“SAYA TANYA SIAPA YANG MENYURUH ANDA HAH!!!!” bentak Belmond sembari mencengkram dagu Suster cantik itu.

“Akh...” suster itu kesakitan tetapi Belmond mengabaikan.

“Anda mau dengan cara kekerasan Nona?” tanya Belmond dengan senyum miring.

Suster itu tetap diam.

“Oh baiklah sepertinya, jika dengan sedikit aku mencoba tubuh mu mungkin kau akan bicara!” ancam Belmond.

Padahal sebenarnya Belmond tak berniat sedikitpun untuk mencoba tubuh Suster itu, itu hanyalah gertakan supaya tawanannya bicara jujur.

Secara spontan suster itu menyilang kan tangannya tepat di depan dada nya.

“Oke, saya akan bicara siapa yang

sudah menyuruh saya, tetapi saya mohon tolong jangan lecehkan saya!!” pinta Suster itu sembari mendekap dirinya sendiri.

Tanpa mereka berdua sadari ternyata sedari tadi mereka diawasi oleh seseorang yang siap menarik pelatuk kapanpun itu.

“Yang menyuruh saya adalah Tuan Ba-----”

“Dor...”

Belum sempat Suster itu menyelesaikan ucapannya sebuah peluru sudah bersarang di mulut Suster itu sehingga mengakibatkan suster itu muntah darah kemudian sedetik kemudian ia sudah meninggal dunia.

“SIALAN!!!” umpat Belmond sembari mengeluarkan pistol yang tersimpan rapi didalam bajunya.

“Dor...”

“Dor...”

“Dor...”

Belmond menembak asal ruangan itu sebagai pengungkapan emosi dan amarah yang memuncak.

“CKCKCK, sudah mati dia” decak Belmond sembari menendang mayat Suster itu.

Mayat suster itu pun menggelinding ke dalam sebuah ruangan yang lebih gelap.

Terdengar jelas jeritan dari dalam ruangan itu.

“Aaaaaaaa.....”

Belmond memberanikan diri untuk masuk ke ruangan gelap itu.

Belmond merinding merasakan jika yang ia dengar tadi adalah suara mahluk halus.

“Krekk” sebuah kayu yang sudah rapuh tidak sengaja Belmond injak.

Belmond celingukan ke kanan dan ke kiri mencari asal suara.

Tiba - tiba sebuah buku yang sudah tua juga usang jatuh dari atas rak dan tepat mengenai muka Blmond.

“Plukk” suara buku itu jatuh.

“Glek” Belmond mulai merasa jika itu ulah penunggu Gudang tua ini.

“Jangan - jangan Hantu.....” pekik Belmond sembari berlari terbirit - birit keluar dari ruangan gelap itu.

Sedangkan seseorang yang sedari tadi memperhatikan Belmond dari jauh pun tertawa terbahak - bahak.

“Cih.... katanya ketua Klan Mafia yang ditakuti, menginjak sebatang kayu saja sudah lari” ledek seseorang di tengah tawanya yang semakin keras.

.

Belmond tengah lari terbirit - birit ke arah mobilnya yang terparkir di halaman gudang tua itu.

“Hah - huh - hah - huh”

Belmond menetralisir nafasnya yang ngos - ngosan akibat ia berlari karena ketakutan.

Belmond membuka pintu mobilnya kemudian ia masuk ke kursi kemudi dan menginjak pedal gas nya.

Sampailah kini Belmond di Rumah Sakit tempat Kakek Marko di rawat.

Ia berjalan tergesa - gesa ke kamar IGD kakek Marko.

Dokter yang baru saja menangani Kakek Marko pun keluar dari ruangan kakek Marko.

“Anda yang bernama Tuan Belmond?” tanya Dokter itu.

“Iya... saya Belmond ada apa ya Dok?” tanya balik Belmond.

“Pasien sudah siuman, dan kini pasien ingin menemui Anda” ucap Dokter itu kemudian ia melenggang pergi meninggalkan Belmond yang tengah termenung di tempat mencerna ucapan sang Dokter itu.

Setelah cukup lama Belmond berdiri akhirnya ia masuk ke dalam untuk menemui Kakek Marko yang sudah siuman.

“Ceklek ”

“Kek!, bagaimana kondisinya? ” tanya Belmond sopan sembari duduk di kursi yang ada di samping brankar Kakek Marko.

“Belmond- tolong sampaikan- ke- pa-da I- lona, kakek du-lu hanya melihat o- rang yang mem-bunuh i-tu, de-ngan ciri - ciri pria berumur 45 ta-hun Hah....” kakek Marko menghembuskan nafas terakhirnya setelah menyelesaikan kalimat itu.

Belmond di buat kalang kabut karena suara dari monitor.

“Tittttt........”

Sedangkan gambar yang ada di monitor yang tadinya seperti sandi rumput kini sudah berubah menjadi garis mendatar horizontal bersamaan suara tit.

“Kakek!!!!” panggil Belmond sembari mengguncang bahu Kakek Marko.

Tetapi Kakek Marko tidak sadar juga.

“DOKTERR!!!! DOK!!!! DOKTER!! WOYYY!!! SUSTER!!!!!!! ” Teriak Belmond di dalam ruangan itu.

Suara Belmond menggema di ruangan itu beberapa dari dokter masuk ke ruang Kakek Marko dan alangkah kaget nya mereka jika pasien yang mereka tangani sudah meninggal dunia.

Beberapa dokter itu mencoba mengejutkan jantung dengan alat kejut jantung.

Tetapi hasilnya nihil nyawa Kakek Marko tidak terselamatkan.

Akhirnya dengan berat hati Belmond membawa pulang jenazah Kakek Marko ke rumah Kakek Marko.

Berhubung semua anak kakek Marko di luar kota, Belmond meminta beberapa warga untuk memakamkan jenazah Kakek Marko dengan layak.

Tak lupa Belmond juga menyuruh anak buahnya untuk mencari dimana anak - anak Kakek Marko kemudian ia kabarkan jika Ayahnya telah tiada, tidak lupa pula Belmond juga memberikan sejumlah uang sebagai rasa duka cita.

Tak sampai di situ Belmond akan istirahat, setelah ini ia akan mencari siapa orang yang telah menembak tawanan (suster) nya tadi.

Belmond sekarang ada di Apartemen miliknya sewaktu di California, berbisnis antar negara membuat Belmond harus mempunyai tempat singgah ketika di luar negeri.

Kamar dengan cat warna silver tertata rapi, terdapat beberapa botol wine, advoka, dan beberapa minuman alkohol lainnya di atas meja kamar itu.

Belmond mengacak rambutnya kasar, sembari meneguk beberapa gelas wine, juga tak lupa ia menyesap benda nikotin yang kini tengah ia apit di jarinya. Menghisap kemudian menghembuskan asap rokok adalah kebiasaannya ketika frustasi.

“Argh....”

Jika semua orang melihat kondisi yang memprihatinkan Belmond mereka pasti mengira jika ini bukan Belmond.

Belmond yang tampil di publik adalah si tampan yang terlihat menawan dengan penampilan yang selalu rapi serta parfum maskulin yang selalu ia semprotkan di pakaian nya.

Tidak seperti sekarang yang penampilannya berantakan serta bau minuman alkohol juga asap rokok selalu menemaninya.

“Sebenarnya siapa???, yang sudah membunuh keluarga Ilona!!!!” ucap Belmond sembari meneguk kembali segelas wine yang ada di tangannya.

“Glek - glek - glek”

Tandas sudah 1 botol Wine itu.

Belmond akhirnya tertidur setelah meracau seorang diri di kamar apartemen miliknya itu.

.

Hallo semuanya 👋🏻, trimakasih yang sudah membaca novel ini.

Novel ini mengikuti Event Wanita Mandiri oleh karena itu Author meminta dukungan kalian.

Berikan like setelah membaca setiap Episode ❤

Jangan lupa masukkan rak Favorit

Beri Vote karena hari ini hari senin 😉

Beri hadiah berupa bunga, kopi, hati, pisau, kursi pijat, piala.

Jangan lupa ramaikan komentar ✌🏻

Dukungan kalian semangat Author.

See you next Episode Guys....

1
George Lovink
Ada Mafia bermarga Indonesia terkuat di Eropa...hmmm
Osie
illona bantu barron donk..lusa temanmu itu perempuan g bnr..kasihan jg kan si barron ron tuh..walau dia suka celap celup
Renireni Reni
bneran tamat...
Renireni Reni
trs yg bunuh art.nya siapa?
Renireni Reni
mental baja
Renireni Reni
apakah casaandra tdi?
Renireni Reni
jangan bayilah kak...anak kayaknya lebih pas...soalnya udah 1 thn lebih udah bisa ngomong jg..atau bocah kecil
Renireni Reni
masih ada musuhnya
Renireni Reni
mama papa beneran
Renireni Reni
ngecat 1 kamar 2 truk...apalagi yg ukuran timba...
Renireni Reni
ada apa dgn ilona?
Renireni Reni
ini memang gini ya....promosi
Renireni Reni
belmond yg ngurud
Renireni Reni
ya nsngislah...dibentak
Renireni Reni
ilona....🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️
Renireni Reni
next
Renireni Reni
emang dikit2 gini ya perbabnya?
Renireni Reni
sabar luc
Renireni Reni
belmond🤭😇😇
Renireni Reni
susahnya jk sama2 kebanyakan uang
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!