Bijaklah dalam membaca!!
Firo, seorang pria malang yang dianggap gila. Salah satu keluarganya sengaja mengasingkan Firo dan mencampurkan ganja di makanannya sejak kecil. Dia sanggup bertahan hingga dewasa demi mengungkap siapa pelaku pembunuh ibunya.
Medina, gadis cantik yang mau menikah dengannya, menemani Firo mengungkap misteri yang tersimpan rapat di keluarganya.
Balas dendam, pembunuhan dan keikhlasan mengiringi perjalanan pernikahan mereka yang penuh dengan cinta dan tangisan.
Akankah mereka berakhir bahagia? Atau akan berakhir menyedihkan?
Simak kisahnya disini.
follow Ig author: @afsheen_yanyan
Cerita ini di bumbui adegan romantis, balas dendam dan juga pembunuhan.
Terimakasih sudah membaca novelku
jangan lupa tinggalkan like dan komentarnya.
Salam hangat_Afsheen.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Afsheen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cemburu
Medina masuk dan membuka pintu, pelayan yang tadi mengikutinya berdiri di depan pintu memastikan Nona mudanya sudah masuk ke kamarnya . Kedua pelayan laki-laki dan perempuan itu suruhan Tuan Bram khusus untuk menjaga Medina.
"Selamat beristirahat, Nona. Kalau yang diperlukan Nona bisa menghubungi kami. Kami akan menjaga di luar,"
"Terima kasih," sahut Medina sambil tersenyum.
Menurut Medina Tuan Bram terlalu berlebihan terhadapnya.
Kreekk.
Suara pintu di buka.
Di kamar terlihat Firo sedang duduk menghadap arah berlawanan dengan Medina. Ia terkaget ketika melihat pecahan gelas yang terdapat tetesan darah.
Firo Hanya diam Tak menoleh ketika Medina masuk ke kamarnya.
"Tuan apa yang terjadi, Kenapa ada darah dan pecahan beling di sini?"
"Tuan kenapa tangan anda berdarah? Anda terluka?" Medina langsung mengambil kotak obat yang ada di kamarnya. Dengan cepat dia membersihkan tangan Firo yang berlumuran darah.
Medina membalut tangan Firo dengan perban. Firo masih terdiam tanpa menoleh ke arah Medina.
"Kenapa bisa seperti ini Tuan?" tanya Medina lagi.
Firo melempar kotak obat di Tangan Medina. Melihat itu ia hanya diam tidak mengerti. Medina bangun dan berdiri hendak mengambilnya.
Belum sempat melangkah Firo sudah mendorong Medina ke tembok. Kedua tangan Firo di antara mukanya. Mereka saling melihat dan Tubuh mereka hanya berjarak lima centimeter. Firo menatap Medina dengan tatapan tajam seperti ingin memakan Medina hidup hidup.
"Jauhi pria itu!" Firo berkata dengan tegas.
"Maksud anda apa, Tuan?" Medina semakin tidak mengerti.
"Aku pinta Jauhi Shaka! Atau... " Firo tersenyum miring.
Dengan sekali gerakan Firo mencium Medina dengan sangat kasar. Bibir Firo ******* habis bibir Medina. Medina tidak bisa bergerak karena tubuh Firo sudah mengunci tubuhnya. Yang ada dipikirkan Firo perasaanya kali ini sangat marah dan cemburu.
Medina mendorong Firo dengan kuat, "Sudah ku duga kamu tidak beneran gila," ucap Medina, "Kenapa kamu berpura-pura di depanku?" tambahnya lagi.
Firo menangkap tangan Medina, tapi kemudian di lepas lagi oleh Medina.
"Kalau aku tak beneran gila apa kamu mau mencintaiku?" Teriak Firo .
Medina berlari ke kamar mandi dan mencuci mukanya. Dipegangnya bibir bekas ciuman tadi. Perasaan Medina sangat kesal karena perlakuan Firo yang sangat kasar tak ada halusnya tadi.
Beberapa menit kemudian Medina keluar dari kamar mandi, tidak sepatah katapun dia keluarkan. Dia melewati Firo yang berdiri menunggunya di depan kamar mandi.
"Maafkan aku yang tadi," ucap Firo tulus.
Medina tidak peduli dan langsung merebahkan dirinya di sofa. Firo mendekati Medina yang sedang tidur di Sofa. Posisi Medina membelakanginya.
"Kamu benar aku sama sekali tidak gila," ucap Firo, "Aku tahu kemarin kamu menyelinap di ruangan bawah. Kamu pasti belum mengerti apa alasanku seperti ini."
"Aku berharap kamu tidak memberitahukan kepada siapapun semua rahasiaku," ucapnya lagi sambil menaikkan selimut ke tubuh Medina.
Medina mendengar apa yang di katakan Firo, Sebenarnya ia hanya pura-pura tertidur.
Firo pergi meninggalkannya dan kembali berjalan ke ruang bawah tanah lagi, Di sana tempat Firo menyendiri dan menenangkan dirinya.
***
Ketika Medina keluar kamar, Firo yang hendak tidur lagi, tidak bisa tidur. Karena rasa suntuknya dia memutuskan untuk ke ruang bawah tanah.
Firo mengecek layar laptopnya dan tanpa sengaja mengecek CCTV. Firo terkaget ketika melihat Medina memasuki ruangannya. Dia melihat semua yang di lakukan Medina. Bahkan Firo membuka lagi File CCTV hari lainnya dia juga melihat ketika Medina yang mengintipnya dari belakang.
Dia pasti sudah mengetahuinya. Batin Firo dalam hati.
Firo berlari hendak menemui Medina. Tetapi di kamarnya dia tidak menemukannya, Firo memutuskan untuk keluar mencarinya.
Tak berapa lama Firo mencari medina. Firo melihat Medina dan Shaka dari kejauhan. Ia melihat mereka begitu sangat akrab .
Firo tidak pernah melihat istrinya sebahagia itu dengan dirinya. Perasaan cemburu menyeruak di hatinya.
Firo sangat Menyukai Medina dari pandangan pertama. Dia tidak tahu caranya menyampaikan perasaanya. Bahkan untuk melindungi istrinya pun dia tidak bisa.
Saat Medina hendak kembali. Firo kembali ke kamarnya lebih dulu. Firo melepas dahaganya dengan meminum segelas air.
Firo merasa dirinya tak berarti di mata Medina.Karena perasaan cemburunya sangat besar sampai sampai gelas yang di dalam genggamannya pecah dan membuat tangannya terluka berdarah.
udh doong..kesian medinaa