Luka Dan Cinta Dalam Perjodohan

Kimmy menyunggingkan mendengar ucapan Sarah, ia kemudian membalas sapaan itu. "Nona Sarah.. " Kemudian, pandangan mata nya beralih menatap wanita yang berdiri disamping Sarah, "Nona Laura.. "

"Ya nona Kimora?". Sahut Laura

"Nona Kimora, ada angin apa yang membawa anda berkunjung ke butik saya ?", ujar Sarah dengan suara yang terdengar ketus, pandangan matanya menatap Kimmy dengan sinis.

"Aku yang mengajak nya kemari". Bukan Kimmy yang menjawab melainkan Mama Retta.

Sarah mengalihkan pandangannya menatap kearah mama Retta, tatapan matanya sedikit melembut. "Ah nyonya Retta. Anda disini ? Maaf saya tadi tidak melihat anda".

"Tidak masalah Sarah". Sahut mama Retta

Sedangkan Laura, wanita yang sudah menjadi mantan kekasih Zio itu terus saja meundukkan kepala nya tak berani menatap mama Retta. Ia terlalu malu untuk berhadapan dengan mantan calon mertua nya. Mungkin, Mama Retta sudah mengetahui jika dia telah putus dengan Zio, tidak mungkin putra kedua nya itu tidak bercerita pada mama nya. Pasalnya, Zio sangat dekat dengan mama Retta. Bukan.. Bukan hanya Zio saja yang dekat dengan mama Retta, tapi Gala dan Zia pun sama. Bahkan, Mikha dan Serra cucunya pun juga lengket sekali dengan mama Retta.

"Nyonya Retta, apa anda membutuhkan sesuatu ?", tanya Sarah dengan sopan

"Hm.. Aku ingin gaun yang dipegang calon menantu ku ini". Jawab mama Retta seraya meraih gaun yang ada digenggaman tangan Kimmy.

"Calon menantu?", cicit Sarah mengalihkan atensi nya menatap Kimmy dengan dahi yang mengernyit.

"Ya, satu bulan lagi Kimora akan menikah dengan Zio". Mama Retta berkata dengan begitu lugas nya seraya merangkul lengan Kimmy.

Deg!

Mendengar ucapan mama Retta, sontak kedua bola mata Sarah membulat sempurna. Ia terkejut bukan main mendengar kabar itu, sebab yang Sarah tau Kimmy tidak pernah menjalin hubungan dengan lelaki manapun, tapi kenapa tiba-tiba akan menjadi menantu keluarga Winata? Keluarga terpandang dan terkaya nomor 1 di kota J.

Hal sama juga dirasakan oleh Laura, ia juga sama terkejutnya seperti Sarah. Pijakan kakinya limbung ke belakang ia sampai berpegangan pada meja yang ada dibelakangnya. Dada terasa dihantam bongkahan batu besar mendengar kabar itu. Belum ada satu minggu dia berpisah dengan Zio, nyatanya lelaki itu sudah mendapatkan penggantinya.

"Secepat ini kamu melupakan ku Zi?", ucap Luara dalam hatinya. Tapi, ini juga bukan salah Zio. Ini semua salahnya, dia yang memutuskan untuk mengakhiri hubungan dengan Zio dan memilih menikah dengan lelaki pilihan kedua orangtuanya. Dan, pernikahan mereka pun akan digelar lusa.

Laura mendongak menatap paras cantik Kimmy. Memang perempuan itu cantik, bahkan dia pun kalah cantik dari Kimmy. Memiliki karir yang cermerlang dan keluarga yang kaya, jujur Kimmy adalah definisi wanita sempurna. Tapi, tidak mungkin bukan jika Zio menikahi Kimmy hanya untuk dijadikan bahan pelampiasannya?

Tiba-tiba air mata Luara menetes dari pelupuk matanya, perasaan nya berkecamuk antara sakit, kecewa tapi juga bahagia. Sakit karena Zio sudah menemukan penggantinya secepat itu, dan bahagia karena sebentar lagi lelaki itu akhirnya akan menikah. Seperti impian Zio yang sering lelaki itu ceritakan padanya, dia ingin menikah sebelum berusia 30 tahun. Dan, 8 bulan lagi Zio akan menginjak usia ke 29 tahun.

"Nona Laura anda baik-baik saja ?", manager itu menegur saat melihat Laura hanya diam membisu namun air matanya terus mengalir keluar dari kedua mata indahnya.

Semua orang sontak mengalihkan atensi nya menatap kearah Laura, dan seketika itu ia langsung tersadar dari lamunannya. Buru-buru ia menyeka air mata itu yang mengalir membahasi pipi mulus nya.

"Ya, aku baik-baik saja". Sahut Laura lirih

"Jadi nona Kimora, apa perlu apa sampai anda bela-bela datang kemari?", suara Sarah memecah keheningan sesaat diantara mereka.

Kimmy meraih kembali gaun itu dari tangan mama Retta, "Aku tidak ingin berbasa-basi nona Sarah. Aku menginginkan gaun ini.. " Dengan tegas ia mengatakannya

Mendengar itu, Sarah meledakkan tawanya. "Hahaha.. Apa aku tidak salah dengar? Nona Kimora Wijaya seorang desainer baju terkenal melirik gaun kuno di butik ku ?". Suara Sarah terdengar mengejek. Ia langsung merebut gaun itu dari tangan Kimmy. "Apa gaun seperti ini menarik dimata anda nona Kimora, sampai anda menginginkan gaun ini? Tunggu.. Biar ku tebak, kau pasti ingin men-jiplak model nya. Iya kan?".

Kedua mata Kimmy melotot mendengar tuduhan Sarah. "Tutup mulut mu nona Sarah. Aku tidak ada niatan untuk men-jiplak gaun ini. Gaun ini sangat istimewa dan berharga untuk ku". Geram nya

"Oh ya ?", Cibir Sarah

Mama Retta yang sedari tadi hanya diam menyimak kini ikut bersuara menimpali ucapan mereka. Ia sangat tidak paham dengan apa yang mereka berdua bicarakan.

"Kimora, ada apa ini sebenarnya ?". Tanya Mama Retta penasaran

"Nyonya sebene-"

"Kimmy akan jelaskan semua nya nanti ma". Belum sempat Sarah menyelesaikan ucapannya, Kimmy sudah lebih dulu memotong nya. Ia tidak ingin mama Retta tau tentang diri nya dari mulut Sarah, sebab Kimmy sangat hafal betul siapa Sarah, Wanita itu pandai sekali mengadu domba dan melebih-lebihkan cerita berdasarkan dari faktanya.

"Sarah, aku tidak ingin berdebat dengan mu. Katakan apa yang kamu ingin kan asal berikan gaun itu padaku". Ucap Kimmy serius

"Apa nona Kimora tengah merendahkan harga diri?", Sarah kembali mencibir. "Tapi sayangnya, gaun ini sudah dimiliki oleh nona Laura untuk pernikahannya lusa. Iya kan nona Laura ?".

"Benar nona Kimora, gaun ini sudah saya beli dari butik ini 5 hari yang lalu dan saya datang kemari untuk mengambilnya". Sahut Laura

Dahi Kimmy mengernyit keheranan. Bukankah, manager tadi bilang jika gaun ini tidak dijual tapi kenapa sekarang Laura mengatakan jika dia sudah membeli gaun itu.

"Apa maksud kamu Sarah? Manager kamu ini.. " Kimmy menunjuk kearah manager itu dengan jari telunjuknya."Dia bilang jika gaun ini tidak dijual".

"M-maaf nona, saya sengaja mengatakan itu agar tidak ada yang berniat membeli gaun itu. Dan, niat saya ingin meminta karyawan yang lain untuk menurunkan gaun itu sebelum nona Laura datang mengambil. Tapi, nona Kimora sudah terlanjur melihatnya.. " Ujar manager tersebut seraya menundukkan kepala nya takut kena marah bos nya.

"Kau dengar itu nona Kimora?", kata Sarah

"Ya, tapi aku tetap menginginkan gaun itu". Keras kepala sekali Kimmy ini.

"Kimora sayang, masih ada gaun yang lain. Lagipula, pernikahan kamu masih satu bulan lagi. Masih ada waktu untuk membuat gaun yang baru dengan model yang sama". Timpal mama Retta, bukan ia membela Sarah tapi ia sudah tidak tahan lagi melihat wajah Laura. Wajah wanita yang sudah menyakiti putra nya.

"Tapi ma.. "

"Nona Kimora, aku akan memberikan gaun ini pada mu. Tapi, aku ada satu syarat". ucap Laura

"Katakan.. " Sahut Kimmy tanpa basa-basi

"Sarah sebagai wakil ku, menantang mu untuk membuatkan ku gaun pengantin yang glamor dan indah. Gaun itu harus jadi selama dua hari, jika salah satu diantara kalian gagal maka ada yang harus mengundurkan diri menjadi desainer. Dan bagi kalian yang menang aku akan mempromosikan hasil desain kalian ke publik... "

.

.

.

Jangan lupa dukungannya! Like, vote dan komen.. Terimakasih 💖🌹